Esoknya...
"Kak!!"
"ooh...hai Michael..." lambai Tia
"Mau basket ya? lawan siapa?"
"lawan X IPS 2 kak. Doain yaa.."
"Pasti donk...ntar aku sorakin dari pinggir lapangan deh.!" janji Tia
"beneran lhoo yaa..."
Tia mengangguk sambil tersenyum.
Michael pun berlalu menuju lapangan.
"Ti...beneran lu mau nonton basket" tanya Aster
"Beneran lah..gue janji. Kita beresin dulu seragam volleynya."
Selesai membagikan seragam volley untuk para pemain volley di kelas mereka, Tia dan Aster menuju lapangan basket.
Di lapangan pertandingan sudah berlangsung beberapa saat.
sorak sorai para penonton memenuhi lapangan indoor sekolah.
Posisi seri.
Nampak Michael sedang mengelap keringat yang bercucuran.
"Ter...gue ke kantin dulu bentar. Beliin minum buat Michael.." kata Tia.
"oke..."
Sesaat setelah kembali dari kantin.
Prittt
Tia melambai-lambaikan botol air mineral pada Michael.
"Kel...tuh ada kakak kelas yang ngelambain minum buat elu." kata Robert.
Michael menengok ke arah telunjuk Robert.
"ah.. Kak Tia.." senyum Michael.
Michael lalu menghampiri Tia.
"Nih...minum dulu" kata Tia seraya menyodorkan botol minuman pada Michael.
"Terima kasih Kak..." balas Michael lalu menenggak minumannya.
"dikasih doping gini sama kakak...makin semangat nih aku" lanjutnya.
"iya donk...kudu menang ya.." kata Tia memberi semangat.
"pasti Kak!"
Prittt.....
Pertandingan dilanjutkan.
"Michael....ayo Michael..!!" jerit Tia
"Putraaa...oper..oper.." jerit Gaby teman sekelas Michael.
"Sandiii.....bawa San...!!"
"shoot...shoot..!!"
Pritttt.
Pertandingan berjalan ketat.
Michael sudah bercucuran keringat.
Pritt.
Pergantian pemain.
Michael keluar.
Tia beranjak hendak menawarkan handuk kecil.
Langkahnya tiba-tiba terhenti.
Dilihatnya seorang gadis sedang menyeka dahi dan leher Michael.
Tia berhenti. Tidak berniat mengganggu momen itu.
Dia memalingkan wajahnya.
kembali mengobrol dengan Aster.
Michael tersenyum dan mengucapkan terima kasih pada Olive.
Sebelum tangan Olive sampai di lehernya, ditahannya tangan itu.
"tengkyu Olive....biar gue aja yang ngelap. kasian lu...keringat gue bau" katanya cengar cengir.
Olive nampak kecewa.
Michael lalu menoleh ke arah Tia, berdiri dan melangkah menuju Tia.
"Kak...." senyumnya.
"Loh...kok kesini?"
"emang kenapa kak?"
"Bukannya tadi kamu lagi sama pacar kamu?"
'"Kakak nuduh aja..!" elak Michael
"ett dah bocah...kagak kenapa-napa kalee kalo lagi bareng pacar mah.." kata Tia.
"bukan pacar kak..teman kok..''
"pacar juga gak papa kok Kel..." sambar Aster.
Aster juga melihat adegan Olive menyeka keringat Michael.
"Bukan kak.. teman ituuuu..."
"iya deh..iya....terserah kamu."
"Kak Tia nih...dibilangin gak percaya."
"nih...masih mau minum gak?" kata Tia sambil menyodorkan botol minuman isotonik.
"mau donk kak. khusus buat aku kan?" manja Michael.
"ya emang buat kamu. minum deh mumpung masih dingin."
Michael menenggak minumannya.
"Kak... aku bawa minumnya yaa.
Aku ngumpul dulu sama pemain yang lain."
"Iya....sana." jawab Tia.
Permainan terus dilanjutkan.
Babak berikutnya, Michael kembali masuk lapangan.
Dia terlihat sudah segar kembali.
"Michaelllll.....semangatttt!!!" jerit Tia.
Michael menengok sambil melambai.
Michael mendapat operan bola, mendrible lalu.....
"yeeeaaaa..!!!" prok prok prokk
Tambah 2 point untuk kelas XIPA 2.
Susul menyusul angka terjadi.
Tubuh Michael yang tinggi tampak basah dengan keringat.
Saat berdiri dekat Tia, dia menyambar handuk yang ditawarkan Tia, mengelap dahi dan lehernya lalu mengembalikan pada Tia.
Tia menerima lalu menyampirkannya ke bahu.
Aster yang melihat berbisik, " lu gak geli Ti?"
"hah?! enggak lah."
"Hmmm... jangan-jangan lu punya rasa sama dia." selidik Aster.
"Hah?!
Dia baru kelas X neng !" bantah Tia.
"Iya..iya..
gak usah emosi gitu.
Lagian kalo bener juga gak papa Ti." senyum Aster.
"ya ampun.
Dia udah kayak adik aja Ter.!" bantah Tia lagi.
Aster tersenyum.
Pertandingan ditutup dengan hasil tipis untuk kemenangan X IPA 2
Tia dan Aster ikut bersorak dengan kemenangan kelas Michael.
Michael dan kawan-kawan sekelasnya berjingkrak-jingkrak. Beberapa pemain berpelukan.
Tia melihat Michael sedang dipeluk oleh gadis yang tadi mengusap leher dan dahi Michael dengan handuk.
Michael tidak membalas, malah terlihat risih dan berusaha melepaskan pelukan Olive.
Tia tertawa melihatnya.
"Tuh liat.." katanya mencolek Aster,
"gue bakal marah-marah ngeliat itu kalo gue punya rasa sama dia."
Aster menatap arah yang ditunjuk Tia.
"iya deh..
tu cewek nyosor banget ya ?" celetuk Aster.
"yaah...gitu deh..
maklum ajalah..."senyum Tia
Michael sedang berusaha menahan pelukan Olive.
Dia risih dipeluk-peluk.
Walaupun dia memeluk teman-teman se tim nya.
Tapi mereka kan cowok.
Kalo ini cewek. Di tempat umum pula !
Dan...ada kak Tia.
Bagaimana kalau dia melihat ?
Berabe urusannya !!
Niat Michael mendekati Tia bisa berantakan.
Michael mengambil jarak dari Olive.
Berusaha berdiri sedekat mungkin dengan teman setimnya supaya tidak ada kesempatan Olive menyelip diantara mereka.
Michael melihat ke arah Tia dan melambai.
Tia balas melambai.
Olive cemberut.
Michael lalu berlari kecil menghampiri Tia.
"Selamat ya Kel " ucap Tia dan Aster bersamaan.
Tia mengulurkan tangan hendak menjabat.
Michael meraih tangan Tia lalu menariknya mendekat. Sedikit memeluk Tia.
Tia yang kaget lalu bergerak mundur.
Bahunya menabrak siswa dibelakangnya.
Michael kembali menarik Tia sambil berkata , "jangan mundur kak...ada orang." katanya.
"oh..eh..iya.." gagap Tia.
Mukanya memerah.
Michael lalu meraih handuk yang tersampir di bahu Tia.
"handuk yang tadi ya." tanyanya.
"oh..i..iya Kel." kata Tia sambil menarik handuknya.
Tangan mereka bertemu di pundak Tia.
Telapak tangan Tia menutupi tangan Michael.
Tia buru-buru menarik tangannya.
Mukanya kembali memerah.
Michael tersenyum kecil.
Aster memperhatikan interaksi mereka dengan intens.
mereka ini kakak-adik, teman biasa, atau lagi usaha ya ? - batinnya bertanya.
"Kak...handuknya biar aku pegang dulu ya. Nanti aku cuci."
"oh..iya... ambil aja Kel."
Michael mengangguk.
"Eh..Kel, handuk yang udah kena keringat lu kan bisa buat melet Tia.!" pancing Aster.
"masa iya Kak ?"
"Iya!! Penelitiannya valid Kel.!"
"hmmm..." Michael menatap Tia
"apa ?!" kata Tia membelalakkan mata.
Michael meraih tengkuk Tia lalu menempelkan handuknya ke wajah Tia.
"Michael !!! hffft...hfftt..." jerit Tia.
Michael dan Aster tertawa.
Beberapa kepala menoleh ke arah mereka.
"Udah Kel...cukup.
yang penting dilakukan setiap hari..." Aster nambahin.
"oo ..oke kak..." Michael nyengir. Matanya terlihat jail.
"Michael !! Kalo kamu lakuin, aku bakal..bakal.." Tia kesulitan mencari kata-kata.
"Lu lagi usaha ya Kel ?
Gue bantuin deh.
asal jangan lupa pajaknya.." kata Aster ngasal.
"Pajak mah aman kak.
yang penting hasilnya dulu." sahut Michael.
Mereka berbicara seolah-olah Tia tidak ada di sana.
"Wooi...gue ada di sini yee.." kata Tia kesal.
"Lu tenang aja Kel.." kata Aster lagi.
"Oke...Deal !!!" kata Michael.
"Woooii..." jerit Tia kesal.
... ***************...
Terima kasih sudah membaca.
Komen dan sarannya ditunggu yaa.
Supaya bisa nambah idenya author yang kadang suka ilang timbul
Tengkyuuu...😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 205 Episodes
Comments
Eka Mawar Sakura
teringat wktu skolah
2021-05-07
2
MayaDhama mamanya Firhand
keren tuh Michael usahanya👏😍😍
2021-04-11
1
Author-chan ೫ ࿆ ⃟ ⃟☀
Mutiara Putri, namanya kayak namaku
beda panggilan aja
2021-03-10
1