Tanpa mereka sadari, sepasang mata menatap murka pada mereka.
Adegan suap-suapan antara Michael dan Tia mengguncang perasaan Olive yang tadi mengikuti Michael ke cafe.
Olive, Melly dan Siska duduk di meja dengan sudut yang berbeda dengan meja Michael. Sehingga Michael dan Tia tidak dapat melihat mereka.
Aldi menghampiri mereka.
"Sudah mau pesan makanan ?" tanyanya
"Iya Mas, saya mau es teh manis sama double chocolate muffin." kata Melly
"Saya mau mochi ice cream sama lemon tea." kata Siska
"Liv....bengong aja lu ! mau pesan apa ?" senggol Melly
"Gue gak bengong kok.
saya pesan orange juice sama mochi ice cream aja mas.
piringnya piring plastik. Buat ngelempar es krim ke muka orang !!" jawab Olive dengan ketus.
"Hahaha...!!" Melly dan Siska tertawa bareng.
"Di cafe ini ada jasa buat ngelempar es krim ke muka orang gak mas ?" tanya Siska ketawa.
Aldi tersenyum
"Disini cuma menyediakan makanan dan minuman saja kak.
emang mau lempar siapa siy kak." tanyanya.
"Tuuh... pasangan di meja sana.." kata Melly sambil menunjuk meja Michael.
Aldi melirik arah yang ditunjuk.
Ko Michael - batinnya.
"Ada tambahan lainnya ?" tanyanya mengalihkan pembicaraan.
"itu aja dulu mas." putus Olive.
"Ditunggu yaa..." jawab Aldi.
Aldi lalu menyerahkan lembar pesanan ke mbak Sari kemudian merogoh ponselnya.
Ko, kamu bikin marah orang ya ?- ketik Aldi.
ting
Michael meraih ponselnya lalu membaca pesan Aldi.
Enggak. emang kenapa ? - ketik Michael.
tuh ada yang mau lempar eskrim ke kamu. - Aldi.
siapa?- Michael
meja 5. terutama cewek baju biru - Aldi
Michael berdiri.
"Bentar ya..
aku mau ke sana bentar." kata Michael
"Oke." jawab Tia pendek masih sibuk dengan laptopnya.
Michael berjalan menghampiri meja Olive.
"sst..sst...Michael tuh." tunjuk Siska.
"Hai.." sapa Michael.
"kalian disini juga."
"Oh..halo Kel. Lu disini ?
sama siapa ?" sapa Siska
Olive diam saja.
"Sama kak Tia. Nemenin dia bikin tugas." terang Michael.
"Berdua aja ?" kejar Melly.
"Iya."
"Emang lu pacaran ya ?" Melly kepo
"Ehm..hmm..." Michael tidak menjawab.
"Eh...diem aja lu. Tumben...biasanya bawel" kata Michael pada Olive.
"Eh..eee... enggak kok. lagi dengerin kalian.." jawab Olive gugup.
"Ya udah yaa...gue tinggal.." kata Michael tersenyum sambil membalikkan badan. Lalu berjalan kembali ke mejanya.
"Sebentar amat..." kata Tia.
"Iya gak mau lama-lama." kata Michael.
"Ooh..kenapa ? itu teman kamu sekelas kan ?" kata Tia yang ingat wajah Olive dan Melly.
"Kangen kalo kelamaan ninggalin kamu." jawab Michael iseng.
"Michael !!" kata Tia.
Tak mampu berkata lain.
Mukanya memerah.
"Ihh..kamu ngegemesin banget kalo mukanya udah merah.!"
Michael menjawil sekilas pipi Tia.
"Michael !!"
Beberapa waktu kemudian Tia menutup laptop dan membereskan buku-bukunya.
Dia mengulet, meregangkan ototnya.
Michael mengangkat wajah dari ponselnya.
Mengamati Tia penuh perhatian
"Apa ?" tanya Tia berhenti ngulet.
"Enggak." matanya menatap Tia.
"Aku serem kalo kamu udah kayak gitu." cetus Tia.
Michael nyengir.
"Kenapa ?" tanyanya
"Kayak mau makan aku bulet-bulet." jawab Tia.
Michael tersenyum.
"Emang." jawabnya
"Hooaaemmm...." katanya bergerak mendekati Tia.
Tangannya lalu menangkup wajah Tia.
"Aaemm...aemmm.." lanjutnya sambil mendekatkan wajah mereka bersua.
"Michael !!!" jerit Tia sambil memejamkan mata.
Michael tertawa lepas.
Lalu diam.
Tia membuka mata.
Mereka saling menatap.
"Michael." bisiknya
Michael tersenyum.
"Kalau bukan disini, udah aku mamam kamu !" tukasnya melepaskan Tia.
Tia memencet bel untuk meminta bill.
"Kamu ngapain ?" tanya Michael.
"Bayar." jawab Tia
"Ngapain bay..." Michael menutup mulutnya.
Lupa kalau Tia tidak tau bahwa cafe ini milik mami.
"Udah biar aku yang bayar." sahut Michael sambil berdiri hendak menuju ke kaunter.
Tia meraih tangan Michael, menahannya.
"Eh..jangan aku yang duluan kesini." kata Tia.
"Pesanan aku lebih banyak." lanjutnya
"Kali ini biar aku." putus Michael.
"Atau..pilih.!
aku yang bayar atau kamu bayar tapi kamu aku mamam !"
Michael mendekatkan mukanya lagi sambil menyeringai licik.
Tia mundur.
"Iya..iya... silakan bayar tuan besar..' katanya
"Untung tadi gue gak banyak mesen. Bisa bangkrut ni bocah kalo keseringan." Tia bergumam.
"Aku gak bakal bangkrut." sahut Michael.
Tia terlonjak.
Ihh...dia denger!
"Abis ini mau kemana kita ?" tanya Michael
"Eh..kamu kalo masih mau disini silakan aja Kel." kata Tia.
"Eitts....mau kabur dari aku ya..
No way...!" kata Michael.
"Ihh..yang mau kabur siapa ?
kan kita juga gak sengaja ketemu disini." kata Tia
"Aku sengaja kesini emang mau ketemu kamu kok.." Michael cepat-cepat menutup mulutnya. Keceplosan.
"Sengaja ? emang tau darimana kalo aku ke sini ?" kejar Tia.
"Kan aku udah buat rantai di hati kamu. Jadi tau kemana kamu pergi." jawab Michael asal.
"Michael !! kalo ngomong sembarangan aja." kata Tia gemas.
"Yuk aku antar kamu." putus Michael.
Tia menoleh tak menjawab.
Mereka lalu berjalan keluar melewati meja Olive dkk.
"Eh.. gue duluan ya.." lambai Michael.
Tia tersenyum dan menganggukkan kepalanya pada mereka.
'"Iya bye..." balas Siska dan Melly.
Sementara Olive tidak menjawab.
Mukanya cemberut.
"Kel.."
Mereka sudah di dalam mobil membelah lalu lintas weekend yang lumayan padat.
"Hmm.."
"Teman kamu yang tadi kayaknya suka sama kamu deh."
"Hm.." Michael malas membahas.
"Kel.!!"
"Kenapa ? kamu cemburu ?" Michael melirik sekilas sebelum memusatkan perhatiannya kembali pada lalu lintas di hadapannya.
"Kamu tu..kalo ngomong ngasal melulu sih !!"
Tia mengerucutkan bibirnya.
"Bibirnya jangan digituin.
bikin napsu tau gak sih ?!"
"Kel...bisa serius gak sih ?!"
"ini lagi serius." senyum Michael.
"Itu lho teman kamu."
"Kenapa teman aku.
naksir ?
Biarin aja. Itu urusan dia."
"Ya..kamu itu ya..apa ya ?
sebaiknya kan kamu harus..ehmm .."
Tia bingung untuk melanjutkan.
"Harus apa ?
naksir juga ?"
"Ya enggak juga.
tapi kamu tu..kalo jalan sama aku melulu jadinya kan.."
Tia tidak dapat melanjutkan perkataannya sendiri.
"Kenapa ?
Orang-orang jadi tau kalo kita jalan bareng ?
ya kan gak papa."
"Ya gak papa.
tapi kan kamu itu adek kelas aku."
"Terus kenapa ? perasaan kan gak bisa dipaksakan.
Perasaan itu sifatnya universal Ti.
melintasi usia, bangsa, suku, budaya."
"Iya siy.
Tapi sebaiknya kamu juga ehmm... apa yaa..
yah..sebaiknya jangan keseringan kita bareng.
Nanti disangka pacaran.
Aku tu 2 tahun diatas kamu lho.
Kamu bisa cari orang yang sepantaran sama kamu.
Bahkan dibawah kamu." papar Tia panjang lebar.
ciiitt...
Mobil menepi dengan tiba-tiba.
"Apa ? Kenapa berhenti?"
tanya Tia bingung
Michael memajukan tubuhnya.
Kedua tangannya menangkap wajah Tia dan menahannya mundur.
Dia menurunkan Wajahnya mendekat.
"Kamu bilang apa tadi ?" desisnya
"Ap...apa ? emang aku bilang apa?" cicit Tia.
Tia menciut melihat Michael yang menatapnya geram.
"Aku gak mau dengar kamu ngomong tentang kakak kelas dan adik kelas.
Kita jalan ya jalan.
Peduli setan sama orang lain.
Jangan pernah menyinggung hal ini lagi.
Dan kamu jangan pernah mencoba lari karena hal ini.
dan kalo kamu kabur..." Michael berhenti.
"Kalau kamu kabur, aku bakal kejar !" lanjutnya.
hah ?!
Tia memerah.
Michael menatap dalam lalu tersenyum.
"Ihh..kamu ngegemesin banget kalo lagi gini.
kiss ya ?"
"Michael !!" jerit Tia
"Iya iya...
Aduh..telinga aku pengeng."
Kata Michael melepaskan wajah Tia dan mengusap-usap telinganya.
...🍃🌹☘️...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 205 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
YG PTG SEIMAN, ITU YG UTAMA..
2024-09-03
1
yuli
lucu deh
2021-04-17
4
MayaDhama mamanya Firhand
Michael kamu bikin anak orang mukanya merah plus deg2an ihh😂😂
2021-04-12
1