IJIN PAK BRATA

"Pradana, ada masalah apa tumben kamu ke rumah papi?" tanya Pak Brata kepada Pradana yang sudah duduk mendekati papinya yang berada di ruang tengah rumahnya.

Yasinta terlihat ditarik oleh Bu sisca ke meja makan yang letaknya dibelakang rumah itu.

" Tidak ada, pi! Aku hanya ingin berbicara masalah serius dengan papi." kata Pradana sambil ikut merokok seperti papinya. Ruangan tengah itu sengaja tidak dinyalakan AC nya sehingga pak Brata dan Pradana terlihat bebas menikmati rokoknya di ruangan itu.

" Katakan saja disini, papi akan mendengar nya." sahut Pak Brata.

" Baiklah!" ujar Pradana dan masih menghisap pelan batang rokoknya yang berada di celah jarinya.

" Sebenarnya sepenting apa sih?" tanya Pak Brata sambil tersenyum dan menatap Pradana.

" Papi! Ini soal kebahagiaan aku yang belum sempurna." jawab Pradana ikut tersenyum.

" Apalagi yang akan kamu cari? Harta, kedudukan, dan juga istri sudah kamu dapatkan. Lalu apa yang belum kamu peroleh? Wanita-wanita?" kata Pak Brata.

" Jika kamu menginginkan banyak wanita, jangan sampai istri kamu mengetahui nya, Pradana." imbuh pak Brata.

" Astaga, papi! Aku bukan tipe pria yang suka bergonta-ganti dengan wanita-wanita liar diluar sana yang tidak jelas itu. Wanita-wanita yang menjajakan tubuhnya demi uang. Aku hanya menginginkan wanita yang disisi aku dengan penuh kasih sayang dan cinta." kata Pradana.

" Hahaha, bagus itu! Pendidikan moral dan nilai agama kamu cukup bagus di aplikasikan dalam langkahmu. Syukurlah, aku sebagai papi kamu sangat bersyukur dengan pendirian kamu itu." kata Pak Brata dengan senyum dan tawa yang senang.

" Papi, aku ingin punya anak!" kata Pradana.

" Loh! Kenapa soal ini kamu utarakan dengan papi kamu. Hal ini sampaikanlah pada istri kamu itu, Yasinta. Mulailah buat program anak jika perlu pergilah untuk berbulan madu bersama dengan Yasinta." kata Pak Brata panjang lebar.

" Soal ini sudah saya bicarakan ke Yasinta. Dan Yasinta sudah mengijinkan dan mendukung nya." sahut Pradana.

" Lalu?" tanya Pak Brata.

" Yang aku maksudkan adalah..." kata Pradana belum bisa melanjutkan ceritanya.

" Sudahlah ceritakan lah yang jelas! Papi tidak ingin bermain tebak- tebak kan dengan kamu, Pradana!" ucap Pak Brata.

" Papi, sebelumnya aku meminta maaf. Sebelum aku menikah dengan Yasinta aku telah menjalin hubungan dengan seorang wanita. Dan dengan wanita itu aku pernah melakukan hubungan selayaknya suami istri atas dasar suka sama suka dan penuh kerelaan hati. Lalu wanita itu kini telah hamil. Dia hamil dari benih yang aku tanam, Pi." cerita Pradana.

Pak Brata terkejut namun tetap masih mendengarkan cerita dari Pradana sampai habis.

" Lalu?" sahut Pak Brata sambil menghela nafas panjang dan mengambil satu batang rokok lagi kemudian dinyalakannya. Kini tarikannya semakin dalam karena ke terkejutannya akan kenyataan yang didengar nya.

" Aku sudah menjumpai wanita itu, Pi. Dan aku ingin menikahi wanita itu. Usia kandungnya sudah hampir empat bulan." cerita Pradana akhirnya.

Kini Pradana diam lalu menyalakan kembali rokoknya.

" Bagaimana tanggapan Yasinta soal ini?" tanya Pak Brata.

" Dia mengijinkan! Dia mendukung aku supaya menikahi wanita itu. Kalau papi tidak percaya, tanyakan sendiri dengan Yasinta. Aku sudah berkata jujur, Pi. Hanya wanita itulah satu- satunya yang benar-benar aku cintai, Pi! Aku tidak pernah sekalipun bermain gila diluar sana, walaupun aku mampu dan sangat punya kesempatan untuk itu." kata Pradana.

" Bukankah dalam agama diperbolehkan beristrikan lebih dari satu, Pi?" tanya Pradana.

" Memang benar! Namun apakah kamu sanggup menahan air mata istri- istri kamu kelak supaya tidak keluar satu tetespun air matanya jatuh? Mungkin saja dalam materi kamu bisa memberikan lebih dan cukup untuk mereka. Namun berbagi perasaan itu, apakah kamu bisa mengendalikan kedua hati istri- istri kamu supaya tidak menangis dalam hati karena tersakiti." terang Pak Brata.

" Masalahnya ini menggunakan hati, Pradana! Dan aku rasa Yasinta kalau boleh memilih sebenarnya tidak menginginkan hal ini terjadi. Kamu yang akan menikah lagi dengan wanita yang kamu cintai itu." kata Pak Brata.

" Tapi, kalau pun tidak diijinkan, kamu pun sudah menghamili nya. Ya sudahlah!" ucap Pak Brata akhirnya.

" Terimakasih, pi! Aku akan berusaha membuat kedua wanita-wanita yang ada di dekat aku bahagia pi." sahut Pradana.

" Baik! Nanti biar mami kamu akan papi beritahu pelan- pelan. Lalu kapan rencananya?" tanya Pak Brata.

" Kalau bisa secepatnya kita berkunjung ke rumahnya, pi. Aku tidak ingin menunggu terlalu lama sebelum perut Mandala semakin membesar." kata Pradana.

" Mandala?" tanya Pak Brata.

Pradana hanya mengangguk pelan.

Episodes
1 PERKENALAN TOKOH
2 PERJODOHAN
3 MANDALA
4 KOYAK SUDAH
5 KESEPAKATAN
6 HAMIL
7 RUMAH TANGGA YANG RUMIT
8 PRADANA DALAM PENCARIAN
9 PERJUMPAAN DENGAN MANDALA
10 BERTANGGUNG JAWAB
11 SAMPAI RUMAH
12 SAMPAI RUMAH
13 IJIN PAK BRATA
14 HATI YASINTA
15 MEMASAK BUAT KAMU
16 YASINTA IJIN KELUAR
17 CERIA
18 NGOBROL BARENG YUK
19 DUDA ISTRI MENINGGAL
20 SANTAI DI KAFE
21 TERBAWA SUASANA
22 ISTIRAHAT
23 AWALNYA NYAMAN
24 AKHIRNYA ADAKAN?
25 HANYA MENCINTAI MANDALA
26 YASINTA INGIN
27 MENANTIMU
28 SAKITNYA
29 SUDAH BERANI NYUBIT
30 ISTRIKU TIDAK TERGANTI
31 NGOCEH TAK JELAS
32 YULIANA SAHABAT YANG DILUPAKAN
33 CURHAT
34 BIAR CEPAT BOBOK
35 MANDALA LAHIRAN
36 DI RUMAH SAKIT
37 TIDAK PERCAYA
38 WANITA KU YANG PENURUT
39 PEMBUKTIAN
40 BEREBUT
41 PINDAH KAMAR
42 SEJARAH PERJODOHAN ANTARA YASINTA DENGAN PRADANA
43 BUKA SEGEL
44 BELAJAR MENCINTAI
45 DI TEMPAT KERJA
46 BELUM SADAR RASA SUKA ITU ADA
47 PERTEMUAN DENGAN NAUFAL
48 MAU ATAU TIDAK?
49 JANGAN BLOKIR
50 AROMA ITU
51 SALING MELENGKAPI
52 DI PUNCAK
53 MALAM PANJANG
54 ROMANTIS NYA PRADANA
55 KECELAKAAN ITU
56 INGATAN ITU
57 PULANG
58 RENCANA CERAI
59 SAKIT TAK BERDARAH
60 BERSIKERAS
61 ADU MULUT
62 PINGSAN
63 BAIK SAJA
64 PELAN- PELAN JELAS
65 SAYANG
66 BERJUANG KEMBALI
67 HAMIL?
68 PERCAYALAH
69 SECEPATNYA
70 MUNGKIN SUDAH JODOHNYA
71 KE PELUKAN PRADANA
Episodes

Updated 71 Episodes

1
PERKENALAN TOKOH
2
PERJODOHAN
3
MANDALA
4
KOYAK SUDAH
5
KESEPAKATAN
6
HAMIL
7
RUMAH TANGGA YANG RUMIT
8
PRADANA DALAM PENCARIAN
9
PERJUMPAAN DENGAN MANDALA
10
BERTANGGUNG JAWAB
11
SAMPAI RUMAH
12
SAMPAI RUMAH
13
IJIN PAK BRATA
14
HATI YASINTA
15
MEMASAK BUAT KAMU
16
YASINTA IJIN KELUAR
17
CERIA
18
NGOBROL BARENG YUK
19
DUDA ISTRI MENINGGAL
20
SANTAI DI KAFE
21
TERBAWA SUASANA
22
ISTIRAHAT
23
AWALNYA NYAMAN
24
AKHIRNYA ADAKAN?
25
HANYA MENCINTAI MANDALA
26
YASINTA INGIN
27
MENANTIMU
28
SAKITNYA
29
SUDAH BERANI NYUBIT
30
ISTRIKU TIDAK TERGANTI
31
NGOCEH TAK JELAS
32
YULIANA SAHABAT YANG DILUPAKAN
33
CURHAT
34
BIAR CEPAT BOBOK
35
MANDALA LAHIRAN
36
DI RUMAH SAKIT
37
TIDAK PERCAYA
38
WANITA KU YANG PENURUT
39
PEMBUKTIAN
40
BEREBUT
41
PINDAH KAMAR
42
SEJARAH PERJODOHAN ANTARA YASINTA DENGAN PRADANA
43
BUKA SEGEL
44
BELAJAR MENCINTAI
45
DI TEMPAT KERJA
46
BELUM SADAR RASA SUKA ITU ADA
47
PERTEMUAN DENGAN NAUFAL
48
MAU ATAU TIDAK?
49
JANGAN BLOKIR
50
AROMA ITU
51
SALING MELENGKAPI
52
DI PUNCAK
53
MALAM PANJANG
54
ROMANTIS NYA PRADANA
55
KECELAKAAN ITU
56
INGATAN ITU
57
PULANG
58
RENCANA CERAI
59
SAKIT TAK BERDARAH
60
BERSIKERAS
61
ADU MULUT
62
PINGSAN
63
BAIK SAJA
64
PELAN- PELAN JELAS
65
SAYANG
66
BERJUANG KEMBALI
67
HAMIL?
68
PERCAYALAH
69
SECEPATNYA
70
MUNGKIN SUDAH JODOHNYA
71
KE PELUKAN PRADANA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!