JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK YA GAES.
🍀LIKE
🌷VOTE
🍀KOMEN
🌷RATE
❤Mari saling mendukung❤
REFA RAFA RAFI
🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀
🌱Selamat Membaca🌱
Tak seperti biasanya hari ini Rafa berangkat ke Kantor lebih pagi. Entah apa yang tengah di fikirkanya, lelaki tampan nan rupawan itu terlihat sangat tergesa-gesa.
"Sayang hati-hati!" Seru si mami.
"Siap, Mi." Rafa meminum susu yang sudah di siapkan bik Ani untuknya.
Rafa mengambil kontak mobil mewahnya, dan langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas Rata-rata.
.
.
.
"Ehhh buset tu bocah. Kagak takut nyawanya malayang apa ya, bawa mobil gitu banget dah ah! Mentang-mentang anak orang kaya, gila banget dah ah. Dia kira nie jalan punya nenek moyangnya!" Upat salah satu tetangganya yang kebetulan lewat di depan rumahnya.
______________________
Rafa sudah sampai di kantornya, semua para karyawanya menyapa cukup ramah.
"Pagi, Pak," sapa mereka serentak.
"Heeeemmmz." Hanya itu yang keluar dari mulut Rafa.
Rafa hanya membalas dengan senyuman, "Oh Ya. Jika Rafi dan Refa sudah sampai, suruh mereka temui saya!" Titah Rafa ke salah satu karyawanya dan segera masuk keruang kerjanya.
🌱 🌱
Bruuuuuk
Rafa menjatuhkan tubuh gagahnya di kursi empuk miliknya. Dirinya sudah tak sabar ingin segera bertemu dengan Rafi dan Refa.
Ceklek
Pintu Ruang kerja Rafa terbuka.
"Rafa apa kau memanggilku?" Tanya Rafi yang datang bersama Refa.
"Iya. Masuk dan duduklah!" Seru Rafa.
Rafi dan Refa pun duduk di kursi yang saling berhadapan dengan Rafa. Keduanya cukup heran mengapa Rafa memanggilnya secara bersama.
"Aku bukan mau membicarakan urusan pekerjaan, tapi ini masalah pribadi," ucap Rafa seraya menatap tajam dua orang yang kini ada di hadapanya.
"Apa masalah, perjodohan kita?" Tebak Refa.
"Gadis pintar!" Puji Rafa.
"Haaah. Sudahlah! Tak usah bertele-tele, katakan apa yang perlu kau bicarakan!" Rafi mendesak Rafa.
"Apa kalian datang bersama?" Tanya Rafa lagi.
"Kalau iya. Apa urusanmu?" Refa menatap Rafa malas.
"Baguslah. Itu artinya, pernikahan kita tak akan pernah terjadi," Tegas Rafa.
"Kenapa? Orang tua kita sangat bahagia karna kita akan menikah," ucap Refa lirih sorot matanya menatap Rafi.
"Lalu bagai mana perasaan laki-laki yang ada di sampingmu itu?" Tanya Rafa kelu.
"Aku." Rafi menunjuk dirinya sendiri.
"Iya. Kamu! Apa kau tak akan terluka, bukankah cintamu teramat luas untuknya? seluas samudra," Rafa bertanya sedikit bercanda walau terpaksa.
Diam Rafi dan Refa kini hanya diam, keduanya saling memandang, seperti ada yang tengah di rencanakan, hal itu tentu saja membuat Rafa heran.
"Rafa. Bisakah kau berjanji padaku?" Tanya Rafi tiba-tiba.
"Tentu. Katakan saja!" Jawabnya.
"Kita bisa sama-sama saling berbagi bahagia, kau bisa membuat bahagia kedua orang tuamu, dan Refa membuat senang kedua orang tuanya,"
"Caranya?" Rafa penasaran.
"Benar. Sejujurnya aku tak rela kau dan Refa menikah," nada bicara Rafi sedikit melemah.
"Lalu. Kenapa kau mengatakan di depan Papi dah Mami, bahwa kau menyetujui pernikahan kami," Rafa menatap Refa yang coba untuk diam saja.
"Heeemmmmzz." Rafi menarik nafas panjang dan menghembuskanya perlahan.
"Cepat katakan!" Perintah Rafa yang kian penasaran dengan apa yang akan di ucapkan Rafi.
"Aku dan Refa ingin bekerja sama denganmu,"
"Bekerja sama?"
"Iya. Kalian NIKAH KONTRAK SAJA!" Tegas Rafi.
"Haaahhhh. Gila kau ya!"
"Ini demi dirimu, kedua orang tuamu dan kedua orang tua Refa."
"Aku tak faham dengan maksudmu itu," cetus Rafa kelu.
Melihat Rafa yang bingung dengan Rencananya, Rafi pun menjelaskan secara sempurna, sampai Rafa benar-benar akan memahaminya.
Rafa dan Refa akan menikah sah. namun pernikahan sah itu hanya kontrak saja, karna boleh bertahan hanya sampai satu tahun lamanya. Rafi menyiapkan perjanjian antara dirinya dengan Rafa.
Isi perjanjian itu adalah :
Bahwa Rafa boleh menikahi Refa dengan catatan selama menikah Rafa tak boleh menyentuh Refa, dan mereka harus bercerai setelah satu tahun usia pernikahan. Alasan yang akan mereka gunakan untuk bercerai, adalah bahwa Refa tak bisa memberikan keturunan untuk Rafa, padahal sudah satu tahun menikah. Dengan begitu kemungkinan besar orang tua Rafa mengijinkanya menceraikan Refa.
.
.
.
"Haaaaahhhhhh......!" Rafa Terbelalak tak percaya, wajah putihnya berubah memerah.
"Bagaimana. Apa kau menyetujuhinya?"
"Perjanjian macam apa itu?"
"Jawab saja!" Tegas Rafi
"Apa kau tak takut, Refa akan jatuh cinta padaku, selama dia tinggal bersamaku nanti?" Goda Rafa.
"Cihh. Tak akan terjadi! Aku mencintai anak mami sepertimu!" Ucap Refa yang sedari tadi diam saya.
"Benarkah?" Ejek Rafa.
"Aku yakin, Refa tak akan berpaling dariku," Rafi menatap lekat wajah Refa yang juga tengah menatapnya.
Refa tersenyum penuh makna, mendengar ucapan Rafi kepadanya. "I-iya." Jawabnya antara ihlas atau terpaksa. Entahlah, hanya Refa sendirilah yang mengetahuinya.
Kini ketiganya diam sejenak, nampak tengah memikirkan isi perjanjian itu.
"Apakah ini jalan terbaik?" Rafa tersenyum penuh arti.
"Iya. Dengan begini, aku tetap bisa menemui Refa dan kau bisa menikah denganya, yang pasti kedua orang tua kalian akan bahagia." Jelas Rafi lagi.
Rafa memandangi wanita yang kini ada di hadapanya, dia nampak sibuk dengan benda pipihnya. "Ahhh. Dia benar-benar tak perduli sama sekali," batin Rafa dalam hati yang melihat Refa sangat terlihat acuh tak acuh dengan perjanjian pernikahan ini.
"Bagai mana?" Rafi masih menunggu jawaban Rafa.
"Oke. Aku terima dan aku menyetujuhinya," Rafa menerima perjanjian itu.
"Benarkah. Apa kau yakin?" Rafi terlihat bahagia.
"Iya, aku yakin! Aku tak mau menyakitimu dan tak mau juga mengecewakan kedua orang tuaku," jelas Rafa sendu.
Tanpa harus di minta, Refa sudah menanda taņgani terlebih dulu, isi perjanjian itu, tentu saja membuat Rafi tersenyum bahagia, namun berbeda dengan Rafa, dia hanya menggelengkan kepalanya. "Tuhan. Kenapa aku harus terlibat dalam perjanjian gila seperti ini." Batin Rafa lagi.
"Huuuf. Aku TERPAKSA MENIKAHI SI ANAK MAMI, demi kedua orang tuaku," omel Refa kesal.
Rafa tersenyum getir, hatinya cukup tertampar dengan kata-kata yang baru saja dia dengar, sementara Rafi mengelus-elus Rambut Refa, untuk menenangkan kekasihnya yang sebentar lagi akan menjadi Istri saudara sepupunya.
"Tenanglah! Ini hanya satu tahun saja, selama kau menjadi Istri Rafa, kita akan tetap sering bersama," Rafi masih mencoba meyakinkan Refa.
"Baiklah. Cintaku." Jawab Refa di sertai senyum paling manis dari wajahnya.
.
.
Ck. Rafa dan Rafi, benar-benar tak bisa berbohong lagi, keduanya sama-sama berdebar saat menatap senyum di wajah cantik Refa.
"Senyumu itu yank. Semanis gula," Rafi memuji kekasihnya.
"Apakah aku bisa melihat senyum manis itu setiap hari setelah menikah nanti." Batin Rafa yang hanya bisa diam melihat Rafi dan Refa bermesraan di hadapanya.
"Jangan sedih lagi dong. Yank!" Seru Rafi.
Refa menganggukan kepalanya, lalu menyandarkan kepalanya di bahu Rafa.
"Kalian tenang saja! Tanpa perjanjian ini, satu tahun lagi aku dan Refa pasti akan berpisah, bahkan kalian berdua tak akan pernah melihatku lagi." Tegas Rafa tiba-tiba yang membuat Refa dengan Refleknya mengangkat kepalanya dari bahu Rafi.
DEG.
Ucapan itu terdengar cukup pilu, hati keduanya bagai di sayat sembilu.
"Maafkan aku Rafa," ucap Refa dalam hatinya.
🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱.
TERIMA KASIH BUAT SEMUANYA.
SALAM DAMAI DARI
RAFA. RAFI DAN REFA
❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 181 Episodes
Comments
Eli Herlina
ooh ooh jadi sedih
2023-01-13
0
Milla Erarifona
kasian si rafa demi org lain mau ngorbanin perasaan sndr...
dia sakit apa ya thor??
2021-03-30
2
Gia Gigin
Kasihan Rafa memang sakit apasih jadi kepo
2021-03-02
0