“Hhuuhhh!” Pak Argajaya mendengus jengkel menatap hand phonenya. Ia menonton video itu.
Rupanya video pendek itu merekam aksinya tengah menjedotkan kepala istrinya ke bangku mobil. Lalu ada pula saat Pak Argajaya memukul wajah sang istri.
Parahnya lagi! Ada bagian wajah Pak Argajaya dan istrinya yang di close up! Tentu orang yang kenal mereka akan mudah mengenali itu adalah Pak Argajaya dan istrinya!
Bagaimana orang misterius ini bisa merekam video itu?
Pak Argajaya berpikir keras. Ia menatap langit-langit tempat parkir. Baru dilihatnya ada sebuah kamera CCTV di pojokan mengarah padanya dan para body guardnya.
Sial! Pak Argajaya mengutuk! Rupanya si orang misterius mengambil gambar dari situ!
Hand phone Pak Argajaya kembali berdering. Nomer tadi menelponnya kembali. Pak Argajaya menerima telpon itu dengan setengah hati.
“Bagaimana?” Suara mirip robot itu kembali terdengar. “Kau mau video itu kusebarkan ke teman-teman bisnismu dan ke media masa? Biar semua orang tau bahwa Pak Argajaya yang terhormat selama ini sudah berbohong! Dia mengaku istrinya sudah mati terbenam saat liburan di laut dan mayatnya hilang?! Padahal istrinya yang stres masih hidup?”
“Oke. Oke! Anda gak usah mengancam!” Pak Argajaya jengkel. “Tahan video itu. Jangan sebarkan!”
“Baik. Kau sudah tau aku punya kartu As. Aku akan memainkan kartu itu jika kau membangkang! Sekarang juga kau antar sendiri perempuan itu ke belakang hotel. Biarkan dia masuk ke sebuah mobil putih! Ingat! Tak ada seorangpun body guard yang boleh mengikutimu!”
“Oke! Akan kulakukan apa maumu!”
“Mobil putih sudah menunggu di belakang hotel! Cepat bawa istrimu kesana!”
KLIKK! Telpon diputus.
Dengan geram Pak Argajaya menarik tubuh istrinya turun dari mobil. “Ikuutt…!”
Perempuan itu meronta. “Aku mau dibawa kemana? Aku mau ketemu Aidan…”
“Diam kau!” Pak Argajaya memaki. “Ikut…!”
Beberapa body guard hendak mengikuti Pak Argajaya. Tapi Pak Argajaya menahan mereka. “Kalian tetap disini! Orang misterius ini entah bagaimana caranya sedang memantau kita dengan teliti. Kalau kalian ikuti aku, dia
pasti tau dan akan mengancam aku lagi!’
Para body guard paham. Mereka berhenti mengikuti pak Argajaya.
Dengan susah payah Pak Argajaya setengah paksa menyeret istrinya ke belakang hotel. Sulitnya perempuan itu tidak mau mengikuti Pak Argajaya begitu saja. Perempuan itu mulai menangis. “Hu hu hu hu…. Aku kesini mau ketemu Aidan… aku mau ketemu Aidan….”
“Itu Aidan disana… Aku akan mengantar kamu ketemu Aidan…” Pak Argajaya membohongi perempuan itu.
“Oh. Anakku Aidan…. Hu hu hu hu…” perempuan itu masih menangis tapi kini ada nada bahagia terdengar. “Aku tau kau sebenarnya anak baik. Hanya kau terpengaruh tingkah Papamu yang seperti setan!”
Jengkel mendera hati Pak Argajaya mendengar perempuan itu bicara. Didorongnya kepala perempuan itu dengan kasar. “Masih ngomong begitu lagi, aku hajar kau!”
Perempuan itu menangis lagi. Tapi Pak Argajaya tak perduli dan terus menyeretnya.
Tibalah mereka di belakang hotel. Ada pintu kecil mengarah keluar. Pak Argajaya menyeret perempuan itu keluar lewat pintu kecil. Kini mereka ada di sebuah jalan umum yang sepi.
JREENGG.
Sebuah mobil berwarna putih, dari merk mobil murah yang biasa dipake sejuta umat manusia dan biasa seliweran dimana-mana terlihat menunggu disitu. Mesin mobil menyala. Supirnya, seorang lelaki bertubuh tegap membukakan pintu mobil.
Supir menatap Pak Argajaya. “Saya dipesan Boss untuk menjemput ibu. Tolong Ibu dimasukkan ke bangku belakang…” Ia berkata dengan sopan.
Pak Argajaya melakukan apa yang dikatakan supir. Ia memasukkkan istrinya ke bangku belakang mobil.
“Oke. Perempuan ini sudah di mobil! Aku tak ingin ada urusan lagi dengan kau dan Bossmu yang menyebalkan!” Pak Argajaya berkata ke supir.
“Boss punya pesan penting! Dia sedang butuh uang! Tolong ditransfer uang sepuluh milyar ke nomer rekening ini.’ Si supir tiba-tiba menyodorkan secarik kertas bertuliskan sesuatu ke Pak Argajaya.
Pak Argajaya makin geram kala menerima kertas itu. “Jadi ini mau Bossmu sebenarnya! Mau memeras aku?! Enak aja! Bagaimana kalau aku gak mau menransfer uang itu?!”
“Anda harus menransfernya. Boss hanya memberi waktu 3 jam dari sekarang. Jadi sebelum jam 7 malam Anda harus menransfer uang itu bagaimana pun caranya! kalau belum ditransfer, Boss akan membalas perbuatan Anda lebih kejam. Itu pesan Boss saya!”
“Hei! Katakan siapa Bossmu?!” Pak Argajaya mencengkeram leher supir itu. “Aku curiga dia orang yang kenal baik denganku?! Sebutkan namanya!”
Supir tak menajwab. Dia hanya menepis tangan pak Argajaya yang mencengkeram lehernya. “Saya gak bisa menjawab! Saya pasti akan dibunuh kalau menyebut nama Boss…. Maaf, saya harus membawa ibu ini.”
Supir menjalankan mobilnya.
BRRRMMM! Mobil melaju meninggalkan Pak Argajaya sendirian di belakang hotel.
“Setan!” Pak Argajaya mengepalkan tangan lalu meninju udara dengan jengkel sambil menatap mobil yang berlalu!
*
Saras merasakan lelah yang teramat sangat setelah permainan Aidan yang melelahkan dan menguras fisiknya. Apalagi bagian intimnya terasa nyeri.
Saras ketiduran beberapa waktu di ranjang.
Terbangun tiba-tiba Saras menyadari dirinya polos tak berpakaian. Ia hanya ditutupi selimut di pembaringan. Diliriknya jam digital di rak. Angka yang tertera 17.31. Sudah hampir maghrib rupanya.
Saras bangkit dengan sedikit memaksakan diri. Aarrghh…! Tubuhnya terasa lemas dan bagian intimnya masih sakit.
Apa itu? Saras melihat bercak kemerahan di seprai.
Ia menyadari itu darahnya sendiri. Pantas saja bagian intimnya masih nyeri.
Saras berpikir. Ia memang berpacaran 2 tahun dengan Rama. Lelaki itu juga penuh nafsu. Tapi ia dan Rama tak pernah kelewat batas. Rama tak mau bagian intim Saras tergagngu karena dia hanya menginginkan menikmati keperawanan Saras spesial hanya untuk malam pertama. Momen yang akan dikenangnya seumur hidup.
Tapi ternyata Aidan yang mendapatkan momen spesial itu!
Oh. Saras baru menyadari jika dirinya sendirian di dalam kamar.
Kemana Aidan? Saras bertanya-tanya.
Tiba-tiba hand phone Saras berdering. Saras segera mengambil hand phonenya dari meja. Dilihatnya nomer yang masuk. Aidan.
“Iya… Aku baru bangun sayang? Kenapa?” Saras menerima telpon itu dan mendengarkan suara Aidan di seberang.
“Jam 6 kau harus sudah siap didandani untuk resepsi jam 7 malam ini. Buruan sekarang kamu mandi agar segaran!” Suara Aidan di seberang. Kalimatnya halus tapi bernada memerintah.
“Iya. Ini aku mau mandi. Kamu dimana?”
“Aku sedang ada urusan sedikit dengan Papa. Tadi Papa menelponku.”
“Tapi kamu bentar lagi kesini kan?”
“Iya. Nanti sebentar lagi aku ke kamar.” Suara Aidan berubah tak sabaran. “Urusanku lagi penting ini! Buruan kamu mandi…!”
KLIK! Telpon diputus begitu saja oleh Aidan.
Huhh! Saras mendengus. Rupanya begini watak asli Aidan. Kalau ada maunya tinggal perintah. Dan dia seenak udelnya bicara atau memutus telpon.
Sementara Aidan ternyata ada di kamar Pak Argajaya di lantai hotel yang sama.
“Jadi, Papa mau mengikuti perintah orang misterius ini? Papa mau mentransfer uang ke dia 10 milyar?!” Aidan menatap serius Papanya.
“Enggak Aidan! Papa bukan orang bodoh!” Pak Argajaya bicara dengan sinis. “Papa hanya akan bilang uangnya bakal ditransfer lusa. Padahal kita mengulur waktu untuk mencari dan menangkap orang misterius ini! Kalau sudah kita temukan! Kita habisi dia dan kita hilangnya jejaknya!”
Aidan tersenyum. “Papa memang hebat!”
“Orang jahat dan licik harus dibayar setimpal! Bukan begitu?!” Senyum menghias wajah Pak Argajaya.
“Sure.” Aidan menjawab santai.
”Sudah. Cepat kau kembali ke kamarmu. Mandi. Biar siap untuk berganti pakaian. Jam 7 tepat kita sudah harus di ruang resepsi sesuai jadwal.”
“Siap!” Aidan mengangguk.
Lalu Aidan kembali ke kamarnya. Masih di lantai hotel yang sama.
Saras sedang di bathtub kamar mandi. Ia membersihkan bagian intimnya pelan-pelan.
Aaarghh..! Saras meringis. Perih di bagian itu belum hilang. Mungkin karena besarnya senjata Aidan yang menghunjam berkali-kali dalam waktu lama.
KLIK! Pintu kamar mandi dibuka pelan-pelan dari luar. Ada seorang lelaki masuk ke kamar mandi.
Saras menoleh dengan kaget!
BERSAMBUNG…….
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
🌻Ruby Kejora
Mampir thor
2021-03-07
0
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
jejak..jejak..jejak..🐾🐾🐾
2021-01-15
0
pinnacullata pinna
mampir dan memberikan like thor dukung juga novelku cinta adalah sebuah perjalanan yang indah 🙏☺️
2021-01-11
0