Episode 16. Berubah Romantis

Uuughh…!

Sakit rasanya kala tubuh Saras terbanting ke lantai.

Saras meringis menahan sakit. Untung lantai hotel mewah ini dilapisi karpet tebal. Perempuan itu  terjajar di lantai dalam posisi telentang namun tak terlalu keras saat terjatuh.

Saras  hendak bangkit dari lantai. Tapi…. JREEENGG!

Aidan tepat sudah ada di atasnya. Tubuh tegap lelaki ini seperti dinding kokoh yang menjaga Saras agar tidak bangkit dari lantai. Astaga… Saras menahan nafas. Dilihatnya Aidan sudah siap berperang kembali.

“Please… Aidan…Hu hu hu hu….” Saras sampai menangis kali ini. “Aku benar-benar capek…. Kamu apa gak capek?”

“Aku…?” Aidan tertawa kecil.  “Kamu lihat sendiri aku selalu siap tempur…!”

Lalu…. HUUPPP..! Aidan menyerbu tubuh Saras.

Saras tak siap diserang lagi. Ia sudah terlalu lelah. Saras hanya bisa membiarkan lelaki itu dengan aksinya.

Saras terpekik karena Aidan melakukan sesuatu pada bagian depan tubuhnya dengan kasar.

Tapi saras tahu. Aidan masih akan melakukan hal lain yang lebih menyakitkan.

“Sudah Aidan. Cukup…. Jangan teruskan. Aku benar-benar pengen istirahat.”

“Diam kamu!” Aidan menatap Saras dengan beringas.

“Tapi…. Aku masih letih sekali  Aidan… Kamu gak ngasih aku istirahat?”

“Bisa diam gak?! Kamu jangan rusak mood aku!”

SSRTTT! Tangan  kanan Aidan dengan kasar menekap mulut Saras. Tekapan tangan itu kuat dan rapat sehingga Saras tak bisa lagi bicara.

Saras mau meronta. Tapi tiba-tiba serangan itu datang lagi.

Saras menjerit. Dan nyeri itu terasa lagi. Semakin perih.

Tak terasa Air mata Saras  mengalir turun membasahi pipinya. Ia mau protes tapi tak bisa karena tangan Aidan terus menekap mulutnya dengan kuat.

Lelaki itu terus bergerak. Saras merasa makin nyeri dan perih. Dan ia hanya bisa terus menangis selama aksi

Aidan berlangsung.

Dan celakanya aksi itu berlangsung lebih lama dari sebelumnya. Mata Saras meredup. Ia tak tahan lagi.

BRUKK! Saras tak sadarkan diri!

*

Terdengar suara TV menyala di ruangan menyiarkan berita pagi.

Pelan-pelan Saras membuka mata. Ia merasa agak silau. Matanya berkejap-kejap. Kamar hotel sudah terang. Rupanya sebagian sisi gorden sudah sengaja dibuka.

Saras menyadari dirinya  sudah ada di pembaringan dan berselimut tebal. Tapi tubuhnya masih tak berpakaian.

Perempuan cantik itu  baru sadar ternyata hari sudah pagi kala melihat gorden jendela yang terbuka. Ia menatap gadis cantik di TV yang menyiarkan berita. Diliriknya jam digital di meja. Pukul 06.37.

Ia sendirian di kamar hotel. Aidan tak terlihat.

Kemana suaminya?

AAARGGHHH..!

Saras mau bangkit dari ranjang namun kembali terduduk. Bagian  intimnya kembali terasa sakit bahkan sedikit perih. Saras menggigit bibir. Seolah dengan menggigit bibirnya rasa nyeri itu bisa teralihkan dan tak terasakan lagi.

Tapi tetap saja nyeri itu mendera bagian intimnya.

KLAK.

Pintu kamar terbuka dari luar. Aidan masuk kamar. Ia kelihatan sudah rapi dan segar. Rupanya ia sudah mandi dan  berganti pakaian. Kini harus diakui ia terlihat sangat rapi dan tampan.

Aidan mendorong pintu dengan punggungnya. Saras memperhatikan. Di tangan Aidan  ada baki atau nampan berisi sarapan pagi.

Aidan terus masuk dan membawa baki berisi sarapan itu ke ranjang. Ia tersenyum ke Saras.

“Selamat pagi istriku yang cantik. Maafkan aku atas ketidaknyamanan semalam.”

Saras diam saja.

Aidan menatapnya seolah menunggu Saras mengangguk. Sepertinya ia mengharap Saras memaafkan dan  melupakan kejadian semalam begitu saja.

“Kamu gak mau maafin aku?”

Tatapan lelaki itu lembut dan ramah. Tapi Saras sudah hapal bahwa kelembutan dan kermahan itu bisa berubah jadi

keganasan jika ia tak mengikuti apa mau Aidan.

Terpaksa Saras mengangguk. “Aku maafin…”

“Terima kasih.” Aidan langsung sumringah. “Tadi aku sudah sarapan di ruang restoran hotel. Tapi  aku bawain sarapan buat kamu. Aku pikir kamu masih capek turun sarapan ke lantai bawah. Pasti kamu lebih nyaman sarapan di kamar.”

Aidan menaruh baki berisi sarapan itu di ranjang di samping Saras.

“Makanlah… Atau kamu mau aku suapin?” Tatapannya lembut dan penuh perhatian.

Ya Tuhan. Sikap lelaki  ini jauh berbeda dengan sikapnya yang beringas dibakar nafsu semalam.

Saras sampai heran begitu mudahnya Aidan berubah sikap. Kini Aidan tampak manis, tampan dan terkesan sangat hormat dan begitu  menjaga agar Saras selalu nyaman bersamanya. Ia seperti suami yang sangat romantis dan penyayang.

“Aku suapin ya?” Dengan lembut Aidan mengulang ucapannya.

Saras sebenarnya hendak menggeleng. Tapi tiba-tiba Saras merasa itu sungguh tidak pantas dilakukan. Bukankah Aidan suaminya? Tak pantas ia menolak kebaikan suami kepada istri. Tanpa tau sepenuhnya kenapa, tiba-tiba Saras sudah mengangguk kepada Aidan.

Aidan tersenyum. “Nah gitu dong. Kamu harus makan yang banyak  biar gak kekurangan energi. Ini aku bawain susu hangat juga. Kamu minum dulu biar badan kamu hangat.”

Aidan mengambil sebuah gelas kecil  berisi susu putih hangat. Ia mendekatkan gelas ke mulut Saras dan membantu Saras minum.

Saras minum. Kehangatan dari susu putih itu mengalir ke tubuh Saras. Tanpa sadar Saras minum langsung habis segelas kecil. Tubuhnya langsung terasa sedikit lebih enak.

Aidan membelai lembut rambut Saras. Ia menatap Saras dengan manis. “Kamu sangat cantik. Maafin aku karena  selalu ingin menikmati keindahan kamu… Tubuh kamu juga seperti bidadari. Ituyang membuat aku mudah lupa diri kalau melihat kamu.” Suaranya tenang. Cara pengucapannya lembut dan tulus.

Ah. Wanita mana yang tak luluh jika seorang lelaki tampan dan gagah mengatakan hal romantis seperti itu dengan

lembut.

Kembali tanpa sadar Saras menggangguk.

Aidan tersenyum ramah. “Sekarang kamu harus makan yang banyak. Karena tengah malam nanti kita sudah harus di bandara buat penerbangan dini hari ke Eropa.”

JREENGG!

Saras tersentak. Ia baru sadar dan seolah baru ingat. Ia memang dijadwalkan berbulan madu bersama Aidan selama 10 hari ke 3  negara di Eropa: Perancis,  Swiss dan Italy. Jadwal keberangkatannya adalah 2 hari sesudah hari H pernikahan.

Hari ini sudah sehari setelah pernikahan. Dan dini hari nanti memang sudah masuk hari kedua setelah pernikahan!

“Jadi kita berangkat ke Eropa nanti malam? Tengah malam kita sudah harus ke bandara?” Saras sedikit panik.

Aidan mengangguk. “Iya. Kamu tenang aja. Baju dan perlengkapan kamu buat ke Eropa sudah diberesin Mama kamu. Kamu tinggal bawa tubuhmu yang indah ini buat aku sarapan di Eropa.” Kata Aidan sambil menyentuh lembut tubuh Saras.

Lalu Aidan mengecup kening Saras dengan lembut. “Kita akan segera ke Paris, kota paling romantis sedunia….”

Saras tak tau harus happy atau biasa saja. Karena sebenarnya ia belum mempersiapkan dirinya pergi ke benua Eropa!  Tapi ia sadar. Yang bisa dilakukannya sekarang adalah mengikuti jadwal honey moon.

Siap atau tidak. Ia tetap akan berangkat ke Eropa malam ini juga!

*

Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng. Pukul 01.19.   Meski sudah lepas tengah malam banyak orang tetap lalu lalang, karena aktifitas disini memang berjalan selama dua puluh empat jam penuh.

Saras kedinginan. Ia berdiri  di depan lobby Terminal Penerbangan Internasional Bandara Soekarno Hatta. Saras mendekap jaketnya. Aidan sedang sibuk memeriksa koper yang baru diturunkan supir dari mobil.

Pak Yusuf dan istrinya Bu Retno yang tadi memaksa mengantar putrinya sampai  bandara memperhatikan Saras.

“Kamu rada pucat, Saras?” Bu Retno menatap wajah anaknya. “Apa kamu sakit?”

BERSAMBUNG…….

Terpopuler

Comments

Adel

Adel

pura2 bahagia sangat menyakitkan...

feedback ea...

2021-02-04

0

pinnacullata pinna

pinnacullata pinna

ish aidan itu mah pemerkosaan atuhh


btw aku mampir dan memberikan like dukung juga novelku cinta adalah sebuah perjalanan yang indah 🙏☺️☺️

2021-01-26

0

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

semangattt kak

2021-01-22

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1. Lamaran
2 Episode 2. Kebencian Rama
3 Episode 3. Pilih Orang Tua Atau Kekasih?
4 Episode 4. Perbuatan Durhaka Suami Kepada Istri
5 Episode 5. Penculikan
6 Episode 6. Watak Asli Pak Argajaya
7 Episode 7. Saras Dibebaskan
8 Episode 8. Rama Masuk Penjara
9 Episode 9. Perempuan Gila di Acara Pernikahan
10 Episode 10. Kamar Pengantin
11 Episode 11. Telepon Misterius
12 Episode 12. Seorang Lelaki Masuk Ke Kamar Mandi
13 Episode 13. Dikejar Waktu
14 Episode 14. Pernikahan Yang Sempurna Di Mata Para Jomblo
15 Episode 15. Nerissa Si Cantik Tapi Macho
16 Episode 16. Berubah Romantis
17 Episode 17. Romantis Di Paris
18 Episode 18. Riak Cinta Di Sungai Seine
19 Episode 19. Kenapa Harus Perempuan Yang Salah?
20 Episode 20. Saras Bersyukur
21 Episode 21. Rumah Besar Di Kaki Gunung Salak
22 Episode 22. Perempuan Tidak Boleh Hanya Diam
23 Episode 23. Lucerne, Kota Tua Nan Romantis Di Swiss
24 Episode 24. Aidan Jutek
25 Episode 25. Ruangan Rahasia Di Dalam Villa
26 Episode 26. Bu Wicaksono Menelpon Nerissa
27 Episode 27. Tinju Mendarat Di Mount Titlis
28 Episode 28. Tarik Sis, Semongkooo..!
29 Episode 29. Butik Versace, Milan, Italy
30 Episode 30. Pertunjukan Spektakuler Opera Aida
31 Episode 31. Heru Ketahuan
32 Episode 32. Steak Ikan di Pesawat
33 Episode 33. Nerissa dan Jhon
34 Episode 34. Kutukan Heru Sebelum Meregang Nyawa
35 Episode 35. Kuburan Di Petak Tanaman Bunga
36 Episode 36. Villa Simbol Kekejaman Argajaya
37 Episode 37. Lia Membakar Villa
38 Episode 38. Rama Wicaksono Bebas
39 Episode 39. Rama Bertemu Arabella
40 Episode 40. Test Pack
41 Episode 41. Pistol
42 Episode 42. Tertembak
43 Episode 43. Lelaki di Keramaian Jalan
44 Episode 44. Rama Hendak Jualan Beha
45 Episode 45. Jumbo Sale
46 Episode 46. Penyerbuan
47 Episode 47. Dimana Celana Dalam Pink Nerissa?
48 Episode 48. Cepat
49 Episode 49. Aidan Terluka
50 Episode 50. Wanita Pengusaha
51 Episode 51. Saras Bertemu Rama
52 Episode 52. Kemana Para Pembantu?
53 Episode 53. Daster Adem
54 Episode 54. Saras Juga Bisa Marah
55 Episode 55. Pisang Kepok
56 Episode 56. Rela Dijadikan Istri Kedua
57 Episode 57. Aidan Tak Mau Minta Maaf
58 Episode 58. Firasat Jhon Sebelum Kematian Lia
59 Episode 59. Argajaya Terbakar
60 Episode 60. Nerissa Sakit Atau Hamil?
61 Episode 61. Janin di Perut Saras Berontak
62 Episode 62. Perempuan Biasa Yang Ingin Punya Anak
63 Episode 63. Tergoda Sehabis Mandi
64 Episode 64. Sabar
65 Episode 65. Kebelet Menikah
66 Episode 66. Pisang Raja Di Kolam Renang
67 Episode 67. Pakai Celana Yang Benar
68 Episode 68. Bukan Cara Membuat Anak
69 Episode 69. Emak Jhon Nongol Lagi
70 Episode 70. Siapa Yang Mengintip Dari Jendela?
71 Episode 71. Emak Jhon Ingin Menggendong Bayi
72 Episode 72. Nerissa dan Jhon Tetap Menggebu
73 Episode 73. Baby Austin Yang Tampan
74 Episode 74. TAMAT (Kala Duka Berganti Bahagia)
75 Episode 75. VISUAL
76 Episode 76. BONUS CERITA 1 Saras dan Gerald
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Episode 1. Lamaran
2
Episode 2. Kebencian Rama
3
Episode 3. Pilih Orang Tua Atau Kekasih?
4
Episode 4. Perbuatan Durhaka Suami Kepada Istri
5
Episode 5. Penculikan
6
Episode 6. Watak Asli Pak Argajaya
7
Episode 7. Saras Dibebaskan
8
Episode 8. Rama Masuk Penjara
9
Episode 9. Perempuan Gila di Acara Pernikahan
10
Episode 10. Kamar Pengantin
11
Episode 11. Telepon Misterius
12
Episode 12. Seorang Lelaki Masuk Ke Kamar Mandi
13
Episode 13. Dikejar Waktu
14
Episode 14. Pernikahan Yang Sempurna Di Mata Para Jomblo
15
Episode 15. Nerissa Si Cantik Tapi Macho
16
Episode 16. Berubah Romantis
17
Episode 17. Romantis Di Paris
18
Episode 18. Riak Cinta Di Sungai Seine
19
Episode 19. Kenapa Harus Perempuan Yang Salah?
20
Episode 20. Saras Bersyukur
21
Episode 21. Rumah Besar Di Kaki Gunung Salak
22
Episode 22. Perempuan Tidak Boleh Hanya Diam
23
Episode 23. Lucerne, Kota Tua Nan Romantis Di Swiss
24
Episode 24. Aidan Jutek
25
Episode 25. Ruangan Rahasia Di Dalam Villa
26
Episode 26. Bu Wicaksono Menelpon Nerissa
27
Episode 27. Tinju Mendarat Di Mount Titlis
28
Episode 28. Tarik Sis, Semongkooo..!
29
Episode 29. Butik Versace, Milan, Italy
30
Episode 30. Pertunjukan Spektakuler Opera Aida
31
Episode 31. Heru Ketahuan
32
Episode 32. Steak Ikan di Pesawat
33
Episode 33. Nerissa dan Jhon
34
Episode 34. Kutukan Heru Sebelum Meregang Nyawa
35
Episode 35. Kuburan Di Petak Tanaman Bunga
36
Episode 36. Villa Simbol Kekejaman Argajaya
37
Episode 37. Lia Membakar Villa
38
Episode 38. Rama Wicaksono Bebas
39
Episode 39. Rama Bertemu Arabella
40
Episode 40. Test Pack
41
Episode 41. Pistol
42
Episode 42. Tertembak
43
Episode 43. Lelaki di Keramaian Jalan
44
Episode 44. Rama Hendak Jualan Beha
45
Episode 45. Jumbo Sale
46
Episode 46. Penyerbuan
47
Episode 47. Dimana Celana Dalam Pink Nerissa?
48
Episode 48. Cepat
49
Episode 49. Aidan Terluka
50
Episode 50. Wanita Pengusaha
51
Episode 51. Saras Bertemu Rama
52
Episode 52. Kemana Para Pembantu?
53
Episode 53. Daster Adem
54
Episode 54. Saras Juga Bisa Marah
55
Episode 55. Pisang Kepok
56
Episode 56. Rela Dijadikan Istri Kedua
57
Episode 57. Aidan Tak Mau Minta Maaf
58
Episode 58. Firasat Jhon Sebelum Kematian Lia
59
Episode 59. Argajaya Terbakar
60
Episode 60. Nerissa Sakit Atau Hamil?
61
Episode 61. Janin di Perut Saras Berontak
62
Episode 62. Perempuan Biasa Yang Ingin Punya Anak
63
Episode 63. Tergoda Sehabis Mandi
64
Episode 64. Sabar
65
Episode 65. Kebelet Menikah
66
Episode 66. Pisang Raja Di Kolam Renang
67
Episode 67. Pakai Celana Yang Benar
68
Episode 68. Bukan Cara Membuat Anak
69
Episode 69. Emak Jhon Nongol Lagi
70
Episode 70. Siapa Yang Mengintip Dari Jendela?
71
Episode 71. Emak Jhon Ingin Menggendong Bayi
72
Episode 72. Nerissa dan Jhon Tetap Menggebu
73
Episode 73. Baby Austin Yang Tampan
74
Episode 74. TAMAT (Kala Duka Berganti Bahagia)
75
Episode 75. VISUAL
76
Episode 76. BONUS CERITA 1 Saras dan Gerald

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!