Bab 3 : Pertemuan Pertama

Happy Reading...

Awass!! Typo bertebaran

"Well, sepertinya hari ini adalah keberuntunganku dan ajalmu." tepat setelah ia mengucapkan kata itu kulihat Matanya Berkilat merah darah.

Aku semakin mundur kebelakang. Tiba-tiba dia melesat cepat tanpa kusadari dia berada di depanku sambil memegang lenganku.

"Lepaskan!!. Lepaskan aku!!." Teriakku sambil memberontak,

"Tidak semudah itu!. Menemukanmu adalah keberuntungan dariku. Pangeran sialan itu pasti akan aku kalahkan." Dia semakin mencengkeram lenganku,

"Tunggu sebentar! Kau bukan cosplay vampire kan?" tanyaku sambil menatap matanya. Tanpa kusangka matanya berkilat merah lagi.

"Kyaa!Lepaskan aku!! dasar nyamuk jantan nakal!" Teriakku sambil menendang perutnya.

Dia mundur sedikit kebelakang karena terkejut dengan seranganku tadi.

Dengan cepat dia meraih rambut panjangku sehingga aku hampir terjungkal kebelakang. Aku mengerang kesakitan. Rasanya kepalaku sangat perih. Dia menarik rambutku dengan keras.

"Tidak bisakah sedikit lembut pada wanita?!" teriakku.

"Kau membuat kesabaranku habis!!!." teriaknya marah.

Dia Mengangkat tubuhku dan memposisikan membelakangi tubuhnya.

Tangan kirinya melingkar di pinggangku, sedangkan tangan kanannya menyibak rambutku di bagian leher.

Aku semakin Memberontak dan tak henti- hentinya aku menangis.

"Bersiaplah Cantik." ucapnya sambil mulai menempelkan taringnya pada leherku.

Aku memejamkan mata. Namun sebelum taring itu benar benar menancap pada permukaan leherku, tiba-tiba dia sudah terhempas ke belakang sampai tubuhnya tertimpa reruntuhan tembok akibat kuatnya hempasan tadi.

Saat kubuka mataku, didepanku telah ada seseorang laki-laki dengan jubah hitam. Tangan kanannya melingkar di badanku seolah dia ingin melindungiku.

"BERANINYA KAU ALEX!!. Vampire Slave seperti Madison berani melukai mateku." geramnya sambil mempererat pelukannya padaku.

Aku masih menangis terisak. Entah mengapa aku merasa aman dipeluknya.

"Maafkan Hamba Pangeran." Vampire yang bernama Alex tadi seperti memohon maaf dengan raut wajah takut.

"Enyahlah dari hadapanku!!. Aku tidak mau melihatmu disini lagi." Ucapnya Tegas.

Tanpa disuruh dua kali, vampire yang bernama Alex tadi dengan cepat pergi dari bangunan tua ini.

"Maafkan aku karena telat datang." Dia mengelus rambutku dan memelukku dengan erat.

"Siapa kau?." Tanyaku, seakan tersadar aku mundur ke belakang untuk melepas pelukannya.

"I am Yours." jawabnya dengan nada datar.

Aku Tidak bisa melihat wajahnya, ku rasa warna hitam dari tudung kepalanya terbiaskan ke wajahnya. Sehingga aku tidak bisa melihat dengan jelas wajahnya. Yang ku tahu hanya kulitnya yang pucat dan sedingin es.

"Bagaimana Kau.." belum selesai aku bicara, dia langsung menyela.

"Felix. Namaku Felix." selanya dengan Suara datar.

"Terima kasih telah menolongku tadi." ucapku. Terlihat mulai gelap disini, kurasa matahari sudah tenggelam.

"Jangan Menangis lagi. Aku tidak suka melihat air matamu." Vampire yang bernama Felix ini mengusap ujung mataku.

" Ke-kenapa?." Aku bertanya tergagap karena tangannya yang dingin terulur mengelus pipiku.

"Kita akan bertemu lagi." Ucapnya datar. Tepat saat ia mengucapkan kata-katanya, sebuah suara berteriak memanggilku.

"Evaa!!!" Aku mengenalinya sebagai suara Ria, sahabatku.

"Aku disini!!." Sahutku,

"Syukurlah kau selamat.Apa yang kau lakukan disini?!"

"Aku bertemu vampire asli! tapi tadi aku ditolong oleh.." Aku berbalik dan mrndapati bahwa Felix - Vampire yang menolongku- tadi menghilang.

"Siapa?" Ria terlihat seperti menunggu jawabanku

"Um.. Tidak" Jawabku sedikit gugup

"Baiklah, ayo aku akan mengantarmu pulang." Ucapnya sambil memegang bahuku dan menuntunku keluar.Dia mengantarku pulang sampai di depan Flatku.

Ria mencium Bau Vampire tidak jauh dari bau Eva. Ada apa dengan Eva-gumamnya.

Dia segera melesat mengikuti aroma Tubuh Eva yang berjarak sekitar 500 meter dari dia berdiri saat ini.

Vampire!!. Ria berhenti sejenak.

Bau vampire tercium sangat menyengat menusuk hidungnya, yang ia ketahui Bangsa Vampire yang memiliki bau menyengat bagi bangsa Werewolf adalah keluarga kerajaan. Dia mengendap-endap dibalik dinding yang tingginya sekitar 3 meter.

Tanpa dia tahu Vampire dari keluarga kerajaan tersebut sedang melindungi Eva dari serangan vampire hibrid -manusia yang menjadi vampire, sehingga dia selalu membutuhkan darah manusia.

Beberapa menit berlalu, Ria keluar dari persembunyiaannya saat dia hanya mencium bau Eva.

"Evaa!!!" Ria berteriak menunggu jawabannya- Walaupun dia bisa mengetahui dimana Eva sekarang dengan pengihatan Wolfnya tapi tetap saja dia tidak mau terlihat aneh didepan Eva.

"Aku disini!!." Sahut Eva. Dalam hati dia bersyukur karena tugasnya berjalan mulus

"Syukurlah kau selamat.Apa yang kau lakukan disini?!" Tanya Ria sambil melihat kesana kemari mencari sisa sisa pertarungan.

"Tadi aku bertemu vampire asli. Tapi aku tadi ditolong oleh..." Eva berbalik dan mrndapati bahwa Felix - Vampire yang menolongnya- tadi menghilang.

"Siapa?" Ria terlihat seperti menunggu jawabannya

"Um.. Tidak" Jawab Eva sedikit gugup

"Baiklah, ayo aku akan mengantarmu pulang." Ucap Ria sambil memegang bahu Eva dan menuntunnya keluar. Ria mengantar Eva Menuju ke Flatnya.

Tanpa Ria sadari dari kejauhan sepasang mata tajam mengawasinya. Felix, vampire kerajaan Altezar yang sangat kuat. Dia sudah membulatkan tekadnya untuk tetap berada di samping Eva mulai besok.

Author POV end

Sedikit ya ??😅 Hehhehhe.. Author belum dapet feel yang tepat. Jadi cuma sedikit hehhehehehe...

Jangan Lupa Vote\+Komen

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***