Cinta Untuk Ayana

Cinta Untuk Ayana

Bab 1 Ayana Zahra

Kriiiiing.....kriiiing....

Alarm di meja kamar Ayana berbunyi keras seakan tak suka dengan kegembiraan Ayana yang sedang bermimpi indah di pagi yang cukup dingin kala itu.

Dalam mimpinya, dia bertemu dengan pria tinggi berkulit putih dengan potongan rambut undercut yang semakin menambah karismanya karena terkesan simpel dan segar. Pria itu tampak sekali Ayana kenali betul sosoknya.

"Ya ampun, mengapa ada Kak Raifan di mimpiku?" Ayana bangun dengan perasaan kaget hingga tampak keringat membanjiri keningnya.

Tak biasa-biasanya Ayana bermimpi tentang cowok, bahkan sepanjang usianya yang hampir menginjak 23 tahun itu dia tak pernah terlihat jatuh cinta atau bahkan punya keinginan untuk berpacaran.

Bukan gak laku, tapi memang Ayana selalu ingin fokus pada kuliahnya. Pukulan berat setelah Ayahnya meninggal 2 tahun silam membuat Ayana harus berpikir dua jika harus menyia-nyiakan kuliahnya demi sekadar punya pacar. 

Mungkin bagi orang lain cara berpikir Ayana tersebut terlihat kuno, namun ia selalu ingat akan perjuangan Kak Adam saat banting tulang membiayai kuliahnya. Kak Adam persis jadi orang yang paling bertanggung jawab atas Ayana dan Ibunya.

Ya…mereka memang hanya tinggal bertiga semenjak Ayah mereka wafat. Kak Adam sendiri menjadi laki-laki hebat yang bisa mengambil alih peran seorang kepala keluarga dengan sangat baik.

"Kenapa gue jadi begini. Bahkan semenjak pertemuan itu hati dan pikiran gue selalu dipenuhi semua hal tentang Reifan." Ucap Ayana yang masih dalam posisi yang sama, duduk di tempat tidurnya.

Ayana bahkan tidak menyadari jika akhirnya dia jatuh cinta untuk yang pertama kali dalam hidupnya. Aneh memang, jatuh cinta pada pandangan pertama dengan seseorang yang terlihat playboy.

Sebenarnya apa yang spesial dalam diri Reifan hingga pintu hati Ayana terbuka lebar untuknya. Bahkan pertemuan keduanya dengan Reifan bukan momen yang menarik untuk di ingat.

"Cantik, tolong bikinkan gue kopi donk!" Ucap Raifan pada Ayana yang mungkin sedikit mengagetkan Ayana karena itu bukanlah bagian pekerjaannya sebagai anak magang di kantornya.

Ayana hanya mengangguk, seolah takut untuk menolak atau bahkan pesona Raifan yang justru mengacaukan pikirannya sehingga dia tak mampu berkata sepatah katapun.

"Ini Kak kopinya." Seru Ayana dengan menyodorkan secangkir kopi hitam kemeja kerja Raifan yang terlihat rapi hanya terdapat seperangkat komputer dan buku catatan yang tampak masih baru.

"Iya terima kasih ya cantik." Seru Raifan yang tampak masih serius memandangi komputer di depannya tanpa melirik ke arah Ayana.

"Ayana balik ke ruangan dulu." Sambung Ayana yang masih tidak rela memalingkan pandangannya pada sosok Raifan di depannya.

Bagi Ayana, ketika Raifan sudah duduk asyik memandangi komputer dan serius dengan bahasa pemrograman. Raifan tampak sekali menawan dan selalu bisa meluluhkan hatinya .

***

Ayana tampak bersemangat betul di hari kedua ia magang. Tidak hanya pekerjaan yang cocok dengan jurusan kuliahnya, tapi karena laki-laki tampan di dalam mimpinya yang perlahan mengisi kekosongan hatinya. 

Pagi itu Ayana berangkat lebih awal dari yang lainnya, dia langsung duduk rapi di meja kerja yang berada dalam divisi akunting dan tidak jauh dari ruang kerja Raifan.

Tampak malu-malu Ayana menyapa Raifan yang berjalan di depannya dengan muka cuek namun ada sedikit senyuman kecil di pipinya. Raifan salah satu cowok keren di perusahaan tersebut yang bisa dibilang banyak yang ingin menjadikannya pacar.

Sosoknya yang terlihat cuek, jail dan bahkan suka menggoda semua cewek di kantor itu tak melunturkan karismanya tersebut. Dan hal itu disadari betul oleh Ayana yang merasa jika Raifan adalah cinta pertama dalam hidupnya.

Tak disangka, pesona Raifan seolah menyihir Ayana yang tak pernah merasakan jatuh cinta, akhirnya mulai mengakui perasaannya.

Ayana perlahan memberanikan diri memanggil Raifan dan menyodori sekotak nasi goreng buatannya sendiri. "Kak Raifan, ini Ayana bawakan sarapan untuk kakak. Semoga suka yah!" Ucap Ayana pelan dengan sedikit malu-malu.

"Gak deh, kasih yang lain aja. Gue udah kenyang sarapan tadi" Tolak Raifan dengan muka datar seolah tak menyukai perhatian dari Ayana sebelum kemudian melangkah pergi meninggalkannya.

"Buat aku aja sini." Saut Banu secara tiba-tiba dengan sekejap dia menyambar kotak makanan yang ada di tangan Ayana.

Ayana mengerutkan dahi dan sedikit menghela napas, dia hanya bisa pasrah jika perhatian darinya pada Raifan ditolak mentah-mentah. Nasi goreng yang dia siapkan dengan susah payah justru dimakan orang lain.

Banu terlihat masuk keruangan IT dan sengaja memamerkan kotak makanan yang dia rebut dari Ayana tadi, pada teman-temannya Banu berceloteh jika anak magang divisi akunting sangat perhatian pada dirinya dengan membawakannya makanan.

Seolah tahu dengan kebiasaan Banu yang suka membual, teman-temannya malas berkomentar banyak padanya. Tidak terkecuali dengan atasan Banu yaitu Raifan yang memang sudah mengetahui keadaan sebenarnya.

Jam menunjukan pukul 08.30 yang berarti tandanya jam kerja sudah dimulai. Semua karyawan dengan serius bekerja di mejanya masing-masing.

Ayana masih dengan rasa penasaran akan sikap Raifan yang cenderung dingin padanya itu terus saja memandangi meja kerja Raifan sampai datanglah sosok cewek cantik menghampiri Raifan.

Perasaan cemburu pada diri Ayana seketika muncul, dia bahkan dengan berani ingin menghampiri Raifan sebelum akhirnya ditahan oleh Dita.

Dita adalah teman satu divisi Ayana yang sudah lama bekerja di perusahaan tersebut dan tau betul semua hal tentang perusahaan bahkan tentang karyawan di sana.

"Lo mau ngapain Ay, jangan samperin mereka!" Larang Dita yang seolah sudah membaca gerak gerik Ayana yang telanjur jatuh cinta dengan Raifan.

Walaupun Ayana baru pertama kali merasakan jatuh cinta, nampaknya justru hal itulah yang membuatnya bucin. Bayangan akan cinta pertama yang indah dan harus dia dapatkan itu membuatnya jauh dari kata berpikir logis.

Ayana kembali duduk dengan rasa penasaran yang besar dia bertanya pada Dita, "Cewek itu siapa?" Sambil menggeser kursi mendekat pada Dita.

"Oh...itu sekretaris bos besar" Jawab Dita dengan pelan sebelum akhirnya Ayana memberondongnya lagi dengan beberapa pertanyaan yang cukup sulit untuk Dita jawab.

"Terus ada hubungan apa dengan Reifan? Sepertinya mereka dekat sekali" Tanya Ayana lagi dengan nada penasaran.

Dita enggan menjawab, dia lebih memilih menyuruh Ayana untuk kembali bekerja sebelum yang lain curiga jika keduanya sedang membicarakan Raifan dan Diandra si sekretaris cantik itu.

***

"Kak, mau makan siang bareng Ayana tidak?" Tanya Ayana yang tak sungkan menunjukan keinginannya pada Raifan dihadapan karyawan lain.

Banyak karyawan yang memandangi Ayana dengan tatapan penuh rasa heran, Ayana tampak menyadari hal tersebut akan tetapi tak membuat niatnya luntur sedikitpun.

Ada alasan tersendiri dibalik sikap kebanyakan pekerja di sana yang kaget dengan tingkah Ayana. Hal tersebut sepertinya berkaitan erat dengan si sekretaris cantik tadi.

Raifan tampak kaget dengan keberanian Ayana yang mengajaknya makan siang, namun bukan sikap Raifan yang mudah luluh begitu saja dengan seorang wanita. Raifan justru merasa benci dengan sikap Ayana yang terlalu murahan baginya.

Ada apa dengan sikap Raifan tersebut? apa yang terjadi dengan dirinya? atau bahkan dengan masa lalunya mungkin.

Nampaknya ada hal yang sangat disembunyikan rapat-rapat oleh Raifan. Seolah dia pria yang justru suka menggoda wanita, tetapi ketika ada yang sudah mulai terbawa perasaan dia justru menghindar.

Ayana tak patah arang, beberapa kali ajakannya ditolak Raifan dia justru semakin penasaran dengannya. Bahkan Ayana berbeda 180 derajat dari Ayana yang dulu dikenal.

Ayana tak lagi acuh dengan cowok, bahkan kali ini dia terkesan agresif pada sosok Raifan yang baru dikenalnya dalam hitungan bulan.

Sudah sedikit kenal sama Ayana dan Reifan?, ikuti kelanjutannya ya...

Terpopuler

Comments

Ferdiansyah Kurniawan

Ferdiansyah Kurniawan

bab 16

2021-03-03

1

HIATUS

HIATUS

Mampir bawa like thor 💕

2021-02-12

1

Kak Dey

Kak Dey

Lanjutttt thorrrrr aku mampir...

Baca juga yuk karya aku

SENYUMAN ANAK YANG TERBUANG

CAHAYA UNTUK SUAMI KU

TAK SENGAJA JATUH CINTAAA

2021-02-06

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Ayana Zahra
2 Bab 2 Idola Kampus
3 Bab 3 Reifan Pradipta
4 Bab 4 Pertemuan Pertama
5 Bab 5 Kebimbangan Ayana
6 Bab 6 Aku Cemburu
7 Bab 7 Reifan Itu Playboy
8 Bab 8 Pahlawan di hatiku
9 Bab 9 Ada sinyal bagus dari Reifan
10 Bab 10 Reifan mulai perhatian
11 Bab 11 Dia selalu istimewa di hatiku
12 Bab 12 Lelaki Idaman
13 Bab 13 Aku makin jatuh cinta
14 Bab 14 Hati ini mulai goyah
15 Bab 15 Sekretaris Pengganti
16 Bab 16 Lagi-lagi Ada Reifan Dipikiranku
17 Bab 17 Ada apa dengan Diandra dan Bos Rio
18 Bab 18 Hubungan Diandra dan Rio
19 Bab 19 Hari Keberuntunganku
20 Bab 20 Reifan: Maafin Gue, Ayana
21 Bab 21 Kak Reifan Jahat
22 Bab 22 Ciuman Pertama?
23 Bab 23 Aku Akan Menjauh
24 Bab 24 Aku Harus Bisa
25 Bab 25 Reifan : Gue butuh kepastian
26 Bab 26 Sikap Ayana Mulai Berubah
27 Bab 27 Masa lalu Reifan Terungkap
28 Bab 28 Malam yang buruk
29 Bab 29 Reifan : Kamu begitu baik
30 Bab 30 Masih ingin bersamamu
31 Bab 31 Reifan masih bimbang
32 Bab 32 Kita kembali menjauh
33 Bab 33 Reifan Jahat
34 Bab 34 Kesalahan Terbesar Reifan
35 Bab 35 Apa Cinta itu serumit ini?
36 Bab 36 Salam perpisahan
37 Bab 37 Penuh Kejutan
38 Bab 38 Pantai Ancol
39 Bab 39 Separuh Cinta
40 Bab 40 Kembali Ke Kampus
41 Bab 41 Memikirkannya
42 Bab 42 Ayo Ke Puncak
43 Bab 43 Double Date?
44 Bab 44 Cemburu
45 Bab 45 Calon Mertua yang Asyik
46 Bab 46 PDKT Lagi
47 Bab 47 Reifan Orang Baik
48 Bab 48 Akhirnya ACC Juga
49 Bab 49 Malam Yang Indah
50 Bab 50 Gentleman
51 Bab 51 Restu Kak Adam
52 Bab 52 Hutan Mangrove
53 Bab 53 I Love You
54 Bab 54 Janji Kita
55 Bab 55 Nikah?
56 Bab 56 Pesan Dari Ibu dan Kak Adam
57 Bab 57 Kecelakaan
58 Bab 58 Rumah Sakit
59 Bab 59 Pernikahan Kak Nisa
60 Bab 60 Sidang Skripsi
61 Bab 61 Melamarmu
62 Bab 62 Wisuda
63 Bab 63 Menanti Hari Bahagia
64 Bab 64 Akad
65 Bab 65 Resepsi
66 Bab 66 Hari Pertama Jadi Istri
67 Bab 67 Cemburu Berat
68 Bab 68 Mengantar Ibu dan Kak Adam
69 Bab 69 Cobaan
70 Bab 70 Mulai Membaik
71 Bab 71 Kunjungan Sahabat
72 Bab 72 Tetap Mesra
73 Bab 73 Istri Terbaik
74 74 Taman Bunga Untuk Ibu
75 Bab 75 Interview Kerja
76 Bab 76 Hari Pertama Kerja
77 Bab 77 Bangga
78 Bab 78 Tamu Tak Diundang
79 Bab 79 Masa Lalunya
80 Bab 80 Salah Paham
81 Bab 81 Merenung
82 Bab 82 Baikan
83 Bab 83 Bertemu Tasya
84 Bab 84 Bahagia Bersama
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Bab 1 Ayana Zahra
2
Bab 2 Idola Kampus
3
Bab 3 Reifan Pradipta
4
Bab 4 Pertemuan Pertama
5
Bab 5 Kebimbangan Ayana
6
Bab 6 Aku Cemburu
7
Bab 7 Reifan Itu Playboy
8
Bab 8 Pahlawan di hatiku
9
Bab 9 Ada sinyal bagus dari Reifan
10
Bab 10 Reifan mulai perhatian
11
Bab 11 Dia selalu istimewa di hatiku
12
Bab 12 Lelaki Idaman
13
Bab 13 Aku makin jatuh cinta
14
Bab 14 Hati ini mulai goyah
15
Bab 15 Sekretaris Pengganti
16
Bab 16 Lagi-lagi Ada Reifan Dipikiranku
17
Bab 17 Ada apa dengan Diandra dan Bos Rio
18
Bab 18 Hubungan Diandra dan Rio
19
Bab 19 Hari Keberuntunganku
20
Bab 20 Reifan: Maafin Gue, Ayana
21
Bab 21 Kak Reifan Jahat
22
Bab 22 Ciuman Pertama?
23
Bab 23 Aku Akan Menjauh
24
Bab 24 Aku Harus Bisa
25
Bab 25 Reifan : Gue butuh kepastian
26
Bab 26 Sikap Ayana Mulai Berubah
27
Bab 27 Masa lalu Reifan Terungkap
28
Bab 28 Malam yang buruk
29
Bab 29 Reifan : Kamu begitu baik
30
Bab 30 Masih ingin bersamamu
31
Bab 31 Reifan masih bimbang
32
Bab 32 Kita kembali menjauh
33
Bab 33 Reifan Jahat
34
Bab 34 Kesalahan Terbesar Reifan
35
Bab 35 Apa Cinta itu serumit ini?
36
Bab 36 Salam perpisahan
37
Bab 37 Penuh Kejutan
38
Bab 38 Pantai Ancol
39
Bab 39 Separuh Cinta
40
Bab 40 Kembali Ke Kampus
41
Bab 41 Memikirkannya
42
Bab 42 Ayo Ke Puncak
43
Bab 43 Double Date?
44
Bab 44 Cemburu
45
Bab 45 Calon Mertua yang Asyik
46
Bab 46 PDKT Lagi
47
Bab 47 Reifan Orang Baik
48
Bab 48 Akhirnya ACC Juga
49
Bab 49 Malam Yang Indah
50
Bab 50 Gentleman
51
Bab 51 Restu Kak Adam
52
Bab 52 Hutan Mangrove
53
Bab 53 I Love You
54
Bab 54 Janji Kita
55
Bab 55 Nikah?
56
Bab 56 Pesan Dari Ibu dan Kak Adam
57
Bab 57 Kecelakaan
58
Bab 58 Rumah Sakit
59
Bab 59 Pernikahan Kak Nisa
60
Bab 60 Sidang Skripsi
61
Bab 61 Melamarmu
62
Bab 62 Wisuda
63
Bab 63 Menanti Hari Bahagia
64
Bab 64 Akad
65
Bab 65 Resepsi
66
Bab 66 Hari Pertama Jadi Istri
67
Bab 67 Cemburu Berat
68
Bab 68 Mengantar Ibu dan Kak Adam
69
Bab 69 Cobaan
70
Bab 70 Mulai Membaik
71
Bab 71 Kunjungan Sahabat
72
Bab 72 Tetap Mesra
73
Bab 73 Istri Terbaik
74
74 Taman Bunga Untuk Ibu
75
Bab 75 Interview Kerja
76
Bab 76 Hari Pertama Kerja
77
Bab 77 Bangga
78
Bab 78 Tamu Tak Diundang
79
Bab 79 Masa Lalunya
80
Bab 80 Salah Paham
81
Bab 81 Merenung
82
Bab 82 Baikan
83
Bab 83 Bertemu Tasya
84
Bab 84 Bahagia Bersama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!