"Gini nih ceritanya ...!" Sembari memposisikan duduk yang nyaman untuk bercerita.
Beberapa bulan yang lalu Sasya dan Sadam tidak sengaja bertemu di perpus. Sebelumnya mereka tidak saling mengenal antar satu dengan yang lain. Ketika Sasya hendak mengambil buku yang terjatuh, malah ada seseorang yang tanpa sengaja menginjak tangan Sasya. Dan Sasya mengaduh kesakitan.
"Aww... sakit!" Sambil mengaduh kesakitan.
Dan seseorang itu yang tidak sengaja menginjak tangan sasya yang hendak mengambil buku itu langsung berjongkok untuk menolong dan hendak mau minta maaf.
"Astaga ... kamu tidak apa apa?" Tanya seseorang itu berjongkok menolong Sasya.
"Iya gue tidak apa-apa!" ketus Sasya bergegas tanpa menoleh ke asal suara yang baru menolongnya.
"Hei... Tunggu! Aku mau minta maa...." Suara terhenti ketika ia mau mengatakan minta maaf tetapi seorang wanita itu yang dimaksud Sasya sudah tidak keliatan. Dan orang disekitar memperhatikannya karena berbicara terlalu keras yang mengisyaratkan tangan di mulut untuk diam, serta ada mahasiswa cewek lainnya yang melihatnya dan menatapnya sambil tersenyum tersenyum karena ketampanan si sadam itu. Ya... Yang dimaksud seseorang itu adalah Sadam.
*Ilustrasi perpustakaan
Lalu disisi lain sasya yang dengan enaknya membaca buku yang ia bawa tadi, dan ketika pula ia sudah merasa lelah untuk membacanya, ia tak sengaja tertidur. Bertepatan perpustakaan akan tutup jam 3 sore, dan seketika pada saat itu waktu hampir menunjukkan pukul 3 sore. Yang kebanyakan orang lain yang berada di perpustakaan tersebut sudah tidak ada. Ketika sadam mau keluar dari perpus dicegah oleh ibu petugas perpus.
"Hei ... kamu! Jangan pergi dulu," suruh ibu petugas perpus.
Sadam menoleh kesana kemari dan mengatakan "S-saya, Bu?"
"Iya kamu si ganteng kampus," jawab Ibu petugas perpus.
"iya ada apa, Bu? Sudah mau jam 3, saya mau pulang." Jawab sopan Sadam.
"Itu ibu minta tolong, bangunin cewek yang tidur di pojokan sana yang mukanya ketutup buku itu ya, dan tolong sampaikan sebagai hukumannya karena telah melanggar aturan disini untuk tidak boleh tidur di perpus, ia harus mengembalikan buku-buku yang belum dikembalikan itu ke raknya sebelum pak tukang kunci datang untuk mengunci ruangan. Kamu ngerti kan?" Sambil tersenyum ke Sadam lalu Ibu petugas perpus pergi.
Lalu Sadam langsung menghampiri cewek yang tidur dengan buku yang menutupi wajahnya itu, dan Sadam langsung membangunkan Sasya yang ketiduran. Sasya merasa ada yang membangunkannya kaget dan segera berdiri. Mulai di situlah Sadam terpesona melihat si Sasya, dan tanpa disadari olehnya, si Sadam terus menatapi Sasya dengan tatapan suka.
"Hei!! Are you ok?" tanya Sasya yang menyadari dirinya di tatap terus sambil menjetikkan tangannya beberapa kali di hadapan sadam.
Dan sadam tersadar akan tatapannya itu "Eh iya... Aku baik baik saja!" jawab Sadam sambil tersenyum kikuk.
"Kenapa loe ngebangunin gue?" tanya lagi Sasya yang tanpa mengedarkan pandangan ke arah lain bahwa di perpus sudah sepi orang.
"Oh ya, mau ngasih tau kalau perpus mau tutup. Tetapi berhubung disini sudah nggak ada orang lagi, buku masih banyak yang belum di kembalikan, dan kamu orang terakhir yang berada disini sekarang kamu harus ngembalikan semua buku itu ke raknya masing-masing," jawab Sadam panjang lebar ke Sasya.
"Apa?? Kenapa harus aku? Kan sudah ada yang bertugas disini," sahut Sasya yang tidak terima.
"Iya karena orang yang bertugas disini tau kalau kamu tidur di perpus, makanya ngasih tugas terakhir buat beresin buku-buku itu ke kamu. Tau kan kalau peraturan disini tidak boleh tidur di perpus? Itu sebabnya... Ibu petugas perpus disini ngasih tugasnya sebagai hukuman kamu!" kata Sadam ngejelasin kesalahannya.
"Ya ampun ... kenapa gue lupa!" Sambil nepok jidatnya dan berkata lagi.
"Kalau begitu ayo bantuin gue ya!!" ucap Sasya sambil memohon ke Sadam untuk mau ngebantuin dia.
Sadam sempat berfikir dan dalam hatinya Sadam 'cantik juga ini cewek, iyain dehh itung-itung juga bisa deket dan kenalan sama dia hihihi.'
"Ok, tapi kamu punya hutang balas budi ke aku ya?" ucap Sadam setelah berfikir.
"Iya, iya terserah! Ayo keburu pak tukang kunci datang," sahut Sasya
Setelah itu mereka bergegas mengambil buku-buku yang belum sempat di taruh di rak masing-masing. Dan beberapa menit tanpa mereka berdua sadari, si tukang kunci pintu datang untuk mengunci pintu perpus. Sebelum si tukang kunci itu mengunci pintunya, ia mengedarkan pandangannya kesana-kemari yang terlihat sepi dan mengira sudah tidak ada orang langsung mengunci pintunya.
"Sudah sepi gak ada orang!" Sambil clingak-clinguk. "Ok, sudah selesai!" ucap Pak tulang kunci lagi.
Lalu Pak tukang kunci bergegas pergi untuk pulang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Sis Fauzi
dan mereka terkurung berdua di perpustakaan 😀❤️
2021-10-13
0
pgri
💕💕💕💕
2021-09-01
0
pgri
💕💕💕💕
2021-08-30
1