Setelah kejadian bersejarah dalam hidup Lidia, ia tidak pernah bertemu dengan Gilang. Lidia mencoba untuk melupakan kejadian malam itu. Ia menjalani kehidupan seperti biasa nya. mencoba melupakan dengan menyibukkan diri nya. Setelah kuliah nya selesai,ia akan bekerja paruh waktu di sebuah cafe.
Tapi jika saat sedang sendiri, ia terkadang merindukan Gilang. Dan kejadian itu akan hadir dalam memori ingatan nya. Sulit sekali untuk nya melupakan malam itu.
Hingga suatu hari hal yang tak pernah Lidia bayangkan sebelumnya pun terjadi. Ia hamil. .!!!
Lidia frustasi. Ia ingin menghubungi Gilang. Tapi tak punya keberanian. Bagaimana jika Gilang tidak percaya ? Hingga ia memutuskan untuk kembali ke kota asal nya.
Betapa hancur nya ibu Lidia mengetahui jika Lidia hamil. Bahkan Lidia mendapatkan pukulan dari ayah nya. Ayah nya sangat marah saat itu. Lidia telah melempar kotoran di muka ayah nya. Betapa malu ayah nya, karna anak yang slalu di banggakan hamil diluar nikah.
Ayah Lidia sangat emosi, hingga mengusir Lidia dari rumah Mereka.
Lidia pun mencoba untuk menghubungi nomor Gilang. Tapi selalu saja diluar jangkauan.Hingga ia memutuskan untuk mencari alamat Gilang. Karna bagaimana pun,anak yang di kandung Lidia adalah darah daging Gilang.
Akhirnya ia mendapat kan alamat rumah Gilang dari teman lama nya. Tapi rupanya takdir tak memihak pada nya. Lidia sampai dirumah Gilang, tapi rumah itu terlihat sangat sepi. Beberapa kali Lidia memberi salam dna mengetuk pintu, tapi tidak ada sautan dari dlaam.
Akhirnya Lidia mencoba menanyakan keberadaan Gilang pada tetangga sebelah nya.
" Nak Gilang dan keluarga nya sudah pindah dari Tiga hari yang lalu neng. Karna nak Gilang diterima kerja disana. jadi ibu nya di boyong kesana. karna disini ibu nya sendirian. " jelas tetangga Gilang.
Lidia menahan tangis nya. Mencoba tegar meski terasa perih. ya, rasa ini sangat menyakitkan untuk nya. Keadaan ini, tak pernah ia bayangkan sebelumnya.
" kalau boleh tau, Gilang pindah kemana Bu. " tanya Lidia dengan suara bergetar menahan tangis.
" ke Kalimantan neng. " jawab tetangga Gilang kemudian.
Lidia hanya diam.
ibu-ibu itu pun diam memperhatikan Lidia. Lalu ibu itu pun berlalu meninggalkan Lidia yang masih mematung.
" Ya Tuhan... aku harus bagaimana sekarang. " Gumam Lidia sedih.
setelah agak lama ia mematung di Depan rumah Gilang, ia pun melangkah pergi. ia menarik koper nya dan berjalan dengan langkah gontai.
Lidia duduk di halte bus tak jauh dari rumah Gilang. Mendongakkan wajahnya ke langit. " Apakah ini sudah takdir ku ? jika memang ini sudah takdir ku, aku akan menerima nya. " ucap nya kemudian. Ia hanya pasrah sekarang.
Lidia menguatkan hati nya. Mencoba menerima takdir hidup nya. Hingga ia memutuskan untuk kembali ke apartemen nya di Jakarta. karna hanya itulah tujuan satu-satunya sekarang. Ia bertekad akan membesarkan anak nya sendiri.
flash back off
Amira mendekati Lidia dan menarik nya dalam pelukan. Air mata lolos begitu saja dari mata nya. Lidia pun menangis dalam pelukan Amira. Selama ini, ia tak pernah punya teman yang di jadikan tempat keluh kesah nya.
" maafkan aku, aku tidak ada saat kamu mengalami ini semua. " ucap Amira kemudian sambil mengusap mata nya yang basah.
" Aku yang salah. Karna aku terlalu tertutup. Bahkan aku menghindari mu. " balas Lidia.
" Aku kalut saat itu. aku tak ingin orang lain tau keadaan ku. " tambah nya kemudian.
" mama kenapa ? " tanya Angga pada Lidia. Angga bingung melihat Mama dan teman mama nya ini menangis.
" mamak nggak kenapa-kenapa sayang. " ucap Lidia lembut sambil mengusap kepala Angga.
Angga hanya diam tanpa ekspresi. mungkin anak kecil itu tau jika mama nya sedang sedih.
" Angga jangan khawatir sama mama ya. Mama baik-baik aja kok. " ujar Amira menenangkan.
Angga hanya menggangguk tanda mengerti.
Tak terasa sudah memasuki waktu ashar. Amira segera meninggalkan cafe untuk menunaikan ibadah shalat ashar. Sebelum nya ia mengajak Lidia untuk shalat bersama tapi Lidia menolak karna sedang datang bulan.
Akhirnya Amira pergi sendiri ke masjid yang tak terlalu jauh dari cafe. Dengan berjalan kaki, Amira menuju ke masjid.
Sesampainya di masjid yang di tuju, Amira segera mengambil wudhu dan melaksanakan shalat.
Happy reading 💖💖💖
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Qiana
Yeayyy....ngebut
2021-10-25
0
🏁Nyno_Ever🏁
Lanjut
💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗
🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤
Love sekebon
💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕
💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚
🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷
2021-09-22
0
Dania
Tujuh dalam Satu
2021-09-14
0