Chapter 11-Kembalinya Masalah

Sepuluh menit telah berlalu dan sekarang Rain sudah bisa menggerakkan tubuhnya dengan leluasa. Rain segera bangun dan menyimpan busur di inventorinya sedangkan pedang di punggung, kemudian ia berjalan menuju mayat monster tersebut dan mencabut belati yang tertancap di matanya.

Rain lalu menyimpan belati itu ketempatnya. Rain segera mengambil item yang ia dapat dari monster tersebut. Rain mendapatkan 10 batu roh dari monster tersebut dan mendapatkan beberapa barang yang sangat menarik.

[Item : Jubah Khimaira]

[Ingin memakainya langsung?]

[Ya atau Tidak]

[Skill : Emblem Api]

[Anda mendapatkan emblem api ingin memakainya?]

[Ya atau Tidak]

“Ya.”

Jubah berwarna perak yang terbuat dari bulu singa seketika langsung terpakai di tubuh Rain. Rain juga mendapatkan emblem api, emblem merupakan salah satu skill yang tergolong langka tetapi tidak terlalu langka. Emblem terbagi menjadi 5 jenis yang berbeda berdasarkan elemen yang ada yaitu api, air, tanah, petir, dan udara.

Emblem yang Rain dapat berjenis api, fungsi emblem adalah dapat menggunakan sihir tertentu tanpa mengurangi mana pemain, sehingga emblem sangat diinginkan oleh player yang mengambil kelas Witch/Wizard.

Rain kemudian memfokuskan pandangannya ke jubah yang ia pakai untuk melihat info yang ada.

Nama : Jubah Khimaira

Fungsi : Menambah 15 poin VIT

Durability : 500/500

Kelas : Sedang

‘Durability milik jubah ini sungguh tidak main-main dan fungsinya benar-benar mengerikan, 15 poin bukanlah angka yang sedikit.’

“Status”

Nama : Rain Cloud

Ras : Manusia

HP : 35.000/35.000

MP : 15.000/15.000

Title : [Experienced Adventurers], [Great Starter], [Different Blacksmith]

Level : 35

Poin : 60

AGI : 14

STR : 15

INT : 15

VIT : 27

Skill : [Smith], [Emblem Api]

Class : Archer

Uang : 1.404 koin perak

‘Eh aku langsung naik 22 level setelah membunuh monster tersebut.’

‘Wajar juga sih mengingat level monster tersebut yang menyentuh angka 100.’

‘Gi-gila aku langsung punya 60 poin untuk meningkatkan statusku dong.’

Setelah melihat bahwa ia mempunyai poin yang cukup banyak ia segera membaginya untuk ke semua statusnya masing-masing ia beri 15 poin agar status miliknya tidak terlalu berbeda jauh antara satu dengan yang lainnya.

‘Aku memang hanya membunuh 1 monster sih tapi itu sudah lebih dari cukup untuk leveling, padahal aku hanya berniat leveling sampai aku level 20 saja.’

‘Sepertinya aku akan kembali ke kota dan menjual batu roh milikku saja.’

Rain pergi keluar hutan dengan berlari agar ia cepat sampai ke kota, ia tidak sabar untuk mendapatkan uang hasil penjualannya.

Setelah sampai ke kota Rain segera pergi ketempat dimana ia dulu menjual batu roh. Sesampainya Rain disana, ia segera menghampiri NPC yang dulu pernah bertransaksi dengannya.

“Permisi aku ingin menjual batu roh.”

“Baiklah, kalau tidak salah anda adalah orang yang dulu pernah membunuh Nikolas bukan?”

“Iya itu aku.”

“Berapa batu roh yang anda ingin jual?”

“Aku ingin menjual 44 batu roh.” ucap Rain sambil mengeluarkan semua batu roh dari inventorinya

“Baiklah karena ada 44 batu roh total uang yang didapat adalah 220 koin perak.” ucap NPC tersebut sambil menyerahkan 2 koin emas dan 20 koin perak.

Rain lalu mengambil uang tersebut dan seketika uang tersebut masuk kedalam inventori. Saat ia ingin segera keluar dari tempat itu, ia lagi-lagi dihadang oleh orang di sana.

“Kau akan mati kali ini oleh kakakku.” ucap salah satu dari orang yang menghadang Rain yang tidak lain adalah Nikolas yang pernah Rain bunuh

“Cih lagi-lagi kau.” decak Rain dengan nada malas

“Hahaha apakah kau takut? kakakku adalah wakil ketua dari guild Eternal Darkness.” tawa Nikolas dengan tatapan mengejek kearah Rain

“Kudengar kau berani membunuh adikku ya.”

“Jika adik yang kau maksud adalah setan yang berada di sebelahmu maka itu benar bahwa aku yang membunuhnya.”

“Berani-beraninya kau menghina adikku tepat didepanku.”

Rain yang menghadapi situasi tersebut segera memfokuskan pandangannya pada orang yang katanya wakil ketua guild antah berantah itu.

Nama : Samuel

Level : 23

‘Cih hanya level 23 saja berani menghadangku.’

“Karena kau berani mengganggu adikku maka terimalah kematianmu saat ini.”

Setelah Samuel mengucapkan itu dia segera menarik pedang yang ada dipunggungnya dan mengayunkannya kearah Rain, nampaknya dia seorang Swordsman. Rain yang melihat itu segera mencabut pedang miliknya dan segera mengayunkannya kearah pedang milik Samuel.

Traang

Pedang yang digunakan Samuel langsung terhempas kesamping begitu bertabrakan dengan pedang milik Rain.

“Si-sialan bagaimana kau bisa sekuat itu hanya dalam beberapa hari, padahal kau masih pemula.” ucap Samuel ketakutan

“Untuk orang sepertiku mudah untuk bertambah kuat dalam beberapa hari.” ucap Rain datar

“Cih, sialan.”

Samuel segera berlari ke samping dimana pedangnya terjatuh, namun saat dia sedang berlari Rain segera menendang kakinya sehingga dia tersungkur. Dengan status AGI milik Rain sekarang tidak sulit untuk mengalahkan kecepatan Samuel.

Bruuk

Rain segera mengarahkan pedang miliknya tepat kearah leher Samuel yang sedang tersungkur di lantai.

“Ampuni aku, aku tidak akan mengganggumu lagi.” mohon Samuel ketakutan

“Apa maksudmu kak dia pernah membunuhku kau seharusnya membalasnya.” ucap Nikolas tidak terima

“Diam kau dasar adik bodoh!”

‘Hah drama yang membosankan.’

Rain segera menusuk leher Samuel dan membuat tubuh Samuel menjadi pertikel kecil yang menandakan dia sudah mati. Setelah itu, ia menghampiri Nikolas yang bergemetar ketakutan.

Rain kembali mengarahkan pedangnya, namu kali ini ia mengarahkannya pada leher Nikolas dan menggores kulit miliknya sehingga mengeluarkan darah.

“Aku akan membiarkanmu pergi tapi ingat satu hal jangan pernah mengusikku lagi.” ancam Rain

“Ba-baiklah aku tidak akan mengganggumu lagi.” ucap Nikolas ketakutan

Nikolas segera berlari keluar dari tempat itu dengan tergesa-gesa dan ketakutan. Rain lalu mengambil pedang milik Samuel yang tergeletak dan menyimpannya di inventorinya. Setelah itu Rain segera pergi dari tempat itu karena tidak ingin menambah masalah lain lagi.

‘Lebih baik aku pergi ke toko baju agar pakaianku tidak seperti pemula yang menggunakan jubah keren.’

Rain segera berkeliling kota mencari toko baju yang bisa menarik perhatiannya. Sekitar 20-an menit telah berlalu dan akhirnya ia menemukan toko baju yang dapat membuatnya tertarik.

Toko yang membuat Rain tertarik adalah toko yang bernama Toko Whirlpool. Saat ia memasuki toko tersebut ia cukup terkesan dengan interior yang ada pada toko tersebut.

“Selamat datang apakah ada yang bisa saya bantu?” sambut pelayan disana

“Aku ingin mencari satu set pakaian.”

“Silahkan ikuti saya.”

Rain diantar oleh salah satu pelayan yang bekerja disana ketempat dimana banyak pakaian satu set yang tersedia.

“Saya permisi dulu kalau begitu.”

“Baiklah.”

Rain melihat-lihat banyak pakaian yang ada disana. Ada satu set pakaian yang membuatnya tertarik, baju lengan panjang berwarna hitam polos dan juga celana panjang berwarna hitam dengan corak sisik ular di bagian pahanya. Akhirnya Rain memutuskan untuk membawa pakaian itu ke pelayan tadi untuk membayarnya.

“Permisi, aku ingin membayar.”

“Ah, baiklah.”

“Berapa harganya?”

“Satu set pakaian yang tuan pilih berharga 3 koin emas.”

“Uhuk, berapa?”

“3 koin emas tuan.”

“Baiklah.”

Rain lalu menyerahkan 3 koin emas pada pelayan tadi dan segera memakai pakaian yang baru saja ia beli, setelah itu ia segera keluar dari toko itu.

‘Haah mahal sekali, padahal hanya satu set pakaian saja harganya 3 koin emas, harganya bahkan lebih mahal dari senjata yang kupunya.’

‘Biarlah akunya saja yang terlalu miskin, bahkan dulu uang segini hanya sebagian kecil dari uangku dulu.’

Disaat Rain sedang berjalan keliling kota, ia tiba-tiba dipanggil oleh seseorang yang berada di belakangnya.

Jika ada saran dan kritikan untuk membangun cerita ini lebih baik jangan sungkan untuk menyampaikkan pendapatmu dikolom komentar ya.