Setelah kesadaran Rain kembali di dunia nyata, ia langsung melihat jam yang ternyata sudah mununjukkan pukul 21:00. Rain langsung pergi kedapur untuk membuat makan malam, dan kali ini ia makan chicken nugget dan sosis ditemani saus tomat cocol kesukaannya.
Rain memutuskan untuk ke kamar dan makan malam dikamar. Setelah ia sampai dikamar, ia langsung duduk di kursi meja belajarnya dan meletakkan piring berisi makanan disamping laptopnya yang kemudian ia nyalakan.
‘Hmm enak sekali sosis dengan saus tomat ini.’
Setelah laptopnya menyala, ia langsung mencari artikel-artikel tentang cara menghasilkan uang dengan cepat di internet. Uang milik Rain yang ada di ATM hanya tersisa 1 jutaan dan ia juga mempunyai beberapa koin emas yang bisa ditukarkan saat dibutuhkan nanti.
Rain membaca sebuah artikel dan katanya salah satu cara mencari uang dengan cepat adalah menjadi bandit dan merampok para NPC maupun para player lain, namun ia tidak ingin menjadi bandit karena menurutnya pekerjaan mereka adalah pekerjaan kotor walaupun hanya digame.
.
.
.
Setengah jam berlalu dan ia tidak mendapat jawaban memuaskan dari pertanyaannya, ia memutuskan untuk berbaring dan meninggalkan piring kotor di sebelah laptop miliknya yang sudah dimatikan.
‘Aku sedang malas mencuci piring hari ini.’
“Hoaamm ngantuknya, sepertinya besok aku akan kembali leveling.” gumamnya dan kemudian menutup mataku
.
.
.
Kriiingg…Kriiingg…Kriiingg
Alarm pagi kembali membangunkan Rain dan ia segera melakukan rutinitasnya yaitu mandi pagi dan sarapan.
Setelah mencuci piring sarapan barusan sekaligus dengan piring tadi malam, ia kembali kekamar untuk langsung bermain Kingdom Online.
“Kingdom Online:Start.”
.
.
.
Rain membuka matanya dan melihat bahwa ia masih berada disebuah gang tempat terakhir kalinya ia login.
‘Kali ini aku akan pergi kehutan yang agak dalam.’
Rain kemudian keluar dari kota dan pergi ke hutan yang agak dalam dimana disana adalah kawasan monster berlevel sedang.
‘Hmm aku berharap tidak mati kali ini.’
Rain menyusuri hutan mencoba mencari monster untuk leveling. Satu jam berlalu dan ia belum menemukan monster satupun, hal ini wajar karena ini juga hutan yang dekat dengan kota para pemula jadi jumlah monster yang ada dihutan ini jauh lebih sedikit dari hutan yang dekat dengan kerajaan.
Setelah beberapa saat ia menemukan sebuah gua yang ia duga adalah tempat tinggal kawanan monster. Rain kemudian memutuskan untuk berjalan memasuki gua tersebut. Gua yang ia masuki memiliki pintu masuk setinggi 6 meter dan lebar sekitar 10 meter.
‘Uhh gelap sekali.’
Rain yang tidak membawa obor ataupun penerangan lainnya mengeluarkan api dari tangannya yang ia gunakan sebagai penerangan yang ia dapat dari emblem api dan tidak menguras mana hanya saja menguras energi sang pengguna secara perlahan.
‘Dengan begini aku bisa melihat lebih jelas.’
Rain melanjutkan perjalanannya dan tak terasa sepuluh menit ia berjalan dan melihat banyaknya tulang hewan yang berserakan di dalam gua.
‘Dengan adanya tulang-tulang hewan disini malah menguatkan teoriku kalau di dalam gua terdapat monster yang menempati.’
Rain tetap melanjutkan langkahnya dan disaat ia sampai keujung gua ia tidak menemukan monster apapun yang tingal disini, hal itu membuatnya heran bagaimana caranya banyak tulang didalam gua. Rain yang sedikit kesal lalu memutuskan untuk keluar dari gua dan mencari monster lain untuk leveling. Disaat ia berbalik dan melangkahkan kakinya tiba-tiba ia seperti menekan sebuah tombol.
Cklik
Seketika batu besar yang ia kira adalah ujung dari gua ini terbelah menjadi dua seakan batu tersebut adalah sebuah gerbang untuk masuk kesuatu rumah.
Setelah batu tersebut berhenti bergerak Rain melihat diruangan yang tadi ditutupi batu sangat gelap.
‘Haah gelap sekali kenapa ini bisa terjadi padahal seharusnya api yang kubuat juga bisa memberi cahaya pada ruangan tersebut.’
‘Lebih baik aku masuk sajalah daripada penasaran.’
Rain melangkahkan kakinya secara perlahan kedalam ruangan dan masih menyalakan api yang ia bawa namun api tersebut hanya seperti sebuah senter yang akan segera mati karena kehabisan baterai.
Rain segera memperkuat api yang ia miliki namun tetap saja tidak ada yang berubah, Rain yang melihat itu semakin memperkuat api miliknya hingga api tersebut berwarna biru dan api tersebut berhasil menerangi ruangan ini walaupun tenaganya cukup banyak terkuras karena hal itu.
Rain lalu segera berjalan-jalan mengelilingi ruangan ini namun hanya terdapat banyak garis yang tidak beraturan didinding ruangan ini.
‘Huft aku sudah berkeliling selama 15 menit dan tidak menemukan apapun disini, kukira karena ruangannya cukup luas aku akan mendapatkan peti harta karun atau apalah itu.’
‘Sialan sepertinya aku terlalu berharap tinggi dan ingin segera mendapatkan banyak uang.’
‘Lebih baik aku keluar dari ruangan tidak jelas seperti ini dan kembali mencari monster.’
Rain segera berjalan kearah pintu masuk dan ingin segera keluar namun yang terjadi justru malah batu yang menjadi pintu masuk tersebut kembali tertutup dengan rapat.
“Haaaa kenapa pintunya malah tertutup.” ucap Rain panik
‘Kalau begitu seharusnya ada tombol untuk membuka pintu itu di sekitar sini.’
Rain kembali mengelilingi kamar selama setengah jam untuk menemukan dimana tombol untuk membuka pintu tersebut namun disaat ia sedang frustasi karena mencari tombol tiba-tiba ada suara.
“Tidak ada tombol yang kau cari di dalam sini.” ucap seseorang dengan suara berat
“Hah siapa kau?” tanya Rain waspada pada seorang pria tua yang tiba-tiba keluar dari bawah tanah.
“Namaku adalah Gallantry sedangkan kau?”
“Namaku Rain, ngomong-ngomong apa maksudmu dengan tidak ada tombol didalam ruangan ini?”
“Tentu saja maksudku tidak ada tombol disini berarti kau tidak bisa keluar dari sini jika sudah terkunci.”
“Bukankah seharusnya ada tombol didalam sini jika diluar saja ada tombol yang bisa digunakan untuk membuka pintu ruangan ini.”
“Asal kau tahu saja ruangan yang sedang kita tempati sekarang adalah sebuah penjara yang disegel dengan segel sihir tingkat tinggi sehingga jika sudah masuk kedalam tidak bisa keluar lagi.”
“Bisa diulangi?”
“Ini adalah penjara dan kita tidak akan bisa keluar.”
“Tidak, aku tidak mau.” teriak Rain frustrasi sambil menjambak rambutnya
“Jangan berisik bocah!”
“Aku bukan bocah dan itu artinya kita sekarang terjebak disini selamanya sambil menunggu seseorang tidak sengaja menginjak tombol sepertiku.”
“Yang kau katakan benar.”
Rain mengamati pria tua yang memiliki rambut dan jenggot panjang yang semuanya sudah beruban ia rasa atau memang dari awal memang berwarna putih. Ternyata pria tua tersebut merupakan NPC karena diatas kepalanya tidak terdapat kursor seperti para pemain.
Rain lalu membuka menu dan hendak menekan logout namun ia kembali teringat jika ia login kembalipun ia akan tetap terjebak disini jadi pilihannya adalah bunuh diri dan mengalami penalti dan kembali ketempat awal ia bermain.
Rain segera mengambil belati dengan tangan kanannya sedangkan tangan kirinya masih setia dengan kobaran apinya. Saat Rain hendak menusukkan belati tersebut kejantungnya tiba-tiba pria tua tersebut langsung
berteriak.
“Hei bocah, hentikan tidakanmu itu, apa kau sudah gila hah?” teriak Gallantry
“Apa maksudmu mengatakan aku gila?”
“Kau ingin bunuh diri bukan?”
“Memang itu tujuanku agar bisa keluar dari sini.”
“Kau pikir kau itu makhluk yang bisa hidup kembali seperti phoenix hah?”
“Tentu saja bukankah kau tahu kalau aku ini seorang player dan seorang player bisa hidup kembali jika terbunuh.”
“Hah? apa maksudmu dengan player?”Tanya pria tua tersebut dengan wajah kebingungan
“Haa kau tidak tau player?”
“Aku tidak mengerti apa yang kau maksud.”
‘Sepertinya terjadi kesalahan sistem yang membuat AI orang ini sampai tidak tahu perbedaan NPC dan para player.’
“Intinya jika aku mati aku bisa keluar dari sini.” balas Rain
“Apakah kau pikir aku bodoh? kau hanya ingin bunuh diri agar tidak tersiksa karena terkurung dipenjara kan?”
“Tidak juga sih.”
“Tenanglah, aku tau kau sedang gelisah sampai ingin membunuh dirimu sendiri agar bisa keluar dari penjara ini, namun aku tahu bagaimana cara agar kau bisa keluar dari penjara ini.”
“Benarkah bagaimana caranya?” tanya Rain dengan antusias karena jika ia bisa keluar tanpa bunuh diri itu artinya ia tidak akan kehilangan uang serta penurunan level karena penalti.
.
.
.
Jika ada saran dan kritikan untuk membangun cerita ini lebih baik jangan sungkan untuk menyampaikkan pendapatmu dikolom komentar ya.
Kalau ada typo tolong kasih tahu yang mana ya, biar aku bisa benerin sehingga ceritanya lebih enak dibaca.
Salam hangat dari author ^_^.
Daaah sampai jumpa di chapter selanjutnya ya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 193 Episodes
Comments
░M░y░o░u░i ░x░ M░i░n░a░
alah sia boy, apakah kata terjebak akan sama seperti cerita di SAO?
2022-02-24
2
Vee
judulnya diganti "Terjebak"
2020-12-03
9
Aku Mati
judul ama ceritanay gak sngkron
2020-12-01
9