“Auuuww…!” si lelaki kemayu terpekik. “Jangan kasar dong sama eike.”
“Lagian kerja lo lelet bener!” Aidan melotot marah. “Bisa kerja gak lo?!”
Si lelaki kemayu kesal tapi berusaha menahan sabar. “Ini kan Eike kerjain Boss….”
“Kerja.. kerja…. Tapi lambat bener kayak keong!” Aidan masih jengkel.
Cewek wedding organizer tadi berusaha menengahi. “Udah…! Buruan…! Ayo buruan make upnya! Kita sudah telat!”
“Iya cyyinn… Ini kita kebut.” Si lelaki kemayu dibantu asistennya semakin sibuk mendandani Saras.
Saras diam saja tak berkata apa-apa. Ia melihat Aidan cemberut melihat orang-orang mendandaninya dengan buru-buru. Saras diam karena tak ingin membuat suasana makin ribet. Selain itu ia merasa sakit di bagian intimnya. Ada denyut yang masih tetap terasa nyeri di bagian kewanitaannya.
*
Para keluarga dan tamu undangan sudah gelisah menunggu di ruang resepsi.
“Mana pengantinnya? Kok belum muncul?” Arabella bersama Nadya, sesama sepupu Saras yang juga hadir di acara resepsi hanya melihat orang tua pengantin dan keluarga inti di bagian iringan barisan yang hendak masuk ruangan.
“Pengantinnya lagi keasikan ena-ena di kamar kali.” Nadya menyahut sambil tertawa.
Arabella diam saja meski Nadya terus ngakak karena merasa lucu dengan omongannya sendiri.
Tak lama muncul pengantin dipandu beberapa panitya wedding organizer. Aidan berjalan tegap dan gagah mengenakan jas mahal berwarna hitam, kemeja putih dan dasi hitam. Saras berjalan lambat, mengenakan gaun
pengantin putih yang sangat mewah. Bagian belakang gaun pengantinnya yang sangat panjang dipegangi oleh 2 gadis kecil yang berjalan lucu dan lambat.
Pak Yusuf lega melihat pengantin datang. “Akhirnya muncul juga mereka.”
Bu Retno ikut lega. Si ibu memperhatikan kala Saras berjalan ke arahnya. Saras kelihatan cantik dalam balutan make up yang rapi dan gaun pengantin yang mewah. Tapi Bu Retno bisa melihat bahwa putrinya menahan sakit. Seperti meringis menahan nyeri.
“Kamu kenapa Saras?” Bu Retno bertanya kepada Saras yang sudah di depannya. Panitya wedding sedang sibuk menyiapkan barisan keluarga inti yang akan masuk ruangan.
“Nnggg…” Saras mau menjawab pertanyaan ibunya. Tapi Aidan di sebelah Saras melirik tajam.
“Enggak kenapa-napa kok Ma….” Saras mencoba bersikap biasa.
Bu Retno mau bertanya lagi ke Saras tapi urung kala sadar Aidan memperhatikannya.
“Oke. Siap ya untuk prosesi wedding entrance. Kita semua akan masuk ruangan. Pengantinnya jalan slow aja. Ikutin anak kecil yang bawa bunga di depan.” Panitya wedding yang profesional memberitahu Saras dan Aidan.
TRIIIING..!
Terdengar denting alat musik harpa yang indah. Seorang pemain harpa cantik di ruangan mulai mengalunkan intro musik lagu The Prayer. Lagu romantis yang dipopulerkan oleh penyanyi Celine Dion dan Andrea Bocelli ini memang banyak sekali dimainkan di acara-acara pernikahan
Sungguh indah alunan suara harpa itu. Pemainnya menjentikkan jemari dengan anggun ke alat musiknya. Harpa itu terus mengalunkan nada-nada bening yang segar, indah mempesona.
Saras berjalan lambat di samping Aidan. Ah, untung ia memang diwajibkan berjalan lambat. Kalau tidak Saras pasti meringis nyeri karena sebenarnya ia masih agak susah berjalan.
Sepasang penyanyi terkenal, keduanya juara Idol di sebuah acara TV swasta menyanyikan lagu The Prayer diiringi petikan harpa. Lagu itu mengalun indah ke seluruh penjuru ruang resepsi.
I pray you'll be our eyes
And watch us where we go
And help us to be wise
In times when we don't know
Let this be our prayer
When we lose our way
Lead us to a place
Guide us with your grace
To a place where we'll be safe
La luce che tu hai
(I pray we'll find your light)
Nel cuore resterà
(And hold it in our hearts)
A ricordarci che
(When stars go out each night)
L'eterna stella sei
(Whoa)
Nella mia preghiera
(Let this be our prayer)
Quanta fede c'è
(When shadows fill our day)
Lead us to a place
(Guide us with your grace)
Give us faith so we'll be safe
Lirik lagu yang indah itu diresapi oleh Saras. Diiringi suara harpa, lagu itu semakin indah membuai telinga. Aidan pun berjalan dengan wajah berseri-seri di samping Saras.
Para tamu undangan sebagian besar terpesona melihat ketampanan Aidan dan kecantikan Saras.
“Pernikahan yang sempurna.” Seorang gadis jomblo tamu undangan ternganga bersama temannya yang juga jomblo. “Bikin jealous gue aja.”
“Iya. Pengantin perempuan cantik paripurna. Pengantin lelakinya sempurna, ganteng banget, dan badannya gagah luar biasa. Mana tajir melintir pula.” Temannya menyahut.
“Ini pernikahan impian.”
“Pernikahan yang sempurnanya bak di negeri dongeng.”
Kedua wanita jomblo itu mengagumi apa yang mereka lihat. Itu karena mereka hanya melihat apa yang ada di depan mata mereka. Padahal hidup tidak demikian. Lebih banyak hal yang tidak kita ketahui dan tidak terlihat dalam kehidupan seseorang.
Apa yang kita lihat belum tentu seperti itu juga yang sesungguhnya. What you see is not always what it seems.
Pengantin tiba di podium pelaminan. Panitya membantu kedua pengantin duduk. Kedua orang tua dari pengantin lelaki dan perempuan juga duduk di podium di bangku pelaminan.
Lantas ada beberapa sambutan dan doa. Ruangan berubah tenang. Para tamu ikut mendoakan kebahagiaan untuk kedua pengantin.
Namun acara selanjutnya tidak terduga. Pembawa acara, seorang selebrity terkenal di jakarta bicara sambil tersenyum.
“Urutan acara sebelumnya adalah sesuai permintaan pengantin wanita yang ingin pesta pernikahan formal. Tapi kita semua disini juga bisa berparty dengan seru. Karena pengantin pria sudah menyiapkan area buat semua yang ingin party dengan asik….”
Para tamu saling berpandangan. Mereka terperangah karena tiba-tiba terdengar suara musik berdentam seru. Ada seorang DJ, perempuan cantik, memainkan musik dengan beat cepat dan irama riang yang menghentak.
“Yeeeaayyy, let’s party………!!!” MC berteriak dengan seru.
Sontak ajakan itu disambut dengan sangat riuh oleh banyak tamu yang muda dan berpenampilan gaul. Rupanya mereka teman-teman nongkrong Aidan.
Musik menghentak makin seru. Para tamu-tamu muda itu menggoyangkan tubuh berdisco dengan asik. Suasana pesta berubah jadi sangat ramai dan meriah.
Aidan yang duduk di pelaminan bangkit dan ikut menggoyangkan tubuhnya. Para tamu yang sedang berjoget seru bertepuk tangan dengan heboh melihat pengantin pria bergoyang dengan asik.
“Kamu juga goyang dong. Anggap aja clubbing.” Aidan berkata kepada Saras.
Saras enggan. Apalagi bagian intimnya masih terasa nyut-nyutan.
“Heh! Kalau kamu enggak ikut disco, temanku pasti nganggap kamu aneh! Ayo, goyang!” Aidan melotot ke Saras.
Terpaksalah Saras berdiri meski agak susah. Lantas ia menggoyangkan tubuhnya meski rada canggung mengikuti beat lagu yang terus menghentak dengan seru.
Para tamu muda bertepuk tangan melihat kedua pengantin berjoget di pelaminan.
Dari arah luar ruangan muncul seorang bertubuh tegap mengenakan jas yang anggun. Ia melangkah masuk ke ruangan resepsi dengan punggung tegak dan cara jalan yang macho. Sebagian tamu menoleh melihat orang bertubuh tegap itu berjalan dengan penuh percaya diri. Dan para tamu melongo kala melihat bahwa yang masuk barusan adalah seorang perempuan berwajah cantik dengan rambut pendek yang dicat warna silver yang sangat bergaya.
Sekilas perempuan ini mirip artis Milla Jovovich di film Resident Evil. Tapi bedanya perempuan ini berambut lebih pendek dan rambutnya berwarna silver.
Perempuan unik ini adalah Nerissa Digdaya!
Di pelaminan, Tuan Argajaya tersentak. Ia melihat perempuan cantik bertubuh gagah itu masuk ruangan. Tuan Argajaya menatap serius ke arah Nerissa.
Kenapa perempuan setan itu bisa hadir di pesta pernikahan ini?!
BERSAMBUNG….
Hallo Readers. Author menunggu like dan komen kalian di buku ini. Buat teman penulis yang ingin difollow balik silakan tinggalkan jejak kalian di kolom komentar. Readers juga bisa membaca buku TERPAKSA MENIKAHI BIG BOSS dan MENIKAHI TUAN MUDA TAMPAN di Noveltoon. Salam. Author Fresh Nazar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
玫瑰
Setuju
2022-05-20
0
🌻Ruby Kejora
2Like
Sukses trus 💐💐
2021-03-23
0
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
asisten dadakan jejak lagi kak😘
like dan semangat ya😊💪
mampir juga yuk
2021-01-22
0