Terungkap

"bagaimana perkembanganya " tanya seorang pria yang sedang duduk di kursi kebesaranya dengan menyilangkan kaki, sambil menatapa anak buahnya yang akan memberikan laporan, pria itu terus menghisap cerutunya

"Semuanya berjalan lancar tuan, seperti yang anda inginkan " jawab si anak buah

"tapi ada sedikit masalah tuan" ujar salah satu anak buahnya yang lain " saya mendapat kabar barusan kalo dia sudah mengetahui tentang anda "

Pria tersebut langsung tertawa terbahak ketika mendengar laporan dari salah satu anak buahnya itu " Wahh.. cepat juga ternyata bocah itu menggali informasi, sudah lama bukan kita tidak bermain dengan bocah itu "

"kali ini apa perintah anda Tuan ?" tanya si anak buah

"aku hanya sedang ingin bermain denganya, kali ini kau kirimkan beberapa orang untuk menyampaikan salamku" ujar pria itu tersenyum misterius

***

"kenapa kamu gak bilang kalo Alex kerja di rumah sakit? Sial!..." umpat Erkan "si brengsek itu kenapa tiba-tiba malah menjadi Dokter sekarang?.. "Kenapa kamu tadi gak nolak dia ngelus Kepala kamu?.. "Kenaphummm" kata-kata Erkan terhenti ketika Zella membungkamnya kali ini Zella membungkam Erkan dengan menciumnya

Erkan membulatkan matanya karna serangan dadakan dari Zella hal itu membuat Erkan senang bukan main Erkan tidak ingin membuang kesempatan ini dan membalas ciuman Zella dengan ******* lembut bibir renum Zella yang sudah menjadi candunya

Zella benar-benar pusing mendengar pertanyaan Erkan yang beruntu dari rumah sakit sampe sekarang di dalam mobilpun pria itu tidak berhenti melontarkan pertanyaan padanya membuat Zella tidak punya kesempatan untuk menjawab, cuman ada satu cara yang bisa membuat Erkan diam, dengan cara menciumnya seperti sekarang

Tin...Tin...Tin....

"Sith!..."umpat Erkan kesal karna mendengar suara kelakson mobil di belakang membuat keduanya sadar, ternyata lampu lalulintas sudah berwarna hijau, Zella dan Erkan langsung menyudahi aksi mereka, lalu Erkan menjalankan kembali mobilnya.

lama terdiam karna merasa cangung setelah aksi tak terduga Zella tadi padahal ini bukan pertama kalinya untuk Zella dan Erkan berciuman tapi hal tadi berbeda karna Zella yang memulainya lebih dulu bukan Erkan seperti biasanya

Zella memberanikan untuk melirik Erkan karna pria itu sedari tadi hanya terdiam, ternyata Erkan juga melakukan hal yang sama melirik ke arah Zella membuat mereka saling berpandangan

"Hup...buahaaha ! " pecah sudah tawa mereka berdua karna menertawakan aksi mereka beberapa menit yang lalu

seperti inilah Erkan jika berada di dekat Zella menjadi sosok Erkan yang berbeda begitupun sebaliknya dengan Zella

"So... jadi jawab petanyaan aku tadi ? " tanya Erkan

"pertanyaan yang mana? pertanyaan kamu tuh banyak tadi? keluh Zella

Erkan terkekeh di buatnya kemudian Erkan mengelus lembut kepala Zella " Aku tidak suka jika orang lain melakukan hal ini kepadamu " ujarnya seolah mempringati

"dasar Posesif ! " Ledek Zella

"Yess I am" jawab Erkan penuh penekanan "kita udah sampe" ujar Erkan ketika mobilnya sudah berada di depan kawasan apartemen Zella

"Ko di sini gak ke basement" tanya Zella karna tidak biasanya Erkan memilih parkir di luar

"Aku cuman nganter kamu pulang, aku harus pergi lagi," jelas Erkan

"Hmmm.. Ok hati-hati" ujar Zella sambil melepaskan seatbeltnya sebenarnya Zella ingin bertanya kemana Erkan akan pergi dan siapa yang akan Erkan temui karna ini sudah sangat sore, tapi Zella lebih memilih tidak bertanya, Zella harus percaya dengan Erkan

sebelum Zella keluar Erkan sudah lebih dulu keluar untuk membukakan pintu untuknya pria itu bener-benar romantis bukan, atau pria itu sudah bucin akut, sudahlah Zella pusing memikirkanya.

"Jangan menungguku! mungkin aku akan pulang larut malam" pinta Erkan seraya mencium pucuk kepala Zella "Aku pergi dulu " pamitnya dan di angguki oleh Zella

setelah mengantarkan Zella, Erkan melajukan kembali mobilnya meninggalkan kawasan apartement, Erkan langsung memasang earphone ke telinganya untuk menghubugi seseorang

"lo dimana?" tanya Erkan pada seseorang di serbang telpon

" ........... "

"*gue tunggu di Black Ros**e*"

tut..

Erkan langsung memutuskan telponya begutu saja, mobil Erkan melaju membelah jalanan ibu koga menuju Black Rose tempat dimana ia akan menemui seseorang disana

***

beberapa lama kemudian Erkan masuk kedalam Club Black Rose dengan Raut wajah datarnya Erkan juga sudah melepaskan Jas dan dasi yang di pakainya tadi, Erkan hanya memakai kemaja dengan lengan di gulung sampe siku hal itu membuat iya semangkin tampan berkarisma dan menggoda tentunya, untung keadan Club belum begitu ramai

"Ini dia yang di tunggu-tunggu udah dateng " ujar Marvel yang melihat Erkan baru masuk ke Private Room tempat biasa mereka berkumpul, di sana juga sudah ada Roy

"lo beneran sama yang lo tadi omongin ke gua " tanya Roy

"Hmm" gumam Erkan

"dimana dia sekarang belum dateng" tannya Marvel

" bentar lagi dia datang " ujar Erkan

dan tak lama kemudian pintu kembali terbuka menampakan Sesorang yang masuk ruangan tersebut, "Wahhh... ternyata lo ngajakin gue ketemu cuman buat ajang reuni? ujar orang tersebut dan duduk di kursi singel

"bacot lo! " ujar Marvel tak suka dengan orang tersebut

seketika atmosfer ruangan tersebut berubah menjadi tegang di atara mereka "sebenarnya apa yang lo mau? " tanya Erkan pada orang tersebut

" seriously?...lo nyuruh gue kesini cuman nanyain itu.. Cihh..." lalu orang tersebut melihat ke arah Marvel dan Roy " lo sekarang mainnya keroyokan? banci banget lo!"

sedangkan Erkan tetap tenang menahan diri untuk tidak melayangkan bogeman di wajah Alex, bukan karna omonganya tadi tetapi karna kejadian di rumah sakit, hal itulah membuat Erkan tidak tenang, akhirnya Erkan mengirim pesan pada Alex memintanya untuk bertemu di Clab Black Rose,

"urusan lo bukan sama gue! tapi urusan lo sama Roy" ujar Erkan sambil melemparkan berkas ke hadapan Alex "itu bukti klo gue emang gk pernah tidur sama Tasya"

Alex langsung mendelik melihat Erkan "apa maksud lo, apa hububgan gue sama Roy "

"lo mau tahu apa hubuganya sama gue? biar gue perjelas " ujar Roy, dia tahu mungkin hari ini akhir dari hidupnya namun bagai manapun Roy tidak ingin kesalah pahaman semakin berlanjut, dia juga tidak ingin Erkan yang menjadi sasaran kebencian dari Alex "gue orang yang udah nidurin Tasya bukan Erkan" Roy menelan salivanya tenggorokanya merasa kering setelah mengatakan itu

tiba-tiba ruangan tersebut menjadi sunyi Alex berusaha mencerna apa yang di katakan oleh Roy "apa yang roy katakan tadi dia yang udah nidurin Tasya bukanya Erkan.. lelucon macam apa ini " pikir Alex kemudian iya tertawa keras " lo pikir gue percaya.. lo hebat yah Erkan bisa dengan mudah nyuruh orang lain buat mengakui kesalahn lo Waw.. Brapo! .. " ujar Alex bertepuk tangan dan menatap Erkan penuh kebencian

Marvel yang melihat itu geram "lo gk pecaya ok!.. mungkin menurut lo berkas itu bisa aja di manipulasi oleh Erkan, tapi dengan ini lo akan percaya " ujar Marvel menyodorkan ponselnya pada Alex dan memplay video yang ada di dalam ponselnya

di situlah Alex dapat melihat rekaman CCTV dari ponsel Marvel, pada pukul 22:23 malam Erkan meninggalkan kamar pribadinya bersama dua orang, Alex tahu itu adalah Robbi dan Hardi orang setia Erkan, tidak lama setelah Erkan pergi pukul 22:27 dari arah berlawanan datang dua orang wanita dan pria mereka berdua masuk ke dalam kamar pribadi Erkan ,Alex tahu betul siapa wanita itu, dia adalah Tasya, karna Alex masih ingat baju yang Tasya pakai pada pesta itu Alex juga sudah hapal postur tubuhnya,

Video rekaman yang pertamapun habis Alex mencoba membuka rekaman yang ke dua dengan tangan bergetar, keringat dinginpun keluar dari tubuhnya Alex masih belum percaya apa yang dia lihat, lalu Alex memplay rekeman kedua disana memperlihatkan pukul 05:02 pagi, kali ini memperlihatkan seorang pria yang keluar dari kamar tersebut sekarang Alex dapat melihat wajahnya karna tidak memakai topeng tangan Alex langsung meremas ponsel tersebut ketika dia melihat rekaman kertiga pada pukul 08:40 memperlihatkan wanita keluar dengan berjalan sambil tertatih dan benar wanita itu adalah Tasnya

PRANGGGG!.......

Alex melemparkan ponsel itu ke arah Roy namun meleset sehingga mengani kaca yang berada di belakang Roy

"Bangasat!... Brengsek lo Roooy!..." triak Alex langsung menerjang dan memukul wajah Roy dengan keras sampai membuatnya tersungkur

Bugh..Bugh...Bughhh....

Alex terus memukuli Roy Membabibuta, Alex benar-bener kalap, ternyata selama ini dia salah membenci orang dan sekarang dia membenci dirinya sendiri, kenapa dulu dia tidak mencoba untuk menyelidikinya waktu itu, sedangkan Roy hanya pasrah di pukuli Alex, dia memang pantas menerimanya

"Er.. gimna nih.. ko lo diem ajah sih " kesal Marvel yang melihat Erkan hanya duduk sambil menikmati tequila "bener-bener Gila ini orang! sabar Vel sabar orang sabar di sayang Selena gemes, ekhh... Gomez maksudnya " batin Marvel

"kenapa lo diem ajah Bangsat!.. " Triak Alex mencengkram kerah baju Roy yang terlihat sudah tidak berdaya di bawahnya

"Lex udah woy.. bisa mati nih anak " ujar Marvel sambil menahan lengan Alex yang akan kembali memukul Roy

"Bugh!"....

"Sith!.. an***g Lo, kenapa gue yang kena pukul Bangsat !" Triak Marvel pada Alex yang baru saja memukulnya

"Cukup!.." ujar Erkan memahan lengan Alex..

seketika itu juga Alex berhenti untuk memukuli Roy "Aaaaarrrgggghhhhh.... " Triaknya prustasi Alex bangun dari atas tubuh Roy dengan mata yang memerah dan terus memukul-mukul dadanya terasa sesak, di dalam Alex terus memangil-mangil nama Tasya

"Roy!.. bangun Roy!.. " Panggil Marvel menepuk-nepuk pipi Roy membangunkan Pria itu " Er.. Roy mati Er... " panik Marvel "Roy wey!.. jangan mati sekarang! yaelah nanti yang ganti kerusakan di sini siapa?

***

" Kak Zella! "..

Zella langsung menoleh ke arah suara tersebut seketika tubuhnya menjadi tegang tidak bisa di gerakan karna tidak percaya apa yang di lihatnya sekarang, Zella melihat di sana ada anak kecil sedang tersenyum padanya dan berlari menghampirinya, Zella merentangkan tangaya untuk menyambut anak kecil tersebut kedalam pelukanya namun tubuh anak kecil itu menembus tubuh Zella.

"Raihan!.. Kakak udah bilang jangan lari-lari, nanti kamu jatuh "ujar seseorang memeperingati,

Zella membalikan tubuhnya ke belakang, sektika tubuh Zella langsung jatuh duduk di lantai. tubuhnya sekan lemas melihat dirinya sendiri ketika masih berumur 8tahun ada di hadapanya sedang memeluk Raihan adik kecilnya

"Kak! kata Oma, Papah pulang hali ini?"

"Iya kakak tahu Rai!.. ayo kita bikin kejutan untuk Papah? Uajr Zella kecil menarik lengan Raihan

seketika tubuh Zella sekan tertarik berpindah tempat sekarang dia melihat Zella Kecil dan Raihan sedang duduk di ruang tamu mereka seperti sedaang berkumpul karna di sana di melihat Papah dan Omanya dan juga wanita itu..

"Gk.. gak.. mungkin" Zella mengelengkan kepala tidak percaya melihatnya ada wanita itu di sana, Zella ingin mendekat dan berjalan untuk mengusir wanita itu, namun tubuhnya masih tetap tidak bisa di gerakan Zella hanya bisa melihat dan mendengar ketika Papahnya memperkenalkan wanita itu, saat ini Zella seperti sedang menonton sebuah film

"Zella, Raihan kenalkan ini tante Yena, mulai hari ini tante Yena menjadi Mamah kalian"

"Mamah?" ujar Zella kecil dan Raihan berbarengan

"iya sayang! tante bakalan jadi Mamah kalian berdua " ujar Yena megahampiri Zella kecil dan Raihan lalu memeluknya dengan sayanng

"Sial! kenapa tubuh gue gk bisa di gerakin, Zella usir wanita itu"? Zella ingin mengatakan itu tapi suaranya tidak bisa keluar, saat Zella berusaha mengerakan tubuhnya, tiba-tiba tubuh Zella di tarik kembali berpindah tempat

"Ampun Tante Hiks... sakit!" ujarnya sambil memengang tangan yang mencengkram kuat rambutnya

Zella yang melihat itu langsung menangis dan terjatuh kembali karna tubuhnya merasa lemas, Zella sekarang melihat wanita tadi sekarang sedang memukuli Zella kecil "Hiks..." Zella langsung menutup mulutnya untuk menahan isak " Stop.. kumohon Jangn di pukuli lagi" lagi-lagi suranya tidak keluar hanya tertahan di tenggorokannya

Plak!...

suara tamparan keras terdengar cukup keras " itu hukumanya dasar anak sialan!..." ujar seorang wanita lalu menarik rambut Zella kecil menuju kamar mandi

"Akhhh...sakit tante.. " ujar Zella kecil sedikit memberontak dengan memegang tangan wanita itu agar bisa terlepas

"Hiks.. kakak.." ujar Raihan yang melihat kakanya yang ditarik

Zella kecil menggelengkan kepalanya pada Raihan agar tidak mendekatinya, karna wanita itu pasti akan memukul Raihan juga, Zella kecil rela tubuhnya sebagai sasaran asalakan jangan adiknya

wanita itu langsung menghempas kan tubuh Zella kedekat bathtub.. tubuh Zella kecil benar-benar terlihat tidak berdaya dengan luka lembab di sekujur tubuhnya wanita itu bukan hanya menamparnya berulang kali wanita itu juga menendang tubuh Zella

"Dengar Sialan!" ujar wanita itu sambil mencengkram dagu Zella kecil untuk melihat kerahnya "Jika kamu coba-coba melaporkan hal ini lagi, manka adik kamu yang menanggung akibatnya "

Bushhhh! ....

wanita itu sekarang menyiramkan air kepada Zella kecil sehingga seluruh tubuhnya menjadi basah, dengan sedikit tenaga yang Zella kecil punya Iya mencoba menggerakan tubuhnya merangkak sedikit demi sedikit mendekati wanita itu dan memegang ujung baju dress mikik wanita itu sehingga membuatnya sedikit basah

"dasar anak kurang ajar!" wanita itu menendang kembali tubuh Zella untuk tidak menyentuhnya "berani kamu menyentuh bajuku! " wanita itu langsung melayangkan shower yang dia pegangnya Ke arah Zella Kecil hendak memukulnya..

"JANGAN!......"

triak Zella bangun dari tidurnya dengan nafas tersengal-sengal iya merasakan begitu sakit di dadanya ternyata tadi itu hanya lah mimpi namun terasa begitu nyata baginya

"Raihan " gumam Zella sambil melihat kedua telapak tanganya "Hiks!..." isaknya Air matanyapun satu demi satu terjatuh ke telapak tangannya

"Kakak ingin memeluk kamu Rai... Hiks.. Maaf Rai?.. Maafkan kakak Hisk.. Maaffff !..." isaknya pilu terus mengucapkan kata maaf,

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!