03 part 1

Denara itu selain suka pria tampan dan mapan, dirinya juga menyukai lagu dangdut, walaupun tidak fanatic, tapi dirinya cukup tahu lagu-lagu dangdut.

Jika mendengar lagu dangdut entah kenapa, bawaannya mau goyang aja, Denara tuh suka lupa daratan kalo denger lagu dangdut apalagi lagu yang dia suka.

Setelah dirinya membuat nasi tumpeng untuk Ares setidaknya, beberapa hari ini dirinya tak pernah berdebat lagi, dan mungkin juga karena akhir-akhir ini Ares cukup sibuk dengan beberapa kasus-kasus yang dia tangani.

Rutinitas seperti biasa Denara menunggu Mang Eko untuk membeli sayur, tak berapa lama muncullah Mang Eko.

Ibu-ibu sudah mulai menyerbu Gerobak Mang Eko yang penuh dengan sayur-sayuran serta lauk pauk yang segar.

'' Ibu-ibu nanti sore bakalan ada dangdutan di lapangan komplek,'' Seperti biasa Mang Eko selalu Update tentang berita-berita terbaru.

'' Yang bener mang.''

'' Masa sih.''

'' Iya ibu-ibu ini informasinya no hoax.''

'' Ra nanti ikut yah.'' Ajak Ijah.

'' Iya Ra pasti seru.'' Sambung minah.

'' Tapi gimana yah,'' Denara sambil berpikir.

'' Ya ampun Ra jangan bikin kita emosi deh.'' Jengkel Neni melihat Denara.

'' Sabar, aku tuh mikir bentar, '' Kekeh Denara.

'' Serah kamu ajalah Ra, kalo mau ikut wa aja biar barengan,'' Ucap ijah menengahi.

'' Sip lah Ijah emang the best,'' Denara mengacungkan jempol kearah Ijah.

'' Mang ada artisnya kagak,'' Ucap salah satu ibu-ibu.

'' Ada bu, ada 5 malahan,'' Heboh Mang Eko.

'' Tuh Ra dengerin ada artisnya,'' Jelas Minah.

'' Kuy lah aku ikut, nanti ketemuan di lapangan aja oke '' jawab Denara

Langsung disetuju oleh teman-temannya.

...............

Denara sedari tadi, membongkar baju-baju miliknya yang akan dirinya pakai nanti sore. Denara itu punya baju andalan yang selalu dirinya pakai saat dangdutan, khusus dangdutan, saking niatnya. Denara itu totalitasnya suka gak tanggung, jadi kalian jangan heran.

Cukup lama Denara bersiap-siap mulai dari make-up, sepatu, dan baju. Setelah merasa oke, Denara beranjak keluar rumah, sebelum itu Denara melirik sekilas poster Lee Min Ho yang di pajang,di dinding kamarnya.

'' Abang Lee Min Ho, adek mau pamit dangdutan dulu. Abang jaga rumah yah,'' Ucapnya sambil tersenyum.

Dengan langkah semangat Denara melangkah keluar rumah, sampai Pak Tejo memanggil namanya.

'' Neng Denara mau kemana?Kok pake baju kayak gitu,'' Pak Tejo menatap aneh Denara.

'' Saya mau dangdutan bentar Pak,'' Jawabnya.

'' Yakin Neng pake baju itu gak salah,'' Tanya pak Tejo lagi.

'' Enggak kok Pak saya yakin banget malahan, Pak Tejo ikut juga? ''

'' Enggak Neng gak ada yang jaga rumah,'' Jelasnya.

'' Yaudah gak apa-apa Pak, biar saya aja yang wakilin Pak Tejo. Saya gak keberatan kok,'' Kata Denara yakin.

'' Haha... Neng mah bisa aja, yaudah lanjutkan kalo gitu,'' Lalu mulai menutup gerbang.

'' Saya pamit Pak. Assalamualaikum.'' Pamitnya.

'' Wa'alaikumsalam.''Jawab Pak tejo.

..................

Lapangan kompleks sudah penuh dengan lautan manusia yang berbodong-bodong menuju tenda yang ada disana.

Suara yang bergema-gema menambah kesan ramai disana, berbagai kalangan ada disana. Mulai dari kalangan muda hingga tua.

Berbagai macam lagu yang sudah dinyanyikan oleh artis-artis yang disewa oleh pemilik acara. Bermacam-macam pakaian yang mereka kenakan dari mulai sederhana hingga cetar membahana.

Pemilik yang mengadakan acara ternyata sedang merayakan acara khitanan untuk anak mereka, jangan kaget hal itu biasa di lakukan di sini. Dan malah menjadi tradisi, jadi tidak heran lagi.

Bahkan acara seperti ini tak jarang juga dijadikan sebagai ajang pamer ke kayaan yang di miliki. Tapi semua itu tergantung dari sudut pandang masing-masing, ada yang menganggap kalau hal ini dilakukan demi sang anak agar bahagia dan ada juga yang beranggapan kalau hal ini terlalu berlebihan jika untuk anak-anak.

Tapi terlepas dari itu, setiap orang tua pasti memiliki cara masing-masing dalam membahagiakan anaknya.

Segerombolan gadis terlihat sedang mencari seseorang, diantara ramainya orang.

'' Jah kamu yakin udah wa Denara,'' Ujar Neni sambil melihat kearah kanan dan kiri.

'' Iya Ni udah, katanya sih otw,'' Jawabnya Ijah.

'' Halah Jah jangan percaya, biasanya orang yang otw itu palingan baru keluar teras rumah doang,'' Jelas Minah.

'' Betul setuju aku sama Minah,'' Angguk Neni.

Sampai beberapa orang mulai menatap satu orang yang perlahan mendekat.

'' ASTAGA....'' Ucap mereka kompak.

'' Ra, kamu ngapain pake baju itu,'' Heran Neni.

'' Kamu gak liat sejak kamu jalan kesini, beberapa orang ngeliatin kamu aneh,'' Jelas Minah.

'' Kenapa pake baju kayak gini sih,'' Keluh Ijah.

Denara ini selalu membuat orang terkejut dengan tingkahnya, pakaiannya cara pikirnya, semua yang ada di diri Denara selalu membuat orang berpikir diluar kepala.

Seperti sekarang, jika banyak orang datang keacara menggunakan kebaya, dress, gamis hal-hal yang biasa di jumpai disetiap acara.

Sedangkan Denara, dirinya memakai boots hitam dengan pinggirannya berduri, celana hitam, dan kaos hitam serta jaket berwarna hitam yang mana di belakangnya terdapat gambar tengkorak.

Bandana hitam serta make-up yang di dominasi warna hitam, jika dilihat tampilan Denara sekarang lebih cocok untuk pergi ke konser-konser metal atau rock. Sangat terlihat mencolok pakaian yang dikenakannya, apakah Denara sebegitu inginnya tampil beda dari yang lain hingga berpenampilan seperti ini, pikir mereka.

Bisa kalian bayangkan kejadian yang terjadi sekarang.

'' Kenapa pakaian aku gak salah kali,'' Ucapnya pede.

'' Kamu ini tuh acara dangdut Ra, bukan acara metal,'' Jelas Neni.

'' Tahu kok, aku itu mau tampil apa adanya diri aku aja kok, bukannya kalo kita nyaman pakaian-pakaian apapun gak masalah,'' Terangnya.

'' Iya tahu tapi--

'' Sudah dari pada pusing liat pakaian Denara mending kita nyanyi aja,'' Ucap Ijah memotong pembicaraan Minah.

'' Yuk aku udah semangat banget ini,'' Jawab Denara yang mendahului teman-temannya menuju kearah panggung.

'' Punya temen kok gini amat yah,'' Melihat Denara yang sudah berdiri di atas panggung.

'' Haha..haha.. sabar ya Neni,'' Kekeh Minah.

'' Yuk gabung sama Denara,'' Ijah menarik mereka berdua menyusul Denara diatas panggung.

Denara, Ijah, Minah dan Neni, mereka serempak bernyanyi bersama, berjoget dengan ria, seolah-seolah hari ini adalah milik kita, untuk sesaat melepas lelah dan penat yang mereka rasakan.

Terkadang bahagia bisa sederhana itu, melalui hari bersama teman-teman, menuju hari esok bersama.

Pertemanan itu adalah ikatan yang terbentuk dari orang yang berbeda menjadi satu, Pertemanan yang diawali perkenalan hingga mengerti satu sama lain. Membuat satu sama lain menerima segala kekuarangan yang ada menjadi sebuah kelebihan untuk bersama.

Sudahkah kamu bahagia hari ini, jika belum mulailah menciptakannya:)

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***