Aldi muncul mengantarkan struk pesanan untuk ditempelkan pada meja.
Beberapa saat kemudian struk yang telah ditempel di lepas dan dipindahkan.
Tidak lama...struk itu ditarik lepas dan
dipindahkan lagi.
Kali ini struk ditempel ke tiang kayu di sebelah meja.
Matanya sesekali melirik pada pasangan itu.
Michael yang menyadari perbuatan Aldi tidak bisa berkata apa-apa.
Dia hanya menatap geram.
"Mas, kenapa dipindah-pindah terus struknya ?" tanya Tia heran.
"Owh...eh...ini mbak..biar kelihatan sama yang antar makanannya nanti." jawab Aldi asal.
Michael sudah melototkan mata sebesar yang bisa dilakukan oleh mata sipitnya.
Aldi lalu buru-buru meninggalkan pasangan itu.
Sesaat kemudian mbak Sari mengantarkan minuman.
Mbak Sari ini sebetulnya bagian kasir, tapi setelah mendapat bisikan dari Aldi, dia penasaran. Sari lalu mengantarkan sendiri minumannya.
Dari Sari, kisah Michael mengajak seorang cewek ke cafe menyebar ke seluruh pegawai cafe.
Cici Biliyan, kakak Michael, mahasiswi semester 3 yang sedang libur dan menghabiskan waktunya di cafe maminya menatap bisik-bisik diantara pegawai maminya.
"Ada apa?" tanyanya pada Aldi sang Manager cafe.
"Ko Michael...lagi kencan.."
"Hah ?!..beneran ?"
"Iya ci..liat aja...
kan gak pernah Michael ngajak cewek sendiri ke cafe. Biasanya yang diajak rombongan teman-teman nya kan.." papar Aldi panjang lebar.
"Iya juga...
"Aku mau liat ah.."
"Ehh..jangan ci...ntar aku dimarahin koko." tahan Aldi
"Hmm...ya udah..
mana siniin makanannya..biar aku yang anterin." putus Biliyan.
Bardi sang chef lalu menyodorkan pesanan makanan Michael.
Biliyan dengan cekatan menyiapkan sendok garpu dan sumpit ke nampan lalu berjalan mengangkat nampan menuju meja Michael.
Di meja..Michael dan Tia tampak ngobrol santai ngalor ngidul.
Sesekali tawa lepas dari keduanya.
"Halo...ini pesanan makanannya ya..." sapa Biliyan ramah.
Michael dan Tia mengangkat matanya dari ponsel yang sedang dipegang Michael.
"Selamat menikmati..." senyum Biliyan.
"Iya terima kasih kak.." balas Tia ramah
"Sama.sama..
Silakan menikmati juga suasana cafe kami.
Memang kami sengaja menciptakan suasana romantis di cafe kami untuk pasangan-pasangan muda seperti kalian." senyum Biliyan.
Michael sudah melotot lagi matanya.
Bibirnya komat kamit menyumpah menyuruh cicinya segera pergi.
Tapi Biliyan sengaja tidak melihatnya. Matanya memperhatikan intens pada Tia sambil bibirnya tersenyum.
"Owh..kami bukan pasa...aduh..
apaan siy Kel!" gerutu Tia yang badannya disodok Michael.
"Terima kasih sudah diantar makanannya.
ice creamnya nanti aja.
jangan kirim sekarang." Michael memotong cepat sambil matanya melotot pada Biliyan.
"Baik kak..
terima kasih sudah berkencan di cafe kami.." balas Biliyan.
Lalu dia pergi sambil cekikikan.
"Kenapa tuh waiter ?" tanya Tia bingung
"Enggak tau. Udah gak usah dibahas !" putus Michael sebal.
Di dalam cafe, mami baru saja sampai.
Dia terheran-heran dengan suasana cafe yang tidak biasanya heboh.
"Ada apa Bil ?
kenapa pada heboh sih?" tanya mami sambil membuka laptop.
"Hihihi...mamiiii...
anak mami udah gede..!" kata Biliyan.
"Ya iyalah...lha wong kamu udah semester 3, bentar lagi semester 4. bentar lagi lulus. Tinggal mami kawinin aja deh.." kata mami nyerocos gak jelas.
"Ihh..mami..
bukan Bili..
nooh Michael...!" Biliyan gemes pada maminya.
"Emang kenapa Michael ?
mana tu anak ? sore-sore gini biasanya nongol." kata mami.
"Ada Mi...
tuuh...di meja 17."
"Oya? ngapain dia disana ?" tanya mami kurang peduli.
"Kencan!" jawab Biliyan
"Hah ?! Michael kencan ?"
Sekarang mami memusatkan perhatiannya pada anak sulungnya.
Aldi mendekat.
"Bu.." sapanya.
''Al...beneran si Michael kencan ?" tanya mami tanpa tedeng aling-aling.
"Eh...bu..itu.." jawab Aldi gak enak.
"mana..mana ...
mami juga mau liat.." kata mami langsung bangun.
"Eeh..eh..mam ntar dulu." kata Biliyan menarik maminya duduk kembali.
"Michael nanti marah kalo mami tau-tau nongol di meja mereka.
nanti aja..mami anter ice cream ke meja mereka." terang Biliyan.
"Ooh iya ya...
ntar si Michael ngamuk sama mami.
kalo gitu mami mau telpon oma opa aja ahh.. ngasih tau cucunya udah pinter kencan !" kata mami seraya meraih ponselnya.
"Ya ampuuun mamiii..." jerit Biliyan tak percaya
10 menit kemudian Oma dan Opa pun muncul.
Mami menyambut mereka sambil cipika cipiki.
"Duduk mam...pap..
aku mau anter ice cream dulu ke meja mereka."
"Al...mana celemek mami? mami mau anter ice cream.!"
"Ehh... oma juga mau ikut donk..." kata oma.
"Ihh..oma ! jangaaan...
oma sama opa ntar aja jalan-jalan keliling taman." usul Biliyan.
"Ini ice creamnya Bu." kata Aldi sambil meletakkan nampan.
"Lho..cuma 1 ?
kok sendoknya 2 ?" tanya mami.
"Emm..iya kata Ko Michael, biar romantis sepiring berdua." kaya Aldi.
"Ciiee ileee....si Michael udah gede beneran mam !! sempet-sempetnya dia mikirin sepiring berdua !" jerit Biliyan.
"Astaga....cucu oma !" Oma menepuk jidatnya.
Opa menggeleng-geleng kepalanya melihat tingkah cucunya
Sementara mami sudah berjalan menenteng nampan ke meja 17.
"Haloo...sudah bisa disajikan ice creamnya ya ?" tanya mami sopan.
uhuhk...uhuk..uhukk...Michael keselek.
"Ehh..Michael keselek ya ?"
Tia buru-buru menepuk punggung Michael.
Mami langsung menyodorkan gelas ocha ke depan Michael.
Tia mengambilkan tissue sambil tangan yang satunya tetap menepuk punggung Michael.
"Kamu kok jadi sering keselek Kel ?" tanya Tia bingung.
Michael tidak menjawab. Wajahnya sudah semerah semangka. Padahal Michael punya warna kulit putih.
Dia tidak menyangka kalau maminya sendiri yang akan mengantarkan ice cream pesanannya.
dan itu..
apa itu ?
Oma ? Opa ?
Astagaaaa...Michael menepuk jidatnya.
Dilihatnya oma dan opanya berjalan menyusuri taman sambil menengok ke arah mereka.
astagaaa.
Gimana gue bisa pedekate dengan tenang ! gerutu Michael.
"Gimana dek...udah enak ?" tanya mami membuyarkan pikiran Michael.
"Eh...uhuk..udah kok.
udah gak papa..." usir Michael halus.
"Oh..baiklah.
Selamat menikmati ice creamnya.
Kafe kami memang sengaja dikonsep roman..."
"iya..iya..udah." usir Michael.
"huss Kel...gak boleh gitu.." tegur Tia.
Tia lalu memutar kepalanya menghadap mami.
"Terima kasih tante, teman saya sepertinya sudah baik-baik saja.
Terima kasih juga, hidangannya enak."
"ooh..teman ya dek..
Tante kira pacar.."
uhuk..uhuk..uhuk...
"ini teman saya tante..." senyum Tia.
"Baiklah..
Silakan dinikmati ice creamnya.
Kalo kurang, minta temannya pesankan lagi ya. Kita akan kasih gratis khusus untuk kalian."
tutup mami.
"Terima kasih tante." senyum Tia.
Setelah mami meninggalkan mereka, Tia menghadap Michael.
"Kel....udah enak?
mau dimakan ice creamnya?"
"Iya kak...kita makan bareng ya..?" pinta Michael.
Michael lalu menyodorkan 1 sendok pada Tia.
Tia menyendok dan memasukkan potongan ice cream ke dalam mulutnya.
"Hmmm...enak. Kulit mochinya juga terasa."
Matanya terpejam merasakan sensasi dingin dalam mulutnya.
"Iya ya kak ?" tanya Michael pura-pura gak tau.
Michael menoleh dan terpana. Mulutnya menganga.
Dilihatnya Tia memejamkan mata, lidahnya terjulur menyapu bibirnya yang masih ada sisa ice cream.
Wajahnya mencerminkan kenikmatan.
"kak.." panggilnya.
"hmm?" jawab Tia membuka mata.
"Aku mau donk jadi ice creamnya.."
Hah ?!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 205 Episodes
Comments
Lia Shechibie'slove
keluarga Michael enak lucu,
2022-09-11
2
MayaDhama mamanya Firhand
seru keluarga Michael pada kepo anaknya deket2 cewek😂😂😍😍
2021-04-11
3
Ivha
sakit ya ampun.. nih keluarga michael isinya orang2 gesrek apa gimana ya😂😂
2021-02-26
3