hahh...
hahh...
hahh...
Tia terengah-engah.
Babak kedua tadi sangat menguras tenaga.
Kembali Michael menyodorkan handuk dan botol minuman isotonik.
Dia sudah seperti asisten Tia saja.
Tia mengambil asal tanpa melihat siapa yang menyodorkan.
Tia menghempaskan diri ke lantai lapangan.
Mengelap dahi dan leher, lalu menenggak cairan menyegarkan itu.
Lututnya sudah tidak terasa nyeri lagi.
Tertutupi rasa lelah.
Setelah nafasnya teratur, Tia menoleh pada orang yang menyodorkan handuk dan minum. Hendak mengucapkan terima kasih.
Melihat Michael yang berjongkok disebelahnya.
"Lhooh...Michael ?! masih disini?" tanya Tia kaget.
Michael senyam senyum.
"Eh..bentar yaa...aku ke Nathan dulu"
Tia berlari ke Nathan.
"Than...gue ganti dulu deh. capek banget."
"Iya. gue emang mau ganti lu dulu. Lu istirahat aja dulu." balas Nathan.
"oke ...tengkyu..."
Tia kembali duduk selonjor di sebelah Michael.
"Kak, pindah yuk ke sana...lebih teduh." ajak Michael.
"Hadduh...aku dah pewe nih Kel." jawab Tia
"Sini aku bantu."
Michael menyodorkan tangannya.
Tia kemudian menggenggam tangan Michael dan Michael menariknya berdiri.
Tanpa melepaskan pegangan, Michael menarik Tia menuju tempat yang teduh.
"sini aja Kel." kata Tia.
"oke..."
Michael pura-pura lupa melepaskan tangan Tia.
Tia pun berusaha menarik tangannya.
"Jangan." kata Michael tanpa melihat Tia.
"Kel...lepasin tangan aku" bisik Tia
"Sebentar lagi." jawab Michael.
"Kel...gak enak dilihat orang. Nanti disangka kita pacaran" kata Tia.
"Emang kenapa kalo kita pacaran ? " sahut Michael ringan.
Deg.
"Kel...kamu tu adik kelas aku.
beda 2 tahun lhoo.
ya gak pantes pacaran lah" Tia panjang lebar.
Michael menoleh. Menatap Tia tajam.
Matanya yang sipit, dibingkai oleh kacamata mengamati wajah Tia dengan intens.
Lalu dia tertawa sambil melepaskan tangan Tia.
"Ya ampun kak....serius amat!" katanya cengar cengir.
"Nakal kamu yaa..." pukul Tia pada pundaknya
"Idih kakak.
Masak iya cuman megang tangan bentaran aja gak boleh" balas Michael.
"Ya gak boleh donk" omel Tia
"Yaah kakak pelit"
"ihh...niy adek kelas minta ditoyor yaa.." tawa Tia lepas.
Mereka berdua tertawa.
Tia menenggak kembali minumannya. Menghabiskan sisa yang ada di botol.
"Mau lagi kak "' tawar Michael.
Tia mengangguk.
"Tunggu disini." kata Michael
"Aku ikut Kel.."
Michael menawarkan tangan untuk membantu Tia berdiri.
Tia lalu menyambut tangan Michael.
"Ti...mau kemana ?" teriak Nathan.
"Bentar...gue beli minum dulu !"
Nathan memberi tanda oke.
Tia mengikuti Michael yang berjalan duluan.
Jari tangan mereka masih terkait.
Tia mencoba menariknya tapi Michael semakin mengeratkan kaitan jarinya.
"Kel...lepasin!"
Michael melepaskan kaitan jarinya.
Tia menarik nafas lega.
Tapi kemudian Michael menggenggam telapak tangan Tia.
"Kel !!"
Sampai di gerai mpok yang jualan minum , Michael memesan 2 botol isotonik.
"Kel...aku mau air putih aja" kata Tia yang tangannya masih digenggam Michael.
Mukanya memerah menyadari pandangan beberapa orang yang melihat dia digandeng Michael.
"Ganti mpok. 2 aqua ya. Dingin." kata Michael sambil meraih dompet dari saku.
"Kel..biar aku aja."
Michael tidak menanggapi. Langsung membayar 2 botol air tadi.
Kemudian menarik Tia kembali ke lapangan.
Michael membuka botol lalu menyerahkan pada Tia yang langsung meminumnya.
"Ayo kumpul..kumpul..." ajak Nathan.
"Kel aku ke sana ya..." Kata Tia meninggalkan Michael.
Sampai di tempat teman-temannya..
"Cie...cie... baru jadian yaa.." goda Tika
"hah ?!' enggak !" kata Tia.
"Gak jadian tapi gandengan." kejar Tika
Nathan nyengir.
"Jadian juga gak papa kok.
si Michael tu baik anaknya.
kan barengan basket sama gue." katanya.
" Uhuuuyy...." seru Ambar
"aah...kalian tu kalo dibilangin gak percaya .!!" tukas Tia.
"Percaya kok percaya..." kata Davina sambil masuk lapangan.
Tia mengikuti sambil cemberut.
Prittt.
Pertandingan kembali dimulai.
Saling susul angka kembali terjadi.
Point untuk tim Tia.
Tia serve.
Pritt...
Tia melambungkan bola, melompat lalu memukul dengan tangan terbuka.
Bola melintir menuju ke tengah lapangan.
Tim lawan mencoba melambungkan tapi bola melintir ke luar.
out !!
Pritt
Tia bersiap serve.
Prittt
Tia melambungkan bola, melompat dan memukul keras.
Kekuatan pukulannya membuat takut lawannya.
Bukannya diambil, malah menyingkir.
Masuk !
Michael tersenyum senang.
that's my girl - batinnya.
Kembali bersiap serve.
Tia mengibas-ngibaskan tangannya.
Pritt
Tia melambungkan bola, melompat lalu memukul kencang menuju tepi lapangan.
Bertekad untuk menyelesaikan babak ini.
Tim lawan berusaha memukul balik.
Tapi karena bolanya melintir malah melambung keluar.
Out.
Tinggal satu point lagi.
Tia mengatur nafas.
Matanya memindai posisi lawan yang paling lemah.
Prittt
Tia melempar bola, melompat lalu memukul keras.
Bola melintir keras menuju tengah area lawan.
Lagi-lagi anggota tim lawan yang terlemah menyingkir melihat bola yang meluncur keras.
Pritttt
Yeaayyy....
Tia dan teman-teman nya melompat-lompat.
Nathan Randy, Aster dan teman lainnya menyerbu masuk lapangan.
Mereka saling berpelukan sambil melompat-lompat.
Beberapa membawakan minuman bagi tim voli.
Michael berjalan menghampiri membawa handuk dan botol minuman.
Tia menoleh.
Tersenyum lebar menghampiri Michael.
"Kel !" Tia menghambur memeluk Michael.
Lupa kalau Michael bukan teman sekelasnya.
Tidak mau menyiakan kesempatan langka, Michael balas memeluk Tia.
Tiba-tiba Tia menyadari bahwa dia memeluk Michael.
Adik kelas bukan teman sekelasnya.
dengan
Buru-buru dilepaskannya pelukannya.
Mukanya memerah.
"Eh..maaf..maaf Kel..aduh..aku keringetan gini malah ngotorin kamu." katanya menutupi rasa malu yang mendera.
"Gak papa kok...sering-sering aja.." kata Michael sambil menyodorkan handuk.
Tia meraih handuk lalu menekan mukanya yang masih memerah. Sekaligus menghilangkan rasa malu.
"Nih minum.." kata Michael.
"Ehmmm..." Tia menenggak minumannya.
"Ti...Tia.." panggil Aster.
"Kel..aku kesana dulu ya.." katanya
"Oke...aku tinggal ya." kata Michael.
Tia mengacungkan jempolnya lalu berlari ke arah Aster.
"Pacaran mulu lu!" kata Tika
"Enak aja. adik itu...adik." elak Tia.
"Halah ! gue sama adik gue gak pernah pelukan." sambar Ambar
"Iya..tadi gue lupa kalo dia bukan sekelas." kata Tia menepuk jidatnya.
"Elu nganggep adik, tapi dianya mah enggak deh" kata Aster mengingat saat menonton basket kemarin.
Tia terdiam.
Ahh,..gak mungkin. Dia kan kelas X batinnya membantah.
... *************...
Tia berjalan pulang bersama teman-teman satu kostnya.
Gaby, siswa kelas X berjalan mengiringi langkahnya.
"'Kak Tia..." katanya membuka obrolan
"Kakak kenal Michael ya?" tanyanya lagi.
"Kenal. kenapa?"
"Kenal dimana?"
"Waktu ujian kan Michael duduk samping aku Gab. Makanya jadi kenal."
"owh...iya yaa...kita kan kelasnya disatuin ya."
"Naah ituuu...kamu baru nyadar yaaa." canda Tia.
"ehmm... Michael banyak yang naksir tuh kak." cerita Gaby. "dari kelas lain juga."
"Oya...? kamu juga?" senyum Tia.
"Aku enggak lah. Aku udah kepincut Ji chang wok. Udah gak bisa ke lain hati deh." kata Gaby si pecinta drama korea.
"Ett dah ni bocah....."
Mereka terus mengobrol hingga tiba di kost.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 205 Episodes
Comments
Eka Mawar Sakura
ska bgt
2021-05-09
2
Kas Gpl
gemess deh
2021-01-07
2
moonlight destiny.
ketawaa dongg si ambar py ade g pernah meluk ade ny sm sekali, nangiss w liat ny masa dri kecil g prnh? astagfirullah ketawa 😭🤲🏻
2020-12-27
2