Sebagai anak baru Luna belum paham siapa saja penghuni rumah ini, siapa yang anak kos siapa yang penghuni rumah utama atau keluarga bu Yulia.
Mulanya Luna tak perduli dengan setiap orang yang berlalu lalang lewat depan kamar atau ruang tamunya. Luna lebih senang mengerjakan pekerjaanya di ruang tamu karena lebih lega.
Sampai beberapa saat menyadari, seorang pria beberapa kali lewat didepannya dan masuk ke rumah utama dengan meninggalkan sebuah Kerlingan Mata.
☯☯☯
Ini adalah awal masa karantina dimana semua karyawan diwajibkan untuk Work Form Home.
WFH bagi Luna yang terdampar di tempat ini adalah duduk di Sofa ruang tamu kosannya dimana dia bisa menikmati pemandangan di ruang parkir dan melihat orang lewat berlalu lalang didepannya.
Ruang tamu yang dibatasi oleh partisi dari kayu dihiasi pohon plastik yang hijau daunnya dengan bunga bunga berwarna orange sama dengan warna Sofa, sangat cantik dan teduh dipandang mata membuat Luna betah berlama lama duduk di sana.
☯☯☯
Belum terlalu lama sebetulnya Luna bekerja di Perusahaan Pialang di kawasan Asia Afrika.
Sebuah bidang pekerjaan baru yang sebetulnya sudah lama dikenalnya, mengelola dana nasabah untuk digolangkan di Bursa Perdagangan Berjangka dalam bentuk jual beli emas 24K di bursa perdagangan International, pasar Amerika Eropa dan Asia.
Yang diperjual belikan adalah nilai yang melekat pada emas itu bukan emas fisiknya.
Nasabah mendapatkan keuntungan dari selisih naik turun pergerakan harga emas dunia.
Bagi Pialangnya sendiri mendapatkan fee dari setiap transaksi yang dilakukan nasabah yang dibagi dua dengan Perusahaan.
Biasanya Luna mengunjungi calon nasabah baik di kantor atau di rumah memberikan presentasi atau edukasi.
Namun sejak pandemi dimana pemerintah menetapkan aturan PSBB, Pembatasan Sosial Berskala Besar semua pintu tertutup bagi tamu atau pengunjung tanpa kecuali.
Dan Luna pun pindah tempat kerjanya, Sosial Distance di Sofa kosan ini mengamati fluktuasi harga on line dari laptopnya.
“Permisi... Paket!”.
Seorang kurir tampak berdiri jauh diluar pagar parkiran.
Luna beranjak keluar menghampiri.
Dibukanya pintu pagar sambil melayangkan pandangan ke jalan. Pada saat yang sama dilihatnya sebuah mobil sedang mundur keluar halaman rumah sebelah.
Luna terkesiap seketika menyadari sepasang mata telah menangkapnya duluan, seorang yang duduk dari balik kemudi mobil dengan jendela setengah terbuka.
Pria yang ditemuinya lewat dibelakang tadi.
Sinar matanya tajam menghujam begitu sulit untuk dielakkan.
Buru buru dipalingkan wajahnya lalu mengambil paket dari kurir bergegas masuk kembali.
Kembali Duduk di Sofa dia terdiam tak sadar dia mendendangkan lagu didalam hati
Di wajahmu kulihat bulan
Yang mengintai disudut kerlingan
Sadarkah tuan kau ditatap insan
Yang haus akan belaian?
Di wajahmu kulihat bulan
Menerangi hati gelap rawan
Biarlah daku mencari naungan
Di wajah damai rupawan
Luna baru menyadari kalau rumah megah disebelah rumah kosan ini adalah rumah utama.
Dua rumah yang sama megahnya berdiri sejajar yang dibatasi oleh dinding yang tinggi dengan sebuah pintu penghubung di seberang kamar Luna. Sebelumnya dia mengira kalau rumah sebelah berbeda pemiliknya.
Kembali ke tempatnya dilihatnya dua ekor anak kucing duduk di atas keyboard laptopnya.
Menurut penelitian memang kucing suka duduk di atas keyboard laptop, alasannya karena ingin minta perhatian.
“Hayolohh.. caper yaaa..” Tegur Luna lucu sambil mengangkat kedua anak kucing itu dan ditaruhnya di pangkuannya.
Perempuan itu kini sibuk bermain dengan kucingnya namun dalam hati masih menyanyikan lagu yang sama
Serasa tiada jauh, dan mudah dicapai tangan
Ingin hati menjangkau, kiranya tinggi di awan
Di wajahmu kulihat bulan
Bersembunyi dibalik senyuman
Jangan biarkan ku tiada berkawan
Hamba menantikan tuan
☯☯☯
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments