Mobil Gilang berhenti di basemant pusat perbelanjaan Neo Soho. Mereka berencana akan pergi ke Jakarta Aquarium yang berada dalam mall tersebut.
Mereka bertiga memasuki mall dengan berjalan beriringan.
" Biar aku aja yang gendong." Ucap Gilang pada Amira.
" eh. Nggak usah. Biar aku aja." tolak Amira.
" nggak papa. Kasian kamu capek dari tadi gendong Aisyah. " kata Gilang sembari mengambil Aisyah dari Gendongan Amira.
Amira pun hanya pasrah. Ia akui sebenarnya capek juga. Karna tubuh Aisyah yang nggak ringan.
" yyeeayy... Aicah ceneng deh bica di endong om ganteng " ujar Aisyah senang.
" Yee... bocil kok genit banget sih " Amira terkekeh melihat tingkah keponakan nya yang menggemaskan ini.
Gilang pun gemas dan mencubit pipi Aisyah yang tembam.
" Aku hubungi Lidia dulu ya. " ujar Amira.
" eh. kamu ngajakin Lidia juga ? " tanya Gilang.
" iya. kan aku emang udah janjian sama Lidia dari beberapa hari yang lalu. " jawab Amira.
" kenapa ? " tanya Amira. Ia memandang Gilang heran.
" eehh nggak. nggak papa. " Gilang menggaruk kening nya yang tidak gatal. Ia sedikit gugup. Karna mengingat kejadian dulu.
Amira pun segera menghubungi Lidia. Sementara Amira menelpon, Gilang duduk di bangku panjang yang ada disana sambil memangku Aisyah.
" oke. Baiklah." Amira mengakhiri panggilan nya.
" Lidia baru sampe. ntar nyusul kesini." kata Lidia menjelaskan tanpa di minta.
Gilang Hanya mengangguk.
****
Dari jauh, tampak Lidia berjalan mendekat ke arah Amira. Ia menyipitkan matanya, mencoba memperjelas pandangan nya. Siapa cowok yang duduk bersama Amira sambil memangku seorang anak perempuan.
Ia begitu penasaran. Pasal nya Amira tidak pernah menceritakan tentang kedekatan nya dengan seorang pria.
" Tapi sepertinya aku mengenal pria itu." gumam Lidia.
Lidia mempercepat jalan nya sambil menggandeng Angga.
" Amira. " Lidia memanggil Amira.
Sontak saja Amira langsung menoleh mencari sumber suara.
" Lidia. " Amira berdiri sambil memeluk sahabatnya itu.
" katamu sendirian. Rupanya kamu mengajak kekasih mu ya." ujar Lidia sambil mengurai pelukannya.
" Dia bukan kekasih ku."
" Lidia. " Terdengar suara berat seorang laki-laki di belakang Amira. Lidia merasa tidak asing dengan suara itu. Hingga ia menoleh ke belakang Amira.
deg..
Jantung Lidia seakan berhenti.
" Gi .. Gilang. " lirihnya.
tes... air mata Lidia menetes dengan sendirinya. Dengan cepat Lidia mengusap air mata nya. Dan mencoba mengembangkan senyum nya yang agak kaku.
" hai. Lang." Lidia melambaikan tangan nya ke arah Gilang
" hai. apa kabar kamu Lid. " balas Gilang.
" a-aku baik." jawab Lidia gugup. Karna ini pertama kali mereka bertemu kembali setelah kejadian tujuh tahun silam.
" Apakah dia anak mu? " tanya Gilang sambil menunjuk anak yang berada di dekat Lidia. Gilang mengamati wajah Angga yang terasa familiar.
Seperti pernah melihat nya.
" i- iya. " jawab Lidia gugup
" hai jagoan. Siapa nama kamu? " tanya Gilang sambil berjongkok dengan tidak menurunkan Aisyah dari Gendongan nya.
" Angga. " ucap Angga datar dan agak cuek.
Gilang menyunggingkan senyuman manis nya sambil mengusap kepala Angga.
" Nama om Gilang. " ucap Gilang memperkenalkan diri.
" nggak nanya. " balas Angga masih dengan gaya cuek nya.
Gilang terkekeh. Ia semakin gemas melihat anak yang ada di hadapannya.
" hai Aisyah. " sapa Angga pada Aisyah.
" hai kak Angga " Aisyah melambaikan tangan nya pada Angga.
Aisyah dan Angga sudah saling mengenal. Karna Amira sering mengajak Aisyah bersama nya saat bertemu dengan Lidia dan Angga.
Sedangkan Lidia dan Amira saling berpandangan melihat interaksi Gilaang dan Angga. Yang sebenarnya adalah ayah dan anak.
Lidia segera menarik Amira menjauh dari Gilang. Amira yang tiba-tiba di tarik pun hanya menurut dengan wajah bingung.
" kamu udah lama ketemu Ama Gilang? " Lidia memulai interogasi nya.
" beberapa hari yang lalu Lid. Aku nggak sengaja ketemu sama Gilang. " Amira mencoba menjelaskan.
" Lalu kenapa kamu nggak bilang sama aku kalo kamu ketemu Ama dia.Dan kamu nggak ngasih tau ke aku kalo kamu ngajakin Gilang kesini. " Lidia memijit kepala nya yang tiba-tiba pusing.
" biar jadi kejutan. " Amira nyengir tak bersalah.
" kamu bilang kejutan? Gara-gara kejutan kamu, aku hampir mati kena serangan jantung tau nggak " Ucap Lidia berapi-api.
" hehehe... sorry Lid. Aku nggak bermaksud. "
" mungkin ini juga jalan kamu untuk ketemu Ama Gilang. Dan udah saat nya Gilang tau kalo Angga itu anak nya. " tambah Amira menerangkan.
" Angga anak siapa ? " tanya Gilang yang tiba-tiba sudah berada di belakang mereka. menggandeng dua bocil di kanan kiri nya.
Amira dan Lidia seketika mendelik. Mereka terkejut bukan main.
" emm... Angga... Angga ya anak aku lang. " ujar Lidia gugup. sangking gugup nya, kaki Lidia gemetar. Ia belum siap untuk mengungkap kan kebenaran nya.
Gilang mengalihkan pandangan nya pada Amira.
Amira hanya nyengir kuda. Tidak tau harus menjawab apa.
" ya udah, kita langsung ke atas aja." ajak Lidia sambil menarik tangan Angga. Ia tak mau jika akhirnya akan ketahuan. Karna menurut nya, ini bukan lah waktu yang tepat untuk mengungkap kan kebenaran nya pada Gilang.
Amira dan Gilang akhirnya hanya menurut saja.
mereka menuju tempat yang menjadi tujuan mereka sedari awal.
Gilang mengambil antrian untuk membeli tiket.
Gilang yang membayar semua tiket. Awal nya Gilang dan Amira menolak,
Tapi dengan sedikit paksaan dari Gilang, akhirnya Lidia dan Amira menyetujui tanpa bisa menolak.
Gilang membeli tiket premium. Pemegang tiket premium selain bisa menikmati wahana-wahana yang ada,mereka juga bisa menikmati semua atraksi. Seperti atraksi 5D, serta bebas keluar masuk lokasi selama 4 jam sejak pertama kali memasuki tempat wisata.
Gilang memilih tiket itu karna mereka membawa Aisyah dan Angga. Jadi jika sewaktu-waktu mereka akan keluar, maka saat mereka kembali masuk pun tidak perlu membeli tiket lagi.
Mereka pun berjalan beriringan.
" Serasa punya istri dua ya. Dengan anak yang lucu sepasang pula. " kata Gilang sambil terkekeh.
Sedangkan Amira dan Lidia hanya memutar bola mata mereka jengah.
" nggak lucu. " Ketus Lidia.
" canda kalee. sinis amat " kekeh Gilang lagi.
Lidia mempercepat jalan nya. Sedangkan Amira hanya senyum-senyum melihat drama di depan nya.
" kalian cocok tau. Kenapa nggak jadian aja ? " kata Amira.
" hahaha... ada-ada aja kamu. Ya nggak mungkin lah aku Ama Lidia " ucap Gilang.
jleb...!!!
Hati Lidia terasa di tusuk belati. Sakit. Rasa nya sakit banget. Tak terasa cairan bening mengalir di sudut mata Lidia.Dengan cepat Lidia menyeka air matanya.
Lalu berjalan lebih cepat mendahului Gilang dan Lidia.
Amira yang sangat tau perasaan sahabat nya itu,segera mengejar Lidia.
" tunggu Lid ."
" wooii ..!!" teriak Gilang
Amira tidak menggubris nya, ia terus berjalan meninggalkan Gilang dengan menggandeng tangan Aisyah.
" Nasib. ditinggalin terus ." Gerutu Gilang sambil meneruskan langkah nya.
****
Happy reading 💖💖💖
mohon dukungan nya dengan like, komen, and vote.
jangan lupa kasih bintang 5 ya😁😁😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Qiana
pertemuan mereka, bikin deg degan
🖤🖤🖤💕💙💙💙❤️🌷♥️♥️🖤🖤🖤💛💛💛💖💜💜💖💖🖤🖤🖤💖💛💛🖤🖤🖤💚💝💝💗🖤🖤🖤💗💝💝💚🖤🖤🖤💙💙💕🌷♥️♥️🖤🖤🖤🖤♥️💛💖💜🖤🖤🖤
2021-10-26
0
Dania
Angga...anaknya......
2021-10-20
0
Qirana
Lanjut lagi
💙💙💙♥️♥️♥️♥️💙💙💙💙
2021-10-13
0