JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK.
BUDAYAKAN LIKE SEBELUM MEMBACA.
🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱
🎀Happy Reading🎀
Hari itu matahari tak mau menunjukan sinarnya, hembusan angin sepoi-sepoi menyejukan tubuh Rafa. Laki-laki 27 tahun itu, nampak gelisah di depan rumahnya. Walau angin terasa sejuk saat menyapa tubuhnya, namun sejuk itu tak sampai ke hati Rafa.
"Siapa yang ada di sini tadi? aku yakin sekali pasti tadi ada orang," gumam Rafa dengan rasa penasaranya
Rafa melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah, menyandarkan tubuh lelah dengan perasaan yang gelisah.
"Ada dua nama dalam fikiranku," batin Rafa yang masih curiga. "Haahh, sudahlah!"
.
.
Si mami dan si papi tengah asik ngobrol berdua, seraya sesekali menatap Rafa, entahlah. Apa yang kini tengah di obrolkan oleh keduanya, yang pasti hanya si mami dan si papi yang memahami.
Deeerrrrttt
Tiba-tiba posel si mami berbunyi dan tanpa basa-basi, mami pun langsung mengangkatnya.
"Hallo," si mami terlihat sumringah.
Namun tiba-tiba wajah si mami berubah seketika, setelah mendengar perkataan seseorang dari seberang sana.
"Baik, jeng. Nanti akan saya tanyakan, kebetulan anaknya juga sedang ada di rumah," balas si mami lalu mematikan sambungan ponselnya.
"Ada apa, mi?" Rafa heran si mami menatap tajam ke arahnya.
"Kau turunkan dimana, Refa?" sorot mata si mami tajam, bagai kucing yang siap menerkam mangsanya.
"Lah, mi. Aku benar-benar mengantarkanya tepat sampai ke depan rumahnya," jelas Rafa tegas. "Memang ada apa, mi? Rafa betanya lagi
"Ini, mamanya, Refa bilang kenapa Refa sampai sekarang belum pulang, bahkan Refa di hubungi berkali-kali, tak di angkat,"
"Tapi aku benar-benar mengantarkan, Refa tepat sampai ke rumahnya," jawab Rafa lagi yang masih tak mengerti, kemana Refa pergi.
"Kamu yakin?
"Yakin, mi. Apa aku pernah membohongi mami?"
Si mami pun terdiam. "Lalu kemana, Refa?" batinya
Saat Rafa duduk di sofa empuknya, dirinya merasa ada sesuatu yang di dudukinya. Tanpa fikir panjang, Rafa langsung mengambilnya.
DAN.
Ternyata benda pipih Refa ketinggalan di sana, bahkan sudah ada 66 kali panggilan tak terjawab. Dan itu semua panggilan dari mamanya Refa.
Sejenak Rafa terdiam.
Rafa merasa benda pipih ini ada hubunganya dengan seseorang yang ada di depan rumahnya tadi, membuat Rafa berasumsi sendiri. "Apa Refa yang ada di depan tadi?" gumam Rafa dalam hatinya.
Rafa pun membawa benda pipih Refa itu masuk kedalam kamarnya.
_____________
Saat di berada di dalam kamar, Rafa membuka Ponsel milik Sekretrisnya itu, dia membuka satu persatu foto di dalamnya.
"Astaga, dia benar-benar alay dunia akhirat," Rafa menggelengkan kepalanya saat membuka satu per satu foto milik Refa.
Bahkan Rafa sedikit memasamkan wajah tampan nan rupawanya, saat dia membaca namanya, yang di buat Refa di dalam ponselnya.
BOS KOPLAK.
"Ya ampun. Apa itu KOPLAK? seenaknya saja dia kasih namaku di layar ponselnya. Dasar cewek gila!" Omel Rafa.
Rafa pun berinisiatif mengganti namanya, bahkan dia tersenyum penuh makna, dengan nama yang di buatnya sendiri di layar ponsel Refa.
Deeeerrrttt.
Ponsel milik Refa kembali bergetar,
"Hallo," sapa Rafa ramah.
"Ehhh. Kok cowok?"
"Rafi, ya?" Rafa justru balik bertanya.
"Iya. Eh tunggu! Kamu Rafa?"
"Iya.
"Kenapa, ponsel Refa ada padamu?'
"Ketinggalan."
"Haaaahhh! Jadi tadi dia kerumahmu?"
"Iya. Dia ghibah sama, Mami di sini.
"Bukan. Ngobrol sama kamu?
"Lahh. Males banget ngobrol sama cewek gila.
"Eh. Setan! Cewek saya itu. Enak saja di bilang gila!" Omel Rafi kepada Rafa.
"Ehh, biasa saja dong, Bro. Gak usah pake sewot.
"Dasar anak mami!" Hardik Rafi.
"Hiiih. Aseem lu."
Tut Tut Tut
Rafi mematikan sambungan ponselnya tanpa mengucap salam kepada Rafa.
"Astaga. Gak Rafi, gak Refa, sama-sama gila," batin Rafa. "Heeemz. Kenapa nama Rafi di ponsel Rafa aneh banget?"
(OPPA). Ya Refa menulis nama itu untuk nama Rafi di layar ponselnya.
"OPPAK. Digoreng dadakan buru enak," tawa Rafa kala mengingat nama Rafi di layar ponsel Refa.
--------------
Pagi ini Rafa datang ke kantor lebih cepat dari biasanya. Jujur Rafa penasaran, apakah Refalah yang kemarin memecahkan pot bunga di teras rumahnya, jika iya, berarti Refa mendengar semua percakapan antara Rafa dan Kedua orang tuanya.
Tok
Tok
Tok
Seseorang mengetuk pintu Ruang kerja Rafa.
"Masuk! Seru Rafa.
"Pagi, Pak Rafa," sapanya Ramah.
"Refa. Apa kau kesini untuk mengambil, Ponselmu?"
"Iya, Pak." Refa tersenyum sejuta makna.
"Expresinya biasa saja. Jika dia yang ada di depan rumah kemarin sore, dia pasti akan mengatakan sesutu kepadaku," Batin Rafa namun Refa justru bersikap biasa saja,"
"Kenapa, Pak Rafa menatapku begitu,"
"Tidak," jawab Rafa singkat. "Jika bukan Refa, lalu siapa yang ada di depan rumah kemarin. Apa benar hanya seekor kucing?" Tanya Rafa pada dirinya sendiri.
Refa menautkan kedua alisnya, saat menatap wajah Rafa yang tak biasa.
"Ini, Ponselmu." Rafa menyerahkan benda pipih di tanganya.
"Terima kasih,"
"Sama-sama. Oh ya, Refa! Apa ada sesuatu yang akan kau katakan?"
"Maksud, anda?"
"Ah tidak. Aku hanya bercanda," Jawab Rafa seraya mengukir senyum terpaksa diwajah tampanya. "Berarti benar-benar bukan Refa," batin Rafa lagi.
Refa pun melangkahkan kakinya meninggalkan ruang kerja Rafa, gadis itu pergi tanpa permisi.
Namun beberapa detik kemudian Refa kembali lagi.
"Refa, ada apa. Apa ada yang ingin kau katakan padaku?"
"Tidak, pak!"
"Lalu, ada apa kau kembali lagi?"
"Mau tutup pintu ruang kerjamu," jawab Refa tanpa ragu.
BRAAK.
Refa menutup pintu ruang kerja Rafa hingga membuat Rafa cukup terkejut karnanya.
"Asli gila," upatnya lagi.
___________
Refa menatap layar ponselnya, ada sedikit perasaan tak enak saat membukanya.
"Duh kira-kira, Rafa buka Handponeku, gak ya?" tanya Refa.
Dia pun segera memainkan ponselnya dengan debaran-debaran tak biasa. Maklum Refa menulis Nama Rafa dengan nama yang tak biasa. ( BOS KOPLAK). Ya, nama itulah yang di buat Refa di sana.
Namun tiba-tiba, Refa melotot tak percaya dengan nama Rafa yang telah berubah di layar Ponsel miliknya.
(CALON SUAMIKU). Ya nama itu yang kini tertera di ponsel Refa, sebagai penganti nama Rafa di di layar ponsel miliknya.
"Ehhh. Buset dah! Siapa yang ganti nama dia jadi (Calon Suamiku)." Omel Refa seraya menggigit bibir tipisnya.
Ceklek
Refa kembali masuk ke ruang kerja Rafa. Hal itu sontak membuat Rafa mengukir senyum indah di wajahnya.
"Ada apa, Refa?"
"Apa maksudmu, menulis namamu di ponselku sebagi CALON SUAMIKU?"
Rafa tak menjawabnya dia justru semakin mengukir senyum di wajah tampanya.
"Kenapa anda tak menjawabnya?" Refa cukup heran melihat senyum di wajah Rafa.
"Karna aku, memang calon Suamimu," Jawab Rafa tanpa ragu.
"Haaaaaah__!"
😃😃😁😁
🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀
Ehh Kawan, kasih masukan dong!
Kira-kira, siapa ya yang cocok jadi Visual
Rafa, Refa dan Rafi?"
🤔🤔🤔🤔
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 181 Episodes
Comments
KIA Qirana
7in1
Sapta Eka
Tujuh dalam Satu
🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤
🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿
2021-09-17
0
Ika Kirana🌷SSC🌹
kepo ma ponsel Rafa..... nope Refa d kasih nama calon istri kah?????? hmmmm
2021-02-03
1
Nesa Satria
aduh cie cie🤭🤭🤭
2021-01-16
2