Alex

"Delina!.."

"Revan, ngapain lo " tanya Dina ternyata mobil yang berhenti di sampingnya itu mobil Revan , " mau ngapain lagi nih si meong garong, Dinaaa...kenapa lo harus ketemu dia sih?" batinya

Revan kini sudah berdiri bersandar di samping mobilnya sambil melipatkan tangan di depan dada menatap Dina di balik kacamata hitamnya, "ayo gue anter pulang ?" ajak Revan

" gk makasih.. mana cewe lo? bukanya lo tadi bareng sama cewe? itu cewe yang ke berapa?" tanya Dina beruntu

"Cemburu Eh.." selidiknya mentap Dina sambil menyunggingkan senyum

Dina mendengus sebal " Saraf lo " ujar Dina mendingalkan Revan, namun sebuah tangan mencengkalnya

"gue udah bilang, bakalan anter lo pulang, tenang ajah gk ada cewe di mobil gue "

"makasih! gue bisa pulang sendiri, lepasin gak tangan gue "

"gak akan!.." ujar Revan dan menarik Dina begitu sajah, Revan gak akan melepaskan Dina ini kesempatanya, untuk hal ini saja dia meminta tolong pada Erkan untuk menjemput Zella, agar Revan bisa berdua dengan Dina. tentu saja kakaknya itu akan melakukanya tanpa Revan minta,

Revan menarik Dina dan membawa masuk kedalam mobil dan menguncinya agar Dina tidak kabur "Lo tuh apa-apan sih, buka! gak gue mau... Degh!... " kata-katanya terhenti ketika Revan begitu dekat dengan wajah Dina, iya dapat merasakan wangi dari tubuh Pria itu

"cuman pasang seatbelt kamu" bisik Revan tepat di depan wajah Dina, dengan senyuman di bibirnya Dina dapat merasakan hembusan nafas Revan karna hanya berjarak 5cm

Dina langsung mendorong tubuh Revan menatapnya nyalang, Revan hanya terkikik geli karna berhasil menggoda Dina

"Kasih tau gue dimana lo tinggal?" tanya Revan

"Dimana-mana hatiku senang" jawab Dina asal

"Oh.. gitu jadi lo seneng sama gue, ok! kalo gituh kita ke Hotel " ajaknya Revan sambil menyalakan mesin mobil "bugh... " tiba-tib Dina memukul pundak Revan dengan keras" Sakit Del! "

"Rasain!.. jalan Ahmad yani ******" ujar Dina memberitahu alamat rumahnya

di tengah perjalanan mereka berdua sama-sama saling terdiam tapi Revan tak henti-hentinya selalu melihat ke arah Dina, sedangkan gadis itu hanya melihat keluar ..

"Gimna kabar lo Del?.." akhirnya Revan memulai pembicaraan

"Baik! "... singkat Dina yang masih Enggan melihat ke arah Revan

"ternyata lo sahabatnya Zella" tanya Revan namun hanya di balas gumaman oleh Dina " gak ada yang lo mau omongin ke gue? "

"omongin apa? gak ada! " ketus Dina

"Del waktu itu gue..."

"gak usah banyak omong deh! bawa mobil ajah yang bener" Sela Dina yang melirik Ravan sebentar lalu melihat kembali ke arah jendela

"sebenci itu lo sama gue del" batin Revan ini juga memang kesalahan dia karna menjadi Pria brengsek

***

Di tempat lain Zella dan Erkan sedang asik menonton film di ruang tengah Apartemen Zella, karna setelah berbaikan Erkan lebih sering berada di Apartemen milik Zella bahkan tidurpun di tempat Zella karna menurutnya jika di sini dia bisa melihat Zella dimanapun tanpa harus mencarinya

"Er... kamu tahu hubungan Revan sama Dina? " tanya Zella pada Erkan yang sedang tidur dengan paha Zella menjadi bantal dan tangan Zella mengelus lembut rambut Erkan

"Hmm" gumamnya Erkan membuka matanya "aku tidak tahu, apapun itu biarkan mereka untuk menyelesaikan masalahnya " Revan membawa tangan Zella yang mengelus rambutnya kemudian Erkan mengecup tangan itu.

"aku merasa di khianati sama Dina " keluh Zella dengan wajah cemberut

Erkan terkekeh melihat wajah Zella cemberut hal itu terlihat gemas di matanya, kemudian Erkan bangun dan menangkup wajah Zella dan mengecup sekilas bibir Zella " mungkin Dina punya alasan untuk tidak menceritakanya padamu "

"Termasuk kamu!" bisik Zella dalam hati, karna Zella sendiri masih penasaran dengan Erkan, apa yang di sembunyikan lelaki itu, masalahnya dengan Alexpun dia masih tanda tanya besar setalah berbaikan mereka memang membicarakan banyak hal dan ketika Zella menanyakan tentang Alex, pria itu hanya mengatakan tak usah memikirkanya,

"Zell!" panggil Erkan membuat Zella tersadar dari lamunannya "tidak perlu di pikirkan Ok!" Zella tersenyum dan menganggukan kepalanya sebagai jawaban

***

"Kenalkan semuanya ini adalah Dokter bedah baru di rumah sakit ini! " ujar seseorang mengenalkan

semua orang tampak berbisik-bisik membicarakan Dokter baru tersebut "Gila sumpah tuh Dokter ganteng banget" semua orang berbisik memuji Dokter baru tersebut ...

Dokter baru itu tersenyum ramah hal itu nambah membuat para staf yang lain semakin kagum "Terimakasih Dokter Adrian" Adrian mengangukan kepalanya " Perkenalkan semuanya nama saya Alex Fabio Demir, kalian boleh memangil saya Alex" ujarnya memperkenalkan diri

"Haloo Dokter Alex" jawab mereka serempak rata-rata yang menjawab itu adalah para staf wanita

"Dokter Zella?" Panggil Adrian semua orang langsung melihat ke arah Zella " Dokter Alex bilang kalian sudah saling mengenal?" tanyanya

"Iya Dokter! " Jawab Zella singkat semua yang orang menatap Zella tak suka dan berbisik-bisik membicarakannya hapir semua orang staf wanita di rumah sakit membeci Zella, alasanya karna para lelaki yang di rumah sakit itu tertarik pada Zella, dan di atara mereka ada satu orang yang menatap Zella penuh kebencian

"Wah..bagus dong! Alex adalah orang baru di Divisi kamu" Zella hanya mengangukan kepalanya " Nah Dokter Alex, sekarang ada bisa bersama Dokter Zella, Semoga kalian nanti menjadi Time yang baik " ujar Adrian sambil menepuk pundak Alex, setelah itu Adrian pamit undur dari aula, karna tadi mereka memang sedang membahas sesuatu di aula tersebut dan sekalian memperkenalkan Alex sebagai Dokter baru di rumah sakit itu,

setelah Adrian pergi para Dokter, Prawat , Bidan, dan para Staf lainya perwakilan dari setiap Divisipun juga ikut keluar dari aula tersebut ada juga sebagian yang menghampiri Alex mengajak untuk berkenalan..

"ternyata kamu seorang Dokter?" tanya Zella ketika semua orang yang berada di aula tersebut sudah keluar hanya tingal mereka berdua

Alex terkekeh kecil "ya.. aku seorang Dokter sepertimu, kamu pasti kaget?

"ya begitulah yang aku tahu kamu itu... " ujar Zella menggantugkan kata-katanya

"seorang pengusaha maksudmu?" Alex terkekeh kembali melihat Zella "aku menjadi pengusaha karna kewajibanku sebagi penerus di keluarga, tetapi keinginanku.. ya.. seperti ini menjadi seorang dokter "

Zella hanya mengaguk-angukan kepalanya tidak lama kemudian mereka berduapun keluar dari aula tersebut, di perjalanan Alex sesekali melirik Zella " Oh iya..! " ujar Zella tiba-tiba berhenti dan melihat ke arah Alex " waktu kamu ketemu aku disini.. jangan-jangan bukan untuk menemui temanmu yang sakit?" lanjut Zella karna dia baru ingat saat bertemu Alex beberapa waktu lalu, seperti pria itu bilang dia ingin menemui temanya yang sakit tapi arah yang di tuju Alex justru ruangan Adrian bukan ruang rawat inap

"Wahhh... dugaanmu tepat sekali, Ok! kalo begitu... " ujar Alex mengulurkan lenganya Zellapun membalas uluran tangan Alex "Dokter Grizella saya Dokter Alex dan semoga kita berdua menjadi time yang baik"

***

"lo serakah juga yah Zell" Tanya seseorang sambil mencuci tanganya di sebelah Zella

Zella langsung mematikan Keran air ketika mendengar kata-kata tersebut karna dia juga sedang melakukan hal yang sama, karna mereka berdua baru saja menyelesaikan oprasi.

"Maksud Dokter Vani apa?" tanya Zella yang melihat ke arah Vani, sedangkan Vani hanya tersenyum sinis melihat Zella

"Ya emang benerkan lo itu serakah, lo tuh udah ada Erkan si pengusaha itu,, Cihh... sekarang lo genit juga sama Dokter Alex.. " Cibir Vani sambil mendekap lenganya di dada

" bilang ajah lo sirik" ujar Zella seakan memancing Vani, dan itu benar wajah Vani terkihat memerah menahan amarah, Zella tahu jika para wanita di rumah sakit ini tidak begitu menyukainya termasuk Vani orang yang membeci Zella semasa kuliah kedokteran dulu hingga sekarang, Zella juga tahu Vanilah yang selama ini selalu membicarakan hal buruk tentangnya, hal itulah yang membuat Zella enggan berbaur dengan yang lain, menurut dia cukup Lisa saja yang menjadi teman sekaligus asisten pribadinya.

"Cih.. sirik! denger yah Zella gue kasian aja, sama semua cowo yang di tipu sama lo, dan lo pikir gue gak tahu rahasia lo" ujarnya mengintimidasi

Degh!.. Zella kaget ketika mendengar kata Rahasia yang di lontarkan Vani, apa yang di ketahui Vani pikirnya "Maksud lo apa!" mendekapkan tanganya di dada seakan menantang Vani karana Zella tidak ingin terlihat lemah apalagi seolah-olah Vani mengetahui tentang dirinya

"bukan apa-apa, gue cuman ingetin lo jangan banyak tingkah ! "

"bukanya lo yang banyak tingkah, lo pikir gue gk tahu apa yang lo lakuin selama ini, lakuin apapun yang lo mau, sampai kapanpun lo gak akan bisa kalahin gue" ujar Zella sambil tersenyum mengejek dan menepuk pundak Vani lalu pergi dari hadapanya

Vani yang melihat kepergian Zella menyeringai "liat ajah Zella sampe mana kesombongan lo itu bertahan, setelah rahasia lo semuanya terbongkar"

***

di sebuh ruangan Alex terus menatap foto seseorang yang iya simpan di dalam buku jurnalnya "Tasya!.. wanita itu bener-benar mirip denganmu, apa yang harus aku lakukan ? ujar Alex berbicara pada foto tersebut

Alex berkerja di rumah sakit karna memang iya mempunyi tujun lain, hanya karna untuk memastikan persaannya "Grizella " gumam Alex menyadarkan puguugnya pada kursi kepalanya mendongkak keatas menatap langit-lagit ruangan " kenapa wanita itu harus kamu Zell! " ujar Alex

Alex benar-bener tidak menyangka jika persaan yang dia miliki pada Zella berbeda yaitu perasaan ingin memiliki sama halnya iya rasakan pada Tasya sahabat dan cinta pertamanya dulu namun semuanya berubah ketika Alex mengenalkan Tasya pada Erkan.

hati Alex sekan mati rasa ketika Tasya mengatakan mencintai Erkan padanya padahal pria itu tidak pernah menanggapi apalagi membalas cintanya hingga kejadian dimana Alex melihat Tasya sudah belumuran darah, cintanya telah pergi untuk selamanya itu semua gara-gara Erkan, Dia sangat membenci Erkan dan ingin menghancurkan pria itu, dengan menggunakan Zella sebagai alat untuk balas dendamnya tapi hal itu justru membuat Alex tidak bisa melakukanya setelah mengenal Zella, hati yang dulu telah mati rasa kini merasakan kembali apa yang namanya cinta

andai Alex lebih dulu mengenal Zella, wanita itu bener-benar berbeda tidak pernah terpengaruh sedikitpun, karna dulu Alex pernah mencobanya, dan kenapa Zella harus berasama orang yang Alex benci, liat saja Alex pasti mendapatkan apa yang dia mau.

lama berperang dengan perasaan dan pikiranya Alex memutuskan untuk pergi dari ruangnya, Alex berniat untuk menemui Zella di ruanganya Alex ingin mengajak Zella pulang bersama atau sekedar makan bersama.

saat sudah hampir dekat dengan ruangan Zella, tiba-tiba langkah Alex terhenti karana melihat seseorang sedang berdiri di depan pintu seperti sedang menunggu seseorang, Alex tahu benar siapa orang itu, orang yang amat Alex benci, dia memutuskan untuk menghampiri orang tersebut

"Alex! ngapain lo di sini" Tanya orang tersebut ketika Alex sudah berada di hadapanya, orang itu menatap Alex tajam penuh selidik

"Gue?..." tunjuk Alex pada dirinya sendiri "gua udah jadi salah satu dokter disini " ujar Alex sambil menepuk-nepuk jas snellinya seolah-olah ada debu di sana padahal ingin menunjukan pada orang tersebut kalo Alex bener-benar menjadi dokter di rumah sakit itu.

"kali ini apa yang mau Lo rencanain?" tanyanya datar dengan terus menatap tajam Alex, dengan wajah datar tanpa ekspresi yang terkesan dingin

Alex tahu orang tersebut bener-benar berbahaya tapi hal itu tidak berpengaruh untuk Alex, karna rasa bencinya pada orang tersebut yang membuat dia berani melawanya apalagi dia sudah menjalin kerja sama dengan orang yang juga membencinya.

"Lo gk perlu tahu rencana gue Erkan" jawab Alex, orang tersebut adalah Erkan

"Apapun yang lo rencanain lebih baik berhenti dari sekarang, karna gue udah tahu seseorang yang berada di balik lo" ujar Erkan memperingati

"dia sudah tahu" gumam Alex dalam hati

***

Zella keluar dari ruang oprasi dengan perasaan gusar setelah berdebat dengan Vani di dalam, di tidak tahu apa maksud Vani tadi tentang tahu Rahasianya.. rahasia yang mana? jika Vani tahu, dan dari mana dia mengetahuinya pertanyaan-pertanyaan tersebut terus keluar dari pikiranya, Zella trus berpikir senjang jalanya sampai tidak terasa dia sudah hampir dekat ruanganya.

pertanyan-pertanyan si kepalanya langsung bunyar ketika melihat ada dua pria yang sedang berdiri di depan ruanganya, Zella menyeritkan halisnya untuk meyakinkan bahwa penglihatanya tidak salah disana ada Erkan dan juga Alex dia melihat kedua pria itu seperti sedang bersitegang, dan itu bukan hal yang baik pikir Zella, lalu iya buru-buru menghampiri dua orang tersebut

"Apapun yang lo rencanain lebih baik berhenti dari sekarang, karna gue udah tahu seseorang yang berada di balik lo"

ketika mendikat Zella mendengar Erkan seperti sedang memperingati Alex

" Erkan ?" panggil Zella

kedua orang tersebut langsung menoleh ke arah Zella, dan seketika raut wajah Erkan yang tadi dingin sekarang tersenyum menatap Zella hal itu tidak luput dari perhatian Alex ternyata bener Zella adalah kelemahan terbesar Erkan pikirnya karna terbukti Erkan yang tadi terlihat dingin bisa berubah 180 drajat ketika berhadapan dengan Zella

"kamu sudah selesai oprasinya" tanya Erkan sambil mengelus pipi Zella

dan hal itu membuat Alex menahan amarah dengan mengepalkan jemarinya sepertinya Erkan benar-benar sengaja melakukan hal tersebut seolah menunjukan bahwa Zella adalah mikiknya

"hmm" gumam Zella "kalian ngapain berdiri berdua de depan pintu" tanyanya

"tidak ada, hanya kebetulan bertemu, aku baru tahu kalo Alex berkerja disini" ujar Erkan menutupi

"iya Zell.. kita hanya saling menyapa " timpal Alex melirik Erkan " kalo gitu gue balik duluan yah Zell, sampai ketemu besok " pamit Alex sambil mengelus kepala Zella sebelum pergi seakan tidak ingin kalah dari Erkan

justru gerakan sepontan Alex membuat Erkan barang "Breng... hup!" Zella langsung membekap mulut Erkan dan menariknya kedalam ruanganya sebelum Erkan mengamuk di rumah sakit karna menghajar Alex kembali.

***Haloo semua sev akhirnya bisa Up sekarang 😁

* Untuk mengobati rasa rindu Readers semua * 😍***

(wajah dinginya Erkan, kalo lagi gak ada Zella) 😐

(Zella yang lagi berpikir Keras) 🤨

(sikap manis Alex kalo lagi deket Zella) ☺

(Vani, manis di depan tapi di belakang menusuk) 😏

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!