Papa mempercayakan Gibran

Malam itu, Gania tidak turun untuk makan malam. Ia meminta Bi Asih mengantarkan makanan ke kamarnya karena ia akan menonton drama yang tidak bisa dilewatkan.

"ini Non makan malamnya" Bi Asih menyerahkan makan malam Gania

"makasih ya Bi"

"iya Non sama-sama"

Kemudian Gania menutup pintu kamarnya, tak lupa juga ia menyalakan LED Proyektor milik Papa Arya yang akan ia gunakan untuk menonton dramanya.

"ahh nikmat mana lagi yang akan kamu dustakan Gania haha tinggal matiin lampu nih biar kaya di Bioskop"

Lalu Gania mematikan lampu kamarnya, setelah itu ia segera memutar drama favoritnya. Tanpa sadar, sesuap demi sesuap makan malamnya sudah ia habiskan.

"ahhh kenyang banget nih"

***

Papa Arya hanya makan makanan rebus malam ini, ia sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak makan makanan berminyak lagi.

"Bi, Gania ngga makan?"

"Nona muda sudah makan Pak, tadi saya antar ke kamarnya. Sepertinya Nona sedang sibuk"

"hmm apa Gania marah" Papa Arya menebak

Setelah selesai makan, Papa Arya mencoba menemui Gania di kamarnya

*tok tok*

Papa Arya mengetuk pintu tapi tidak ada jawaban, malah terdengar Gania tertawa terbahak-bahak.

Papa Arya kaget kemudian membuka pintu kamar Gania.

"hah Papa"

"oh lagi nonton film ya, kirain kenapa"

"haha iya Pa sini Pa"

Kemudian Papa Arya duduk di dekat Gania

"emm Papa udah ngga kambuh lagi kan sekarang?" tanya Gania seraya memakan camilan

"engga kok sayang, semoga Papa semakin membaik ya"

"aamiin"

Gania tidak terlalu fokus ngobrol dengan Papanya karena ia sibuk menonton drama.

"Ga, besok nganter Papa olahraga di luar mau ngga?"

"mau Pa"

"hmm ya sudah Papa kembali ke kamar dulu ya. Tidurnya jangan malem-malem"

"siap Papa"

Kemudian Papa meninggalkan Gania yang sedang asik menonton drama.

***

Pukul 06.00

*tok tok* suara ketukan pintu di kamar Gania

"Gania, jadi nganterin Papa olahraga engga?" tanya Papa dari luar

"iya Pa sebentar"

Tak lama kemudian Gania keluar dari kamarnya, ia sudah siap untuk olahraga bersama Papa.

"oh Gania mau ikut olahraga juga, kirain cuma mau nganter Papa"

"haha engga dong Pa. Kali aja Papa tambah semangat kalo Gania ikut olahraga"

"yaudah ayo keburu siang"

Papa Arya dan Gania pun segera berangkat.

Mereka berdua olahraga di taman yang tak jauh dari rumah, Papa Arya merasa bosan karena selama ini ia hanya berolahraga di taman belakang rumah.

Di taman

"Pa, Gania ijin lari muter taman dulu ya"

"iya Ga, hati-hati ya. Papa cuma jalan santai di sekitar sini aja kok"

"oke Pa"

Kemudian Gania mulai lari lari kecil keliling taman, tak lupa juga ia memasang headset dan mulai memutar musik favoritnya.

"Ga" panggil seorang lelaki yang juga sedang berlari mengelilingi taman, tapi musik yang didengar Gania lebih keras daripada suara seseorang itu.

Karena tidak ada jawaban, seseorang itu berlari lebih kencang untuk mensejajari Gania. Gania langsung menengok dan melotot

"hah Kak Gibran" ucap Gania dalam hati dengan mata yang masih melotot

"kok melotot sih? haha"

"bodoamat gue ngga denger"

Karena gemas, Gibran menarik headset Gania hingga terlepas. Gania menghentikan langkahnya

"ngapain sih? emang kamu ngga ada kerjaan?" ucap Gania

"kerja Kak Gibran tuh jagain kamu"

"ihh gue bisa jaga diri"

"kamu kenapa sih Ga kok galak banget?"

"Gania itu memang cuek Gi. Apalagi sama cowok, galaknya minta ampun" jawab Papa Arya yang tiba tiba berada di belakang mereka

"eh Om hehehe"

"oh mungkin Gania udah punya pacar Om, mungkin pacarnya posesif jadi dia galak gini sama semua cowok hahah" Gibran meledek Gania

Gania hanya melirik Gibran

"haha engga mungkin Gi, Gania itu belum pernah sekalipun punya pacar"

"ya kali aja dia diem-diem Om"

"diem!" Gania kembali memelototi Gibran

"Pa udah yuk pulang, panas nih"

Gania menarik lengan Papanya agar Papa segera ikut pulang

"Gi, duluan ya" Papa melambaikan tangan ke Gibran

"iya Om"

Di dalam mobil

"Papa nyuruh dia ngikutin aku ya?" tanya Gania

"dia siapa? Kak Gibran?"

"hmm"

"Gania kan tahu kondisi Papa sekarang gimana, Gania kan juga ngga punya saudara. Satu-satunya orang yang dekat dengan kita cuma Om Surya dan Kak Gibran. Papa percaya Kak Gibran bisa jaga Gania"

"Gania bisa jaga diri sendiri Pa"

"Gania, jangan bantah Papa"

Gania hanya diam dan cemberut karena Papa mempekerjakan Gibran untuk menjaganya.

Episodes
1 Bangun siang
2 Gania memikirkan Papa
3 Papa sakit
4 Papa sakit II
5 5 hari kemudian
6 Papa bertemu sahabat lama
7 Makan malam
8 06.30
9 Berangkat ke pesta
10 Pulang dari pesta
11 Berangkat ke sekolah
12 Pulang sekolah
13 Makan siang diluar
14 Hari terakhir UN
15 Menjaga Gania
16 Kejujuran Papa
17 Sebenarnya Gania tahu
18 Papa mempercayakan Gibran
19 Gania Lulus, tapi ...
20 SAH!
21 Gania merasa stress
22 Gania boleh kuliah
23 First Kiss Gania
24 1 Hari Kemudian
25 Kemunculan Pricilla
26 Apa Rencana Pricilla?
27 Hari selanjutnya
28 Perkenalan Gania dan Pricilla
29 Menerima Gibran
30 "Mas"
31 Tukeran Bakso
32 1 Minggu Kemudian
33 Gibran ke luar kota
34 Hilang keseimbangan
35 Kepulangan Gibran
36 Serangan Pertama
37 "Papa hebat"
38 Gania optimis
39 "Papa, ayo sembuh Pa"
40 Istirahat disamping Mama
41 Wasiat?
42 Cubitan meleset
43 "pengen jalan ngga?"
44 Bangkok
45 Pattaya
46 Tak pernah bosan
47 Tiba di Indonesia
48 Masalalu Gibran
49 Visual
50 Mood ambyar
51 Tanggung jawab
52 Tumbuh
53 Dua garis
54 Pantai
55 4 jam tidak bertemu
56 2 bulan kemudian
57 USG
58 Hampir celaka
59 Permintaan aneh
60 Tak pandai berbohong
61 Baby Girl
62 Hbd Mommy muda!
63 Makan banyak
64 Janji
65 Lebih berisi
66 Syukuran
67 Syukuran (2)
68 Mall
69 Kebutuhan Mommy
70 Kangen
71 Mendadak
72 Ada yang mengikuti
73 Jebakan
74 Permainan Pricilla
75 Menjelaskan
76 Clear
77 Pemeriksaan
78 Mirip dengan...
79 Musuh dalam selimut
80 Foto kapan mas?
81 Testpack
82 Tes DNA
83 Hasil
84 Palsu
85 Diamankan
86 Morning kiss
87 Bercerita
88 Surprise?
89 Latihan
90 Dunia sempit
91 Welcome To The World Baby Girl
92 Baby Gift
93 Maaf
94 Memaafkan
95 Pengumuman
96 Tidak akan terjadi apaapa
97 Sudah Pulang
98 Berjemur
99 Ingin cepat pulang
100 Aunty Rere
101 Dibangunkan
102 5kg
103 Thai Tea
104 Menjenguk
105 Rattle
106 Renovasi
107 Renovasi (2)
108 Kangen
109 Renovasi (3)
110 Renovasi selesai
111 MPASI
112 MPASI (2)
113 Bersyukur
114 High Chair baru
115 Menangis
116 Demam
117 Masih demam
118 Gigit
119 Jalan-jalan
120 Pulang lambat
121 Momom
122 Pantai
123 Tiada dua
124 Baby Einstein Around
125 Menjamin
126 Gosok gigi
127 H-2 Birthday
128 H-1 Birthday
129 Happy Birthday Baby!
130 Pengumuman
131 Bonus 1
132 Bonus 2
133 Bonus 3
134 Bonus 4
135 Bonus 5
136 Bonus 6
137 Bonus 7
138 Bonus 8
139 Bonus 9
140 Bonus 10
141 Bonus 11
142 Bonus 12
143 Bonus 13
144 Bonus 14
145 Bonus 15 - End
146 Pengumuman Karya Baru
147 Pengumuman
Episodes

Updated 147 Episodes

1
Bangun siang
2
Gania memikirkan Papa
3
Papa sakit
4
Papa sakit II
5
5 hari kemudian
6
Papa bertemu sahabat lama
7
Makan malam
8
06.30
9
Berangkat ke pesta
10
Pulang dari pesta
11
Berangkat ke sekolah
12
Pulang sekolah
13
Makan siang diluar
14
Hari terakhir UN
15
Menjaga Gania
16
Kejujuran Papa
17
Sebenarnya Gania tahu
18
Papa mempercayakan Gibran
19
Gania Lulus, tapi ...
20
SAH!
21
Gania merasa stress
22
Gania boleh kuliah
23
First Kiss Gania
24
1 Hari Kemudian
25
Kemunculan Pricilla
26
Apa Rencana Pricilla?
27
Hari selanjutnya
28
Perkenalan Gania dan Pricilla
29
Menerima Gibran
30
"Mas"
31
Tukeran Bakso
32
1 Minggu Kemudian
33
Gibran ke luar kota
34
Hilang keseimbangan
35
Kepulangan Gibran
36
Serangan Pertama
37
"Papa hebat"
38
Gania optimis
39
"Papa, ayo sembuh Pa"
40
Istirahat disamping Mama
41
Wasiat?
42
Cubitan meleset
43
"pengen jalan ngga?"
44
Bangkok
45
Pattaya
46
Tak pernah bosan
47
Tiba di Indonesia
48
Masalalu Gibran
49
Visual
50
Mood ambyar
51
Tanggung jawab
52
Tumbuh
53
Dua garis
54
Pantai
55
4 jam tidak bertemu
56
2 bulan kemudian
57
USG
58
Hampir celaka
59
Permintaan aneh
60
Tak pandai berbohong
61
Baby Girl
62
Hbd Mommy muda!
63
Makan banyak
64
Janji
65
Lebih berisi
66
Syukuran
67
Syukuran (2)
68
Mall
69
Kebutuhan Mommy
70
Kangen
71
Mendadak
72
Ada yang mengikuti
73
Jebakan
74
Permainan Pricilla
75
Menjelaskan
76
Clear
77
Pemeriksaan
78
Mirip dengan...
79
Musuh dalam selimut
80
Foto kapan mas?
81
Testpack
82
Tes DNA
83
Hasil
84
Palsu
85
Diamankan
86
Morning kiss
87
Bercerita
88
Surprise?
89
Latihan
90
Dunia sempit
91
Welcome To The World Baby Girl
92
Baby Gift
93
Maaf
94
Memaafkan
95
Pengumuman
96
Tidak akan terjadi apaapa
97
Sudah Pulang
98
Berjemur
99
Ingin cepat pulang
100
Aunty Rere
101
Dibangunkan
102
5kg
103
Thai Tea
104
Menjenguk
105
Rattle
106
Renovasi
107
Renovasi (2)
108
Kangen
109
Renovasi (3)
110
Renovasi selesai
111
MPASI
112
MPASI (2)
113
Bersyukur
114
High Chair baru
115
Menangis
116
Demam
117
Masih demam
118
Gigit
119
Jalan-jalan
120
Pulang lambat
121
Momom
122
Pantai
123
Tiada dua
124
Baby Einstein Around
125
Menjamin
126
Gosok gigi
127
H-2 Birthday
128
H-1 Birthday
129
Happy Birthday Baby!
130
Pengumuman
131
Bonus 1
132
Bonus 2
133
Bonus 3
134
Bonus 4
135
Bonus 5
136
Bonus 6
137
Bonus 7
138
Bonus 8
139
Bonus 9
140
Bonus 10
141
Bonus 11
142
Bonus 12
143
Bonus 13
144
Bonus 14
145
Bonus 15 - End
146
Pengumuman Karya Baru
147
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!