Final Battle

Pemandangan pertama yang aku lihat saat tersadar - aku sudah berada dalam sebuah ruangan yang gelap, di depanku terdapat sebuah bola hitam kecil yang mengambang seakan tak terpengaruh oleh yang namanya gravitasi.

"Aku, di mana? Apa yang terjadi padaku?

"Ah aku ingat, kepalaku berdarah akibat terbentur di dinding dan tak sadarkan diri setelah itu. Aku pasti sudah mati di bunuh oleh monster sialan itu. Sial! Padahal kupikir aku sudah bisa menang melawannya!" aku membuat mataku berkeliling, "Jadi ini yang di rasakan seseorang setelah meninggal huh? Sangat berbeda dari bayanganku selama ini."

Kesunyian yang berkuasa di ruangan ini seketika lenyap oleh suara yang tiba-tiba terdengar. Suara yang entah datang dari mana - suara yang tidak asing bagiku. Entah kenapa, aku serasa pernah mendengarnya, tapi di mana?

"Kau belumlah mati, dan kau juga belum kalah dalam duel itu. Sekarang ini, tubuhmu sedang tak sadarkan diri, dan sebentar lagi akan dihantam oleh monster yang kau lawan dalam duel, kurasa," kata suara misterius itu.

"Siapa? Tunjukkan dirimu! Jangan menjadi seorang pengecut!" teriakku merasa sedikit panik.

"Menyebut dirimu sendiri dengan sebutan pengecut, kau benar-benar bodoh ya? Aku sekarang berada tepat di depanmu," jawab suara misterius itu.

"Maksudmu kau adalah bola hitam kecil itu?"

Aku memfokuskan pandanganku ke arah bola hitam itu.

"Ya, itu aku."

"Hmm, jadi begitu. Aku punya banyak pertanyaan untukmu… apa ya-?"

"Kau tidak punya banyak waktu sekarang, aku akan menjawab semua pertanyaanmu setelah kita bertemu lagi nanti. Untuk sekarang, dengarkan dan ingat baik-baik yang aku akan katakan. 'kau bisa menggunakan sihir', cukup bayangkan saja, maka sihirmu akan muncul dengan sendirinya. Nah, sekarang cepat bangunlah!"

"Hah? Tunggu dulu, aku belum sele-"

Bola hitam kecil itu perlahan mulai menghilang dalam pandanganku. Seketika aku menjadi sadar kembali dengan Ragnarok yang sudah berada di depanku

Wuuuss!

Pedang besar Ragnarok sudah terayun.

Awas saja jika kau berbohong bola kecil sialan! Aku bisa menggunakan sihir, aku bisa menggunakan sihir, aku bisa menggunakan sihir!

Aku terus mengulang kata-kata itu didalam pikiranku.

Bayangkan, bayangkan, bayangkan!

Suara dentingan terdengar.

Pedang Ragnarok tiba-tiba terhenti oleh sesuatu yang berbentuk seperti akar pohon yang menggeliat menahan serangan tersebut.

Memasang wajah kebingungan, Ragnarok memutuskan melompat ke belakang untuk menjaga jarak.

Aku sendiri juga masih terkejut, saat ini tubuhku sedang di kelilingi oleh aura hitam, lantai tempatku berdiri juga berubah menjadi hitam, dan dari situ muncul sesuatu yang bergerak menggeliat, mirip dengan sebuah akar pohon atau malah tentakel gurita? Unjung dari benda ini sangat runcing dan berwarna hitam.

Penyihir yang ada di luar dinding pelindung itu ikut terkejut, sementara ke-4 monster lainnya? Mereka hanya terdiam, itu kerena mereka menutup mata dan berusaha berkonsentrasi agar pelindungnya tidak rusak.

Dengan wajah terkejut wanita penyihir itu berkata, "Itu! Sihir kegelapan?! Bukan, sihir kegelapan tak seperti itu, berarti sihir itu adalah… banyangan? Ya! Tidak salah lagi, itu sihir bayangan! Aku tak pernah menyangka bisa melihat sihir bayangan yang disebut-sebut sangat langka di tempat seperti ****ini****."

Sementara di dalam dinding pelindung, pertarungan yang sebenarnya baru saja akan di mulai.

"Jadi ini yang namanya sihir huh?" tanyaku pada diriku sendiri selagi menatap tanganku yg dipenuhi aura berwarna hitam, "Jika yang dikatakan bola hitam kecil itu benar, maka…"

Salah satu dari bayangan hitam berbentuk akar pohon di sekitarku tiba-tiba memanjang menuju ke arah Ragnarok.

Ragnarok yang melihat itu terlihat tak terkejut sama sekali. Dia menggunakan lebar pedangnya untuk menahan serangan bayanganku. Tapi, tepat sebelum membentur pedang Rangnarok, Aku membuat bayangan hitamku berhenti dan sedikit merubah arahnya menuju ke bawah, kemudian langsung menusuk kaki kanan milik Ragnarok.

"Argghhh!"

Suara teriakan besar terdengar dari Ragnarok, dengan cepat dia menyemburkan api dari mulutnya dan membakar bayangan yang menyerang kakinya.

Bayanganku terbakar dan segera menghilang, Aku yang melihat itu sedikit terkejut.

Bayangan dapat dibakar oleh sebuah api? Seharusnya tidak kan?!

Membuang jauh pikiranku itu, aku memilih untuk fokus pada pertarunganku saja.

Lupakan semua hal yang tidak penting, diriku.

Ragnarok yang sekarang bukannya marah ataupun kesal, dia malah tersenyum puas dan kelihatan mulai bersemangat.

"Oi bocah, sebutkan namamu sekali lagi?" tanya Ragnarok.

"Fuma?" jawabku kebingungan.

"Baiklah Fuma! Antara Elemen Bayangan milikmu, atau Elemen Api milikku, kita lihat mana yang lebih kuat!"

Tiba-tiba udara di dalam ruangan ini berubah menjadi lebih panas dari sebelummya, aura merah keluar dari tubuh Ragnarok, matanya juga tiba-tiba berubah menjadi kobaran api, tak sampai di situ, pedang besarnya mulai di selimuti aura merah yang terlihat panas.

Tak ingin di desak seperti sebelumnya, aku menyerang Ragnarok lebih dulu. Kali ini bukan hanya satu, tapi empat bayangan berujung runcing mengarah ke Ragnarok. Tapi Ragnarok sudah tak di posisinya tadi, saat sadar, aku sudah terlempar akibat tebasan pedang Ragnarok, membuatku sekali lagi terbentur cukup keras di dinding pelingdung.

Meringis kesakitan, aku berusaha untuk segera bangkit.

Tubuhku masih terhubung satu sama lain, mungkin itu karena aura hitam yang menyelimutiku. Tapi tetap saja aku merasa kesakitan, dan bagian tubuh yang terkena serangan Ragnarok tadi terasa seperti sedang terbakar.

Aku berusaha untuk bangkit kembali, namun Ragnarok tak membiarkannya, sebuah tebasan dari atas menghantam tubuhku, membuat lantai di bawahku hancur berkeping-keping.

"Ugh!" Sekali lagi, aku meringis kesakitan.

Belum puas, serangan Ragnarok belum selesai, setelah tubuhku terbentur di lantai, dia menendangnya dengan sangat keras, membuatku terlempar sekali lagi.

"Ah! Sakit, sakit, benar-benar sakit! Sial! Kenapa setiap kali aku berfikir akan menang, akhirnya selalu seperti ini?" aku mengeluhakan itu dalam pikiranku.

...----------------...

Kondisi tubuhku saat ini benar-benar buruk, aku kesulitan untuk bernafas, pendarahan di kepalanku semakin parah, di tambah tubuh yang penuh dengan luka bakar, pandanganku juga sudah mulai buram, sebentar lagi mungkin aku sudah tak sadarkan diri.

"Aku sudah muak dengan akhir seperti ini, kali ini akan kupertaruhkan semua yang kumiliki pada serangan berikutnya!" gumamku sambil berusaha untuk berdiri kembali.

Setelah berhasil berdiri, seluruh aura hitam yang menyelimuti tubuhku perlahan menghilang, semuanya berkumpul pada pedang patah yang masih berada di tangan kananku. Pedang yang tadinya berwarna putih, kini berubah menjadi sebuah pedang yang memancarkan aura hitam pekat.

Seakan tak mau kalah, Ragnarok yang melihat itu juga melakukan hal yang sama, seluruh aura merah yang mengelilingi tubuhnya menghilang, pedangnya sekarang juga diselimuti aura merah menyala.

"Ini akan menjadi serangan penghabisan! Mari kita lihat sihir Element siapa yang lebih kuat!" teriak Ragnarok.

Aku dan Ragnarok sekarang tidak memiliki pertahanan apapun, keheningan sesaat terjadi di ruangan persegi, sampai…

"Kemari!" teriak Ragnarok

"Haaaaaaa!"

Aku tak berteriak, hanya Ragnarok.

Berlari menuju ke arah satu sama lain, Aku dan Ragnarok saling mengayungkan pedang kami.

Suara dentingan pedang lagi-lagi terdengar, hempasan angin yang kuat tercipta setelahnya, saat kedua pedang kami saling berbenturan.

Terpopuler

Comments

Dian

Dian

Mantab

2021-04-18

1

Army

Army

mmmmm

2021-04-17

1

Army

Army

huft

2021-04-16

1

lihat semua
Episodes
1 Awal yang Membosankan
2 Duel
3 Final Battle
4 Satu-satunya Hal yang Pasti Adalah Perubahan dan Ketidakpastian
5 Wilayah X
6 Wilayah X bagian 2
7 Destiny
8 Mura Village
9 Mura Village 2
10 Advanture
11 Kerajaan Geomor
12 Pahlawan Api
13 Mimpi Buruk
14 Quest Perak
15 Monster Mohu
16 Monster Mohu bagian 2
17 Hal tak Terduga
18 Kebenaran
19 Keputusan
20 Hukuman
21 Sampai Jumpa
22 Interlude
23 Interlude
24 Permintaan
25 Jurang Kematian
26 Pijakan
27 Perangkap
28 Tempat untuk pulang
29 Harapan
30 Tujuan Hidup
31 Raja Iblis
32 Kerajaan Vulcam
33 Momen
34 Awal Baru
35 Masalah √
36 Kekuatan
37 Sisi Lain
38 Fuma vs Limiters. Stela Weatherhoop
39 Kerja Sama
40 Bencana
41 Aliansi
42 Pertukaran
43 Penolakan
44 Satu vs Empat
45 Kekalahan
46 Kristal Sihir
47 Tiga Pahlawan
48 Latihan di Kerajaan Vulcam
49 Pairets Arc : Opening
50 Pairets Arc : Taring Besi
51 Pairets Arc : Rabas
52 Pairets Arc : Perwakilan ke 4 Ras
53 Pairets Arc : Choise
54 Pairets Arc : Mereka Berdua Memiliki Nasib yang Sama
55 Pairets Arc : Reassemble
56 Pairets Arc : War in Rabas - Mata-Mata
57 Pairets Arc : War in Rabas - Raksa
58 Pairets Arc : War in Rabas - Sesuatu itu...
59 Pairets Arc : War in Rabas - Pencairan
60 Pairets Arc : Rabas War - Singkronisasi
61 Pairets Arc : War in Rabas - Bahaya
62 Pairets Arc : War ini Rabas - Strom
63 Pairets Arc : War in Rabas - Time Up
64 Pairets Arc : War in Rabas - Culldown
65 Pairets Arc - Sesuatu yang Berharga itu Telah Hilang Darinya
66 Pairets Arc : War In Rabas [2]
67 Pairet Arc : War in Rabas - First Battle
68 Pairets Arc : War in Rabas : Sengit
69 Pairet Arc : War in Rabas - Fiary King
70 Pairets Arc : War in Rabas - Ceassfire
71 Pairets Arc : War in Rabas - Dinding Tebal Kepercayaan
72 Pairets Arc : War in Rabas - Hatarus
73 Pairet Arc : War in Rabas - Stealth
74 Pairets Arc : War in Rabas - Permulaan
75 Pairets Arc : War in Rabas - Hope
76 Pairets Arc : War in Rabas - Golem Kayu
77 Pairets Arc : War in Rabas - E.G.O
78 Pairets Arc : War in Rabas - Wind Arrow Airlanes
79 Pairets Arc : War in Rabas - Fyta
80 Pairets Arc : War in Rabas - Fyta Power
81 Pairets Arc : War in Rabas - Baterai Jam Dinding
82 Pairets Arc : War in Rabas - Kadang-Kadang Permintaan Maaf Bisa Sangat Berguna
83 Pairets Arc : War in Rabas - Jatuh Bebas
84 Pairets Arc : War in Rabas - Jujur
85 Pairets Arc : War in Rabas - Deja vu
86 Peirets Arc : War in Rabas - Hiil
87 Pairets Arc : War in Rabas - IGNIS
88 Pairets Arc - War in Rabas - Bermandikan Cahaya yang Menyakitkan
89 Pairet Arc : War in Rabas - Sesuatu yang Membuatnya Jengkel
90 Sesuatu yang Tidak Pernah di Harapkan
91 Super Hard
92 Satu-satunya Hal yang Berharga Baginya
93 Pagi Hari di Kerajaan Zendria
94 Kerja Keras Tidak Akan Mengkhianati Hasil tapi Dapat Mengkhianatimu
95 Sebuah Permulaan di Ambil Olehnya
96 Sesuatu yang Tidak di Inginkan
97 Selalu Saja Melakukan Hal yang Sama
98 Kemampuan Komunikasi yang Hebat
99 Seorang Penolong yang Paling di Benci
100 Alasan Untuk Membenci Diri Sendiri
101 Banyak Hal yang Dapat Membuat Seseorang Berubah
102 Penyesalan Tak Berujung
103 Matahari dan Bulan
104 Masalah Adalah Hal yang Membuat Mereka Bersama
105 Will Membawa Masalah Baru
106 Buruh Gratis Adalah Kata Lain Untuk Budak
107 Waktu untuk Istirahat
108 Stela Memperbesar Nyala Apinya
109 Kekesalan yang Tak Terbendung
110 Perubahan Akan Terus Terjadi
111 Fast Forward
112 Fast Forward Again
113 Langkah Pertama Menuju Hal yang Merepotkan
114 Berakhirnya Masa-masa Indah
115 Pemikiran untuk Bunuh Diri
116 Masalah Pertama
117 Ketika kau Merasa Terkucilkan dalam Suatu Kelompok
118 Ada yang Baru
119 Hari Pertama sebagai Seorang Murid
120 Ketika Seisi Kelas Berniat Membunuhmu
121 Ketika Satu Sekolah Berniat Membunuhmu
122 Waktu untuk Mereka Berdua
123 Cara Membunuh Seorang Penyendiri
124 Fuma Menemukan Sesuatu yang Membuatnya Tertarik
125 Mahluk Aneh
126 Membenci "Sesuatu" Bukanlah Alasan Untuk Menghancurkan "Sesuatu" itu
127 Fast Forward
128 Orang-orang yang Berada di Tempat Sampah
129 Terima Kasih yang Tak Beralasan
130 Interlude
131 Usaha yang Membawa Masalah
132 Pertarungan Kotor dan Keji
133 Untuk Pertama Kalinya Sang Guru Meminta Tolong
134 Ketika Sesuatu Menjadi di Luar Perkiraan
135 Directly
136 Pria dan Wanita adalah Mahluk yang Setara
137 Mesin Pembunuh Berwajah Manis
138 Perbedaan
139 Jalan yang Menentukan Kehidupan
140 Sang Guru Elf Membuat Masalah Baru
141 Cara untuk Tidur
142 Makanan yang Membuatmu Bersemangat di Pagi Hari
143 Rencana yang Berjalan Sempurna
144 Tak ingin Kalah
Episodes

Updated 144 Episodes

1
Awal yang Membosankan
2
Duel
3
Final Battle
4
Satu-satunya Hal yang Pasti Adalah Perubahan dan Ketidakpastian
5
Wilayah X
6
Wilayah X bagian 2
7
Destiny
8
Mura Village
9
Mura Village 2
10
Advanture
11
Kerajaan Geomor
12
Pahlawan Api
13
Mimpi Buruk
14
Quest Perak
15
Monster Mohu
16
Monster Mohu bagian 2
17
Hal tak Terduga
18
Kebenaran
19
Keputusan
20
Hukuman
21
Sampai Jumpa
22
Interlude
23
Interlude
24
Permintaan
25
Jurang Kematian
26
Pijakan
27
Perangkap
28
Tempat untuk pulang
29
Harapan
30
Tujuan Hidup
31
Raja Iblis
32
Kerajaan Vulcam
33
Momen
34
Awal Baru
35
Masalah √
36
Kekuatan
37
Sisi Lain
38
Fuma vs Limiters. Stela Weatherhoop
39
Kerja Sama
40
Bencana
41
Aliansi
42
Pertukaran
43
Penolakan
44
Satu vs Empat
45
Kekalahan
46
Kristal Sihir
47
Tiga Pahlawan
48
Latihan di Kerajaan Vulcam
49
Pairets Arc : Opening
50
Pairets Arc : Taring Besi
51
Pairets Arc : Rabas
52
Pairets Arc : Perwakilan ke 4 Ras
53
Pairets Arc : Choise
54
Pairets Arc : Mereka Berdua Memiliki Nasib yang Sama
55
Pairets Arc : Reassemble
56
Pairets Arc : War in Rabas - Mata-Mata
57
Pairets Arc : War in Rabas - Raksa
58
Pairets Arc : War in Rabas - Sesuatu itu...
59
Pairets Arc : War in Rabas - Pencairan
60
Pairets Arc : Rabas War - Singkronisasi
61
Pairets Arc : War in Rabas - Bahaya
62
Pairets Arc : War ini Rabas - Strom
63
Pairets Arc : War in Rabas - Time Up
64
Pairets Arc : War in Rabas - Culldown
65
Pairets Arc - Sesuatu yang Berharga itu Telah Hilang Darinya
66
Pairets Arc : War In Rabas [2]
67
Pairet Arc : War in Rabas - First Battle
68
Pairets Arc : War in Rabas : Sengit
69
Pairet Arc : War in Rabas - Fiary King
70
Pairets Arc : War in Rabas - Ceassfire
71
Pairets Arc : War in Rabas - Dinding Tebal Kepercayaan
72
Pairets Arc : War in Rabas - Hatarus
73
Pairet Arc : War in Rabas - Stealth
74
Pairets Arc : War in Rabas - Permulaan
75
Pairets Arc : War in Rabas - Hope
76
Pairets Arc : War in Rabas - Golem Kayu
77
Pairets Arc : War in Rabas - E.G.O
78
Pairets Arc : War in Rabas - Wind Arrow Airlanes
79
Pairets Arc : War in Rabas - Fyta
80
Pairets Arc : War in Rabas - Fyta Power
81
Pairets Arc : War in Rabas - Baterai Jam Dinding
82
Pairets Arc : War in Rabas - Kadang-Kadang Permintaan Maaf Bisa Sangat Berguna
83
Pairets Arc : War in Rabas - Jatuh Bebas
84
Pairets Arc : War in Rabas - Jujur
85
Pairets Arc : War in Rabas - Deja vu
86
Peirets Arc : War in Rabas - Hiil
87
Pairets Arc : War in Rabas - IGNIS
88
Pairets Arc - War in Rabas - Bermandikan Cahaya yang Menyakitkan
89
Pairet Arc : War in Rabas - Sesuatu yang Membuatnya Jengkel
90
Sesuatu yang Tidak Pernah di Harapkan
91
Super Hard
92
Satu-satunya Hal yang Berharga Baginya
93
Pagi Hari di Kerajaan Zendria
94
Kerja Keras Tidak Akan Mengkhianati Hasil tapi Dapat Mengkhianatimu
95
Sebuah Permulaan di Ambil Olehnya
96
Sesuatu yang Tidak di Inginkan
97
Selalu Saja Melakukan Hal yang Sama
98
Kemampuan Komunikasi yang Hebat
99
Seorang Penolong yang Paling di Benci
100
Alasan Untuk Membenci Diri Sendiri
101
Banyak Hal yang Dapat Membuat Seseorang Berubah
102
Penyesalan Tak Berujung
103
Matahari dan Bulan
104
Masalah Adalah Hal yang Membuat Mereka Bersama
105
Will Membawa Masalah Baru
106
Buruh Gratis Adalah Kata Lain Untuk Budak
107
Waktu untuk Istirahat
108
Stela Memperbesar Nyala Apinya
109
Kekesalan yang Tak Terbendung
110
Perubahan Akan Terus Terjadi
111
Fast Forward
112
Fast Forward Again
113
Langkah Pertama Menuju Hal yang Merepotkan
114
Berakhirnya Masa-masa Indah
115
Pemikiran untuk Bunuh Diri
116
Masalah Pertama
117
Ketika kau Merasa Terkucilkan dalam Suatu Kelompok
118
Ada yang Baru
119
Hari Pertama sebagai Seorang Murid
120
Ketika Seisi Kelas Berniat Membunuhmu
121
Ketika Satu Sekolah Berniat Membunuhmu
122
Waktu untuk Mereka Berdua
123
Cara Membunuh Seorang Penyendiri
124
Fuma Menemukan Sesuatu yang Membuatnya Tertarik
125
Mahluk Aneh
126
Membenci "Sesuatu" Bukanlah Alasan Untuk Menghancurkan "Sesuatu" itu
127
Fast Forward
128
Orang-orang yang Berada di Tempat Sampah
129
Terima Kasih yang Tak Beralasan
130
Interlude
131
Usaha yang Membawa Masalah
132
Pertarungan Kotor dan Keji
133
Untuk Pertama Kalinya Sang Guru Meminta Tolong
134
Ketika Sesuatu Menjadi di Luar Perkiraan
135
Directly
136
Pria dan Wanita adalah Mahluk yang Setara
137
Mesin Pembunuh Berwajah Manis
138
Perbedaan
139
Jalan yang Menentukan Kehidupan
140
Sang Guru Elf Membuat Masalah Baru
141
Cara untuk Tidur
142
Makanan yang Membuatmu Bersemangat di Pagi Hari
143
Rencana yang Berjalan Sempurna
144
Tak ingin Kalah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!