🎀MOHON DUKUNGANYA KAWAN-KAWAN
🌱SILAHKAN TINGGALKAN JEJAK ANDA YA
🎀LIKE
🌱KOMEN
🎀VOTE
🌱RATE
🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀
🌷Selamat Membaca🌷
Malam ini terasa cukup berbeda, ada rasa yang tak biasa dalam benak Rafa. Laki-laki tampan itu masih memandangi tanganya yang di genggam erat oleh Refa, seraya terus mengikuti kemana gadis cantik itu membawanya pergi.
Diam Rafa masih diam. Refa membawanya di sebuah kursi yang terletak tak jauh dari rumahnya.
"Apa yang akan kita lakukan di sini? Disini dingin sekali," Rafa bertanya seraya mengenggam erat tangan Refa yang masih mengenggam erat tanganya.
"Dasar Anak mami!" Hardik Refa dengan nada tinggi, lalu melepas genggamanya dengan cukup kasar.
"Aku memang anak mami. Lalu kau mau apa denganku?" Rafa meninggikan juga nada bicaranya.
"Ada yang ingin ku tanyakan padamu?" ucap Refa dia justru mengabaikan pertanyaan Rafa.
"Apa?" Rafa penasaran.
"Aku tau, mereka ingin membicarakan perjodohan kita,"
"Haaaaaah! Dari mana kau tau, apa kedua orang tuamu sudah memberi tahumu?"
"Tidak..
"Lalu?"
"Aku mendengar pembicaranmu dengan mamimu itu, beberapa waktu lalu," jelas Refa tanpa ragu.
"Haaahhh. Jadi kau!" Ucapan Rafa tertahan.
"Iya, akulah yang memecahkan pot bunga di rumahmu waktu itu, dan aku juga yang mendengar pembicaraanmu, saat itu,"
Rafa menajamkan pandanganya. "Jika kau sudah tau. Menurutmu apa yang bisa kita lakukan?" Tanya Rafa seraya mengaruk-garuk kepalanya.
"Entahlah, aku ingin anda mati saja, biar mereka tak menjodohkanku dengan anda, karna anak mami seperti anda bukanlah kriteria saya," ucap Refa ketus.
DEG
Mendengar ucapan Refa, Rafa merasakan hatinya teramat luka, apa yang di ucapkan Refa bagaikan pisau yang di tusukan tepat di dadanya.
"Baiklah jika begitu, aku akan menolak perjodohan ini, meski memang aku pasti akan mati," jawab Rafa kelu.
"Baiklah kalau begitu, jika mati jangan ajak-ajak saya, karna Dunia ini masih membutuhkan orang-orang sepertiku," Cetus Refa tanpa ragu.
Rafa kembali masuk ke dalam rumah, dan di iringi langkah Refa di belakangnya.
"Sayang, kalian dari mana?" Si mami Kepo.
"Dari depan sebentar, Mi," jawab Rafa lesu, nampak kesedihan di raut wajah tampan itu.
"Refa, mana?"
"Aku di sini, tante," Refa datang dengan senyum manis di bibirnya.
Rafa dan Refa duduk bersama, sesekali Refa menatap wajah Rafa yang sendu, bahkan laki-laki tampan itu hanya menundukan kepalanya.
"Refa. Rafa," sapa si papa (Bokapnya Refa).
"Iya Om..
"Iya, pah..
"Ada yang ingin Papa beritau kepada kalian berdua,"
Rafa dan Refa hanya menganggukan kepalanya, sementara sang papa menyampaikan semua niat antara dirinya dan kedua orang tua Rafa, bahwa mereka telah menjodohkan keduanya sejak mereka berdua kecil, dan sang papa berharap tak ada penolakan di antara Rafa atau pun Refa.
Begitu pun kedua orng tua Rafa, nampak senyum penuh harapan, bahwa Rafa dan Refa akan bersanding di pelaminan.
"Rafa, bagai mana denganmu?"
Rafa diam, sorot matanya mengarah ke wajah Refa. "Aku terserah Refa saja, jika di menolak, itu juga keputusan saya," jawab Rafa sendu.
Refa menatap wajah Rafa yang nampak pucat, laki-laki itu seperti manusia tanpa darah.
"Heemmmz___!" Refa menarik nafas panjang lalu membuangnya perlahan. "Baiklah, pah, mah om dan tante," Refa terdiam sejenak.
Sementara Rafa masih tenggelam dalam diamnya.
"Apa keputusanmu, sayang?" Sang mama penasaran dengan raut wajah penuh harapan.
"AKU MENERIMANYA." Tegas Refa di sertai senyum paling indah dari wajahnya.
"Haaaaaaaaaaah_____!" Rafa terkejut luar biasa, dia tak percaya dengan apa yang keluar dari mulut Refa. "Ucapkan sekali lagi! Aku takut aku sedang bermimpi, atau kau yang salah mengucapkanya!" Seru Rafa kepada Refa.
"Tidak. Aku tak salah dan ku putuskan bahwa aku akan menerima perjodohan ini," Tegas Refa lagi.
Tampak senyum bahagia di wajah kedua orang tua Rafa dan Refa, mereka sangat puas karna Refa menyetujuinya. Namun berbeda dengan Rafa, laki-laki tampan itu masih tak percaya, karna tadi dengan tegas bahwa Refa menolak mentah-mentah perjodohan itu, lalu mengapa tiba-tiba Refa menerimanya. Ribuan pertanyaan kini membenam dalam benak Rafa.
"Jika kita menikah, lalu bagai mana dengan Rafi? Aku tak mungkin menyakitinya, dia Saudaraku sendiri," Rafa mengungkapkan kekhawatiranya.
Tag
Tag
Tag
Suara langkah kaki seseorang, terdengar dengan jelas dan semakin mendekati keberadaan mereka.
"Rafi__!" Nama itu keluar dari mulut Rafa yang cukup terkejut dengan kehadiran Rafi di rumah Refa.
Semua mata kini tertuju kepada Rafi, Saudara sepupu Rafa itu melangkah dengan gagah seraya mengukir senyum di bibir sexinya.
"Aku menyetujui, perjodohan kalian," Tegas Rafi dengan lugasnya membuat Rafa diam tanpa kata, dia bahkan tak percaya jika itu Rafi yang mengatakanya.
"Kau jangan bercanda, menikah bukan hal yang mudah. Aku tau rasa cintamu teramat besar kepada Refa, jadi aku tak percaya bila kau melepaskan Refa untuku," lidah Rafa cukup kelu mengucapkan kata-kata itu.
"Aku tidak bercanda, aku justru akan membantumu, menyipakan Resepsi Pernikahan kalian," Rafi meyakinkan.
Rafa kembali diam, hari ini hidupnya bagai mimpi, semua yang mustahil baginya justru terjadi, membuat Rafa cukup sulit untuk mempercayainya. Namun berbeda dengan kedua orang tuanya, nampak binar-binar bahagia di wajah mereka.
"Terim kasih, Rafi. Kau baik sekali, Onti sudah yakin bahwa kau pasti akan mengerti, sekali lagi Onti ucapkan terima kasih," Si mami Nampak bahagia.
"Sama-sama, Onti!" Jawab Rafi. "Oh ya, boleh aku pinjam Rafa dan Refa sebentar, karna aku ingin berbicara bertiga saja." Pinta Rafi kepada kedua orang tua Rafa dan Refa.
"Baiklah, Rafi. Bicaralah dari hati ke hati, semoga bisa memahami keinginan Onti, untuk menikahkan Rafa dan Refa," Ucap si mami penuh harapan.
Rafi membalas pesan dari si mami dengan senyum penuh arti. Apa pun yang ada di dalam hati Rafi kini, hanya Rafilah yang mengetahui.
---------------
Rafi Rafa dan Refa kini duduk bertiga, mereka saling bertatap muka, ada banyak penjelasan yang sama-sama mereka butuhkan.
"Rafi. Apa kau yakin dengan kata-katamu tadi?" Rafa membuka suara.
"Yakin. Kenapa? Apa ada yang salah dengan keputusanku?" Rafi meyakinkan.
"Dan kau Refa. Apa benar kau akan siap menikah denganku. Jadi Suami dari anak mami sepertiku, bukankah aku ini bukan kriteriamu. Lalu mengapa kau tiba-tiba menerimanya?" Rafa menatap tajam wajah Refa.
Rafi dan Refa mengukir senyum penuh makna tanpa menjawab pertanyaan dari Rafa. Apa pun alasanya, mengapa Rafi membiarkan Refa menikah dengan Rafa, hanya mereka sajalah yang mengetahuinya.
"Aku masuk dulu," ucap Refa.
"Masuklah! Aku ingin berbicara dulu dengan Rafi" Seru Rafa.
Refa pun menganggukan kepalanya, tanda mengiyakan ucapan Rafa. "Jangan terlalu lama di luar, tak baik untuk kesehatanmu!" Seru Refa seraya berlalu dari hadapan keduanya.
DEG
Ucapan Refa itu, membuat Rafa menjadi kelu.
"Apa dia tau sesuatu tentangku?" Gumam Rafa dalam hatinya.
"Kenapa kau diam? Katamu tadi ada yang ingin kau bicarakan?" Rafi penasaran.
Rafa masih diam, namun sorot matanya teramat tajam, tatapan itu seolah-olah tengah mengintrogasi Rafi. Agar Rafi mengatakan alasan, mengapa dia mau melepaskan Refa untuknya.
Rafi memilih pergi, dia memundurkan kakinya beberapa langkah. "Ayo kita masuk! Sudah tak ada yang perlu kita bicarakan lagi," tegas Rafi lalu melangkah pergi.
.
.
.
"APA KARNA KAU KASIHAN PADAKU, HINGGA KAU MEMBIARKAN AKU DAN REFA MENIKAH?" Teriak Rafa tiba-tiba, hingga membuat Rafi seketika menghentikan langkahnya. "Kau tau bahwa aku akan mati. Jadi kalian bisa bersama lagi setelah aku tiada nanti." Ucap Rafa dengan nada sedih.
Rafi bagai tak perduli, dia tatap memilih pergi tanpa sedikit pun menoleh ke arah Rafa lagi.
🌱🌱🌱🌱🌱
SALAM DAMAI DARI RAFA RAFI REFA.
🌷🌷🌷🌷🌷🌷
🍀JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK YA.
🍀LIKE
🍀KOMEN
🍀VOTE
🍀RATE
🎀TERIMA KASIH🎀
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 181 Episodes
Comments
Dea Amira 🍁
hah skit apa si rafa
..
2021-04-08
1
Tara
Oalah.. Jadi obat cuman utk perpanjang umur.. Mending tak usa Di minum. 😢
2021-03-28
2
Gia Gigin
Rafi sangat baik mengalah demi kebahagiaan Rafa
2021-03-02
0