Bisakah Kau Membantuku?

Setelah sampai di lokasi, Leon melihat sepertinya Greta tidak sendirian.

Di sana ada Fiona dan beberapa pria besar yang sepertinya adalah pengawal kerajaan.

“Hmm, kalau seperti ini aku tidak bisa berbicara langsung dengannya” gumam Leon dan dia pun menunggu mereka selesai berbincang selama hampir 15 menit.

Karena tidak bisa menunggu lagi, Leon pun memutuskan untuk menculik Greta agar bisa berbicara empat mata.

“Speed up..! Agility up..!” kemudian Leon pun berlari menuju Greta dan membawanya ke hutan terlarang tempat dia menguji kekuatannya tadi malam.

Tak butuh waktu lebih dari 5 menit, mereka pun sudah tiba di hutan terlarang dan Leon membawa Greta masuk lebih dalam lagi.

“Uh, di mana ini?” ucap Greta saat mereka tiba di danau hutan terlarang.

“Kita sedang berada didalam hutan terlarang yang berjarak 30 kilo meter dari pintu kota” jawab Leon.

Greta yang terkejut dengan suara Leon, langsung mengambil posisi untuk bertarung.

“Tenanglah, ini hanya aku, Leon..!” ujar Leon sambil berjalan mendekat kepada Greta.

“Leon? Kenapa kita bisa ada di tempat seperti ini?” Greta pun kembali bersikap biasa karena tahu bahwa Leon bukanlah orang yang berbahaya.

“Aku yang membawamu ke sini karena aku ingin meminta bantuanmu, Greta..!” ucap Leon.

“Hah? Kau tidak sedang bercanda, ‘kan? Bagaimana kau bisa membawaku sejauh ini dengan cepat?” Greta memasang ekspresi yang tidak percaya dengan ucapan Leon.

“Itu akan aku jelaskan nanti saat kau setuju untuk membantuku” ucap Leon.

“Memangnya kau ingin aku membantu apa?” tanya Greta menaikkan sebelah alisnya.

“Aku tahu kau bukan dari kota berkasta budak, dan aku juga tahu bahwa kau adalah seorang tuan putri dari kerajaan Lainard..!” ucap Leon.

“Dari mana kau mendapatkan informasi itu? Apa kau seorang mata-mata yang dikirim untuk membunuhku?” Greta kembali menaikkan kewaspadaannya dan bersiap untuk bertarung.

“Haha, tidak mungkin, aku bukan mata-mata atau apapun yang buruk seperti itu..! Aku hanyalah orang yang ingin meminta bantuanmu dan Fiona” jawab Leon.

“Bagaimana kau bisa tahu tentang Fiona jika kau bukan mata-mata?” ucap Greta lalu dia bersiap akan menyerang Leon.

“Aku bukan mata-mata..! Sepertinya berbicara pun akan percuma..! Oke, aku ini adalah seorang Purist..!” ucap Leon.

Greta mendengar ucapannya lalu senyuman di wajahnya pun langsung tersirat.

“Hahaha, kau seorang Purist? Jangan bermimpi terlalu tinggi, Leon..! Apa kau benar-benar paham dengan apa yang kau ucapkan barusan?” Greta merespons ucapan Leon seperti sebuah lelucon.

“Purist itu sangat langka dan sangat kuat yang bahkan sebuah kerajaan harus tunduk dan sopan kepadanya..! Sedangkan kau, hanya seorang bocah berumur 13 tahun yang membual tentang menjadi seorang Purist” ucap Greta.

Leon tidak berbicara apapun lagi, dia langsung bergerak cepat ke belakang Greta.

“Apa perlu aku buktikan?” Leon benar-benar mengagetkan Greta karena tiba-tiba berada di belakangnya.

“Aaahh, bagaimana kau bisa bergerak secepat itu? Kau kan hanya seseorang dengan kasta budak yang bahkan tidak bisa menaikkan kekuatan ke level 1..!” teriak Greta.

Dia berkata seperti itu karena sepengetahuannya, hanya orang dengan kemampuan level 5 ke atas yang bsia bergerak hingga tidak bisa dilihat dengan mata biasa seperti itu.