Bab 4 Siapa???

Cerita hanya imajinasi, saat membacanya jangan sambil emosi ya kakak-kakak reader.

****

"Dalam rangka apa elu pergi ziarah, lebaran masih lama. Weit... jangan bilang elu mau minta izin, mau kawin ama ayah dan bunda. Atau jangan-jangan abang tampan yang mau kawin..?" ucap Rozi dan matanya menelisik wajah Abelia untuk mencari kebenaran diraut wajah Abelia.

Abelia menjitak kepala Rozi yang pas didepan wajahnya.

"Jauhkan tu kepala, minyak dirambut elu buat gue mau muntah.." Abelia menoyor kepala Rozi yang belum menarik dari hadapannya.

"Aduh...Abel...! sakit beib, jadi orang tidak ada kalemnya elu ya ." ujar Rozi sembari mengusap-usap kepalanya hasil toyoran Abelia.

"Rasain..!" ujar Maimunah kepada Rozi.

"Elu itu ngomong kawin...kawin, punya pacar saja dilarang.." ujar Abelia dengan suara yang pura-pura sendu dan lirih.

"Aduh... kasihan hidup elu ya Abel, pagi-pagi bangun sudah kepasar jual bunga. Eih..mau punya pacar tidak boleh, padahal banyak cowok-cowok yang naksir elu lo.." ucap Maimunah kepada temannya tersebut.

"Baguslah...beib, Abang elu nggak ngizinin elu pacaran. Elu cantik, masa punya pacar ama mas...mas tukang baso, tu si Maimunah saja yang pacaran dengan mas.. mas itu. Sedangkan Abelia shakira...no...no..!" ujar Rozi dengan menggoyang-goyangkan jarinya dan memain-mainkan matanya dengan genit.

"Elu...ni ya..cari pasal ama gue ya, mau gue beri pasal berapa elu. Biar diam tu bibir bebek elu..!" Maimunah mendelikkan matanya kearah Rozi.

"Sudah diam, elu dua ya ribut terus. Apa elu berdua tidak capek ribut terus berabad-abad..!" seru Abelia, karena perdebatan kedua temannya tidak akan bisa berhenti jika Abelia tidak turun tangan.

"Nggak sampai berabad-abad kali beib, kami ribut. Emang umur kami sudah ribuan tahun.." ujar Mai.

"Iya, wajah kalian Boros. Jadi kelihatan tuir." ledek Abelia.

"Sudah, berhenti debat, ayolah kita jalan." ajak Abelia kepada keduanya.

"Jadi, tapi kemana?" tanya Mai.

"Beib..kita pergi beli alat buat ike cantik yok, alat makeup gue sudah habis.." ujar Rozi dengan suara gemulai nya.

"Lah...elu, pakai makeup apa aja. Tetap begitu wujudnya, tidak ada perubahan !" ujar Maimunah kepada Rozi, dia lupa ucapan nya akan memancing keributan antara Mai dan Rozi.

Ucapan Maimunah memancing keributan kedua teman Abelia kembali.

"Hei...Maimun, lu iri ama gue yang cantek ini kan..!" balas Rozi dan mencebikkan bibirnya yang berwarna pink.

"Enak aja lu potong nama gue jadi Maimun, waktu buat nama Maimunah. Emak dan bapak gue masak nasi kuning ya..!" sewot Maimunah, karena Rozi menyebut dirinya Maimun.

"Sudah...! jangkrik dan belalang pada ribut, mumet kepala dengar kalian ribut terus. Baru berhenti sudah mulai lagi..!" lerai Abelia kepada keduanya.

"Sorry Abel, Mai nyebelin sih.." kata Rozi.

"Elu..." ujar Maimunah.

"Sudah.. jadi kita ke pasar ?" tanya Abelia kepada keduanya.

"Jadi beib, tapi apa tidak ke malaman kita pergi. Sampai sana toko sudah tutup, apa kita mau jadi penjaga toko di pasar." ujar Rozi.

"Ke Mall aja yok, kita tidak pernah lagi ke kota ." usul Maimunah.

"Naik apa kita, mobil dibawa bang Jo. Naik sepeda motor, kita bertiga." kata Abelia.

"Yeah..tarik tiga saja, kita imut.. imut gini.." ujar Rozi.

"Siapa yang bawa?" tanya Abelia.

"Tuh..si Maimunah, kan dia pembalap " kata Rozi.

"Bisa Mai..?"

"Kecil mah...bawa kalian berdua, serahkan pada Mai saja." Maimunah menyombongkan dirinya.

"Let's go friends..!" seru Maimunah, sembari melangkah mendekati sepeda motor yang terparkir di kebun bunganya Abelia.

"Kita tidak punya helm tiga ." kata Abelia.

"Yang ditengah tidak usah pakai helm ." kata Maimunah.

"Hih...enak saja, kalau jatuh. Kepala gue pecah, emak gue akan nangis sampai kejang-kejang. Elu mau tanggung jawab ." kata Rozi.

"Biar adil, kita bertiga tidak usah pakai helm oke..!" seru Abelia.

"Nah... gitu baru adil, sakit bersama -sama " ujar Rozi sembari naik ke boncengan dan di ikuti oleh Abelia dibelakang Rozi.

"Siap semua..?" tanya Maimunah yang membawa sepeda motornya.

"Siap.. ayo kita berangkat.." ujar Rozi dan Abelia.

Akhirnya motor yang dikendarai mereka bertiga melaju menuju ke kota, dalam perjalanan mereka tertawa dengan gembira. Tanpa mereka sadari, bahwa ada mobil besar yang mengikuti mereka sedari tadi

"Anak nakal, mau kemana mereka boncengan tiga begitu. Bagaimana Jonathan menjaganya ." guman orang yang berada didalam mobil tersebut.

Derrt....drrt...Suara handphone orang yang mengikuti Abelia dan teman-temannya berbunyi.

"Ya.. maaf, batal hari ini. Aku ada urusan tiba-tiba, besok saja ya ." ucap orang yang mengikuti Abelia, dan langsung memutuskan sambungan telepon tersebut.

Kemudian orang tersebut memutuskan sambungan teleponnya, dan kembali fokus memandang ke arah depan.

"Hanya dua bulan lagi kebebasan mu anak nakal.." terlihat smirk😏 disudut bibirnya.

"Beib.. kenapa ya, gue merasa ada yang membayangi perjalanan kita ini." ujar Rozi.

"Apa ada vampir mengintai elu, darah elu manis mungkin ." kata Abelia. free

"Idih.. perasaan elu saja, Mungkin emak mu lagi cari-cari sendok yang elu bawa " celetuk Maimunah.

"Sendok emak gue cuma satu yang gue bawa Beib.." ujar Rozi.

"Bener elu bawa sendok emak lu Zi ?" tanya Abelia.

"Iya....tapi bohong.." ujar Rozi sembari tertawa.

"Dasar elu.." Abelia menggelitik perut Rozi, sehingga Rozi kegelian dan meliukkan badannya. Membuat sepeda motor yang dibawa Maimunah oleng kekiri dan kanan.

"Hih...Rozi, elu tidak bisa diam ya. Jatuh kita nanti..!" seru Maimunah.

"Abel yang menggelitiki gue Mai.." ujar Rozi.

"Diam kalian dibelakang, jatuh kita nanti. Kalian berat sekali..!" seru Mai.

"Kami berat dosa beib.." cekikikan Rozi saat mengatakannya.

"Elu yang banyak dosa ." celetuk Abelia.

"Sudah..! diam, bener-bener cium aspal kita nanti. Kalau kalian masih seperti cacing kepanasan.." ingatkan Mai.

"Baik boss " ujar Rozi dan Abelia bersamaan.

Sedangkan orang yang mengikuti Abelia dan temannya, begitu melihat sepeda motor yang dinaiki mereka bertiga oleng merasa kaget.

"Shit... mereka bertiga, sudah boncengan bertiga. Tidak pakai helm lagi, betul-betul mengundang bahaya ." ujar orang tersebut dan menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Dasar gadis nakal.." gerutu orang tersebut.

Hampir satu jam dalam perjalanan, akhirnya mereka tiba di kota kecamatan.

Abelia dan kedua temannya, masuk ke dalam Mall yang ada di kecamatan. Mall tersebut cukup besar dan lengkap.

"kemana kita dulu ?" tanya Abelia.

"Beli make-up dulu, nanti lupa. Itu tujuan gue kesini ." ucap Rozi setelah dia melihat toko yang menjual berbagai macam merek make up.

Dengan berlari kecil dan gemulai, Rozi menghampiri toko tersebut, dan menanyakan make-up yang ingin dibeli nya.

"Gila lo Rozi, lengkap banget makeup elu. " kata Mai, saat dilihatnya makeup yang dibeli Rozi.

"Ini bukan punya gue semua, ini punya emak gue dan yang ini punya mbak yang kerja diwarung. Kalau crem malam dan sabun muka ini baru punya gue.' kata Rozi.

Setelah mendapatkan semua yang diinginkannya, mereka menuju ke satu tempat makan yang ada di Mall tersebut.

Setelah mendapatkan makanan yang mereka pesan, mereka mulai menikmati makanan tersebut dengan lahap. Tidak ada yang bersuara untuk memulai percakapan.

"Kenapa kita seperti tidak menemukan makanan sudah berhari-hari ya ?" Rozi membuka suara.

"Laper perut gue, bawa sepeda motor. Bonceng kalian berdua, apa lagi ni si Roziun nggak bisa diam." ujar Maimunah sembari melahap mie ayam pesanan nya.

"Roziun... Roziun, Rozi nama gue Maimun..!"

"Makan cepat, kemalaman kita pulang. Bang Jo akan memecat kalian jadi teman gue.." ucap Abelia untuk melerai keduanya.

"Huh...abang elu sadis..!" kata Rozi.

"Abel, Abang elu carikan pacar. Biar jinak." kata Maimunah.

"Emang abang gue singa, harus di jinakkan ." kata Abelia.

"Abang elu tu ya tidak ada senyum-senyumnya dengan kami, padahal gue demen ama abang Jo Lo Abel." kata Maimunah.

"Jangan suka dengan abang Jo, dia tu galak orangnya." Abelia menakut-nakuti temannya.

"Gue batal suka dengan abang Jo, sekarang gue lagi demen dengan anak pak lurah. Orangnya ganteng lo, elu dua jangan ikutan suka ya ." ingatkan Maimunah kepada keduanya.

'Emang gue apaan, gini-gini gue masih normal. Gue berminat dengan cewek cantik.." kata Rozi.

"Alhamdulillah akhirnya, kamu sudah sembuh Rozi.." ledek Mai.

"Gue tidak sakit ya.."

"Ayo cabut.." Abel bangkit dari duduknya dan diikuti oleh Mai dan Rozi.

**Bersambung

Maaf jika ada typo dan kata yang salah dan tidak dimengerti kakak-kakak reader ✍️🙏

Bantu like ya**..

Terpopuler

Comments

Dinar David Nayandra

Dinar David Nayandra

yg ngikutin jangan jangan damar

2021-09-12

0

Misschery

Misschery

semua tulisanmu yang udah q baca.... selalu bkin ngakak.... aizzzzz..... kasih jempolllll banyak2.....

2021-07-18

1

Eka Herniyanti

Eka Herniyanti

😂😂😂 sirojiun lucu

2021-03-12

0

lihat semua
Episodes
1 Pengumuman visual
2 Bab 2 Awal
3 Bab 3 cari pacar
4 Bab 4 Siapa???
5 Bab 5 Bertemu
6 Bab 6 Bertemu 2
7 Bab 7 Marah
8 Bab 8 Menghindar
9 Bab 9 . Curhat
10 Bab 10 Kejutan
11 Bab 11 Reuni
12 Bab 12 Menghilang
13 Bab 13 Menghilang 2
14 Bab 14 Kejutan
15 Bab 15 Rencana Kabur
16 Bab 16 Pusing
17 Bab 17 Mencoba menghindar
18 Bab 18 Mencari solusi.
19 Bab 19 Menyerah??
20 Bab 20 fitting baju
21 Bab 21 Malu-malu
22 Bab 22 Bertemu nenek Jumpa lagi dengan Abelia dan Damar. ***
23 Bab 23 Bertemu
24 Bab 24 Marah
25 Bab 25 Kembali
26 Bab 26 Menikah
27 Bab 27 First
28 Bab 28 gosipin cik suami
29 Bab 29 Abelia nakal
30 Bab 30 Lupa status
31 Bab 31 Akhirnya
32 Bab 32 Arwah pengendus
33 Bab 33 Butuh kata
34 Bab 34 Patah hati
35 Bab 35 Ada apa
36 Bab 36 Berdua dan akan bertiga
37 Bab 37 Rahasia
38 Bab 38 Kejutan untuk Damar.
39 Bab 39 Drama kehamilan
40 Bab 40 Panik
41 Bab 41 Masih drama bumil
42 Bab 42 Terkuak.
43 Bab 43 Marah ala bumil Lanjut lagi dengan kisah cinta Abelia dan Damar
44 Bab 44 Masih marah
45 Bab 45 Kebenaran
46 Bab 46 Sedikit mencair Lanjut lagi dengan cerita Abelia dan Damar gues
47 Bab 47 Butuh kata
48 Bab 48 Ungkapan
49 Bab 49 I u
50 Bab 50 Makin cinta
51 Bab 51 Tamu
52 Bab 52 Tamu tak diundang
53 Bab 53 Nenek..!?
54 Bab 54 Marah
55 Bab 55 kantor polisi.
56 Bab 56 Ending
Episodes

Updated 56 Episodes

1
Pengumuman visual
2
Bab 2 Awal
3
Bab 3 cari pacar
4
Bab 4 Siapa???
5
Bab 5 Bertemu
6
Bab 6 Bertemu 2
7
Bab 7 Marah
8
Bab 8 Menghindar
9
Bab 9 . Curhat
10
Bab 10 Kejutan
11
Bab 11 Reuni
12
Bab 12 Menghilang
13
Bab 13 Menghilang 2
14
Bab 14 Kejutan
15
Bab 15 Rencana Kabur
16
Bab 16 Pusing
17
Bab 17 Mencoba menghindar
18
Bab 18 Mencari solusi.
19
Bab 19 Menyerah??
20
Bab 20 fitting baju
21
Bab 21 Malu-malu
22
Bab 22 Bertemu nenek Jumpa lagi dengan Abelia dan Damar. ***
23
Bab 23 Bertemu
24
Bab 24 Marah
25
Bab 25 Kembali
26
Bab 26 Menikah
27
Bab 27 First
28
Bab 28 gosipin cik suami
29
Bab 29 Abelia nakal
30
Bab 30 Lupa status
31
Bab 31 Akhirnya
32
Bab 32 Arwah pengendus
33
Bab 33 Butuh kata
34
Bab 34 Patah hati
35
Bab 35 Ada apa
36
Bab 36 Berdua dan akan bertiga
37
Bab 37 Rahasia
38
Bab 38 Kejutan untuk Damar.
39
Bab 39 Drama kehamilan
40
Bab 40 Panik
41
Bab 41 Masih drama bumil
42
Bab 42 Terkuak.
43
Bab 43 Marah ala bumil Lanjut lagi dengan kisah cinta Abelia dan Damar
44
Bab 44 Masih marah
45
Bab 45 Kebenaran
46
Bab 46 Sedikit mencair Lanjut lagi dengan cerita Abelia dan Damar gues
47
Bab 47 Butuh kata
48
Bab 48 Ungkapan
49
Bab 49 I u
50
Bab 50 Makin cinta
51
Bab 51 Tamu
52
Bab 52 Tamu tak diundang
53
Bab 53 Nenek..!?
54
Bab 54 Marah
55
Bab 55 kantor polisi.
56
Bab 56 Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!