Malam itu, Tia dengan selamat diantarkan Michael sampai di kostnya sebelum jam 11.
Tentang status hubungan mereka, Michael bertekad untuk membicarakannya secepat mungkin dengan Tia.
Selama di mobil dalam perjalanan pulang, Tia menolak permintaan Michael untuk meningkatkan hubungan mereka menjadi lebih dekat dengan Michael kecuali pertemanan antara Adik kelas dan Kakak kelas.
Bagi Tia, Michael setara dengan adik.
Tapi bagi Michael, apa yang terjadi di bukit Berbintang adalah cerminan dari perasaan mereka berdua.
Sayangnya...Tia menolak dengan tegas. Baginya, mereka berdua hanya terbawa suasana.
Lagipula..Tia malu kalau harus pacaran dengan adik kelas.
Apa kata teman-temannya nanti ?
Michael harus putar otak untuk membalikkan pendapat Tia itu.
... ☘️🌹🍃...
Hari berikutnya.
"Kurang ajar banget tu.. baru kelas 10 aja udah belagu banget." kata Davina berapi-api
"Ya udah...kita samperin aja ke kelasnya." kata Aster.
"Hayyukklah." kata Tika.
Beramai-ramai teman sekelas Tia yang cewek datang menyerbu ke kelas...Michael.
Tia yang mengikuti teman-teman nya dari belakang berjalan pelan.
Davina menyerbu masuk.
"Mana Melly?" bentaknya
Hebohlah siswa- siswa kelas X IPA 2 tersebut.
Segerombol kakak kelasnya menyerbu masuk.
Tia berdiri menyandar di koridor.
Dia yang merasa tidak mengetahui masalah memilih untuk menonton saja.
Tiba-tiba Tia merasa kelingkingnya dikait oleh telunjuk seseorang.
Tia menoleh. Dilihatnya Michael berdiri disampingnya.
"Ada apa?" tanyanya menganggukkan kepala ke arah kelasnya.
Tia melirik kelingkingnya yang dikait telunjuk Michael lalu menjawab, "Gak tau Kel. Aku cuma ngikut aja ke sini."
"Nyari aku.." senyum Michael.
"Ihh..enggaklah." elak Tia.
"Yuk ikut..." ajak Michael.
"Kemana ?" tanya Tia
"Tempat sepi." jawab Michael sambil menarik kelingking Tia.
Hah ?!
... 🌹...
Michael mengajaknya ke kantin.
Bukan beneran tempat sepi rupanya.
"Traktir aku." katanya sambil menghempaskan tubuhnya ke bangku panjang.
Tia tersenyum.
"Astaga...kirain beneran tempat sepi. Aku udah deg-degan aja.." katanya
Michael bangkit.
"Eh..eh..mau kemana?" tanya Tia.
"Tempat sepi beneran !" jawab Michael.
Tia segera meraih tangan Michael dan menariknya kembali duduk.
"Bang...bakso 2!" teriak Tia.
"mau minum apa ?"
"mineral water aja." jawab Michael.
"Aqua dingin 2." pesan Tia lagi.
Michael sudah kembali duduk. Matanya menatap tangannya yang masih dipegang Tia.
Tia menyadari dirinya masih memegang tangan Michael buru-buru melepaskannya.
"Dipegang terus juga gak papa kok." cetus Michael.
Wajah Tia merah.
"Kel...jangan begitu donk. kan canggung jadinya." tegur Tia.
"Aku gak canggung kok. Kamu aja yang canggung." balas Michael.
"Kel..kamu gak manggil kakak lagi lho ke aku.'" sambung Tia.
"Aku gak mau.
Kalo aku terus menerus manggil kamu kakak, kamu bakalan terus anggap aku ini anak kecil." ketus Michael.
"Lho tapi kenyataannya kan emang kamu adek kelas aku Kel." bantah Tia.
"Kamu jangan menyangkal sama apa yang terjadi antara kita.!" Michael tetap keras kepala
"Michael !!" tegur Tia lagi.
Tia kaget melihat Michael yang emosi.
Tia menghela nafas panjang.
"Ya udah...sekarang kamu maunya gimana ?" tanya Tia mencoba kompromi.
"Kita jadian." jawab Michael pendek.
Belum sempat Tia menjawab,
"Baksonya dik." Bang Kumis meletakkan 2 mangkok bakso di hadapan mereka.
"Makan dulu Kel." ajak Tia.
Michael menatap tajam.
"Kamu mengalihkan pembicaraan." katanya
"Enggak juga. kita makan dulu. nanti kalo dingin gak enak." jawab Tia.
Mereka makan bakso tanpa berbicara.
Tia sesekali melirik Michael.
Michael sama sekali tidak melihatnya.
Dia melepas kacamata lalu meletakkan di samping mangkok bakso.
Tangannya mengusap mata.
Tia menyodorkan tissue.
Michael mengambilnya tanpa melihat Tia.
Tia kembali menarik nafas panjang.
Susah kalo urusannya sama anak kecil - batinnya.
"Jangan terus berfikir kalo aku anak kecil." kata Michael tiba-tiba.
Tia terlonjak.
ehh...kok dia bisa tau pikiran aku ya ? -
"Muka kamu tu...mencerminkan pikiran dalam otak kamu." kata Michael menunjuk jidat Tia.
Tia buru-buru menutup muka dengan tangannya.
Michael tertawa.
Dia terlihat lebih santai.
"Kamu belum mengiyakan pernyataanku." Michael mengingatkan.
Tia lagi-lagi menghela nafas panjang.
"Kel...
kemarin dulu kan aku udah ngomong panjang lebar.
Aku takut terjadi hal yang sama.
Apalagi ngeliat kelakuan kamu hari ini.."
"Kamu..."
Tia mengangkat tangan.
"oke...oke...
Gini aja.
Kita jalan seperti ini dulu.
Kalau ke depannya ternyata perasaan kita menjadi semakin kuat, kita jadian.
Tapi kalau ternyata kita menemukan orang lain yang membuat perasaan kita satu sama lain datar ya berarti kita jadi teman saja.
seperti kemarin-kemarin."
"Kamu mau menguji aku ?" kata Michael tidak puas dengan jawaban Tia
"Bukan.
Tapi membiarkan hubungan kita berjalan apa adanya. Kita FWB." jelas Tia.
"Oke.
Kita liat aja ke depan. Aku yakin kita akan makin kuat." kata Michael bertahan.
Tia tidak menjawab
Dia meletakkan jari ke dahinya.
Duh..kenapa gue jadi terlibat sama anak kecil ? - batinnya.
"Ada syarat lagi." kata Michael menyela lamunan Tia.
"Apa ?"
"Kamu gak boleh menghindari aku.
Not at all!!" tegas Michael
oalaaah...padahal itu yang mau gue lakuin...- batin Tia.
"Baiklah." jawab Tia pasrah.
Michael tersenyum.
... 🍃🌹☘️...
Tia sedang berjalan sendiri pulang dari tempat bimbelnya.
sudah hampir 1 tahun Tia mengikuti bimbel terutama untuk persiapan masuk universitas.
Biasanya Tia bersama-sama dengan teman-teman nya.
Tapi hari ini banyak temannya yang tidak masuk. Mereka semua sedang liburan.
Jadi Tia sendirian.
Samar-samar didengarnya suara langkah kaki mengikuti.
Tia mempercepat langkahnya.
Dia mulai berlari kecil.
Tiba-tiba sebuah lengan menangkap pinggangnya.
Hah...nafasnya tersedak.
Tia takut sekali.
"Hei...ini aku."
Sebuah suara yang dikenalnya menyapa.
Tia menoleh.
Rasa lega menyelubungi hatinya.
Michael.
Rasa lega berganti sebal.
Tia memutar tubuhnya lalu tangannya memukul dada Michael.
"Hei..hei...Tia...!" tangan Michael menangkap tangan Tia.
"Hiihhh...kamu itu bikin takut tau.." gerutunya
Tidak menyadari bahwa lengan Michael masih melingkari pinggangnya.
Tia mengangkat wajahnya, menemukan Michael yang tersenyum padanya.
Lengan satunya masih mengunci tangan Tia sementara lengan lain dalam posisi memeluk pinggang Tia.
Tia menghela nafas dalam.
Sekali lagi dalam posisi terkunci oleh Michael.
Tia bakal terbiasa dengan kehadiran dan sentuhan bocah ini kalau seperti ini terus.
"Lepasin aku Kel."
"Kamu gak akan mukul kan ?" tanya Michael memastikan.
"Enggak !!" tegas Tia.
Michael lalu melepaskan tangan Tia.
"Lepasin pinggangku."
"Ehmm...begini aja gak boleh ?"
"Enggak !!"
Dengan berat hati, Michael melepaskan pinggang Tia.
"Kamu ngapain stalking aku kayak gitu ?"
"Eh...yang stalkingin kamu siapa ?" balas Michael.
"Lha itu...barusan. Bikin jantungan aja." gerutu Tia.
"Tadinya aku mau jemput kamu.
eh..kamunya jalan cepat-cepat gitu.
yaaa..aku ikutin dong." terang Michael.
"Kan bisa kamu manggil nama aku gitu."
"Gak seru kalo gitu !" cetus Michael asal.
"Michael !!" Tia melotot.
Michael tertawa.
"Yuk...mobil aku ada di sana." ajaknya.
"Gak pake SIM lagi ?"
"Tentu saja tidak." jawab Michael enteng.
"Astaga...niy anak."
Michael menarik tangan Tia sambil senyum-senyum.
Tia menatap tangannya yang digandeng Michael.
Mereka sudah sepakat untuk FWB.
Ini salah satunya.
"Mau kemana Kel?" tanya Tia setelah di mobil.
"Kencan dong. Udah selesai belajarnya kan?"
"Kel..ihh...
Kita gak pacaran...kok kencan sih ?"
"Kamu yang minta FWB.
Benefitnya ya kencan dong." jawab Michael membalikkan kata-kata Tia.
Tia memerah.
"Kamu ngegemesin deh !" Michael melirik Tia lalu kembali memusatkan perhatiannya ke jalan.
"Kel !!" Tia makin memerah.
Walaupun lebih muda, tapi Michael lebih tinggi dan besar. Jadi Tia tidak mungkin menganggap Michael lebih kecil karena secara fisik Michael lebih besar dari dirinya.
Lirikan Michael menimbulkan gelenyar aneh dalam perutnya.
Mobil menuju mal.
"Yuk.."
Mereka turun dari mobil.
Michael kembali menggandeng Tia.
"Kel...lepasin.." bisik Tia berusaha melepaskan tangannya.
Michael malah mengeratkan genggamannya.
Mereka menuju cinema.
"Kamu mau nonton apa?" tanya Michael menoleh.
"Ini." tunjuk Tia pada satu poster film thriller.
Michael tersenyum lebar.
"Untung selera kita sama." katanya lalu menggandeng Tia mengantri.
Gandengannya dilepaskan.
Tia menarik nafas lega.
Tangan Michael memeluk pinggangnya.
"Kel !"
"Benefit Ti.. benefit.." kata Michael mengingatkan.
"Kok kamu terus yang dapet benefitnya ?!" bantah Tia.
"Ya kamu juga bisa dapet benefit.
Kamu boleh kok pegang aku. Gandeng aku juga gak papa." jawab Michael dengan manis.
Tia mencubit lengan Michael.
"Aduh !"
"Hmm..aku mulai seneng nih dapet benefit kayak gini" sahut Tia.
"Ti...bukan menyakiti..tapi menyayangi." kata Michael mengusap-usap lengannya.
Tapi tangannya tetap memeluk pinggang Tia.
Mereka maju ke konter.
Michael memilih tempat duduk yang sepi. Ditengah, sebelah pinggir.
Kanan kiri depan belakang tidak ada orang.
Tia menatap Michael.
Tangannya kembali mencubit lengan Michael.
Michael senyum-senyum.
Mereka membeli popcorn dan soda.
Kali ini Tia berkeras membayar.
Michael kembali menggandeng Tia ke dekat pintu masuk.
Tia sibuk menunduk, menyembunyikan wajahnya. Takut ketahuan teman-temannya atau teman Michael kalau mereka nonton berdua.
"Kenapa? Takut ketauan ?" tanya Michael Senyum-senyum.
"Iya ! Kamu..!!" sergah Tia dengan wajah memerah.
Saat waktunya tiba, Tia cepat-cepat menarik Michael masuk.
Didalam masih terang, untungnya Michael mencari tempat duduk yang kosong.
Tia sibuk menutupi wajahnya.
Michael memandangnya. Tersenyum jail.
Direnggutnya tangan Tia...lalu..
"Wooi...gue ngencanin anak kelas dua belas !!" katanya tertawa.
Tia memerah lalu mulai menyerang Michael dengan cubitan dan pukulan.
"Kel ! Aku pulang nih !" ancamnya.
"Jangan...jangan..." cegah Michael sambil tertawa.
Dia meraih tangan Tia lalu tetap menggenggamnya sepanjang film diputar.
Sesekali dilepas untuk mengambil popcorn dan minum.
Selesai nonton, Michael mengajak Tia makan malam di resto cepat saji di mal yang sama.
Kembali Tia sibuk menunduk saat tangannya digenggam Michael kemana-mana.
Michael tersenyum melihat tingkah Tia.
"Ti...cepat atau lambat yang lain juga tau."
"Enggak...kita kan fwb." bantah Tia.
"Terserah kamu deh.."
...☘️🌹🍃...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 205 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
KISAH LO INGATKN KISAH LO PULUHAN THN YG LALU KEL, AKU KEJAR KK KLAS 12, MSKI BRHASIL DI JADIKN ISTRI, TPI JODOH GK LMA, BRJUANG 4 TH, MNIKAH HNY 2 TH KRN DI KHIANATI, DN GARA2 PEBINOR MANTANNYA YG LBH KAYA..
2024-09-03
0
Nana_Ratna
FWB = TTM😅😅😅
2020-12-28
5
DeputiG_Rahma
like like salam DOsb😉😉
2020-12-26
1