Terlihat Amira, Lidia dan Angga duduk di dalam sebuah cafe. .Cafe itu di desain dengan konsep modern. Dengan dinding kaca dan disamping cafe ada sebuah taman yang Instagramable banget. Sehingga banyak sekali anak muda yang melakukan selfie agar mendapatkan foto terbaik disana.
Lidia dan Amira saling bercengkrama melepas rindu. Sembari menikmati minuman dan makanan yang sudah mereka pesan sebelum nya. Sementara Angga, anak Lidia anteng dengan ice cream di meja nya.
" jadi, apa kegiatan kamu sekarang ?" tanya Lidia kepada Amira.
Dia sangat penasaran, apa yang membuat Amira berubah 180 derajat. Karna Aretha yang di kenal nya dulu berpenampilan sangat sexy dan tidak lepas dari barang branded. Wajar saja Lidia sangat terkejut dengan perubahan sahabat lama nya ini.
Sekarang, penampilan Aretha terlihat lebih tertutup dan sederhana . Bahkan sekarang, jauh lebih cantik dengan hijab yang menutupi kepala nya. Yang semakin menambah poin plus kecantikan nya.
" hey... bukan kah kita kesini untuk mendengarkan cerita mu? " elak Amira.
kenapa jadi aq yang harus bercerita ? " lanjut nya.
" Aretha... Aretha... memang nya kamu saja yang penasaran dengan kehidupan ku selama 7 tahun ini ? " tanya Lidia.
Amira hanya mengangkat bahu. Sedangkan Lidia terlihat sangat geram dengan tingkah sahabatnya tersebut.
" eh, panggil Amira aja ya. Aku lebih senang jika di panggil dengan nama itu. " ujarnya kemudian.
" Kenapa? Aretha juga bagus. lagian dari dulu kan aku selalu memanggil dengan nama Aretha."
" ya. Aku nggak nyaman aja dengan panggilan itu"
" baiklah. terserah kamu aja deh " ujar Lidia menyerah.
Amira menghela nafas lega. Entah kenapa Amira terasa sangat tidak nyaman saat mendengar nama Aretha. Meski ia tau tak mungkin ia mengganti nama. Tapi setidaknya nama panggilan Amira lebih nyaman untuk nya.
" Meski penampilan mu sudah berubah 180 derajat, tapi kamu tetap Aretha yang ku kenal dulu. Eh.. maksud ku Amira " Lidia terkekeh sembari menjeda perkataan nya.
"kamu itu masih terasa menyebalkan. " tambah nya. Amira yang mendengar itu hanya terkekeh.
" ayo lah. Aku ingin mendengar cerita mu dulu. Nanti setelah kau menyelesaikan cerita mu, aku juga akan menceritakan tentang kehidupan ku. " bujuk Amira. Karna dia merasa belum siap membuka masa lalu nya, yang bahkan hingga sekarang masih menjadi trauma untuk nya.
" baiklah. " ucap Lidia akhirnya.
Flash back on
Tujuh tahun yang lalu, Aretha, Lidia dan Gilang adalah sahabat yang sangat dekat. Mereka satu SMA dan satu kelas.Hingga mereka terlibat cinta segitiga. Lidia sangat mencintai Gilang. Sedangkan Gilang mencintai Aretha. Aretha tidak pernah tau jika Gilang mencintai nya. Dan dia mencintai pacar nya yang merupakan kakak kelas nya yang bernama Andre. kisah mereka sangat rumit.
Hingga hari kelulusan pun tiba. Aretha, Lidia dan Gilang lulus dengan nilai terbaik. Aretha masih menjalin hubungan dengan kekasih nya hingga ke bangku kuliah. Saat itu, Gilang memberanikan diri untuk mengungkap kan perasaan nya kepada Aretha. Karna Gilang akan pulang ke kota asal nya. Ya, Gilang dan Lidia adalah anak perantauan. Lidia dan Gilang berasal dari kota kecil yang sama. Tapi berbeda dengan Gilang, Lidia termasuk anak orang berada.
Ia mempunyai apartemen sendiri di Jakarta.
Malam itu, Gilang bermaksud menemui Aretha ke rumah nya. Ia memberanikan diri untuk menemui Aretha. Tapi saat Gilang sampai, ia melihat mobil Andre sudah terparkir di depan rumah Aretha.
Gilang pun ragu ingin masuk. Hingga tak berapa lama, pintu rumah Aretha terbuka dan terlihat lah Aretha dan Andre yang berjalan beriringan dengan senyum yang tak henti nya mengembang dari bibir keduanya. Dengan tangan Andre yang bertengger di pinggang ramping milik Aretha. Mereka terlihat sangat mesra.
Hati Gilang sangat sakit melihat nya. Tapi dia mencoba meyakinkan diri untuk tegar. Apa salahnya mengungkapkan perasaan, meski ia tau akan di tolak. begitu pikirnya. Tapi Dengan begitu, aku pun lebih lega untuk pulang kampung, dan aku akan melupakan nya.
Batin Gilang percaya diri.
Aretha yang melihat adanya Gilang, menghentikan langkahnya. Ia menatap kearah Gilang yang berdiri di samping sepeda motor nya.
" Gilang. " sapa Aretha dengan mengerutkan kening nya. Agak terkejut dengan kedatangan Gilang yang tiba-tiba. Ia pun segera menghampiri Gilang yang terlihat masih seta berdiri di tempatnya semula.
" ehh.. Retha. " ujar Gilang kikuk. Dia menggaruk kepala nya yang tidak gatal.
" Ada apa? kenapa nggak nelpon dulu kalo mau kesini ?" tanya Aretha.
sedangkan Andre hanya memandang Gilang dengan sinis. Dia memang tidak menyukai Gilang. Karna dia tau jika Gilang menyukai Aretha. Bahkan Andre sudah sering memperingatkan Gilang untuk menjauhi Aretha. Tapi Gilang masih tidak mengindahkan peringatan nya.
" ada yang ingin aku bicarakan sebentar. Apa aku mengganggu waktu mu? " tanya Gilang tanpa memperdulikan tatapan membunuh dari Andre. Ia mencoba cuek dan fokus dengan apa yang menjadi tujuan utama nya datang kemari.
" eh, iya. Apa yang ingin kau bicarakan padaku ? " Tanya Aretha penasaran.
" Kelihatan nya sangat serius. " tambah Aretha.
" Apakah bisa jika berbicara berdua saja dengan mu. " pinta Gilang dengan melirik ke arah Andre yang sedari tadi tak lepas memandangi nya dengan emosi yang berada di ubun-ubun.
Aretha bingung. Ia mengerutkan keningnya dan menoleh pada Andre. Yang di tatap hanya bergeming dan tak beranjak dari tempatnya berdiri.
Andre mengepal kan tinju nya. Tatapan matanya tak lepas memandangi Gilang dengan tajam.
" sayang, Aku harus berbicara sebentar dengan Gilang. Kamu duluan saja ke mobil. Nanti aku menyusul. " ujar Amira lembut mencoba membujuk kekasihnya.
Andre hanya diam tak beranjak dari tempatnya. Ia sangat geram terhadap Gilang. Jika saja tidak ada Aretha, mungkin saja dia sudah menghajar pria yang tidak tahu malu ini. begitu pikirnya sedari tadi. Sekuat tenaga ia menahan emosi nya yang terasa akan meledak. Ia menjaga image di depan Aretha. Dia tidak ingin Aretha tau sifat aslinya.
" Baik lah. jangan Lama-lama. " ucap Andre akhirnya. Ia mencoba mengalah untuk menang. Ia yakin, bagaimana pun Aretha akan selalu menjadi miliknya. Karena ia yakin Aretha begitu mencintai nya.
Andre pun melangkah mendekati Gilang. Dengan tatapan tajam sembari menunjuk wajah Gilang.
" jangan macam-macam. " Andre memperingati Gilang. Gilang hanya diam dengan tatapan yang sulit diartikan. Tidak terlihat rasa takut sedikitpun dari sorot matanya.
Andre pun berlalu berjalan ke mobil nya. Menunggu Aretha disana dengan pandangan mata yang tak lepas mengawasi mereka berdua. Ia masih tidak rela meninggalkan kekasihnya berdua dengan lelaki yang sangat ia benci.
**Bersambung
happy reading 💖💖💖
Mohon dukungan nya dengan like koment and vote...
terimakasih 🥰 🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Adinda
Lanjut Lagi
🖤🖤🖤🖤🖤❤️❤️❤️💛💛💛🌷🌷🌷💜💜💜💚💚💚💚♥️♥️💗💗💗💕💕💝💝💝💖💖💙💙💙💙💖💝💕💕♥️💚💚💜💜🌷🌷💛💛💛🖤🖤❤️❤️💛💛🌷
2021-10-29
0
Qiana
Jangan inget yang sedih sedih
2021-10-24
0
🏁Nyno_Ever🏁
7in1
💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜
💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗
💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚
2021-09-22
0