Amira, Arif dan Natalie sedang berbincang-bincang di ruang tamu saat bel rumah Amira berbunyi. Pembicaraan mereka pun terhenti dan melihat ke arah pintu.
Amira akan berdiri saat bik Ijah berlari dengan sedikit tergopoh-gopoh kedepan untuk membuka pintu.
" biar bibik aja non " ujar bik Ijah sambil berlalu menuju pintu utama.
Amira hanya mengangguk kan kepala nya.
" baiklah bik " ujar Amira mengulas senyum
Amira pun kembali duduk di kursi tempat duduk nya semula.
" Apakah itu Oma dan opa? " tanya Aisyah.
" semoga saja sayang " jawab Amira sambil mengelus kepala Aisyah
Terlihat bik Ijah berjalan ke ruang tamu dengan seorang pemuda di belakang nya.
" maaf non, ada den Daffa. " bik Ijah memberitahu. sontak saja semua yang ada di ruang tamu melihat ke belakang bik Ijah.
" Daffa? " tanya Arif sambil menoleh ke arah Amira.
Amira hanya mengangkat bahu nya tanda tidak tahu.
" kalau begitu, saya kembali ke belakang non,mau bikin minum." pamit bik Ijah
Amira dan yang lainnya hanya mengangguk,
" Assalamualaikum, selamat malam buk. " Daffa memberi salam.
" waalaikumsalam " jawab semua orang.
" ada apa daff ? " tanya Amira.
" nggak ada apa - apa buk. Biasa, ngapel. kan malam Minggu. " Daffa menjawab sambil nyengir. sedangkan Amira hanya geleng - geleng kepala. Dan Natalie hanya senyum-senyum lucu.
"wah, ternyata Amira laku keras ya. Banyak yang ngapelin malam Minggu. " ucap Natalie menahan tawa nya. Dia merasa lucu, pasal nya anak ABG yang notabene murid nya ini pun menyukai guru cantik satu ini.
Amira hanya melotot ke arah kakak ipar nya tersebut.
sedangkan Arif menatap Daffa dengan tajam.
memandang nya dengan tatapan tidak suka. 'bocah bau kencur ini, selalu saja mengganggu ' batinnya.
' apaan sih pak Arif,pakek acara kesini segala. ganggu aja.' batin Daffa sambil terus memandangi Arif dengan tatapan permusuhan. Sedari dulu Daffa memang tidak pernah menyukai Arif meski Arif adalah salah satu pengajar di tempat nya sekolah.
Amira dan Natalie yang menyadari ada perang dingin, mencoba mencair kan suasana dengan berceloteh ria.
tak berapa lama...
" Opa... Oma... " teriak Aisyah, mengagetkan semua orang yang ada diruang tamu. Sontak saja semua mata tertuju kepada dua orang yang muncul dari arah pintu luar.
" mama ... papa... " ujar Amira dan Natalie hampir berbarengan.
Aisyah berlari menghampiri oma dan opa nya, lalu menghambur ke pelukan mereka.
" Aisyah kangen sama Oma dan opa " seru gadis kecil itu sambil menyenderkan kepala nya di bahu opa yang sedang menggendong nya.
" Oma dan opa juga kangen sama Aisyah. " Oma nya menimpali. sedangkan Putra, papa Amira hanya mengangguk menanggapi cucu nya tersebut.
" mama.. papa... Amira juga kangen. " Amira menghampiri orang tua nya sambil merentangkan tangannya memeluk mama nya dan mencium kedua pipi mama nya.
" mama juga kangen banget sayang. "
Natalie pun juga melakukan hal yang sama pada mama nya.
" mama apa kabar? " tanya Natalie sambil melepaskan pelukan nya.
" baik sayang, kamu sendiri gimana ? " tanya mama balik.
s
" baik juga ma.oh ya, mas Satrio mana ma? " tanya Natalie yang memang sejak tadi belum melihat suami nya.
" Nah itu.. " seru papa sambil menunjuk ke arah pintu.
terlihat satrio masuk sambil menarik koper papa mamanya.
" kenapa sayang ?" udah kangen ya ?" tanya Satrio.
" baru di tinggal bentar, udah kangen aja. " tambah nya lagi.
" ih apaan sih mas. " ujar Natalie yang muka nya sudah bersemu merah. Satrio sangat gemas melihat istri nya itu, dan tak butuh lama bagi Satrio untuk mengecup kening istri nya.
" mas... " elak Natalie. karna saat ini dia benar-benar malu karna perlakuan suami nya itu.
" yaa terus aja terus... mesra- mesraan didepan jomblo. bikin iri aja. " seru Amira yang mengerucut kan bibir nya.
" ya makanya buruan nikah mblo. " ucap Satrio sambil menoyor kepala adik semata wayang nya itu.
" kamu sih, banyak yang ngelamar malah di tolak. jadi deh kamu jomblo abadi. " tambah nya lagi, yang membuat Amira makin manyun.
" belum dapet jodoh yang pas aja kak. " jawab Amira.
" Loh itu jodoh didepan mata." Natalie menyaut sambil menunjuk dua orang yang sedang berdiri melihat drama keluarga sedari tadi.
Putra,.Lisa mama Amira dan Satrio menoleh ke arah yang di tunjuk oleh Natalie.
" wow, hebat kamu dek. Diapelin dua cowok sekaligus, mana ganteng-ganteng lagi. import semua. " celetuk Satrio, sambil terkekeh.
" Siapa Mira ? " tanya Mama dan papa Amira penasaran.
" ehh... Pak Arif ini guru yang mengajar di Sekolah yang sama dengan Mira. " Amira mengenal kan Arif kepada mama papa nya. Sedangkan Daffa tidak perlu di kenal kan. Karna mama papa Amira sudah kenal dengan Daffa. Selain murid Amira, Daffa adalah anak dari rekan bisnis Putra,papa Amira.
Papa dan mama Amira hanya saling pandang mendengar Jawaban Amira. Mata mereka menyiratkan rasa kecewa.Pasal nya mereka berharap Amira sudah punya calon suami. Mengingat Amira selalu menolak para pemuda yang di kenalkan kepada nya. Amira masih di Bayangi masa lalu yang membuat nya takut untuk menjalin suatu hubungan. Bahkan Amira masih trauma sampai sekarang.
" malam om,Tante. saya Arif, teman nya Amira. " ujarr Arif memperkenalkan diri.
" malam " jawab mama Amira. sedangkan papa Amira hanya mengangguk.
" malam om, Tante. Apa kabar ?" sapa Daffa tak mau kalah.
" malam juga Daffa. Tante baik, bagaimana kabarmu ?" tanya Mama Amira balik.
" allhmdulillah baik Tante. " jawab Daffa dengan senyum yang selalu mengembang sedari tadi.
" ayo - ayo duduk, masak ngobrol sambil berdiri. " ajak Papa Amira sambil duduk.
Arif dan Daffa menurut kembali duduk. Tampak Satrio dari belakang berjalan beriringan bersama Natalie dengan Aisyah di gendongan nya.
" Pa, Ma . makan malam udah siap dari tadi. gimana kalo kita makan aja ? " ajak Amira.
" ayo - ayo kalo begitu kita makan malam. Nak Daffa dan Nak Arif, ayo kita makan malam. " ajak Papa Amira.
" maaf om, saya udah makan dirumah tadi. " tolak Arif dengan sedikit tidak enak.
" halaah... pak Arif sok nolak. Ayo pak, kapan lagi bisa makan gratis. Palingan juga di kontrakan cuma makan mie instan. " cibir Daffa. Sifat tengil nya mulai keluar.
Tampak Arif melotot ke arah Daffa. ' bener-bener ni anak ' batin Arif.
Yang lain hanya tertawa mendengar candaan Daffa.
" udah yuk, Nak Arif ikut lah makan malam walau hanya sedikit. " ujar papa Amira lagi.
Akhirnya Arif hanya bisa mengangguk, tak bisa menolak. Daffa yang melihat itu hanya tersenyum miring.
Suasana malam Minggu kali ini sangat berbeda bagi Amira. Selain keluarga nya berkumpul, kedua sosok yang hadir pada malam Minggu ini membuat suasana rumah yang biasanya sepi, kini menjadi ramai.
Bersambung...
Happy reading 💖💖💖
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Jazz ♋
👏👏👏👏
2022-05-03
1
Anita
Like like like
2021-12-25
4
Adinda
Sambil kerja, parkun dukungan
💖💖💝💝💙💛💛💚🖤🖤💜🌷♥️♥️♥️💕💗🌷💜🖤💚💛💖💖💙❤️💛💚💜🌷💜🖤💚♥️💕💗💗💗💕
2021-10-29
2