Mura Village 2

Berjalan dengan cepat, waktu membuat malam hari tiba.

Setelah menyiapkan makanan, aku dan Aran duduk di kursi, bersiap untuk makan.

Dengan suara dekikan khas, pintu rumah tiba-tiba terbuka.

"Selamat datang ayah!" sahut Aran menyambut kedatangan ayahnya.

Hamamura hanya tersenyum, kemudian berjalan menuju kursi, duduk, lalu menyantap makan malam yang telah ada di meja makan. Melihat hal tersebut, aku dan Aran melakukan hal yang sama.

"Wuaahh! Entah kenapa bubur ini lebih enak dari bisanya!" sahut Hamamura sambil terus memakan semangkuk bubur yang ada di hadapannya.

"Benarkah? aku membuatnya bersama kak Fu," jawab Aran terdengar senang.

Padahal itu hanya bubur biasa, tanpa bumbu cinta atau hal-hal semacam itu. Tapi aku tak bisa mengelak, bubur ini memang lebih enak dari biasanya.

Dengan cepat bubur di depan kami habis. Aran membereskan mangkuk yang ada di atas meja, lalu berjalan menuju kamarnya.

"Kau yakin menyuruhnya tidur? Dia baru saja makan, bukankah itu tidak baik?" tanyaku pada Hamamura.

"Tak apa, lagipula dia juga tidak akan langsung tidur."

"Oh begitu?" berhenti sejenak, aku meneguk segelas air, "Jadi, tempat persembunyian sudah di tentukan?"

Haamamura menghela, "Pada akhirnya, kami hanya memutuskan untuk tetap menyimpannya di gudang. Kami memasang jebakan di dalam dan luar gudang tersebut, berharap jebakannya dapat menghentikan para perampok itu."

Rencana yang benar-benar biasa.

"Kalau begitu, sekarang adalah bagianku. Aku akan pergi menjaga gudang tempat hasil panen kalian," berdiri dari kursi, aku berjalan menuju pintu keluar rumah.

"Jika malam ini para perampok itu datang, cepat bunyikan lonceng besar yang ada di tengah desa, para penduduk akan segera datang membantumu," sahut Hamamura dengan suara yang sedikit keras.

Berhasil keluar dari rumah, aku berjalan menuju gudang tempat penyimpanan hasil panen yang berada di tengah desa.

Tak butuh waktu lama, akhirnya aku sampai.

Melihat sebuah sumur dengan lonceng besar tergantung di tengahnya, aku memutuskan untuk duduk di tepi sumur tersebut, menghabiskan waktu dengan memperhatikan beberapa jebakan terpasang di gudang dekatku ini.

Apa ini yang mereka sebut dengan jebakan? Kurasa hewan pun dapat menyadarinya.

Malam pun semakin larut dengan aku yang masih duduk di tepi sumur. Menatap ke arah gudang, tiba-tiba saja aku mendengar suara langkah kaki; berbalik ke arah suara tersebut, aku melihat seseorang berlari keluar desa melalui pintu gerbang.

Hmm, mata-mata? Apa aku harus mengikutinya? Kurasa tidak.

Jika benar sosok tadi adalah mata-mata, maka tak lama lagi aku dapat bertemu dengan para perampok rekan-rekannya itu. Lagipula mengikutinya adalah hal yang merepotkan.

Tak berselang lama, tebakanku pun terjadi, dari kejauhan, terlihat beberapa kereta kuda terhenti di depan desa - beberapa orang keluar dari dalam kereta kuda tersebut, berjalan mendekat ke arah gudang yang di jaga olehku.

Delapan belas orang, termasuk orang yang keluar desa tadi huh? Bagaimana ini?

"Hahahaha! Kurasa penduduk desa ini sudah semakin bodoh karena kelaparan, mereka tak menyembunyikan hasil panen mereka dan hanya menaruh sebuah perangkap yang tidak berguna," sahut salah satu perampok berkepala plontos.

Lalu.

"Minggir bocah! Aku sedang tak punya waktu mengurus anak kecil," perampok berkepala botak berjalan mendekat ke arahku.

Dengan bisu, aku langsung memukul tepat ke arah uluh hati sang paman botak, membuatnya seketika berlutut, jatuh tak sadarkan diri.

Ha? tunggu dulu. Apa cuman perasaanku saja atau memang pukulanku menjadi lebih kuat daripada sebelumnya.

"Woi bocah apa yang kau lakukan?!" salah satu perampok mengeluarkan sebuah pedang, kemudian diikuti oleh para perampok lainnya.

"…"

Menatap mereka dengan tatapan dingin, aku berlari setelahnya, dengan cepat menumbangkan para perampok dengan hanya menggunakan pukulan dan tendangan saja.

Dua, 3, 4.

Sembari menyerang para perampok, aku menghindari setiap serangan yang mengarah kepadaku.

…lima, 6, 7.

Tiba-tiba muncul, 2 orang perampok menggunakan sebuah pedang menyerangku dari belakang.

…sembilan.

Entah kenapa aku bisa merasakan sesuatu saat mereka berada di belakangku, gerakan mereka juga terlihat lambat.

…sepuluh, 11.

Saat masih di tengah pertarungan dua bola api yang cukup besar menuju kearahku. Melihat celah kecil yang berada tepat di tengah dua bola api itu, aku melompat ke sana. Segera menyerang 2 orang pelaku bola api setelahnya.

…dua belas, 13.

Tubuh ke-2 perampok yang kutendang terlempar ke arah perampok lainnya, membuat mereka saling bertabrakan dengan keras.

…empat belas, 15.

Dua orang perampok berlari menuju arahku - enam belas, 17 - aku saling membertukan kedua kepala perampok yang berlari mendeatiku.

Segera menatap ke arah depan, "Kau yang terakhir," kataku menunjuk ke arah perampok terakhir dengan dingin.

Apa yang baru saja kukatakan?

Tahu bahwa tanpa sadar baru saja berusaha terlihat keren, aku menghela.

Omong-omong, perampok terakhir ini memiliki badan yang lebih besar di banding perampok lainnya. Kurasa dia ketuanya.

"Kau hebat juga bocah, tapi jangan kau pikir setelah mengalahkan mereka semua kau bisa menga-"

Sebelum sang perampok menyelesaikan kata-katanya, 2 bayangan berujung runcing keluar di sekitar tempatku berdiri, dengan cepat memanjang ke arah sang perampok.

Dengan wajah terkejut, sang permpom berhasil menghindari serangan kejutan ku.

"Jangan kira serangan kejutan yang lemah seperti itu bisa menge-"

Sayang sekali, karena aku orang yang sangat baik, aku menyiapkan dua kejutan untukmu.

Sebelum selesai berbicara, kedua kaki sang perampok sudah tertusuk banyangan runcing yang berhasil di hindarinya tadi, seketika perampok tersebut tumbuang dan berlutut di hadapanku.

"A-"

"Jangan berteriak, penduduk desa bisa terbangun," kataku menutup mulut sang prampok dengan sebuah kain, mengikat kedua tangannya dengan sebuah bayangan setelahnya.

Aku bukannya tak ingin menggangu tidur para warga desa atau apa, tapi menjadi pusat perhatian itu adalah hal yang merepotkan.

Ketika sang pria sudah mulai tenang, akupun mulai berbicara, "Jadi, siapa yang menyuruhmu untuk mencuri hasil panen penduduk desa ini?"

Aku membuka kembali kain yang menutupi mulut sang perampok.

"Apa yang kau katakan, kami melakuan ini karena kami adalah perampok, dan jika memang ada yang menyuruh kami untuk melakukan ini, meskipun harus mati, aku tak akan memberi tahumu!" begitula katanya.

Tatapan sang perampok penuh tekad seolah tak takut dengan yang namanya kematian.

"Mana ada perampok yang hanya mencuri hasil panen dari sebuah desa yang sama selama 3 tahun berturut-turut. Pasti ada seseorang yang menyuruh kalian untuk melakukan semua ini, cepat katakan siapa yang menyuruh kalian, aku ingin segera tidur," kataku.

"Jika aku tak mau memberitaumu, kau mau apa? bocah sialan!"

Aku mendecakkan lidahku, "Jadi kau tak mau bicara ya?" berhenti sejenak hanya untuk menghela, aku melanjutkan, "Kalau begitu apa boleh buat."

Mengikatkan kain ke mulut sang prampok, aku langsung menusuk jantungnya menggunakan banyangan yang menyerupai sebuah jarum kecil.

"Emmmm!" teriak sang prampok kesakitan dengan mulut tertutup kain.

"Tenang saja, aku menusuk jantungmu dengan sebuah jarum kecil, dengan kata lain, kau tak akan mati dengan cepat. Langsung ke intinya saja, kristal ini berisi ramuan penyembuh, jika kau memberitahuku siapa yang menyuruhmu, mungkin lukamu itu akan kusembuhkan," aku berhenti sejenak, "Sebenarnya jika kau tak menjawab pertanyaanku itu juga bukan masalah besar, aku bisa menanyai ke-17 bawahanmu saat mereka tersadar nanti. Pilihanmu ada 2, kau ingin mati disini atau memberitahuku siapa yang menyuruhmu."

Aku membuka kain di mulut sang perampok.

Tak butuh waktu lama, sang pria mengatakan siapa yang menyuruhnya dengan wajah yang ketakutan. "O-oke baiklah, akan kukatakan!O-orang yang menyuhku adalah…"

"Oh, jadi begitu," aku mencabut jarum bayangan yang menancap pada dada kiri sang prampok.

"Cepat berikan ramuan penyembuhnya padaku, aku tidak ingin mati!"

"Kemana perginya semua keberanianmu tadi? Lagipula itu hanyalah luka tusuk jarum kecil yang tak mengenai jantungmu, kenapa kau bisa berfikir luka seperti itu bisa membunuhmu? Palingan lukanya akan sembuh dalam beberapa hari, jadi tenang saja."

"Apa?!" sang prampok melihat ke dada kirinya yang tertusuk tadi, "Kau membohongiku, dasar bocah sialaan! Cepat mendekat kemari aku akan membunuhmu!"

"Berisik."dengan tatapan dingin aku berbalik menatap sang prampok, "Jika kau sangat ingin jantungmu ditusuk, aku akan melakukannya sekarang juga."

Wajah sang prampok membeku, seketika terdiam untuk beberapa saat.

"Ma-maaf, tolong jangan lakukan itu."

Aku berjalan ke arah sang prampok yang ketakutan.

"Tolong ampuni aku."

Kemudian menutup kembali mulutnya yang sangat berisik. Padahal aku hanya ingin tidur, tidak bisakah perampok ini duduk dengan tenang?

Terpopuler

Comments

VaLe~

VaLe~

like

tetap semangat

2021-01-24

0

Cahaya mata

Cahaya mata

Jempol jempol untuk author👍👍👍

Salam sayang dari ❤️ Istri Simpanan Sang CEO ❣️

2021-01-23

1

Adel

Adel

mari saling dukung ea...😍

2021-01-23

0

lihat semua
Episodes
1 Awal yang Membosankan
2 Duel
3 Final Battle
4 Satu-satunya Hal yang Pasti Adalah Perubahan dan Ketidakpastian
5 Wilayah X
6 Wilayah X bagian 2
7 Destiny
8 Mura Village
9 Mura Village 2
10 Advanture
11 Kerajaan Geomor
12 Pahlawan Api
13 Mimpi Buruk
14 Quest Perak
15 Monster Mohu
16 Monster Mohu bagian 2
17 Hal tak Terduga
18 Kebenaran
19 Keputusan
20 Hukuman
21 Sampai Jumpa
22 Interlude
23 Interlude
24 Permintaan
25 Jurang Kematian
26 Pijakan
27 Perangkap
28 Tempat untuk pulang
29 Harapan
30 Tujuan Hidup
31 Raja Iblis
32 Kerajaan Vulcam
33 Momen
34 Awal Baru
35 Masalah √
36 Kekuatan
37 Sisi Lain
38 Fuma vs Limiters. Stela Weatherhoop
39 Kerja Sama
40 Bencana
41 Aliansi
42 Pertukaran
43 Penolakan
44 Satu vs Empat
45 Kekalahan
46 Kristal Sihir
47 Tiga Pahlawan
48 Latihan di Kerajaan Vulcam
49 Pairets Arc : Opening
50 Pairets Arc : Taring Besi
51 Pairets Arc : Rabas
52 Pairets Arc : Perwakilan ke 4 Ras
53 Pairets Arc : Choise
54 Pairets Arc : Mereka Berdua Memiliki Nasib yang Sama
55 Pairets Arc : Reassemble
56 Pairets Arc : War in Rabas - Mata-Mata
57 Pairets Arc : War in Rabas - Raksa
58 Pairets Arc : War in Rabas - Sesuatu itu...
59 Pairets Arc : War in Rabas - Pencairan
60 Pairets Arc : Rabas War - Singkronisasi
61 Pairets Arc : War in Rabas - Bahaya
62 Pairets Arc : War ini Rabas - Strom
63 Pairets Arc : War in Rabas - Time Up
64 Pairets Arc : War in Rabas - Culldown
65 Pairets Arc - Sesuatu yang Berharga itu Telah Hilang Darinya
66 Pairets Arc : War In Rabas [2]
67 Pairet Arc : War in Rabas - First Battle
68 Pairets Arc : War in Rabas : Sengit
69 Pairet Arc : War in Rabas - Fiary King
70 Pairets Arc : War in Rabas - Ceassfire
71 Pairets Arc : War in Rabas - Dinding Tebal Kepercayaan
72 Pairets Arc : War in Rabas - Hatarus
73 Pairet Arc : War in Rabas - Stealth
74 Pairets Arc : War in Rabas - Permulaan
75 Pairets Arc : War in Rabas - Hope
76 Pairets Arc : War in Rabas - Golem Kayu
77 Pairets Arc : War in Rabas - E.G.O
78 Pairets Arc : War in Rabas - Wind Arrow Airlanes
79 Pairets Arc : War in Rabas - Fyta
80 Pairets Arc : War in Rabas - Fyta Power
81 Pairets Arc : War in Rabas - Baterai Jam Dinding
82 Pairets Arc : War in Rabas - Kadang-Kadang Permintaan Maaf Bisa Sangat Berguna
83 Pairets Arc : War in Rabas - Jatuh Bebas
84 Pairets Arc : War in Rabas - Jujur
85 Pairets Arc : War in Rabas - Deja vu
86 Peirets Arc : War in Rabas - Hiil
87 Pairets Arc : War in Rabas - IGNIS
88 Pairets Arc - War in Rabas - Bermandikan Cahaya yang Menyakitkan
89 Pairet Arc : War in Rabas - Sesuatu yang Membuatnya Jengkel
90 Sesuatu yang Tidak Pernah di Harapkan
91 Super Hard
92 Satu-satunya Hal yang Berharga Baginya
93 Pagi Hari di Kerajaan Zendria
94 Kerja Keras Tidak Akan Mengkhianati Hasil tapi Dapat Mengkhianatimu
95 Sebuah Permulaan di Ambil Olehnya
96 Sesuatu yang Tidak di Inginkan
97 Selalu Saja Melakukan Hal yang Sama
98 Kemampuan Komunikasi yang Hebat
99 Seorang Penolong yang Paling di Benci
100 Alasan Untuk Membenci Diri Sendiri
101 Banyak Hal yang Dapat Membuat Seseorang Berubah
102 Penyesalan Tak Berujung
103 Matahari dan Bulan
104 Masalah Adalah Hal yang Membuat Mereka Bersama
105 Will Membawa Masalah Baru
106 Buruh Gratis Adalah Kata Lain Untuk Budak
107 Waktu untuk Istirahat
108 Stela Memperbesar Nyala Apinya
109 Kekesalan yang Tak Terbendung
110 Perubahan Akan Terus Terjadi
111 Fast Forward
112 Fast Forward Again
113 Langkah Pertama Menuju Hal yang Merepotkan
114 Berakhirnya Masa-masa Indah
115 Pemikiran untuk Bunuh Diri
116 Masalah Pertama
117 Ketika kau Merasa Terkucilkan dalam Suatu Kelompok
118 Ada yang Baru
119 Hari Pertama sebagai Seorang Murid
120 Ketika Seisi Kelas Berniat Membunuhmu
121 Ketika Satu Sekolah Berniat Membunuhmu
122 Waktu untuk Mereka Berdua
123 Cara Membunuh Seorang Penyendiri
124 Fuma Menemukan Sesuatu yang Membuatnya Tertarik
125 Mahluk Aneh
126 Membenci "Sesuatu" Bukanlah Alasan Untuk Menghancurkan "Sesuatu" itu
127 Fast Forward
128 Orang-orang yang Berada di Tempat Sampah
129 Terima Kasih yang Tak Beralasan
130 Interlude
131 Usaha yang Membawa Masalah
132 Pertarungan Kotor dan Keji
133 Untuk Pertama Kalinya Sang Guru Meminta Tolong
134 Ketika Sesuatu Menjadi di Luar Perkiraan
135 Directly
136 Pria dan Wanita adalah Mahluk yang Setara
137 Mesin Pembunuh Berwajah Manis
138 Perbedaan
139 Jalan yang Menentukan Kehidupan
140 Sang Guru Elf Membuat Masalah Baru
141 Cara untuk Tidur
142 Makanan yang Membuatmu Bersemangat di Pagi Hari
143 Rencana yang Berjalan Sempurna
144 Tak ingin Kalah
Episodes

Updated 144 Episodes

1
Awal yang Membosankan
2
Duel
3
Final Battle
4
Satu-satunya Hal yang Pasti Adalah Perubahan dan Ketidakpastian
5
Wilayah X
6
Wilayah X bagian 2
7
Destiny
8
Mura Village
9
Mura Village 2
10
Advanture
11
Kerajaan Geomor
12
Pahlawan Api
13
Mimpi Buruk
14
Quest Perak
15
Monster Mohu
16
Monster Mohu bagian 2
17
Hal tak Terduga
18
Kebenaran
19
Keputusan
20
Hukuman
21
Sampai Jumpa
22
Interlude
23
Interlude
24
Permintaan
25
Jurang Kematian
26
Pijakan
27
Perangkap
28
Tempat untuk pulang
29
Harapan
30
Tujuan Hidup
31
Raja Iblis
32
Kerajaan Vulcam
33
Momen
34
Awal Baru
35
Masalah √
36
Kekuatan
37
Sisi Lain
38
Fuma vs Limiters. Stela Weatherhoop
39
Kerja Sama
40
Bencana
41
Aliansi
42
Pertukaran
43
Penolakan
44
Satu vs Empat
45
Kekalahan
46
Kristal Sihir
47
Tiga Pahlawan
48
Latihan di Kerajaan Vulcam
49
Pairets Arc : Opening
50
Pairets Arc : Taring Besi
51
Pairets Arc : Rabas
52
Pairets Arc : Perwakilan ke 4 Ras
53
Pairets Arc : Choise
54
Pairets Arc : Mereka Berdua Memiliki Nasib yang Sama
55
Pairets Arc : Reassemble
56
Pairets Arc : War in Rabas - Mata-Mata
57
Pairets Arc : War in Rabas - Raksa
58
Pairets Arc : War in Rabas - Sesuatu itu...
59
Pairets Arc : War in Rabas - Pencairan
60
Pairets Arc : Rabas War - Singkronisasi
61
Pairets Arc : War in Rabas - Bahaya
62
Pairets Arc : War ini Rabas - Strom
63
Pairets Arc : War in Rabas - Time Up
64
Pairets Arc : War in Rabas - Culldown
65
Pairets Arc - Sesuatu yang Berharga itu Telah Hilang Darinya
66
Pairets Arc : War In Rabas [2]
67
Pairet Arc : War in Rabas - First Battle
68
Pairets Arc : War in Rabas : Sengit
69
Pairet Arc : War in Rabas - Fiary King
70
Pairets Arc : War in Rabas - Ceassfire
71
Pairets Arc : War in Rabas - Dinding Tebal Kepercayaan
72
Pairets Arc : War in Rabas - Hatarus
73
Pairet Arc : War in Rabas - Stealth
74
Pairets Arc : War in Rabas - Permulaan
75
Pairets Arc : War in Rabas - Hope
76
Pairets Arc : War in Rabas - Golem Kayu
77
Pairets Arc : War in Rabas - E.G.O
78
Pairets Arc : War in Rabas - Wind Arrow Airlanes
79
Pairets Arc : War in Rabas - Fyta
80
Pairets Arc : War in Rabas - Fyta Power
81
Pairets Arc : War in Rabas - Baterai Jam Dinding
82
Pairets Arc : War in Rabas - Kadang-Kadang Permintaan Maaf Bisa Sangat Berguna
83
Pairets Arc : War in Rabas - Jatuh Bebas
84
Pairets Arc : War in Rabas - Jujur
85
Pairets Arc : War in Rabas - Deja vu
86
Peirets Arc : War in Rabas - Hiil
87
Pairets Arc : War in Rabas - IGNIS
88
Pairets Arc - War in Rabas - Bermandikan Cahaya yang Menyakitkan
89
Pairet Arc : War in Rabas - Sesuatu yang Membuatnya Jengkel
90
Sesuatu yang Tidak Pernah di Harapkan
91
Super Hard
92
Satu-satunya Hal yang Berharga Baginya
93
Pagi Hari di Kerajaan Zendria
94
Kerja Keras Tidak Akan Mengkhianati Hasil tapi Dapat Mengkhianatimu
95
Sebuah Permulaan di Ambil Olehnya
96
Sesuatu yang Tidak di Inginkan
97
Selalu Saja Melakukan Hal yang Sama
98
Kemampuan Komunikasi yang Hebat
99
Seorang Penolong yang Paling di Benci
100
Alasan Untuk Membenci Diri Sendiri
101
Banyak Hal yang Dapat Membuat Seseorang Berubah
102
Penyesalan Tak Berujung
103
Matahari dan Bulan
104
Masalah Adalah Hal yang Membuat Mereka Bersama
105
Will Membawa Masalah Baru
106
Buruh Gratis Adalah Kata Lain Untuk Budak
107
Waktu untuk Istirahat
108
Stela Memperbesar Nyala Apinya
109
Kekesalan yang Tak Terbendung
110
Perubahan Akan Terus Terjadi
111
Fast Forward
112
Fast Forward Again
113
Langkah Pertama Menuju Hal yang Merepotkan
114
Berakhirnya Masa-masa Indah
115
Pemikiran untuk Bunuh Diri
116
Masalah Pertama
117
Ketika kau Merasa Terkucilkan dalam Suatu Kelompok
118
Ada yang Baru
119
Hari Pertama sebagai Seorang Murid
120
Ketika Seisi Kelas Berniat Membunuhmu
121
Ketika Satu Sekolah Berniat Membunuhmu
122
Waktu untuk Mereka Berdua
123
Cara Membunuh Seorang Penyendiri
124
Fuma Menemukan Sesuatu yang Membuatnya Tertarik
125
Mahluk Aneh
126
Membenci "Sesuatu" Bukanlah Alasan Untuk Menghancurkan "Sesuatu" itu
127
Fast Forward
128
Orang-orang yang Berada di Tempat Sampah
129
Terima Kasih yang Tak Beralasan
130
Interlude
131
Usaha yang Membawa Masalah
132
Pertarungan Kotor dan Keji
133
Untuk Pertama Kalinya Sang Guru Meminta Tolong
134
Ketika Sesuatu Menjadi di Luar Perkiraan
135
Directly
136
Pria dan Wanita adalah Mahluk yang Setara
137
Mesin Pembunuh Berwajah Manis
138
Perbedaan
139
Jalan yang Menentukan Kehidupan
140
Sang Guru Elf Membuat Masalah Baru
141
Cara untuk Tidur
142
Makanan yang Membuatmu Bersemangat di Pagi Hari
143
Rencana yang Berjalan Sempurna
144
Tak ingin Kalah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!