15. Reallity VS Drakor

Reallity VS Drakor

Kami kini duduk menikmati makan malam di sebuah restoran yang berada di kawasan Kota Tua, lebih tepatnya di depan Gedung Museum Fatahilah. Sebuah bangunan tua yang disulap menjadi restoran yang sangat nyaman, dengan konsep retro yang terasa kental. Poster dan foto-foto tua terpasang di satu dinding bercat cokelat muda yang menyatu dengan interior yang didominasi kayu dengan jendela-jendala tinggi yang menjadi dinding di satu bagian.

Duduk di dekat jendela, kami disuguhkan pemandangan Kota Tua di bawah temaran lampu jalanan dan langit yang mulai menua. Setelah shalat magrib, Bos mengajakku makan dan dengan menggunakan mobilnya kami bersama-sama menuju ke sini.

“Aku telah berbicara dengan orangtuaku tadi pagi.” Bos memulai percakapan setelah pelayan pergi dengan catatan menu pesanan makan malam kami.

“Dan … hasilnya adalah?” tanyaku sambil menatapnya yang duduk santai bersandar di kursi.

“Belum tahu,” jawabnya singkat. Dia kini mencondongkan tubuhnya ke depan dengan kedua siku ditumpukan di atas meja. “Tapi aku telah memberitahu mereka semuanya, termasuk keinginanku untuk menentukan sendiri dengan siapa aku akan menikah dan merajut masa depanku.”

Mata kami bersirobok beberapa saat, sampai akhirnya aku berdehem dan mengalihkan pandangan ke luar jendela. Kenapa aku harus malu mendengar ucapannya itu? Belum tentu juga itu aku yang dimaksud yang akan dia pilih untuk dinikahi. Ingat, vonis akhir Baginda Raja belum turun.

“Dan mereka sudah mengetahui tentangmu,” lanjutnya sambil kembali bersandar santai.

“Apa?” Aku kembali menatapnya dengan terkejut. “Bagaimana mereka tahu? Apa Bos memberitahu mereka?”

“Tidak. Tadinya aku akan memberitahu mereka ketika perjodohan itu telah dibatalkan.”

“Bukan Bos? Jadi bagaimana mereka tahu tentangku?” Jadi dari mana mereka tahu tentangku? Apa mungkin ini seperti di drama-drama Korea di mana orangtua si pria kaya menyuruh seseorang untuk memata-matai putranya? “Apa ada seseorang yang memotret kita semalam dan mengirimkannya kepada ayahmu?”

“Bagaimana kamu tahu?”

“Jadi itu benar?” Bos menatapku kemudian mengangguk. “Waaah, aku pikir itu hanya ada di drama-drama Korea saja.” Aku menatap Bos tak percaya, sedangkan orang yang ku tatap hanya mengerutkan alis.

“Apa yang ada di drama Korea?”

“Ya itu, persis seperti ini, Bos!”

“Apa yang seperti ini? Dan berhentilah memanggilku Bos, kamu sudah sepakat soal memberiku kesempatan dan kamu juga sudah mengakui kalau menyukaiku, jadi berhenti memanggilku Bos ketika di luar kantor.”

“Ehm!” aku berdehem malu karena diingatkan tentang aku yang telah mengakui tentang perasaanku.

Bos ... hmmm, maksudku Caraka. Dia tersenyum puas melihatku yang memerah karena malu. Untung saja pelayan datang mengantarkan makan malam kami. Steak lengkap dengan kentang goreng, potongan wortel, kacang polong dan jagung sebagai pelengkap.

“Jadi apa yang persis terjadi di drama Korea?” Bos kembali bertanya sambil memotong steak.

“Orangtua kaya raya yang menyewa seseorang untuk mengikuti dan memata-matai anaknya.”

“Hahaha, untuk orang yang selalu berpikir realistis sepertimu, ternyata kamu memiliki daya khayal yang tinggi … seharusnya kamu jadi penulis novel fiksi.”

“Sekarang saja hidupku sendiri sudah seperti film Disney, jadi kenapa tidak sekalian saja merangkap menjadi drama Korea juga.”

“Hahaha.”

Bos tertawa sambil menukar piringku dengannya. Mendapat piring dengan steak yang telah terpotong sempurna membuatku tertawa sambil menggeleng.

“Salah satu jurus Sang Pangeran?”

“Bukan hanya kartu ajaib saja yang membuat para perempuan takluk olehku.”

“Hahaha.”

“Jadi, apa yang membuatmu berpikiran Papah menyuruh seseorang untuk memata-mataiku?”

“Hmmm … itu sering terjadi di drama Korea.” Aku mengunyah steak yang terasa lembut bercampur dengan segarnya saus barbeque. “Orangtua yang curiga anaknya menjalin hubungan dengan perempuan biasa. Dalam hal ini aku (Caraka tersenyum sambil mengunyah steaknya). Jadi dia memutuskan seseorang untuk memata-matai putranya dan mencari tahu tentang siapa perempuan itu.”

Aku melanjutkan makanku, ku lihat Caraka mengangguk-anggukan kepala sambil mengunyah kemudian menelannya.

“Untungnya Papah tidak pernah nonton drama Korea jadi dia tidak melakukan hal seperti itu.”

Aku mengambil kentang goreng kemudian memakannya sambil menautkan alis.

“Jadi, siapa yang melaporkan kita?”

“Salah satu kenalan keluarga kami.” Seperti aku, Caraka kini mengambil potongan kentang, kemudian menyuapnya. “Kamu ingat malam itu sedang ada acara di area indoor?”

“Iya.” Aku kini menatapnya serius.

“Salah satu tamu di acara itu adalah kenalan Papah. Dia menghubungi Papah mengatakan melihatku dengan seorang perempuan. Papah kemudian meminta temannya itu memotret kita untuk mengetahui siapa perempuan yang sedang bersamaku.”

Aku mengangguk-anggukan kepala sambil kembali menyuap potongan steak. “Itu juga suka ada dalam film atau drama.”

“Hahaha ... adegan-adegan yang ada di film dan drama itu banyak yang terinspirasi dari kehidupan nyata,” ucap Caraka sambil kembali melanjutkan kembali makannya.

“Ya, mudah-mudahan saja satu adegan yang sering terjadi di kisah Cinderella ala drama Korea, tidak terjadi padaku.”

Caraka menatapku sambil mengangkat alis, “Apa itu?” mulutnya kembali menyuap steak terakhirnya.

“Adegan ketika ibu sang pria menyiram muka si perempuan.”

“Hahaha ... uhuk-uhuk-uhuk!” Dengan cepat dia mengambil air mineral lalu meneguknya berusaha meredakan batuk akibat tersedak setelah tertawa mendengar ucapanku.

“Adegan itu sering ada di drama Korea.” Tak menghiraukan Caraka yang masih terbatuk-batuk kecil aku kembali melanjutkan ucapankan sambil sekali-kali menyuap kentang goreng. “Biasanya si Ibu akan menawarkan dulu uangnya dalam jumlah banyak agar si perempuan menunggalkan anaknya, nah kalau perempuannya nolak dia bakal sirum tuh cewek pakai air air minum.”

“Kalau itu yang terjadi apa yang akan kamu lakukan?” Bos bertanya setelah berhenti batuk.

“Hmmm …” Aku meneguk es lemon tea sebelum menjawab pertanyaannya. “Aku akan mengambil uangnya.”

Bos menagangkat alisnya tak terkejut dengan ucapanku, bisa ku lihat sorot matanya terlihat kecewa.

“Kau akan mengambil uangnya dan pergi meninggalakanku?”

“Iya, aku akan mengambil uangnya. Pergi dari sini bersama Mamah dan Oka … kemudian setelah mendapat tempat baru aku memberikan alamat baruku padamu, jadi kamu bisa menyusul dan kita bisa kembali berhubungan.”

Caraka terdiam beberapa saat sebelum akhirnya tertawa terbahak-bahak. “Pintar!” ujarnya di antara tawa.

“Tapi untuk jaga-jaga siapa tahu kamu di coret dari ahli waris dan kartu keluarga, jadi jangan lupa pindahkan semua deposito dan tabunganmu.”

“Hahahaha … aku akan melakukannya.”

Aku terdiam beberapa saat, sebersit pemikiran tiba-tiba menggapaiku ... aaah, sial! Aku dan rasa penasaranku yang tidak bisa kebendung.

"Seandainya ... ini seandainya saja, oke!" Caraka mengangkat alis bingung mendengarku.

"Seandainya apa?"

"Hmmm ..."

Aku ragu untuk beberapa saat, sebetulnya bukan ragu lebih tepatnya takut mendengar jawaban yang akan ku dengar, tapi aku harus mengetahui. Bismillah! Dengan menguatkan tekad aku bertanya,

"Seandainya orangtuamu tidak menyetujui kita, dan mereka memintamu untuk tetap bertunangan dengan Anggi ... apa yang akan kamu lakukan?"

Caraka terdiam beberapa saat, matanya menatapku dalam, membuat jantungku berdebar sedikit tegang menunggu jawabannya.

"Aku akan mengikuti perintah orangtuaku."

Hatiku sedikit mencelos mendengarnya walaupun aku sudah bisa menebak jawaban itu yang akan dia pilih. Tapi bolehkah aku berharap kalau dia akan memilihku?

Aaah, Kirana Az Zahra ... bukankah kamu sudah mengetahui akhir dari hubungan ini? jadi kenapa kamu harus kecewa mendengarnya?

Aku tersenyum sambil mengangguk berusaha menutupi kekecawaanku.

"Aku akan mengikuti kemauan orangtuaku."

Dia kembali berkata kemudian memberi sedikit jeda, matanya menatapku dalam, sebelum melanjutkan ucapannya.

"Aku akan mengulur pertunanganku, sambil memindahkan semua tabungan, deposito dan aset-asetku yang lain. Diam-diam aku akan membeli sebuah rumah dimana tidak akan ada yang mengenaliku, setelah semua siap aku akan membawamu, Mamahmu dan juga Oka untuk tinggal di sana."

Aku terdiam beberapa saat sebelum akhirnya tertawa. Ada perasaan haru mendengar itu dari mulutnya, entah bercanda atau tidak, tapi aku bahagia setidaknya ada aku dalam rencana masa depannya.

"Kita akan buka usaha kecil-kecilan ... mungkin toko klontong?" lanjutnya membuatku mengangguk setuju, sambil tertawa mendengar rencana pelarian kami.

Dia terus mengungkapkan rencananya, sesekali aku akan menimpali memberi ide yang lebih gila membuatnya tertawa.

Malam itu kami tertawa sambil menikmati makan malam, berkhayal tentang kondisi terburuk yang akan kami alami. Aku tak begitu memikirkannya terlalu serius. Maksudku bukannya tidak mau hubungan kami serius, hanya saja saat ini aku hanya ingin ikuti saja kemana hubungan ini akan bermuara.

Sekarang aku akan mengikuti apa kata Siska dan Mamah, aku tak mau menyesal dan selama masih bisa aku akan menikmati hubungan ini, selama keputusan mutlak Baginda Raja belum turun —walau aku belum tahu apa keputusan Sang Raja— dan selama Sang Ratu belum mengguyurku … aku akan menikmati menjadi Cinderella.

*****

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

kamu melupakan satu lagi kemungkin yg bisa terjadi selain di suguhi sekoper uang dan harus menghilang dr hidup Caraka, Kirana... kamu lupa kalau kemungkinan besar kamu bakal di pecat dr pekerjaanmu dan nama mu di blackklish dr dunia pekerjaan.. krn kemungkinan ini justru yg sering terjadi di dunia novel...

2024-12-28

1

RR.Novia

RR.Novia

Jadi inget kata siska diawal kalo bumega bakal nggak kaget kalo di lempari segepok sukarno hatta🤣

2024-03-19

1

sakura🇵🇸

sakura🇵🇸

part ini antara lawak tp juga nyeuri hati😄menertawakan kesedihan saking tak bisa berbuat apa2

2023-11-07

2

lihat semua
Episodes
1 1. Become Cinderella in Seven Days
2 2. Sunrise
3 3. Prince, Coffee, and Star
4 4. Diner
5 5. Cars Free Day
6 6. Gossip
7 7. Good Morning, Kiki!
8 8. Jealousy
9 9. Birthday Party
10 10. Cinderella Syndrom
11 11. Miss You So Bad
12 12. Confession
13 13. Big Boss
14 14. I wish, I could stop the time for a while
15 15. Reallity VS Drakor
16 16. What are you doing, Boss?
17 17. Just the two of us
18 18. The girl who stole my heart
19 19. Cinderella VS Mumu Peri
20 20. The Past
21 21. Surprised!!
22 22. Takeshi Castle
23 23. Lunch time
24 24. The Most Awesome Man I Ever Know
25 25. Paradeisos
26 26. Kang Kopi
27 27. It's okay, I'm here with you
28 28. I love you, just the way you are.
29 29. Go Public
30 30. Bersua Baji dengan Matan
31 31. Paradoks
32 32. An eye for an eye
33 33. Ibu Suri
34 34. Spell
35 35. Zip Your Mouth!
36 36. Shoulder to cry on
37 37. Opportunity
38 38. I will let you go
39 39. Farewell
40 40. Randi Prasetyo
41 41. Be safe, be happy
42 42. E-World
43 43. Rapunzel
44 44. Jealous guy
45 45. Mood Booster
46 46. My Past
47 47. Homesick
48 48. I’m here for you
49 If
50 50. Puzzle Piece
51 51. SAH!
52 52. Another puzzle pieces
53 53. She’s not your kind
54 54. Just a story from the past
55 55. Ibu Peri, Ibu Suri
56 56. Debut
57 57. Deja vu
58 58. Gift
59 59. Calon menantu Mahesa
60 60. In the right place at the right time
61 61. A picture of a puzzle
62 62. Just My Imagination?
63 63. A proving
64 64. Benak hitam
65 65. Identitas Bi
66 66. The return of the nightmare
67 67. Memories
68 68. Roller coaster
69 69. Bi
70 70. After 20 years
71 71. I love you, I’m sorry
72 72. The Truth
73 73. The real truth
74 74. Stay with me
75 75. Ordinary people
76 76. Anaking jimat awaking
77 77. Family reunion
78 78. Forgiveness
79 79. Someday
80 80. Marry me!
81 81. Lelaki paripurna
82 82. One step closer
83 83. Daughter first love
84 84. Heaven
85 Extra part 1
86 Extra part 2
87 Extra part 3 (Tamat)
88 Extra part 3 (Tamat)
89 COMING SOON!!!
90 Pengumuman si Abang
Episodes

Updated 90 Episodes

1
1. Become Cinderella in Seven Days
2
2. Sunrise
3
3. Prince, Coffee, and Star
4
4. Diner
5
5. Cars Free Day
6
6. Gossip
7
7. Good Morning, Kiki!
8
8. Jealousy
9
9. Birthday Party
10
10. Cinderella Syndrom
11
11. Miss You So Bad
12
12. Confession
13
13. Big Boss
14
14. I wish, I could stop the time for a while
15
15. Reallity VS Drakor
16
16. What are you doing, Boss?
17
17. Just the two of us
18
18. The girl who stole my heart
19
19. Cinderella VS Mumu Peri
20
20. The Past
21
21. Surprised!!
22
22. Takeshi Castle
23
23. Lunch time
24
24. The Most Awesome Man I Ever Know
25
25. Paradeisos
26
26. Kang Kopi
27
27. It's okay, I'm here with you
28
28. I love you, just the way you are.
29
29. Go Public
30
30. Bersua Baji dengan Matan
31
31. Paradoks
32
32. An eye for an eye
33
33. Ibu Suri
34
34. Spell
35
35. Zip Your Mouth!
36
36. Shoulder to cry on
37
37. Opportunity
38
38. I will let you go
39
39. Farewell
40
40. Randi Prasetyo
41
41. Be safe, be happy
42
42. E-World
43
43. Rapunzel
44
44. Jealous guy
45
45. Mood Booster
46
46. My Past
47
47. Homesick
48
48. I’m here for you
49
If
50
50. Puzzle Piece
51
51. SAH!
52
52. Another puzzle pieces
53
53. She’s not your kind
54
54. Just a story from the past
55
55. Ibu Peri, Ibu Suri
56
56. Debut
57
57. Deja vu
58
58. Gift
59
59. Calon menantu Mahesa
60
60. In the right place at the right time
61
61. A picture of a puzzle
62
62. Just My Imagination?
63
63. A proving
64
64. Benak hitam
65
65. Identitas Bi
66
66. The return of the nightmare
67
67. Memories
68
68. Roller coaster
69
69. Bi
70
70. After 20 years
71
71. I love you, I’m sorry
72
72. The Truth
73
73. The real truth
74
74. Stay with me
75
75. Ordinary people
76
76. Anaking jimat awaking
77
77. Family reunion
78
78. Forgiveness
79
79. Someday
80
80. Marry me!
81
81. Lelaki paripurna
82
82. One step closer
83
83. Daughter first love
84
84. Heaven
85
Extra part 1
86
Extra part 2
87
Extra part 3 (Tamat)
88
Extra part 3 (Tamat)
89
COMING SOON!!!
90
Pengumuman si Abang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!