Episode 20. Saras Bersyukur

Dari jendela kamar hotelnya di lantai 7 Saras bisa melihat menara Eiffel. Ia dan Aidan menginap di hotel Le Parisis, sebuah hotel yang tak terlalu besar tapi cantik. Hotel itu hanya berjarak 15 menit jika berjalan kaki ke  menara Eiffel.

Sambil tiduran itu Saras tengah memandangi menara Eiffel. Ia mengagumi kokoh dan indahnya menara yang termasyhur ke seluruh dunia tersebut.

Saras mendengar Aidan sepertinya melakukan sesuatu. Apakah Aidan melepas celananya?

Saras menoleh.

DEEGGG!

Saras kaget melihat Aidan sudah tak mengenakan pakaian sama sekali. Lelaki itu dalam keadaan siap tempur. Pisangnya sudah mengeras dan membaja.

“Aidan… please…. ” Saras tergagap. “Tolong jangan kasar…” Saras menghiba. Ia tahu hanya itu yang bisa dilakukannya jika melihat Aidan mendekatinya dalam keadaan siap bertempur berpacu naf*u.

Aidan sudah terbakar gairah. Ia mendekati ranjang dengan bergegas.

“Please Aidan…. Jangan kasar.” Saras ketakutan.

HHUUPP. Lelaki itu menghambur ke ranjang. Ia menindih tubuh Saras. Tubuh tegapnya menekan dengan kuat.

Dada Saras agak sesak karena tekanan tubuh Aidan yang menghimpit kuat. Ia mau protes. Tapi lelaki di atasnya ini malah mendaratkan ci*man ke bibi* Saras. Lalu dengan bern*fsu lelaki itu meng*cup Saras.

Dengan tergesa-gesa Aidan melepas baju Saras. Ditariknya kancing baju Saras dengan cepat. SSRKKK! Sebuah kancing  tertarik kasar. Kancing itu lantas  terlepas dari pakaian Saras.

Tapi Aidan tak perduli. Ia terus merenggut pakaian Saras. SSRKKk! Kini pakaian Saras robek, terkoyak bagian atasnya.

“Sayang, Please…. Pelan-pelan…” Saras makin ketakutan.

Aidan sudah terbakar na*su. Baju Saras yang sudah koyak dilemparnya ke lantai.

PLUUKK! Baju itu terjatuh ke lantai. Menimpa tas belanjaan yang bertumpuk di samping pembaringan.

SRRKK! Aidan merenggut beha Saras. Kini bagian tubuh atas Saras sudah terbuka sama sekali.

Saras takut melonnya akan dibombardir dengan gigitan. Ternyata tidak. Aidan malah sibuk melepas rok Saras. Setelah rok lepas, Aidan  menarik celana dalam Saras buru-buru.

Kini Saras sudah tak berpakaian sama sekali. Ia terbaring di ranjang berwarna putih di sebuah kamar  yang juga didominasi warna putih.

Mata Aidan terpaku ke bagian bawah pusar Saras. Ia melihat benda yang membuat nafasnya semakin memburu. Kue apem alias bagian intim Saras.

Lelaki itu mendekatkan bagian kejantan*nnya ke bagian intim Saras.

AARGGGHH! Saras terpekik kala pisang itu melesak dengan kuat.

Saras memejamkan mata. Ya Tuhan. Sakit itu terasa kembali. Saras khawatir bagian intimnya yang sudah tak terasa nyeri kini sakit kembali.

Benar saja. Hunjaman demi hunjaman yang dilakukan Aidan membuat Saras meringis. Sakit itu kembali mendera.

Saras menggigit bibir. Ia hanya bisa pasrah kala Aidan bergerak makin cepat makin menggebu.

“AARRGGH…!” Tiba-tiba Aidan berteriak.

Tubuh lelaki itu bergetar di atas tubuh Saras. Lalu Aidan meleng*h keras.

Kemudian kamar sejenak sepi.

Saras bengong. Sungguh tak mengira  bahwa permainan Aidan kali ini jauh terbilang cepat. Ini tidak ada apa-apanya dibanding waktu Aidan melakukannya saat pertama di kamar hotel kala Aidan baru usai mengucapkan ijab kabul.

Aidan bergerak. Melepaskan diri dari tubuh Saras.

Lalu lelaki itu mendekatkan kepalanya ke bantal. Tak lama kemudian lelaki itu tidur masih dalam keadaan tak berpakaian.

Saras tertegun. Ia bersyukur bahwa Aidan melakukannya hanya sebentar dan sudah mencapai puncak.  Mungkin lelaki ini lelah setelah penerbangan jauh dari Jakarta ke Paris. Lalu  di Paris sibuk jalan-jalan. Apapun itu Saras lega ia tak harus kesakitan lagi.

Saras tersenyum menatap ke pembaringan. Dilihatnya Aidan sudah pulas tidur seperti bayi. Segera Saras menutupi tubuh tegap  Aidan dengan selimut.

*

Sebuah hand phone, dari dua hand phone yang ada di meja milik Pak Argajaya berdering. Nada deringnya khas.  Sebuah lagu instrumental dengan bunyi harpa yang mengalun manis.  Telpon yang masuk itu ditujukan ke nomer pribadi Pak Argajaya.

Pak Argajaya  sedang sarapan pagi di rumahnya yang mewah dan besar. Ia duduk  di ruang makan yang viewnya menghadap kolam renang.

Pak Argajaya berhenti menyesap kopi dari cangkirnya. Ia memeriksa hand phone, melihat nomer penelpon yang masuk!

JRREENGG!

Private number itu menelpon lagi!

Pak Argajaya menimbang-nimbang. Apakah mesti dijawabnya si pengancam misterius ini? Kalau diterima,  bisa jadi penelpon misterius ini makin menggila mengganggu hidupnya.

SRRTT! Pak Argajaya dengan santai menggerakkan jarinya ke  gambar telpon warna merah di layar handphone. Ia menolak menerima telpon itu!

Lalu Pak Argajaya kembali sarapan dengan santai. Ia makan  beberapa potong roti gandum, 2 telur rebus, beberapa potong buah pepaya dan mangga, serta sepotong daging ikan.

Lampu hand phone nya tiba-tiba berkedip menyala. Ada sebuah pesan masuk.

Ternyata dari private number itu lagi. Pak Argajaya membuka dan membaca pesan yang masuk.

“Jangan main-main denganku! Hari ini batas 3 hari dari yang kau janjikan. Kau harus transfer  uang10 milyar ke rekening yang  sudah diberikan. Kalau tidak, video kau menganiaya istrimu yang masih hidup akan segera kukirim ke sebuah media online. Kau akan terkenal dan viral sebagai penganiaya istri!”

DEEGGG! Pak Argajaya kaget membaca pesan itu. Rupanya si pengancam sudah tidak sabaran.

Nada dering dari hand phone pribadi Pak Argajaya terdengar lagi.

Lelaki ini tau bahwa si pengancam akan menggila jika telponnya tak diangkat. Terpaksa Pak Argajaya menerima telpon itu.

“Ya Hallo….” Suara Pak Argajaya ogah-ogahan.

“Ha ha ha ha…!” Terdengar tawa mirip robot berderai di seberang. Suara itu diubah oleh mesin pengubah suara sehingga mirip suara robot. “Kau mau main-main denganku Argajaya?”

Pak Argajaya diam saja. Membiarkan penelpon yang entah siapa itu kembali tertawa. Pak Argajaya bukan orang bodoh. Sebenarnya  ia  sedang menyimak suara si penelpon  lebih teliti. Didengarkannya baik-baik suara itu baik-baik.

Suara robot itu masih tertawa.

DEEGG..!

Dari cara si penelpon tertawa pak Argajaya menduga, penelpon ini sebenarnya seorang perempuan! Ia menggunakan perubah suara mirip robot agar suaranya tak dikenali!

Suara robot itu kembali bicara. “Aku tau kau bukan orang bodoh Argajaya! Kau punya reputasi yang harus dijaga karena kau adalah direktur perusahaan besar PT Argajaya Perkasa. Kalau hanya uang 10 milyar, itu jumlah yang kecil buatmu kan?” Si penelpon masih bicara.

Pak Argajaya masih diam.

Suara robot itu kembali terkekeh. “Baiklah! Aku tau kau malas-malasan menanggapi aku. Tapi aku minta, hari ini juga sebelum jam 2 siang uang 10 Milyar itu harus sudah ditransfer ke nomer rekening pribadiku di sebuah  bank negara Eropa yang sangat menjaga privasi kliennya. Aku tau 10 Milyar cukup  besar sehingga harus ada tanda tangan direktur bankmu disini sebagai acc. Lakukan itu! Transfer uangnya segera ke rekeningku!”

Pak Argajaya terus menyimak. Sementara suara seperti robot itu makin tegas. “Ingat Argajaya, kalau uang tidak kau transfer, reputasimu akan hancur. Semua orang akan melihat video itu. Kau akan ditangkap polisi sebagai penganiaya istri. Dan semua orang tau kau berbohong mengaku istrimua sudah mati!”

DEEGG! Pak Argajaya tegang juga diancam demikian.

“Oke, ya. Aku tunggu sebelum jam 2 siang. Dan sebagai bukti aku tidak main-main, akan ada salam manis dariku di rumahmu……..! Sebentar lagi kau akan melihat salam manis itu sebagai bukti bahwa aku sangat serius!”

KLIK! Telpon ditutup.

Jantung Pak Argajaya berdegup lebih cepat. Ia tau si penelpon mulai marah dan tak sabaran.

Tapi uang 10 milyar bukan sedikit. Pak Argajaya tak suka diancam. Ia juga tak mau kehilangan uang 10 milyar begitu saja.

Pak Argajaya berpikir keras.

BOOOOMMMMM!! Tiba-tiba terdengar ledakan keras.

Pak Argajaya kaget. Suara ledakan itu sangat keras sampai kaca rumah pak Argajaya bergetar. Suara itu berasal  dari halaman depan.

Buru-buru Pak Argajaya ke depan rumahnya. Beberapa orang pembantunya juga keluar rumah mencari tau suara ledakan apa tadi. Para pembantu itu menjerit dan terpekik melihat apa yang terjadi.

DEEGG! Pak Argajaya tertegun.

Tampak kobaran api menyala. Sebuah mobil sedan mulus yang biasa dipakainya jika hendak ke kantor terbakar parah! Api berkobar besar membakar mobil itu.

BERSAMBUNG…….

Terpopuler

Comments

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

semangat..
semangat..

2021-01-29

0

pinnacullata pinna

pinnacullata pinna

aduh bisa sakit itu Saras...

btw aku mampir dan memberikan like dukung juga novelku cinta adalah sebuah perjalanan yang indah 🙏☺️

2021-01-28

0

Nafi' thook

Nafi' thook

waoooow kayak nya Tante Aidan

2021-01-10

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1. Lamaran
2 Episode 2. Kebencian Rama
3 Episode 3. Pilih Orang Tua Atau Kekasih?
4 Episode 4. Perbuatan Durhaka Suami Kepada Istri
5 Episode 5. Penculikan
6 Episode 6. Watak Asli Pak Argajaya
7 Episode 7. Saras Dibebaskan
8 Episode 8. Rama Masuk Penjara
9 Episode 9. Perempuan Gila di Acara Pernikahan
10 Episode 10. Kamar Pengantin
11 Episode 11. Telepon Misterius
12 Episode 12. Seorang Lelaki Masuk Ke Kamar Mandi
13 Episode 13. Dikejar Waktu
14 Episode 14. Pernikahan Yang Sempurna Di Mata Para Jomblo
15 Episode 15. Nerissa Si Cantik Tapi Macho
16 Episode 16. Berubah Romantis
17 Episode 17. Romantis Di Paris
18 Episode 18. Riak Cinta Di Sungai Seine
19 Episode 19. Kenapa Harus Perempuan Yang Salah?
20 Episode 20. Saras Bersyukur
21 Episode 21. Rumah Besar Di Kaki Gunung Salak
22 Episode 22. Perempuan Tidak Boleh Hanya Diam
23 Episode 23. Lucerne, Kota Tua Nan Romantis Di Swiss
24 Episode 24. Aidan Jutek
25 Episode 25. Ruangan Rahasia Di Dalam Villa
26 Episode 26. Bu Wicaksono Menelpon Nerissa
27 Episode 27. Tinju Mendarat Di Mount Titlis
28 Episode 28. Tarik Sis, Semongkooo..!
29 Episode 29. Butik Versace, Milan, Italy
30 Episode 30. Pertunjukan Spektakuler Opera Aida
31 Episode 31. Heru Ketahuan
32 Episode 32. Steak Ikan di Pesawat
33 Episode 33. Nerissa dan Jhon
34 Episode 34. Kutukan Heru Sebelum Meregang Nyawa
35 Episode 35. Kuburan Di Petak Tanaman Bunga
36 Episode 36. Villa Simbol Kekejaman Argajaya
37 Episode 37. Lia Membakar Villa
38 Episode 38. Rama Wicaksono Bebas
39 Episode 39. Rama Bertemu Arabella
40 Episode 40. Test Pack
41 Episode 41. Pistol
42 Episode 42. Tertembak
43 Episode 43. Lelaki di Keramaian Jalan
44 Episode 44. Rama Hendak Jualan Beha
45 Episode 45. Jumbo Sale
46 Episode 46. Penyerbuan
47 Episode 47. Dimana Celana Dalam Pink Nerissa?
48 Episode 48. Cepat
49 Episode 49. Aidan Terluka
50 Episode 50. Wanita Pengusaha
51 Episode 51. Saras Bertemu Rama
52 Episode 52. Kemana Para Pembantu?
53 Episode 53. Daster Adem
54 Episode 54. Saras Juga Bisa Marah
55 Episode 55. Pisang Kepok
56 Episode 56. Rela Dijadikan Istri Kedua
57 Episode 57. Aidan Tak Mau Minta Maaf
58 Episode 58. Firasat Jhon Sebelum Kematian Lia
59 Episode 59. Argajaya Terbakar
60 Episode 60. Nerissa Sakit Atau Hamil?
61 Episode 61. Janin di Perut Saras Berontak
62 Episode 62. Perempuan Biasa Yang Ingin Punya Anak
63 Episode 63. Tergoda Sehabis Mandi
64 Episode 64. Sabar
65 Episode 65. Kebelet Menikah
66 Episode 66. Pisang Raja Di Kolam Renang
67 Episode 67. Pakai Celana Yang Benar
68 Episode 68. Bukan Cara Membuat Anak
69 Episode 69. Emak Jhon Nongol Lagi
70 Episode 70. Siapa Yang Mengintip Dari Jendela?
71 Episode 71. Emak Jhon Ingin Menggendong Bayi
72 Episode 72. Nerissa dan Jhon Tetap Menggebu
73 Episode 73. Baby Austin Yang Tampan
74 Episode 74. TAMAT (Kala Duka Berganti Bahagia)
75 Episode 75. VISUAL
76 Episode 76. BONUS CERITA 1 Saras dan Gerald
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Episode 1. Lamaran
2
Episode 2. Kebencian Rama
3
Episode 3. Pilih Orang Tua Atau Kekasih?
4
Episode 4. Perbuatan Durhaka Suami Kepada Istri
5
Episode 5. Penculikan
6
Episode 6. Watak Asli Pak Argajaya
7
Episode 7. Saras Dibebaskan
8
Episode 8. Rama Masuk Penjara
9
Episode 9. Perempuan Gila di Acara Pernikahan
10
Episode 10. Kamar Pengantin
11
Episode 11. Telepon Misterius
12
Episode 12. Seorang Lelaki Masuk Ke Kamar Mandi
13
Episode 13. Dikejar Waktu
14
Episode 14. Pernikahan Yang Sempurna Di Mata Para Jomblo
15
Episode 15. Nerissa Si Cantik Tapi Macho
16
Episode 16. Berubah Romantis
17
Episode 17. Romantis Di Paris
18
Episode 18. Riak Cinta Di Sungai Seine
19
Episode 19. Kenapa Harus Perempuan Yang Salah?
20
Episode 20. Saras Bersyukur
21
Episode 21. Rumah Besar Di Kaki Gunung Salak
22
Episode 22. Perempuan Tidak Boleh Hanya Diam
23
Episode 23. Lucerne, Kota Tua Nan Romantis Di Swiss
24
Episode 24. Aidan Jutek
25
Episode 25. Ruangan Rahasia Di Dalam Villa
26
Episode 26. Bu Wicaksono Menelpon Nerissa
27
Episode 27. Tinju Mendarat Di Mount Titlis
28
Episode 28. Tarik Sis, Semongkooo..!
29
Episode 29. Butik Versace, Milan, Italy
30
Episode 30. Pertunjukan Spektakuler Opera Aida
31
Episode 31. Heru Ketahuan
32
Episode 32. Steak Ikan di Pesawat
33
Episode 33. Nerissa dan Jhon
34
Episode 34. Kutukan Heru Sebelum Meregang Nyawa
35
Episode 35. Kuburan Di Petak Tanaman Bunga
36
Episode 36. Villa Simbol Kekejaman Argajaya
37
Episode 37. Lia Membakar Villa
38
Episode 38. Rama Wicaksono Bebas
39
Episode 39. Rama Bertemu Arabella
40
Episode 40. Test Pack
41
Episode 41. Pistol
42
Episode 42. Tertembak
43
Episode 43. Lelaki di Keramaian Jalan
44
Episode 44. Rama Hendak Jualan Beha
45
Episode 45. Jumbo Sale
46
Episode 46. Penyerbuan
47
Episode 47. Dimana Celana Dalam Pink Nerissa?
48
Episode 48. Cepat
49
Episode 49. Aidan Terluka
50
Episode 50. Wanita Pengusaha
51
Episode 51. Saras Bertemu Rama
52
Episode 52. Kemana Para Pembantu?
53
Episode 53. Daster Adem
54
Episode 54. Saras Juga Bisa Marah
55
Episode 55. Pisang Kepok
56
Episode 56. Rela Dijadikan Istri Kedua
57
Episode 57. Aidan Tak Mau Minta Maaf
58
Episode 58. Firasat Jhon Sebelum Kematian Lia
59
Episode 59. Argajaya Terbakar
60
Episode 60. Nerissa Sakit Atau Hamil?
61
Episode 61. Janin di Perut Saras Berontak
62
Episode 62. Perempuan Biasa Yang Ingin Punya Anak
63
Episode 63. Tergoda Sehabis Mandi
64
Episode 64. Sabar
65
Episode 65. Kebelet Menikah
66
Episode 66. Pisang Raja Di Kolam Renang
67
Episode 67. Pakai Celana Yang Benar
68
Episode 68. Bukan Cara Membuat Anak
69
Episode 69. Emak Jhon Nongol Lagi
70
Episode 70. Siapa Yang Mengintip Dari Jendela?
71
Episode 71. Emak Jhon Ingin Menggendong Bayi
72
Episode 72. Nerissa dan Jhon Tetap Menggebu
73
Episode 73. Baby Austin Yang Tampan
74
Episode 74. TAMAT (Kala Duka Berganti Bahagia)
75
Episode 75. VISUAL
76
Episode 76. BONUS CERITA 1 Saras dan Gerald

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!