Lidia membuka kedua matanya. Ia merasa terkejut saat mendapati seseorang sedang memeluk nya dengan erat. Kedua matanya membesar. Lelaki yang saat ini memeluk nya adalah Gilang. Lelaki yang sangat ia cintai.
Sejurus kemudian ia ingat apa yang mereka lakukan semalam. Lidia tersenyum malu mengingat adegan panas mereka. Lidia senang, karna ia melakukan nya dengan Gilang. Orang yang beberapa tahun ini di cintai nya. Orang yang slalu ada di hatinya.
Lidia enggan untuk bangun. Ia memandangi wajah Gilang. ' hey lihatlah. bahkan ia sangat tampan saat tidur ' gumam Lidia.
tiba-tiba mata terbuka. Seketika mata Lidia membulat penuh dan langsung terduduk. tubuh nya tegang.
" Apa yang sedang kau lakukan. " tanya Gilang Langsung duduk.
" Apa kita telah melakukan nya ? " tanya Gilang lagi. Dia sama sekali tidak mengingat apa yg terjadi semalam.
Lidia hanya diam membeku. Tidak tau harus menjawab apa.
" emm.. Ki.. kita.."
ck... Gilang berdecak kesal, sambil menarik rambut nya ke belakang.Ia tau, apa yang terjadi semalam. Pasti semuanya sudah terjadi. ia mengusap muka nya gusar.
" Lidia... Maafkan aku. Aku.. aku semalam mabuk "
" Aku tidak bisa mengontrol semua nya. " tambah Gilang dengan raut wajah yang sangat merasa bersalah.
ia tau, Lidia bukan lah wanita yang dengan mudah tidur dengan pria. Bahkan Gilang sangat ingat di tengah kesadaran nya, jika Lidia masih perawan. Dan dia yang sudah merampas nya.
" bodoh.. bodoh .. bodoh. " Gilang memukul kepala nya. Ia sangat menyesali apa yang telah ia lakukan.
melihat itu, Lidia menahan tangan Gilang agar berhenti memukuli kepala nya. Ia sedih melihat Gilang yang seperti ini.
" Gilang... Aku mohon Berhenti !! "
Buliran air mata mulai turun di pipinya.
" maafkan aku Lid. maaf kan kebodohan ku. Harus nya kita tidak melakukan nya. " sesal Gilang.
Lalu Gilang menarik Lidia dalam pelukannya.
Setelah Lidia agak tenang, Gilang mengurai pelukannya.
" Lid, apa yang akan kau lakukan setelah ini ?" tanya Gilang lembut. Sambil memandang wajah Lidia yang basah oleh air mata.
Lidia mendongak kan wajah nya yang tertunduk. melihat wajah Gilang yang terlihat sangat gusar.
" aku.. aku tidak tau " ucap Lidia terbata sambil menyeka air matanya.
Gilang terdiam cukup lama. Ia menghela nafas berat.
Dadanya terasa sesak.
" Aku... "
" anggap saja ini semua tidak pernah terjadi. " ujar Lidia kemudian. Sesungguhnya hati nya sangat sakit saat ini. Mulut nya memang berkata demikian, tapi hati nya tidak.
" apa maksudmu ?" tanya Gilang bingung.
" Anggap saja kau tidak pernah melakukan nya dengan ku. Dan lupakan kejadian tadi malam. " Lidia menggigit bibir bawahnya, menahan sakit di hatinya.
Gilang mendongak kan wajah nya ke atas. menatap langit-langit kamar apartemen Lidia.
Gilang memandang lekat ke arah Lidia.
" apa kau yakin ?" tanya Gilang.
Lidia hanya mengangguk. Ia tak kuasa untuk menjawab. perasaan nya sangat hancur. Ia pun tidak ingin jika Gilang merasa terbebani dengan kejadian semalam. Biarlah, yang semalam akan menjadi kenangan terindah dalam hidup nya.
" Aku akan bertanggung jawab jika setelah kejadian ini kau hamil. " ucap Gilang kemudian.
*deg...
' aku tak kepikiran sampai kesitu* ' batin Lidia.
" ah tidak mungkin kan jika melakukan nya satu kali aku akan hamil ? " ucap nya dalam hati.
Cinta nya kepada Gilang memang sudah membutakan segala nya. Menutup akal pikiran Lidia.
hingga ia dengan sukarela menyerahkan mahkota nya yang paling berharga.
" baiklah. hubungi saja aku jika suatu saat kau membutuhkan ku. " kata Gilang.
Lidia hanya mengangguk lemah. Mungkin semua ini sudah takdir hidup nya. hanya bisa mencintai tanpa di cintai,hingga rela mengorbankan kesucian nya kepada pria yang tak peka seperti Gilang.
" baiklah. aku akan mandi. aku pinjam kamar mandi mu sebentar. " ucap Gilang.
Lidia hanya mengiyakan.
Setelah Gilang menutup pintu kamar mandi, Lidia menutup mulut nya. ia menangis tertahan dengan sekali kali memukul dada nya yang terasa sesak.
" kau bodoh Lidia. Sangat bodoh. " ucap nya dalam hati dengan terus memukul dada nya yang semakin sesak.
setelah itu ia memunguti baju nya yang berserakan di lantai dan memakai nya. Ia merasakan perih yang sangat di bagian bawah tubuh nya.
Sambil menunggu Gilang selesai mandi, Lidia pergi ke dapur untuk membuat sarapan. mencoba berjalan perlahan dengan menahan perih di bawah sana.
Lidia membuat nasi goreng kesukaan nya. Dan membuat omelette untuk Gilang. Karna ia tau, Gilang sangat menyukai omelette.
***
Gilang sudah selesai memakai baju saat Lidia masuk ke dalam kamarnya. Ia melihat Gilang sebentar dan berlalu ke kamar mandi.
" pergi lah ke meja makan duluan untuk sarapan. Nanti aku menyusul. " ujar nya pada Gilang sebelum menutup pintu kamar mandi. Lidia berendam dalam bathtub. Mencoba merilekskan tubuh nya yang terasa pegal. Ia memejamkan mata menikmati waktu berendam nya.
Lidia menyudahi kegiatan berendam nya dan membilas tubuh nya di bawah guyuran shower. Menikmati setiap tetes air yang jatuh mengguyur tubuhnya.
Setelah selesai, ia menggunakan jubah mandi nya dan keluar. Ia segera memakai baju santai nya. celana jeans pendek dan baju kaos putih lengan pendek. Ia membiarkan rambut nya yang basah terurai.
Lidia menuju meja makan dan mengedarkan pandangannya. Tak ia jumpai siapa pun disana.
" kemana dia. " gumam nya dalam hati.
" sadar lah Lidia. kamu itu bukan siapa-siapa Gilang.
Bahkan setelah kejadian semalam pun kau tak berarti apa-apa untuk nya. " ujar nya kemudian sambil mengetuk kepala dengan jari tangan nya.
mencoba menyadarkan diri sendiri.
tring...
tiba-tiba ponsel nya berbunyi tanda pesan masuk.
" Maaf aku tak berpamitan pada mu. aku akan pulang ke kota asal ku. Bus ku akan berangkat pukul 09:00. sekali lagi maaf. Dan terima kasih nasi goreng dan omelette nya. rasanya enak. Dan sekali lagi aku minta maaf atas kejadian tadi malam " pesan dari Gilang.
Lidia hanya memandangi ponsel nya tanpa berniat untuk membalas pesan dari Gilang.
" begitu saja ? " tanya Lidia entah pada siapa.
Ia mengutuk diri nya sendiri. " kau bodoh Lidia. Sangat bodoh. " ucap nya pada diri sendiri.
Lidia pun duduk di meja makan dengan lemah. Hanya mengaduk nasi goreng nya tanpa berniat untuk memakan nya.
" bodoh.. bodoh.. bodoh...!!! " ia mengutuk dirinya sekali lagi.
Happy reading 💖💖💖
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Qiana
Akun ini ketinggalan jauh
Harus ngebut nih
💕💕💙💙🖤🖤💚💚💗💗🖤🖤♥️♥️💕💕🖤🖤💙💙💗💗♥️♥️🖤🖤💚💚💗💗💕💕♥️♥️🖤🖤
2021-10-25
0
🏁Nyno_Ever🏁
Huaaaaaa
Mengapa Bodoh
🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷
♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️
,💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜
2021-09-22
0
Dania
Eka Sapta
2021-09-14
0