Aku adalah Sasya, aku tinggal di amerika serikat bersama Mama, Papa, serta kakak aku yang bernama Rasya. Aku masih kuliah di universitas S.U di California di bidang Business semester akhir.
Dikarenakan aku dipaksa juga untuk menekuni bidang bisnis agar bisa memberikan peningkatan terhadap perusahaan yang papa bangun di negara amrik yang dibantu oleh kakakku, ya yang artinya kakak aku sudah bekerja di Perusahaan milik Papa untuk membantu meningkatkan mutu dan kualitas perusahaan sekarang ini.
Sasya di kampus memiliki beberapa sahabat dekat yaitu Andini atau bisa di panggil Ani, Belva, dan Ceysa. Kami sering menjalani hari hari bersama di kampus. Dan ketika istirahat telah tiba kami pun bergegas ke kantin untuk makan bersama.
*Ilustrasi kantin
"Yukk guys buruan kita ke kantin, keburu lapar," ucap Ani.
"Loe tu kenapa gak sabarin sih, pikirannya makan mulu ...!" sahut Belva.
"Emangnya loe yang si tukang dandan gak kelar kelar!" seru Ani yang tidak terima.
"Sudah-sudah ayo sama-sama. Eh... Cey loe mau makan apa?" tanya Sasya sambil berjalan bersama.
"Ya ... liat aja ntar disana, yang penting makanan enak," jawab Ceysa.
"Yeee... loe tu gimana, semua makanan tuh enak, kalau gak enak gak mungkin dijual kali," sahut Ani.
"Loe tu jangan sok tau, gue pernah kok beli makanan tapi gak enak," kata Ceysa sambil melirik Ani."
"Itu mah bukan gak enak, tapi loe aja yang gak doyan," balas Ani sambil ngomong sewot.
"Hei...! Sudahlah ayo duduk disana," lerai Sasya, sambil nunjukin beberapa kursi kosong. Dan berjalan untuk menghampiri kursi yang ditunjuknya.
Mereka bertiga nurut aja, dan Belva dengan enaknya tanpa malu berjalan sambil berkaca. Dan sesudah pesan mereka berempat makan dengan bercanda gurau.
"Eh ... eh ...! Kalian tau gak cowok yang cakep banget yang namanya 'Sadam'? Itu loh yang punya julukan Si Ganteng Kampus!" seru Belva.
"Kenapa emang? Loe suka Bel?" tanya Ceysa.
"Apaa!! Jadi loe suka sama Sadam yang ganteng itu?" sahut Ani tiba tiba nyrobot bicara dengan suara naik 1 oktaf.
"Huss ... jangan kenceng-kenceng napa, jangan malu maluin ih," tutur Belva sambil bedakan manja.
"Hehe... sorry-sorry biar dia denger aja, soalnyaaa tuhh ... orangnya ngantri makanan sama teman-temannya sekalian biar kedengeran," kata Ani sembari bicara santuy sambil cengengesan.
Belva, Ceysa, Sasya sontak langsung melirik ke Ani bersamaan sambil tutup telinga.
"Tau gak suara loe tuh bener-bener bisa kedengeran sampe ke wc umum," gereget Sasya ke Ani.
"Loe kenapa kalau ada dia, malah keluarin suara oktaf loe sihh ...," ucap Belva dengan ngomong bisik-bisik tetangga sama Ani.
"Iya, iya sekali lagi sorry ...! Habisnya pas kalian ngomongin dia tuh si Sadamnya sempat ngeliatin kesini," ujar Ani.
"Oh ya?" ucap Belva spontan sambil langsung benerin rambut, ambil kaca,tebelin gincu, dan bedak.
"Ih loe tuh kenapa? Nohh si Sasya yang di liatin aja diem diem bae," sahut Ceysa.
Sontak Sasya pun tersedak kaget dan ngomong bisik-bisik ke Ceysa. "Loe gak salah liat? Jangan bikin gue ketakutan dong ...!! Ehh ... maksudnya kepedean."
"Loe gak salah liat apa? Bukan gue yang diliatin?" ucap Belva auto over percaya diri.
"Tuh ... tuh... tuh, dia liat kearah sini lagi!" seru Ceysa memberitahu.
Sontak Sasya, Belva, dan Ani langsung ngeliat Sadam bebarengan.
Sadam pun tersenyum ke mereka berempat dan terlihat berpamitan ke teman-temannya, lalu berjalan kearah Sasya dan semua sahabatnya itu.
"Eh ... eh ... eh, guys Sadam kesini! Sadam kesini guys!!" ucap Ani heboh sembari nepuk-nepuk tangan Belva yang di sampingnya menggunakan sendok makannya. Belva yang merasa kesakitan karena tangannya telah ditepuk-tepuk, ia langsung membungkam mulut si Ani.
Ketika Sadam sudah sampai di tempat mereka, ia langsung duduk di samping Sasya.
Dannn ...!
*Ilustrasi gambar Sadam*
...*SADAM...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
pgri
💕💕💕💕💕💕💕💕💕
2021-09-01
0
pgri
💕💕💕💕
2021-08-30
1
Sis Fauzi
ini Saddam nya pakai Husein gak?😀❤️
2021-08-02
0