"Terimakasih mama, saya tidak apa-apa," Embun berusaha untuk menenangkan diri agar tak terlihat gugup. Makan malam masih berjalan lancar seperti biasanya.
"Kakak, kalau tidak salah bukankah presdir Anola Group memiliki seorang putri? Ku dengar dia adalah wanita yang sangat cantik dan modis."
Rendra masih diam dan menyelesaikan makan malamnya tanpa menjawab pernyataan Thalia, saat suapan terakhir perkataan sang adik malah membuat Rendra enggan untuk menghabiskannya.
"Kenapa kakak tidak menikah dengannya saja? Kenapa harus menikahi wanita yang jelek dan kampungan itu?"
Lirikan tajam Rendra seketika mengarah pada Thalia dan membuat adiknya tersedak.
"Tutup mulutmu, jangan campuri privasiku," dia meletakkan sendok dan garpu jya dengan kasar di atas piring. Membuat selera makannya menguap hilang begitu saja. Di teguknya air dalam gelas itu habis dalam sekali tegukan, tegukan besar. Kemudian dia pergi begitu saja tanpa pamit dari ruang makan.
Cih! Dasar menyebalkan, aku kan hanya bicara apa adanya. Memang kenyataannya wanita yang dinikahi kakak itu sangat jelek dan kampungan!
Thalia merasa begitu emosi, menatap Embun dengan pandangan tak suka kemudian ikut-ikutan pergi dari ruang makan, "Papa mama, Thalia sudah selesai... terimakasih untuk makan malamnya."
Embun benar-benar merasa tak enak hati karena sudah menjadi sumber keributan antara kakak beradik itu.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Usai makan malam mama mengajak menantunya itu untuk mengobrol empat mata di ruang baca, "Sayang, ayo ikut mama... ada hal yang ingin mama sampaikan."
"Baik ma," gadis itu melangkah tepat di belakang mama hingga masuk ke dalam ruang baca.
Kini mereka sudah duduk berhadapan di sebuah sofa.
"Apakah kau tahu mengapa kami menerima perjodohan ini?" tanya mama membuat Embun bingung.
Gadis itu menggeleng, "Tidak, ma..."
"Mama berharap kau bisa merubah sifat dingin Rendra, pada dasarnya dia adalah pria yang baik... dia hanya sulit beradaptasi dengan lingkungan yang baru, mungkin diawal pernikahan kau akan merasa sulit dengan sikap berlebihannya itu."
Ya, dia memang aneh. Semuanya harus serba baru. Sudah seperti orang yang penyakitan saja minum obat setiap hari.
"Apakah kau tahu, mengapa dia selalu menjaga kebersihan di sekitarnya?" Embun menggeleng pelan, dia tak mau tahu, "Itu semua karena alergi yang dideritanya dan hampir membuatnya mati."
Apa? Dasar aneh, kali ini alasannya tak masuk diakal!
"Kau pasti merasa itu semua tak masuk akal, kan? Ya kami juga sama, namun, saat Rendra beranjak dewasa dia pernah bersentuhan dengan lawan jenis-baik dengan sesamanya dan itu membuat kulitnya mendadak ruam merah gatal. Hampir tak ada obat yang dapat menyembuhkannya."
Tanpa sadar mama mengusap kedua sudut matanya, "Dia putra mama satu-satunya, saat itu mama dan papa sangat khawatir. Entah apa yang terjadi padanya. Sampai sekarang pihak Farmasi masih mencari obat yang bisa menyembuhkannya secara permanen."
"Ma, mengapa mama menangis? Saya tidak apa-apa ma... suami saya orang yang baik, jika tidak... maka dia tidak akan membela saya tadi saat di meja makan."
Alergi saat bersentuhan?
Mendadak dirinya teringat saat kejadian tak terduga di dalam kamar tadi, dimana saat Rendra yang tak sengaja menyentuhnya. Percaya atau tidak, namun hal itu tak menimbulkan reaksi alergi apa pun.
Atau mungkin pada saat itu Rendra segera mencuci tangannya dan tak sempat membuat kulitnya bereaksi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
Ruby Adawiya
kyk novel menikah dgn tuan muda Devan & alana
2023-07-16
0
Aqiyu
suka kalau si lelaki alergi sama orang lain jadi ga akan berbuat macam-macam atau selingkuh 😁
2022-05-15
0
Yanti Linggar
orang kaya pny anak ko pd songgonh gimn ngajarinnya sih yaa. Semua dihargai dg dwitt,😡😡
2022-02-13
0