JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK YA.
ANDA BACA KARYA SAYA.
SAYA BACA KARYA ANDA.
MARI SALING MEMBAGI BAHAGIA.
🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀
🌱SELAMAT MEMBACA🌱
Refa tersenyum renyah ke arah Rafa, tawanya seketika saja pecah. Hingga membuat lelaki tampan yang kini bersamanya menautkan kedua alisnya.
Rafa menatap tajah wajah Refa, sorot matanya seolah-olah ingin sekali menelan mentah-mentah sosok wanita yang kini tengah menertawakanya.
Refa memasukan hasil belanjanya ke dalam mobil mewah berwarna merah miliknya. Namun saat Refa akan masuk kedalam mobilnya, tiba-tiba Rafa menarik tanganya dan membalikan tubuh Refa, hingga keduanya kini saling berhadapan, membuat Refa menatap wajah Rafa yang tampan nan rupawan.
"Astaga. wajahnya mirip Kim Soo Hyun," batin Refa yang salah tingkah. "Kau mau apa? lepaskan tanganku!" Ucap Refa kesal.
"Apa hanya dengan ini caramu berterima kasih?" tanya Rafa seraya mengembalikan kotok segi empat yang berisi celana dalam, yang Refa berikan padanya sebagai tanda terima kasih dari Refa untunya.
"Lalu kau mau apa, hah?" Tanya Refa curiga.
Rafa tak menjawab, hanya tatap matanya saja yang semakim tajam dan dalam.
"Tunggu. Tunggu! Wah, wah, horang kaya sepertinya_!" Ucapan Refa tertahan. "Astaga, Pak Rafa. Jangan-jangan anda..!"Otak Refa mulai berfikir nakal😂.
"Apa___?" Rafa bertanya dengan nada tingginya.
"Apa anda memintaku untuk menemanimu tidur satu malam?"
Mata Rafa semakin tajam saja, kekesalan semakin memenuhi benaknya.
"Iya." Jawab Rafa singkat padat dan jelas.
Refa mengernyitkan dahinya seraya mengigit kecil bibir tipisnya.
Ck
"Awwwww_____!" Pekik Rafa. Lagi-lagi Refa menginjak kaki Rafa dan menendang tepat di bagian telur masa depanya.
Refa dengan sigapnya segera menjauhi Rafa, dan meningglkan lelaki tampan itu, merasakan sakit yang luar biasa karna serangan yang dia berikan.
"Refaaaaa___!"
Refa tak menghiraukan teriakan Rafa, dia justru menunjukan jempol tanganya yang mengarah ke bawah.
"Sial_!" Upat Rafa kesal.
Sementara Refa sudah berlalu dari hadapanya, melenggang santai entah kemana, menggunkan mobil mewahnya yang berwarna merah.
Rafa segera masuk kedalam mobilnya pula, lalu menyandarkan tubuhnya di kursi kemudi. Iya sesekali mengusap si telur masa depan, karna merasa masih cukup kesakitan. "Kau baik-baik saja, kan?" tanyanya seraya membuang nafas panjang. "Dasar cewek gila!" upat Rafa lagi.
Deeeerrrrrtttt
Suara getaran dari benda pipih milik Rafa. Dia mendapati nama sang papi dari layar ponselnya.
("Hallo, Rafa. Kau dimana?")
"Aku masih di jalan, Pi. Ada apa?"
("Cepatlah ke Kantor! Mami sudah ada di sini.)"
"Tapi, Pi, aku gagal membawa, Re_." Tut Tut Tut. Belum selesai Rafa berbicara si Papi sudah mematikan sambungan Ponselnya. "Astaga! Kenapa di matiin sih?" cerocos Rafa dengan kesalnya.
Tanpa fikir panjang lagi, Rafa segera melajukan mobilnya menuju kantornya, ada debaran-debaran yang tak bisa di jelaskan, raut wajah Rafa saat ini, tampak sedih. "Haah. Ya sudahlah, terima saja, jika nanti, mami marah." Ucap Rafa dalam hatinya.
🎀 🎀 🎀 🎀
Chiiitttt
Rafa memarkirkan mobil mewahnya tepat di samping mobil milik si mami. "Mami benar-benar sudah datang," batin Rafa.
Tag
Tag
Tag
Dengan pelan Rafa memasuki kantornya. Karna terlalu larut dalam fikiranya, Rafa sampai tak perduli bahwa semua para Karyawan kantor, menyapanya dengan sangat Ramah.
"Kenapa, Pak Rafa?" Tanya salah satu Karyawanya. Melihat sikap tak biasa dari atasanya, maklumlah biasanya jika Rafa datang, pasti ada-ada saja cara Rafa yang selalu membuat kesal para pekerjanya. Namun berbeda dengan hari ini. Rafa benar-benar sedang tak perduli.
.
.
.
Ceklek
Rafa masuk di ruang kerjanya dan ternyata sudah ada sang mami di dalam sana.
"Pasrah. Pasrah. Jika mami tau bahwa aku tak menerima Refa untuk bekerja di kantor," gumam Rafa.
"Anak mami sudah datang. Kamu dari mana sih, sayang?" tanya si Mami perduli.
"Keluar bentar, Mi."
"Sebentar apanya sayang? ini sudah siang."
"Maaf, Mi,"
"Kenapa minta maaf. Apa Mami terlihat marah padamu?"
Rafa melempar senyum terpaksa ke arah maminya. "Duh sebentar lagi, mami pasti akan marah-marah." Ucap Rafa dalam hati.
Ceklek
Seseorang membuka pintu ruang kerja Rafa.
"Siang, Nyonya, hidangan makan siang yang anda minta sudah kami siapkan," ucap si orang itu di sertai senyuman.
"Oke. Terima kasih." Balas si Mami dengan ramah.
"Mami siapkan hidangan makan siang dimana, Mi?"
"Di ruang tunggu, Mami sudah sulap ruangan itu menjadi ala-ala Cafe, biar kamu senang dan nyaman makan siang di sini bersama, mami."
"Baiklah." Jawab Rafa. "Aku sudah siap lahir batin, jika di ruang makan nanti, pasti mami akan mempertanyakan Refa," batin Rafa.
Si Mami menggandeng tangan Rafa, dan membawanya keruangan yang memang sudah dia siapkan
Ck.
Tampak seorang Gadis cantik nan menarik, tersenyum penuh makna ke arah Rafa, yang tengah duduk santai bersama si Papi.
"REFA..." Rafa terkejut dengan kehadiran Refa yang tiba-tiba ada di sana tanpa sepengetahuanya.
"Ada apa. Kenapa kau terkejut dengan kehadiran, Refa, bukankah dia memang Sekretarismu?" Tanya si Mami curiga melihat sikap Rafa yang tak biasa.
"Ah biasa tante, karna tadi waktu, Pak Rafa mengajaku makan siang bersamanya, aku menjawab tak bisa. Jadi wajar sekali jika di terkejut dengan kehadiran saya," jelas Refa dengan senyum penuh makna dengan sorot mata tajam ke arah Rafa.
"Oh begitu," jawab si Mami.
Rafa pun segera duduk di samping Refa, mata Rafa bagai tak mau berpaling darinya. Rafa masih tak percaya, dengan kehadiran Refa yang tiba-tiba berada di kantornya.
"Eheem. Kau dari mana saja? kenapa baru tiba?" tanya si Papi seraya mengedipkan matanya.
Rafa menangkap sinyal tak bisa dari si Papi, sepertinya ada kerjasama antara dirinya dan Refa. "Oh aku baru faham, sepertinya si Papilah yang meminta Refa datang ke Kantornya.
"Haaaaah. Syukurlah." Rafa menarik nafas lega.
Sementara si Papi dan Refa tersenyum penuh makna, melihat exspresi wajah lega dari Rafa.
"Sayang. Kamu makan ini, Ya!" Si Mami mengambikan Rafa makan dengan penuh perhatian.
Sikap si Mami yang tak biasa kepada Rafa membuat Refa tak mampu menahan tawa.
"Ternyata dia tak punya Nyali jika di hadapan sang Mami," Tawa Refa dalam hati.😁
Rafa menatap senyum tak biasa dari Refa, seraya meremas-remas tanganya. "Habislah aku, setelah ini, dia pasti menghardiku tanpa henti," ucap Rafa yang melihat tatapan Refa dengan senyuman yang tak biasa.
"Oh. Iya, Pak Rafa, aku punya sesuatu untukmu," Rafa menyodorkan kotak segiempat yang di balut kertas kado berwarna merah lengkap dengam pita sebagai pemanisnya.
"Ihh so sweet sekali," cetus sang Mami.
Rafa mengambil hadiah yang di berikan Refa padanya. "Terima Kasih," ucapnya walau terpaksa.
Si mami dan si Papi tampak bahagia dengan tingkah dua anak muda yang kini ada di hadapanya.
Acara makan siang bersama Refa berjalan dengan sempurna, si mami menunjukan rasa senangnya, ternyata Refa benar-benar bekerja di kantor Rafa. Walau sebenarnya itu semua terjadi atas bantuan si papi. Tapi syukurlah dengan begitu, tak terjadi perang Dunia ketiga seperti yang di khawatirkan Rafa sebelumnya. Semua ini berkat bantuan si Papi, yang meminta Refa untuk makan siang bersamamanya.
_____________
Rafa menatap tajam kotak Segiempat yang di berikan Refa padanya. Entah mengapa Rafa merasa curiga dengan isi kotak yang kini berada di tanganya. Tanpa fikir panjang Rafa segera membukanya.
Dan benar saja, isi kotak segiempat itu sesuai dengan kecurigaan Rafa. Yang isinya adalah celana dalam disconan yang di berikan Refa padanya tadi pagi. Bahkan ada tulisan yang membuat Rafa semakin kesal dengan ulah Refa untuknya.
(SELAMAT ANDA BERUNTUNG, SEPERTINYA CELANA DALAM INI MEMANG JODOH DENGAN ANDA)
Setelah membaca tulisan itu, Rafa langsung memasamkan wajah tampan rupawan nan membahana.
"Sial__!" Cetus Rafa kesal.
😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂
🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀
**MOHON DUKUNGANYA.
JAGAN LUPA TINGGAKAN JEJAK YA.
LIKE
KOMEN
VOTE
RATE
TERIMA KASIH
SALAM DAMAI RAFA ❤ REFA
🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 181 Episodes
Comments
Nerravieoyhon Yhona
bikin ngakak saja🤣
2021-12-15
1
KIA Qirana
7in1
Like 👍👍👍👍👍👍👍
2021-09-16
0
🦈Bung𝖆ᵇᵃˢᵉ
semangat
2021-08-06
0