" aaaaa.....". Amira menjerit ketakutan.
Dia terbangun dengan keringat dingin yang mengucur di wajah nya. Nafas nya terengah-engah. Bayangan masa lalu yang sangat buruk selalu hadir dalam mimpi nya. Seperti malam ini, Amira kembali mimpi buruk. Sangat sulit baginya untuk menghilangkan masa lalu kelam yang selalu menghantui sepanjang hidup nya.
" Astaghfirullahaladzim ." Amira beristighfar sambil mengusap dada nya. Ia segera mengambil air minum di atas nakas dan meneguk nya sampai habis.
Dia melirik jam dinding yang menunjukkan pukul 02.00 dini hari.
" Lebih baik aku shalat tahajjud. " gumam Amira.
Amira langsung bergegas berjalan ke kamar mandi.
mengambil air wudhu, setelah selesai berwudhu Amira mengenakkan mukena nya. Lalu menunaikan shalat tahajjud dua rakaat. Setelah selesai, Amira melipat mukena yang dia gunakan dan menyimpan nya.
Amira kembali merebahkan tubuhnya ke atas tempat tidur, mencoba untuk tidur kembali. Ia memejamkan mata nya dan tak lama ia terbuai dalam mimpi. Shalat tahajjud yang ia lakukan barusan bisa membuat hati nya tenang. Begitu pula malam malam sebelum nya, ia akan terbangun setiap pukul 02.00 dini hari karena mimpi buruk nya. Tapi Amira tak pernah mengeluh, ia selalu bersyukur.
Ia menganggap itu lah Alarm nya agar terbangun untuk menunaikan shalat tahajjud.
****
Siang itu Amira berbelanja di minimarket tak jauh dari rumah nya.
Amira mendorong keranjang belanja nya dengan berjalan menyusuri rak makanan yang tersusun rapi.
Amira memilih beberapa yang ia butuhkan dan memasukkan ke dalam keranjang belanja nya.
Saat ingin mengambil biskuit kesukaan nya, tak sengaja ada yang menyenggol lengan nya hingga membuat biskuit yang ia pegang jatuh ke lantai.
" maafin Angga ya Tante. " ujar anak laki-laki yang menyenggol Amira tadi.
Amira tersenyum sambil mengusap kepala anak itu. ia memungut biskuit yang terjatuh dan memasukkan nya kedalam keranjang.
" Tante nggak apa-apa kok. " ucap Amira lembut dan berjongkok.
" Angga " Panggil seorang wanita di ujung rak yang berjalan dengan tergesa-gesa.
'mungkin ibu anak ini ' tebak Amira.
" kamu kemana aja sih Angga. mama bingung nyariin kamu. Kalo kamu hilang gimana ? " omel wanita tersebut.
" maaf ma. " jawab anak laki-laki itu sambil menunduk dengan ekspresi lucu yang membuat Amira gemas melihat nya.
" ihh lucu banget sih kamu. " kata Amira sambil berdiri dan mengusap kepala anak itu sekali lagi.
" maaf mbak, jika anak saya mengganggu mbak. " ujar wanita itu meminta maaf.
" ahh nggak kok mbak. Anak mbak sama sekali nggak mengganggu saya. " jawab Amira dengan senyum manis nya.
Wanita itu mengamati Amira dari atas hingga ke bawah. Amira mengerutkan keningnya.
" ada apa mbak ? " tanya Amira heran.
" Aretha . Kamu Aretha kan? " wanita itu bertanya balik.
Amira heran, tidak ada yang memanggil nya dengan nama tersebut kecuali orang yang pernah mengenal nya di masa lalu. Amira pun mulai mengamati wajah wanita itu. Tak lama Amira mengembangkan senyum nya karna dia mengingat wanita yang ada di hadapannya sekarang.
" Lidia. " seru Amira senang.
" iya, ini aku. Lidia. " ujar wanita itu. Yang ternyata adalah teman Amira sewaktu kuliah.
mereka pun berpelukan saling melepas rindu.
" ya ampun Aretha. kamu berubah sekali. hampir aja aku nggak ngenalin kamu . " ujar Lidia sambil mengurai pelukannya.
" allhmdulillah Lid. Aku berusaha untuk menjadi lebih baik lagi.masa lalu yang mengubah ku hingga seperti ini. " ucap Amira.
Lidia pun tersenyum sambil memegang tangan Amira.
" iya. Allhmdulillah ."
seperti nya kamu berhutang cerita kepadaku setelah 7 tahun tidak bertemu. " ujar Lidia.
Amira hanya mengangguk meng iyakan.
" ohya.apakah ini anak mu ? " tanya Amira pada Lidia. Dia melihat Lidia dan angga bergantian.
" iya. ini anak aku dan Gilang. " ujar Lidia dengan tatapan sendu.
" Masya Allah."
" trus, Gilang nya kemana ?" tanya Amira.tanpa melihat dengan jelas tatapan Lidia yang berubah menjadi sendu.
" Gilang...." Lidia menggantung ucapan nya.
" Lid..." ucap Amira sambil mengelus pundak Lidia dengan lembut.
" ada apa dengan Gilang ?" tanya Amira.
" aku akan cerita, tapi nggak disini. " jawab Lidia.
" oke, baiklah. Kita cari cafe dekat sini. " ajak Amira.
Lidia menggangguk setuju.
Mereka bertiga keluar beriringan dari supermarket setelah sebelumnya melakukan transaksi di kasir.
mencari sebuah Cafe yang dekat dengan minimarket tersebut.
**bersambung....
happy reading 💖💖💖
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Adinda
Semangat Septy
💝💝💝💖💖💖💖💖💙💙💙💙💖💖💝💝💕💕💕💗💗💗♥️💚🖤🖤💜💜🌷🌷💛💛❤️❤️❤️❤️💛💛🌷🌷💜💚💚♥️💗💕💕
2021-10-29
3
Qiana
Senang sekali 💜💜💜♥️♥️♥️💕💕💕💙💙💙
2021-10-24
2
🏁Nyno_Ever🏁
Lanjut dukungan
🖤🖤🖤🖤🖤
♥️♥️♥️♥️♥️
💚💚💚💚💚
2021-09-22
2