...🎼 PINK SWEAT $ 🎼...
...At My Worst...
...☘☘☘...
Paris (Prancis)
Saturday 11:00 Am
Le Cinq Codet
"Kamu serius Er.... kita bakalan naik motor ini?...
"Kqmu tidak suka, kita bisa menggantinya kalo begi..."
"No!.. justru aku menyukainya, ayo! "
"Ok! kita akan keliling kota paris dengan ini jika kamu suka "
Tampa membuanb waktu Erkan memaikaikan helem pada Zella
"lets Go!.. "triak Zela dengan semngat memeluk erat Erkan
Erkan hanya tersenyum melihat wajah cantik itu di kaca spion lalu mengusap sebentar lengan yang memeluknya, sepertinya idenya ini berhasil nyatanya Zella begitu terihat senang
Butuh waktu sepuluh menit bagi Erkan memendarai motornya akhirnya mereka berdua sudah sampai tujuan, di sebuah lestoran bergaya klasik yang terletak di dekat pantai
Zella begitu senang terihat sedari mereka masuk kedalam lenganya terus menggandeng lengan Erkan.
"Er.. ini indah? Pemandanganya!" ujar dengan perasaan takjub dengan apa yang dia lihat ketika mereka melihat pemandangan pantai di depan sana
Lengan Erkan meraih pundak Zella "Kamu suka ?" tanya Erkan
Zella mengangukan kepalanya menatap Erkan " so beautiful, Thanks kamu udah ngajak aku kesini?..
"Anything for you"
Erkan menoleh melihat Zella yang masih setia mengagumi keindahan di depan sana, mata Erkan sekilas melihat bibir lembut dan manis milik Zella yang sudah menjadi candunya
Tidak tahan lagi Erla meraih dagu Zella, lalu dengan cepat ia mengecup bibir itu sekilas, ia dapat merasakan tubuh Zella yang menegang karna ulahnya
"Makanan pembuka yang manis" bisik Erkan mengesap lembut bibir Zella yang kini pipinya sudah semerah tomat.
Waktu terus berjalan Erkan membawa Zella ke tempat bersejarah di paris ibu kota prancis itu dengan Robbi yang terus mengikuti mereka dengan mobilnya kemanapun pergi,
Tempat terakhir yang mereka kunjungi Musee Du Louvre salah satu museum seni terbesar di kota paris, tapi sayangnya mereka hanya sebentar disana
"Kita mau kemana lagi" tanya Zella yang kini menyandarkan bahunya di pundak Erkan, tidak lupa tangan itu masih memeluk Pria itu dengan erat
"Kita akan pulang, kamu pasti lelah" terangnya mengusap lembut lengan Zella yang ada di depan perutnya
"Aku masih kuat"
"Ok!.. kita ke tempat terakhir aku yakin kamu pasti suka nanti"
🍁🍁🍁
Indah? entahlah ia tidak bisa mendeskripsikan pemandangan di depan sana kali ini ia di buat takjub untuk sekian kali, ini adalah tempat yang paling indah dari sekian tempat yang ia datangi, di depan sana terlihat menara Eiffel dengan pemandangan Sunset yang indah di belakangnya
"Kamu menyukainya bukan?.. " tanya Erkan menangkup wajah Zella untuk melihatnya,
Terdiam sesaat Erkan mengusap lembut pipi Zella dengan ibu jarinya, menunggu gadis itu untuk berbicara
Zella menyentuh lengan Erkan yang ada di wajahnya menarik nafas sesat
"Kenapa kamu melakukan ini padaku Er.."
"Karna aku ingin membuatmu bahagia"
"Aku sudah bahagia Erkan!.. yang kamu lakukan ini menurutku berlebihan, kamu masuk dalam kehidupan aku begitu saja, aku takut" bisik Zella saat gadis itu memberitahu ketakutannya
Erkan menangkup kedua tanganya di wajah Zella membawanya untuk melihat ke arahnya
"Listen!... apa salah aku ingin membuat orang yang aku cintai bahagia?... bukanya aku pernah bilang padamu jika aku sudah mengenalmu sejak lama! "
"Katakan sebenarnya apa yang kamu sembunyikan?
Lama menunggu jawaban dari Erkan, Pria itu tiba-tiba malah tertawa sehingga membuat Zella melihatnya kesal
"Ini serius Erkan" ujar Zella dengan penekanan Pria itu masih sempatnya tertawa di saat susananya serius, dasar menyebalkan!..
Dengan berusaha menahan tawanya Erkan mencoba menjawab pertanyan Zella "Sorry.. jika mengingat tentang hal itu membut aku ingin tertawa skarang, karna untuk pertama kalinya saat itu aku bisa tersenyum tanpa aku sadari, saat bertemu kembali di rumah sakit aku yakin jika kamu obatnya" terang Erkan yang membuat Zella semakin tidak mengerti dengan maksudnya.
Erkan hanya melihat wajah Zella dengan senyuman, ia tahu pasti gadis itu tidak mengerti apa yang di katakannya, tapi kenyataannya memang benar Zella adalah obat untuk penyakit anehnya.
"Sebenarnya maksud kamu itu apa? "
"Nanti kamu akan tahu, atau mungkin menunggu kamu mengingatnya jika tiga tahun yang lalu kita pernah bertemu, tapi kita tidak pernah mengenal satu samalain, yang jelas aku senang kita di pertemukan lagi di rumah sakit itu"
Ahhhhh... Pria di hadapannya terlalu misterius, siapa sebenarnya Erkan, dia bilang pernah bertemu denganya tapi dimana?...
Erkan yang melihat Zella yang hanya diam mencoba untuk mengalihkan dengan meraih tubuh gadis itu mengusap wajahnya lembut
"Kamu tahu?.. seseorang pernah bekata jika pertemuan pertama dan kedua tidak di sengaja mungkin yang ke tiga adalah takdir "
"Sepertinya aku pernah mendengar kata-kata itu?" ujar Zella dengan mencoba mengingat seseorang yang pernah berkata seperti yang Erkan katakan padanya
Berhasil, kini Erkan berhasil mengalihkan pikiran Zella, tapi entah kenapa ada kata-kata Zella yang membuatnya sedikit tidak tenang
"Akhh...lupakan mungkin aku pernah mendengarnya, lebih baik kamu ceritakan padaku semuanya?
"Akan ku beritahu semuanya jika kamu sudah menerimaku sepenuhnya" mungkin itu adalah pilihan yang baik pikir Erkan
"Maaf.." Zella benar-benar merasa bersalah pada pria di hadapannya karna ia masih bingung dengan perasaanya sendiri.
"Kamu tidak bersalah kenapa harus meminta maaf ?.. pelan-pelan saja, aku tahu kamu masih meragukanku" Erkan membawa tangan Zella lalu menggenggamnya dengan lembut
" I love you Grizella "...
Melihat Zella hanya diam tidak membalas ungkapan cintanya, Erkan mengerti, ia tidak akan memaksa, tapi jika gadis itu memilih pergi itu lain irusanya ia tidak akan pernah membiarkan itu terjadi.
Dengan senyum di bibinya Erkan menundukan wajahnha seraya menarik Zella untuk semakin dekat denganhya
Zella yang masih menundukan kepalanya karna ia tidak ingin melihat Erkan kini tersentak mengangkat kepalanya tepat saat itu Erkan langsung mencium bibir Zella.
Erkan mulai menyentuh bibir Zella dengan lembut, dan ******* bibir Zella dengan gerakan menuntu karna merasa Zella tidak membalasnya Erkan mengigit bibir bawah Zella agar gadis itu membalasnya
Dan pada akhirnya Zella ikut membalas ciuman Erkan, hal itu membuat Erkan merasa senang ia langsung menghisap bibir bawah Zella sedikit menggigitnya agar lebih terbuka untuknya mereka saling menyecap satu sama lain seakan tidak ingin berhenti.
Zella sedikit mendorong tubuh Erkan dengan napas terengah langsung menyembunyikan wajahnya di dada Erkan dengan kedua tangan memegang sisi jaket Erkan agar menutupi wajahnya, ia bener-benar malu pada dirinya sendiri, dia belum menerima cinta Pia itu sepenuhnya tapi reaksi tubuhnya berkata lain
Erkan hanya mampu tersenyum sambil memeluk kekasihnya dengan erat, ia tahu hal ini tidak akan mudah "Ayo kita pulang"
Paris (Prancis)
Sunday 03:42 PM
Saat ini Zella masih berada di paris, karna Erkan mengajak Zella malam ini untuk menemaninya ke acara pesta salah satu rekan bisnisnya, ia ingin menolak tapi kalian tau sendiri Pria itu selalu memaksanya, ini bukan gaya Zella yang datang ke pesta ala Sosialita atau para Billionaire,
Dan seperti Pria itu katakan tadi pagi sebelum pergi, jika sore nanti Robbi akan datang dan sekarang benar saja Robbi sudah datang dengan seorang wanita yang menurut ia sangat cantik dan modis
"Nona... kenalkan ini fashion stylist Eleanor dan Timenya dia yang akan membantu nona bersiap untuk acara malam nanti" terang Robbi mengenalkan mereka pada Zella
Zella sedikit kaget ketika mendengar nama Eleanor yang di kenalkan Robbi padanya siapa yang tidak kenal Eleanor seorang fashion stylist terkenal di dunia apalagi di kalangan dunia mode, kalo tidak salah wanita itu langganan para Artis Hollywood
"Hallo Ms Zella " sapa Eleanor sambil mengulurkan tangan kepada Zella dengan keadaan masih terkejut dan tidak percaya, Zella langsung menyambut salam dari Eleanor "Nice to meet you Zella, you're beautiful, aku tidak percaya ini ternyata Erkan mempunyai kekasih secantik kamu " pujinya tersenyum menatap Zella
"You can speak in bahasa?.." ia masih tidak percaya ternyata Eleanor bisa berbahasa indonesia,
Elaenor hanya tertawa melihat tingkah Zella yang menurut ia lucu ternyata Erkan sahabatnya itu tidak salah memilih seorang kekasih "ia... hanya sedikit " jawabnya seraya memberi kode dengan ibu jari dan telujuknya
"Nona Eleanor" pangil Robbi Eleanor langsung menoleh ke arah Robbi " I leave Miss Zella to you " langsung di jawab ancungan jempol oleh Eleanor "Dan untuk nona Zella tuan akan menjemput anda pukul enam nanti "
"Terimakasih Robbi" ujar Zella dengan senyum manisnya
Robbi mengangukan kepalanya " kalo begitu saya pamit, permisi nona Zella, nona Eleanor "
Setelah Robbi pergi Eleanor mengajak Zella untuk bersiap mereka juga membicarakan banyak hal dan terilhat akrab karna menurut Zella Eleanor ternyata orang yang menyenangkan seperti sahabatnya Dina, Zella baru tahu kalo Eleanor itu sahabat Erkan, mereka pernah satu kampus dulu.
Mereka terus membicarakan banyak hal, hingga waktupun tak terasa begitu cepat berlalu dan sekarang sudah pukul 05:44 Pm tandanya Erkan akan menjemput Zella sebentar lagi
"Wahhh... you look so beautiful Zella" ujar Eleanor yang memuji Zella karna yang saat ini berdiri di depan cermin yang memperlihatkan Zella "Aku yakin pasti Erkan akan semakin jatuh cinta padamu karna kamu begitu cantik malam ini "
Zella begitu cantik mengunakan Dress berwarna hitam dengan belahan di bagian bawah sampai ke atas sehingga memperlihatkan kaki jenjangnya sampai batas paha
(Contoh gaunya yah say..😉)
"Thank you Eleanor tap..." namun sebuah suara berat yang baru saja masuk langsung memotong pembicaraanya, ia tau siapa pemilik suara tersebut
"Kamu sudah sia... Sit!.. " umpat Erkan ketika melihat Zella yang begitu cantik malam ini tapi Erkan tidak suka dengan baju yang di kenakannya, ia tidak ingin Pria lain melihat bagian tubuh Zella yang terbuka hanya dia yang boleh melihatnya
"Kenapa kamu tidak suka?.. " tanya Zella
"Bukan begitu...hanya sajah aku tidak model bajumu yang terbuka" jawabnya sambil mendekan ke arah Zella " Eleanor!... you deliberately Eh... ?... kenapa kamu tidak memakaikan gaun yang aku sudah pilihkan,?"..
Eleanor hanya tertawa Yess! rencananya berhasil, ini lah yah dia inginkan melihat teman masa kuliah dulu karna Pria begitu dingin jika di dekati parawanita yang mengejarnya,. sertinya tidak untuk wanita yang satu ini.
"Dengan gaun ini atau aku tidak pergi!.." tekan Zella ketika melihat Erkan yang akan perotes lagi "aku suka gaunya Pleasee.."
"Fine!.." jawabnya dengan kesal hal itu membuat Zella dan Eleanor tersenyum karna berhasil membuat Erkan kesal.
"Tuan Erkan bisa katakan siapa gadis bersama anda ?.."
"Apakah dia kekasih anda?.."
"Siapa gadis di samping anda?"
saat Erkan dan Zella yang baru saja turun dari mobil lansung menjadi pusat perhataian, semua pertanyaan-pertanyan terus berdatangan dari para wartawan yang penasaran pada gadis yang di bawa oleh salah satu Pria terkaya itu,
Karna ini untuk pertama kalinya Erkan menghadiri sebuah acara dengan di temani seorang wanita, seperti inilah Erkan dia akan menghadiri acara jika tidak mengharuskan membawa pasangan. jika itu terjadi dia pasti akan menyuruh Revan untuk datang menggantikannya karna adiknya itu seorang playboy dia bisa mengajak wanita manapun, tidak sepertinya
Erkan terus berjalan sambil memeluk pinggang Zella dan tidak menjawab pertanyan para wartawan yang terusengejar merka walupun sudah di tahan oleh keamanan disan
Saat ini mereka sudah sampai dermaga tempat pesta di laksanakan di kapal pesiar, Erkan langsung menyerahkan sebuah undangan dan mereka berdua masuk kedalam kapal pesiar tersebut.
"Kenapa kamu gak bilang kita mau kesini? terus tadi juga kenapa banyak sekali wartawan ? Zella terus bertanya pada Erkan dengan rasa penasaran
"Jika aku bilang, kamu pasti akan menolak dan..." Erkan tidak melanjutkan kata-katanya dia melepaskan jass yang di kenakan lalu memakaikannya pada tubuh Zella
"Pakai ini!.. aku tidak suka para pria melihatmu dengan tatapan lapar sedari tadi rasanya aku ingin mencongkel mata mereka semua"ujarnya dengan kesal
"Berhentilah menggerutu!.. jawab saja pertanyaanku sebenarnya ini acara apa?
"Acara pertunangan anak rekan bisnisku, mereka juga termasuk orang terkaya di dunia, tapi tenang saja kekayaanku berada di atasnya" ujar Erkan denga rasa bangga
"Ck!.. Sombong!.." decak Zella
Erkan terkekeh mendengar Zella megatainya, kemudian ia mendekatkan wajanya ke telinga Zella untuk. memberbisikan sesuatu "Itu kenyataan sayang, kamu pasti akan bahagia bila hidup bersamaku"
"In your dream!.. jangan berharap!.. sekali lagi Erkan hanya tertawa mendengar jawaban Zella
"Ah... satu lagi kamu jangan kaget nanti melihat kita berdua headline di sebuah berita besok pagi" dan kemudian Erkan kembali berbisik kepada Zella "Welcome to my world Grizella "
Tanpa di sadari jika seseorang sudah memperhatikan merkea, memandang dengan penuh kebencian pada Erka dan Senyuman manis kearah Zella..
"Mr Arsakha !.." Erkan langsung menoleh pada seseorang yang memagil namanya
"oh.. Mr Verick " mereka langsung berjabat tangan
" Wahh.. long time no see?... how are you?.. and.." Mr Verick langsung melirik ke arah Zella
Erkan langsung memeluk pinggang Zella dan langsung menatapnya " She is my fiance " dan Zella langsung kaget di buatnya, Erkan hanya mengedipkan matanya sambil tersenyum
"Apalagi sekarang ya tuhan!..."
Waktu menujukan hampir tengah malam namun orang-orang masih tetap menikmati pesta tersebut termasuk dengan Pria yang saat ini sedang asik membahas sesuatu dengan para teman bisnisnya, dan tadi juga dia sempat berbincang cukup lama dengan Mr Verick si tuan rumah pemilik acara
Zella sebenarnya sudah lelah, ingin rasanya memanggil pria itu tapi dia tidak ingin menganggunya maka Zella lebih memilih untuk berdiri pinggiran kapal sambil menatap bintang di langit yang sudah menjadi suatu kebiasaan
"Indah bukan" ujar seseorang mengagetkan Zella yang langsung meoleh ke arah sumber suara "Hai... Zella kita bertemu lagi"
"Alex!..." panggil Zella tidak percaya jika Pria di hadapanya adalah Alex Pria yang dia temui beberapa waktu lalau
"Ya... it's me!.. ternyata kali ini kamu mengingat namuku"
"Akhhhh.. sorry untuk waktu itu" dengan perasaan tidak enak "Ko kamu bisa ada di sini?" tanyanya
"No problem, tapi kali ini aku merasa senang kamu mengingatku, dan untuk pertanyaanmu kenapa aku berada di sini karna Mr Verick rekan bisnisku"
"Ahh.. ternyata dia juga sama" bisik Zella dalam hati
"Bolehkan menemanimu disni, melihat bintang karna aku lihat sepertinya kamu menyukai itu" tunjuk Alex ke atas
"Apa sangat terlihat" tanya Zella ternyata Pria di hadapanya tau jika ia menyukai bintang
Alex hanya mengangguk terus memandang Zella "Zella aku pernah berkata padamu bukan jika kita di pertemukan untuk ketiga kalinya mungkin berjodoh dan ini pertemuan kita yang ketiga apa mung... "
"Jodoh apa maksudmu!.."
Alex dan Zella langsung menoleh ke arah sumber suara yang terkesa dingin itu, nyatanya itu adalah Erkan yang sedang menatap tajam mereka
Erkan langsung mendekat ke arah Zella memeluk pinggangnya sangat erat sehingga merasakan sakit karna Erkan mencengkram pingangnya,
Zella melihat kearah Erkan ternyata raut wajah pria itu sudah berubah seperti sedang menahan amarah menatap Alex, ini baru pertama kalinya ia melihat Erkan seperti ini. apa Erkan dan Alex saling mengenal pikir Zella, apa ada yang salah?...
"Wahhh.. lama tidak berjumpa sahabat lama?.." tanya Alex sambil memasukan tanganya pada saku celana dan tersenyum miring menatap Erkan
"apa maksudmu tadi!.." masih dengan nada dinginya
"Aku hanya berkata jika Zella dan aku bertemu untuk ketiga kalinya adalah Jodoh.. dan kali ini pertemuanku denganya yang ke tiga aku sangat senang jika itu bener-benar berjo..."
"Bugh!..
Erkan!..."
Suara pukulan cukup keras dan juga teriakan Zella terdengar
"Tutup mulutmu itu!...." tekanErkan sambil mencengkram kerah baju Alex yang duduk di lantai akibat pukulan keras dari Erkan
"Dia itu jodoh gue!.. Puas lo!.." Jawab Alex tersenyum sinis mengejek Erkan seakan luka di sudut bibirnya bukanlah masalah dan itulah yang ia inginkan melihat Erkan lepas kendali, dan untuk pertama kalinya Alex melihat Erkan seperti ini Ajaib!...
"Erkan!... Stop!.. " Triak Zella sambil memegang lengan Erkan yang akan memukul Alex Kembali
Seakan tersadar Erkan melepaskan cengkramanya langsung berdiri dan menarik lengan Zella yang akan mengahampiri Alex "Erkan..! Alex terluka "
"Dia bisa mengurus dirinya sendiri" Erkan langsung menarik Zella pergi dari hadapan Alex dan menerobos kerumunan orang-orang yang melihat pertengkaran mereka
( Erkan yang liat Alex deketin Zella )
jangan takut kalah saing yah a tetep cintanya neng Zella teh buat si aa Erkan 🤭😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments