Episode 10. Kamar Pengantin

Arabella yang tubuhnya langsing mungil menggeleng. “Gue gak  iri.”

Nadya yang bertubuh agak besar malah ketawa kecil. “Gak iri. Tapi lo jealous. Iya kan?!”

“Apaan sih lo?” Arabella serius. ”Kalo lo tau Nad. Lo bakal kasian sama Saras. Gue baru dengar tadi dikasih tau teman  yang kerja di perusahaan Aidan. Aidan ini galak dan kasar minta ampun kalo marah! Dia gak segan mecat dan mukulin orang kalau  lagi emosi…!”

Nadya kaget mendengar ucapan Arabella. Tapi Nadya tak percaya. “Asal aja lo ngomong. Paling teman lo tuh hatersnya Aidan. Jadi apa-apa yang dilakukan Aidan semua salah di matanya. Haters kan gitu.”

“Oke. Mungkin teman gue  haters Aidan. Makanya dia gak suka Aidan.” Arabella menatap Nadya. “Tapi gue mau tanya sama lo. Kan tadi ada perempuan berantakan tiba-tiba masuk dan teriak-teriak ngaku ibunya Aidan. Menurut lo perempuan itu siapa?!”

Nadya mengedikkan bahu. “Mana gue tau! Mungkin aja perempuan gila nyasar kemari.”

“Nah, itu salah satu yang bikin gue  ilfil sama suami Saras ini. Teman gue yang kerja di perusahaan Aidan bilang Ibunya Aidan stress karena suami dan anaknya melakukan bisnis secara kasar dan jahat. Ibunya Aidan tuh gak suka! Makanya gue sempat menduga kalo perempuan tadi….”

Nadya meyergah. “Maksud lo? Perempuan tadi  ibunya Aidan?”

“Gak tau juga gue. Gue gak berani bilang gitu tanpa ada bukti.” Arabella mencoba bersikap netral. “Lagian gue juga gak sepenuhnya percaya omongan teman gue itu. Ya, seperti yang lo bilang. Mungkin aja dia saking kesalnya sama Aidan dan Bapaknya sampe dia jelek-jelekin Aidan dan keluarganya.”

“Gak jelas ngomong ama lo!” Nadya sewot juga karena obrolan itu berakhir tanpa kesimpulan.

*

"Alhamdulillah. Akhirnya kalian sudah sah jadi suami istri.” Pak Argajaya mendekati Aidan dan Saras. Ia memeluk Saras lalu Aidan. Ada Pak yusuf dan Bu Retno juga di dekat kedua pengantin.

“Terima kasih, Om.” Saras membalas pelukan mertuanya.

“Sekarang jangan panggil Om lagi. Kamu panggil Papa seperti Aidan panggil Papa. Kan Om sudah resmi jadi Papa kamu juga.” Pak Argajaya berkata ramah.

“Iya, Om. Eh, Papa….”

“Sekarang kamu punya dua Papa.” Pak Yusuf gembira menatap Saras. “Papa kandungmu dan Papa mertuamu.”

Aidan mengangguk. “Benar Saras. Dan sekarang aku punya Mama baru.” Aidan menatap Bu Retno lalu memeluk perempuan itu. “Mama Saras sekarang sudah resmi jadi Mamaku…”

Bu Retno senang dan membalas pelukan Aidan. “Alhamdulillah. Mama senang sekarang punya mantu. Cuma Mama titip pesan. Jaga Saras baik-baik ya. Sekarang Saras sudah jadi tanggung jawab kamu.”

“Pasti, Ma. Pasti saya akan jaga dan sayangi Saras sepenuh jiwa.” Aidan menjawab sopan. Ia lalu menggenggam tangan Saras. Saras balas menggenggam tangan Aidan yang kokoh.

“Kita malah keasikan ngobrol. Saya pikir pengantin baru ini butuh istirahat sebelum resepsi nanti malam.” Pak Argajaya tersenyum kecil.

“Betul itu. Silakan. Pasti kalian ingin istirahat.” Pak Yusuf paham maksud pak Argajaya.

Aidan tersenyum. Sementara Saras tersipu. Karena Saras paham kemana arah  omongan itu.

“Oke. Kami istirahat dulu. Ayo sayang.” Aidan membimbing Saras.

Keduanya lantas berjalan ke kamar yang sudah disediakan oleh panitya. Pihak hotel memang memberikan beberapa kamar kepada pengantin dan keluarganya untuk ditempati selama 2 hari. Yakni sehari sebelum dan sesudah acara pernikahan.

“Saya juga pamit. Ada urusan sedikit.” Pak Argajaya pamitan dengan sopan ke Pak Yusuf dan Bu Retno. “Silakan Pak Yusuf dan ibu istirahat di kamar yang sudah disediakan.”

“Iya, Pak. Kami juga mau istirahat  sebelum acara resepsi.”

“Silakan, Pak. Nanti sehabis maghrib baru kita ganti kostum untuk acara resepsi nanti malam.” Pak Argajaya berkata ramah. Senyumnya selalu terkembang. “Oke ya. Saya masih ada urusan sama anak buah.” Lantas Pak Argajaya pergi buru-buru.

Pak Yusuf bersama Bu Retno berjalan menuju kamarnya di hotel. Bu Retno tersenyum kepada suaminya. “Alhamdulillah. Akhirnya pernikahan Saras dan Aidan berjalan dengan baik. Mama lega, Pa.”

Pak Yusuf diam saja. Wajahnya keruh. Ia menghela nafas.

“Aidan dan Papanya sopan dan baik banget. Bersyukur kita dapat menantu dan besan yang ramah seperti mereka.” Bu Retno memuji.

“HUHH!” Pak Yusuf tiba-tiba mendengus.

Bu Retno heran menatap suaminya. “Kenapa, Pa?”

Pak Yusuf menjawab dengan nada kesal. “Gak kenapa-napa. Toh Aidan sudah resmi jadi suami Saras!”

“Aneh.” Bu Retno tau jika suaminya berkata dengan nada demikian, berarti suaminya tak suka dengan hal yang tengah dibahas.  “Kok Papa sekarang kayak  gak suka Saras nikah sama Aidan? Kan Papa yang dari awal ngotot Saras mesti menikah sama Aidan?!”

“Entahlah, Ma.” Pak Yusuf berkata pelan. “Sepertinya banyak hal misterius yang menyelimuti keluarga Aidan ini. Ternyata, meski Papa dulu akrab dengan pak Argajaya. Sebenarnya Papa gak banyak tau tentang Pak Argajaya  yang sesungguhnya.”

Alis mata Bu Retno naik sebelah. “Papa ngomong apa sih?”

Pak Yusuf diam saja.

Bu Retno menarik tangan suaminya. “Papa enggak usah berahasia sama Mama. Pasti Papa tau sesuatu hal tentang pak Argajaya yang Papa gak enak mau ceritain ke Mama!”

Pak Yusuf menatap istrinya. Seolah ingin memastikan apakah istrinya harus diceritakan saat itu juga tentang hal yang mengganjal di pikirannya.

“Mama curiga. Papa tau tentang perempuan yang  tiba-tiba masuk dan ganggu acara ijab kabul tadi. Iya kan?!” tebak Bu Retno. “Siapa perempuan itu Pa? Mama enggak kenal dia. Tapi Papa sebagai orang yang pernah akrab dengan Pak Argajaya pasti tau siapa perempuan itu?!”

“Itu yang bikin Papa kaget.” Jujur Pak Yusuf. “ Papa gak nyangka  Pak Argajaya bilang ke penghulu. Perempuan itu hanya saudara jauhnya yang terganggu ingatannya.”

“Memangnya perempuan itu siapa?” Bu Retno makin penasaran. “Mama mau nebak tapi takut salah.”

“Perempuan itu….. Mamanya Aidan…!”

“Astagfirullah.” Bu Retno kaget. “Tuh kan. Bener dugaan Mama. Tapi Mama  gak yakin itu beneran Mamanya

Aidan. Soalnya Pak Argajaya kan pernah cerita ke kita. Papa ingat kan  waktu kita lagi kumpul di kolam renang dihalaman belakang rumahnya? Pak Argajaya bilang mamanya Aidan sudah meninggal 3 tahun yang lalu.”

“Papa ingat itu.” Pak yusuf mendengus. “Itu sebabnya Papa kaget luar biasa melihat Mama Aidan ternyata masih hidup…!”

Bu Retno tak sadar mengucek-ucek ujung hidungnya. “Kalau benar perempuan itu  masih hidup, Kok tega benar Pak Argajaya bilang mamanya Aidan sudah meninggal 3 tahun yang lalu!”

*

Sebuah ruangan  suite room hotel itu sudah dihias indah layaknya kamar pengantin. Rangkaian bunga dan tebaran bunga yang didominasi warna pink dan hijau memenuhi kamar. Ranjang yang besar berseprai putih  lembut juga dihiasi kelopak-kelopak mawar berwarna pink.

Saras dibimbing Aidan masuk ke dalam ruangan berukuran besar itu. Sentuhan Aidan kuat namun gentle. Sentuhan yang membuat darah Saras berdesir kencang.

Berdebar-debar jantung Saras kala Aidan menatapnya. Wajah tampan dengan rahang kokoh itu tersenyum. Saras tersipu.

Aidan mendekatkan wajahnya ke wajah Saras. Lalu gadis itu merasakan kelembutan dan kesegaran kala bagian bawah hidung Aidan berpagut dengan keranuman b*birnya.

BERSAMBUNG…….

Readers tercinta. Jangan lupa mampir ke buku Fresh Nazar lainnya di Noveltoon. TERPAKSA MENIKAHI BIG BOSS dan MENIKAHI TUAN MUDA TAMPAN. Happy reading. Semoga terhibur dan suka membaca buku-buku karangan saya.

Terpopuler

Comments

Balqis Shopp

Balqis Shopp

klau aku jadi rama... setelah kejadian itu biar saras di buang sama adian dan mau balikan ke Rama lagi ..gue ogah... biar nangis darah juga saras nya gak sudi balikan termasuk cewe matre ihh benci 🤬

2021-10-14

0

🌻Ruby Kejora

🌻Ruby Kejora

like mendarat...

2021-03-01

0

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

asisten dadakan hadir lagi kak

bawa like bawa semangat❤💪

mampir juga yuk kak😉

2021-01-15

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1. Lamaran
2 Episode 2. Kebencian Rama
3 Episode 3. Pilih Orang Tua Atau Kekasih?
4 Episode 4. Perbuatan Durhaka Suami Kepada Istri
5 Episode 5. Penculikan
6 Episode 6. Watak Asli Pak Argajaya
7 Episode 7. Saras Dibebaskan
8 Episode 8. Rama Masuk Penjara
9 Episode 9. Perempuan Gila di Acara Pernikahan
10 Episode 10. Kamar Pengantin
11 Episode 11. Telepon Misterius
12 Episode 12. Seorang Lelaki Masuk Ke Kamar Mandi
13 Episode 13. Dikejar Waktu
14 Episode 14. Pernikahan Yang Sempurna Di Mata Para Jomblo
15 Episode 15. Nerissa Si Cantik Tapi Macho
16 Episode 16. Berubah Romantis
17 Episode 17. Romantis Di Paris
18 Episode 18. Riak Cinta Di Sungai Seine
19 Episode 19. Kenapa Harus Perempuan Yang Salah?
20 Episode 20. Saras Bersyukur
21 Episode 21. Rumah Besar Di Kaki Gunung Salak
22 Episode 22. Perempuan Tidak Boleh Hanya Diam
23 Episode 23. Lucerne, Kota Tua Nan Romantis Di Swiss
24 Episode 24. Aidan Jutek
25 Episode 25. Ruangan Rahasia Di Dalam Villa
26 Episode 26. Bu Wicaksono Menelpon Nerissa
27 Episode 27. Tinju Mendarat Di Mount Titlis
28 Episode 28. Tarik Sis, Semongkooo..!
29 Episode 29. Butik Versace, Milan, Italy
30 Episode 30. Pertunjukan Spektakuler Opera Aida
31 Episode 31. Heru Ketahuan
32 Episode 32. Steak Ikan di Pesawat
33 Episode 33. Nerissa dan Jhon
34 Episode 34. Kutukan Heru Sebelum Meregang Nyawa
35 Episode 35. Kuburan Di Petak Tanaman Bunga
36 Episode 36. Villa Simbol Kekejaman Argajaya
37 Episode 37. Lia Membakar Villa
38 Episode 38. Rama Wicaksono Bebas
39 Episode 39. Rama Bertemu Arabella
40 Episode 40. Test Pack
41 Episode 41. Pistol
42 Episode 42. Tertembak
43 Episode 43. Lelaki di Keramaian Jalan
44 Episode 44. Rama Hendak Jualan Beha
45 Episode 45. Jumbo Sale
46 Episode 46. Penyerbuan
47 Episode 47. Dimana Celana Dalam Pink Nerissa?
48 Episode 48. Cepat
49 Episode 49. Aidan Terluka
50 Episode 50. Wanita Pengusaha
51 Episode 51. Saras Bertemu Rama
52 Episode 52. Kemana Para Pembantu?
53 Episode 53. Daster Adem
54 Episode 54. Saras Juga Bisa Marah
55 Episode 55. Pisang Kepok
56 Episode 56. Rela Dijadikan Istri Kedua
57 Episode 57. Aidan Tak Mau Minta Maaf
58 Episode 58. Firasat Jhon Sebelum Kematian Lia
59 Episode 59. Argajaya Terbakar
60 Episode 60. Nerissa Sakit Atau Hamil?
61 Episode 61. Janin di Perut Saras Berontak
62 Episode 62. Perempuan Biasa Yang Ingin Punya Anak
63 Episode 63. Tergoda Sehabis Mandi
64 Episode 64. Sabar
65 Episode 65. Kebelet Menikah
66 Episode 66. Pisang Raja Di Kolam Renang
67 Episode 67. Pakai Celana Yang Benar
68 Episode 68. Bukan Cara Membuat Anak
69 Episode 69. Emak Jhon Nongol Lagi
70 Episode 70. Siapa Yang Mengintip Dari Jendela?
71 Episode 71. Emak Jhon Ingin Menggendong Bayi
72 Episode 72. Nerissa dan Jhon Tetap Menggebu
73 Episode 73. Baby Austin Yang Tampan
74 Episode 74. TAMAT (Kala Duka Berganti Bahagia)
75 Episode 75. VISUAL
76 Episode 76. BONUS CERITA 1 Saras dan Gerald
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Episode 1. Lamaran
2
Episode 2. Kebencian Rama
3
Episode 3. Pilih Orang Tua Atau Kekasih?
4
Episode 4. Perbuatan Durhaka Suami Kepada Istri
5
Episode 5. Penculikan
6
Episode 6. Watak Asli Pak Argajaya
7
Episode 7. Saras Dibebaskan
8
Episode 8. Rama Masuk Penjara
9
Episode 9. Perempuan Gila di Acara Pernikahan
10
Episode 10. Kamar Pengantin
11
Episode 11. Telepon Misterius
12
Episode 12. Seorang Lelaki Masuk Ke Kamar Mandi
13
Episode 13. Dikejar Waktu
14
Episode 14. Pernikahan Yang Sempurna Di Mata Para Jomblo
15
Episode 15. Nerissa Si Cantik Tapi Macho
16
Episode 16. Berubah Romantis
17
Episode 17. Romantis Di Paris
18
Episode 18. Riak Cinta Di Sungai Seine
19
Episode 19. Kenapa Harus Perempuan Yang Salah?
20
Episode 20. Saras Bersyukur
21
Episode 21. Rumah Besar Di Kaki Gunung Salak
22
Episode 22. Perempuan Tidak Boleh Hanya Diam
23
Episode 23. Lucerne, Kota Tua Nan Romantis Di Swiss
24
Episode 24. Aidan Jutek
25
Episode 25. Ruangan Rahasia Di Dalam Villa
26
Episode 26. Bu Wicaksono Menelpon Nerissa
27
Episode 27. Tinju Mendarat Di Mount Titlis
28
Episode 28. Tarik Sis, Semongkooo..!
29
Episode 29. Butik Versace, Milan, Italy
30
Episode 30. Pertunjukan Spektakuler Opera Aida
31
Episode 31. Heru Ketahuan
32
Episode 32. Steak Ikan di Pesawat
33
Episode 33. Nerissa dan Jhon
34
Episode 34. Kutukan Heru Sebelum Meregang Nyawa
35
Episode 35. Kuburan Di Petak Tanaman Bunga
36
Episode 36. Villa Simbol Kekejaman Argajaya
37
Episode 37. Lia Membakar Villa
38
Episode 38. Rama Wicaksono Bebas
39
Episode 39. Rama Bertemu Arabella
40
Episode 40. Test Pack
41
Episode 41. Pistol
42
Episode 42. Tertembak
43
Episode 43. Lelaki di Keramaian Jalan
44
Episode 44. Rama Hendak Jualan Beha
45
Episode 45. Jumbo Sale
46
Episode 46. Penyerbuan
47
Episode 47. Dimana Celana Dalam Pink Nerissa?
48
Episode 48. Cepat
49
Episode 49. Aidan Terluka
50
Episode 50. Wanita Pengusaha
51
Episode 51. Saras Bertemu Rama
52
Episode 52. Kemana Para Pembantu?
53
Episode 53. Daster Adem
54
Episode 54. Saras Juga Bisa Marah
55
Episode 55. Pisang Kepok
56
Episode 56. Rela Dijadikan Istri Kedua
57
Episode 57. Aidan Tak Mau Minta Maaf
58
Episode 58. Firasat Jhon Sebelum Kematian Lia
59
Episode 59. Argajaya Terbakar
60
Episode 60. Nerissa Sakit Atau Hamil?
61
Episode 61. Janin di Perut Saras Berontak
62
Episode 62. Perempuan Biasa Yang Ingin Punya Anak
63
Episode 63. Tergoda Sehabis Mandi
64
Episode 64. Sabar
65
Episode 65. Kebelet Menikah
66
Episode 66. Pisang Raja Di Kolam Renang
67
Episode 67. Pakai Celana Yang Benar
68
Episode 68. Bukan Cara Membuat Anak
69
Episode 69. Emak Jhon Nongol Lagi
70
Episode 70. Siapa Yang Mengintip Dari Jendela?
71
Episode 71. Emak Jhon Ingin Menggendong Bayi
72
Episode 72. Nerissa dan Jhon Tetap Menggebu
73
Episode 73. Baby Austin Yang Tampan
74
Episode 74. TAMAT (Kala Duka Berganti Bahagia)
75
Episode 75. VISUAL
76
Episode 76. BONUS CERITA 1 Saras dan Gerald

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!