Sebenarnya Gania tahu

Sebenarnya Gania sudah curiga tentang kondisi Papa yang sebenarnya, ia mulai curgia sejak ia masih Ujian Nasional.

Saat itu setelah makan malam, Papa Arya pamit ke Gania untuk kembali ke kamar karena ada pekerjaan yang harus ia pantau. Biasanya, Papa memantau pekerjaan di ruang kerja Papa lantai atas, bukan di kamar. Akhir akhir itu, menu makanan Papa Arya juga selalu beda darinya. Jadi Gania menguping apa yang dibicarakan Papa Arya di kamarnya.

"minum obat lagi" ucapan Papa yang didengar Ganka dari luar kamar

"hah Papa sakit?" tanya Gania pada diri sendiri, lalu ia segera naik ke lantai atas.

Setiap hari Gania selalu menyelidiki tentang Papa tapi tidak menemukan jawaban yang pasti, sampai pada akhirnya Papa Arya mengakui kondisinya.

***

1 Bulan Kemudian

"Ga, jalan yuk. Gue kangen sama lu" tulis Rere

"yukk tapi kemana?" balas Gania

"kemana aja dah. Tapi lu jemput gue ya, mobil lu kan baru hahaha"

"iya deh iya"

1 Jam Kemudian

Rere dan Gania tiba di Mall

"timezone yuk" ajak Rere

"apaan sih kek anak kecil aja. Shopping aja yuk?" ajak Gania

"gue ngga bawa uang lebih nih, gimana kalo kita karaoke aja?"

"hah?" Gania melotot

Victoria Karaoke

"Re lu beneran ajak gue kesini? Nanti kalo kita dikira perempuan ngga bener gimana?" Gania merasa risih

"engga, gue sama keluarga udah sering banget kesini. Seru loh. Yuk masuk"

Setelah itu Gania pun menuruti kemauan Rere untuk karaoke.

Sebelum Gania dan Rere masuk room, tiba-tiba lengan Gania di tarik seorang Om Om

"ayo sayang temani Om bernyanyi" ucap Om itu

"ihh lepasin berani lu ya pegang pegang tangan gue" Gania menarik tangannya

"jangan kasar dong, Om cuma pengen kamu nemenin Om"

Gania dan Rere ketakutan dan ingin segera pergi, tapi mereka di hadang oleh dua pria bertubuh kekar.

Bruggg

Tiba-tiba Om yang menggoda Gania itu dihajar seorang pria yang tubuhnya tak kalah kekar dari kedua pria yang menghadang Gania.

"kalau kalian mau bos kalian selamat, lepasin kedua gadis itu" ancam pria itu

Gania dan Rere ketakutan dan menangis memanggil security. Tak lama kemudian security pun datang. Tapi sebelum itu, pria yang menolong Gania ditonjok oleh Om Om kemudian mereka lari meninggalkan tempat karaoke begitu saja.

"ada kekacauan apa ini?" tanya security kemudian membantu pria itu berdiri dan menempatkan di tempat yang aman

"terimakasih Pak" ucap pria itu, kemudian ia membuka maskernya

"hah Kak Gibran?" Gania menganga

"hmm" jawabnya

"maaf ya Kak gara-gara kita Kakak jadi kena tonjok, makasih ya" ucap Rere

"iya gapapa. Kalian ngapain disini?"

"kamu juga ngapain disini?" tanya Gania balik

Gibran hanya diam tanpa jawaban

"udah yuk pulang" Gania mengajak Rere pulang

"eee duluan ya kak" ucap Rere ke Gibran lalu Gania segera menarik tangannya

"hmm gadis nakal" ucap Gibran sambil menggelengkan kepala.

Di dalam mobil Gania

"udah ya pokoknya gue gamau lagi kembali ke tempat kaya gituan" ucap Gania sambil mengemudi

"maafin gue ya Ga, biasanya juga ngga gitu kok"

"hmm"

"untung aja ada Kakak itu" ucap Rere

"hmm"

"kalo ada lu selalu ada dia. Jangan jangan dia pacar lu ya?"

Gania menginjak rem dengan keras *ciiittt*

"ih lu kenapa sih Ga? kaget nih gue"

"berisik tahu gak, semua tuh terjadi karena kebetulan aja. Kali aja dia di tempat karaoke tadi sama ceweknya" jawab Gania

"kok lu marah sih? hahaha"

"ihh lu kan tahu sendiri, gue tuh ngga mau buka hati buat siapapun. Apalagi dia hih si tua"

"eh tapi dia cakep loh, keknya pekerja keras, dewasa, emm cocok buat dijadiin suami" ucap Rere

"hooeekkkk muak gue dengernya, dah turun sana"

"iya iya, makasih ya. Sorry lho ya"

"hmmm"

"Daaa, hati-hati ya" Rere melambai

"Daaa" kemudian Gania mengklakson Rere.

20 menit kemudian Gania tiba di rumah

"hah ini kan mobil Kak Gibran" ucap Gania seraya melihati mobil Gibran yang terparkir di depan garasi rumahnya

Setelah masuk ke dalam rumah

"hmm anak Papa baru pulang?" ucap Papa

"eh Papa, iya"

Gania melihat Gibran cengengesan

"dari mana?" tanya Papa

"dari Mall"

"lain kali kalau mau karaoke di rumah aja, besok biar Papa beliin microphone"

Gania melototi Gibran karena ia tahu Gibran sudah melaporkan kejadian di Mall tadi

"Gania naik dulu Pa" lalu ia berjalan cepat menuju kamarnya

"Terimakasih ya Gibran, kalau tidak ada kamu mungkin Gania sudah ....."

"hmm iya Om, pokoknya Om ngga usah khawatir. Mobil Gania udah saya pasang GPS jadi kemanapun dia pergi saya bisa pantau"

"ngga salah Om percayakan ini semua sama kamu"

"kalau begitu saya pamit pulang dulu Om"

"oh iya hati-hati ya Gi, salam buat Papamu"

"siap Om"

Kemudian Gibran meninggalkan kediaman Papa Arya

Terpopuler

Comments

Sarwo Won

Sarwo Won

semangat gibran

2021-08-26

0

Marsaleno Oktavianus

Marsaleno Oktavianus

aneh di Gania.

2021-08-20

0

Ayudhiapink

Ayudhiapink

knapa gabisa gak mau buka hati y

2021-08-19

0

lihat semua
Episodes
1 Bangun siang
2 Gania memikirkan Papa
3 Papa sakit
4 Papa sakit II
5 5 hari kemudian
6 Papa bertemu sahabat lama
7 Makan malam
8 06.30
9 Berangkat ke pesta
10 Pulang dari pesta
11 Berangkat ke sekolah
12 Pulang sekolah
13 Makan siang diluar
14 Hari terakhir UN
15 Menjaga Gania
16 Kejujuran Papa
17 Sebenarnya Gania tahu
18 Papa mempercayakan Gibran
19 Gania Lulus, tapi ...
20 SAH!
21 Gania merasa stress
22 Gania boleh kuliah
23 First Kiss Gania
24 1 Hari Kemudian
25 Kemunculan Pricilla
26 Apa Rencana Pricilla?
27 Hari selanjutnya
28 Perkenalan Gania dan Pricilla
29 Menerima Gibran
30 "Mas"
31 Tukeran Bakso
32 1 Minggu Kemudian
33 Gibran ke luar kota
34 Hilang keseimbangan
35 Kepulangan Gibran
36 Serangan Pertama
37 "Papa hebat"
38 Gania optimis
39 "Papa, ayo sembuh Pa"
40 Istirahat disamping Mama
41 Wasiat?
42 Cubitan meleset
43 "pengen jalan ngga?"
44 Bangkok
45 Pattaya
46 Tak pernah bosan
47 Tiba di Indonesia
48 Masalalu Gibran
49 Visual
50 Mood ambyar
51 Tanggung jawab
52 Tumbuh
53 Dua garis
54 Pantai
55 4 jam tidak bertemu
56 2 bulan kemudian
57 USG
58 Hampir celaka
59 Permintaan aneh
60 Tak pandai berbohong
61 Baby Girl
62 Hbd Mommy muda!
63 Makan banyak
64 Janji
65 Lebih berisi
66 Syukuran
67 Syukuran (2)
68 Mall
69 Kebutuhan Mommy
70 Kangen
71 Mendadak
72 Ada yang mengikuti
73 Jebakan
74 Permainan Pricilla
75 Menjelaskan
76 Clear
77 Pemeriksaan
78 Mirip dengan...
79 Musuh dalam selimut
80 Foto kapan mas?
81 Testpack
82 Tes DNA
83 Hasil
84 Palsu
85 Diamankan
86 Morning kiss
87 Bercerita
88 Surprise?
89 Latihan
90 Dunia sempit
91 Welcome To The World Baby Girl
92 Baby Gift
93 Maaf
94 Memaafkan
95 Pengumuman
96 Tidak akan terjadi apaapa
97 Sudah Pulang
98 Berjemur
99 Ingin cepat pulang
100 Aunty Rere
101 Dibangunkan
102 5kg
103 Thai Tea
104 Menjenguk
105 Rattle
106 Renovasi
107 Renovasi (2)
108 Kangen
109 Renovasi (3)
110 Renovasi selesai
111 MPASI
112 MPASI (2)
113 Bersyukur
114 High Chair baru
115 Menangis
116 Demam
117 Masih demam
118 Gigit
119 Jalan-jalan
120 Pulang lambat
121 Momom
122 Pantai
123 Tiada dua
124 Baby Einstein Around
125 Menjamin
126 Gosok gigi
127 H-2 Birthday
128 H-1 Birthday
129 Happy Birthday Baby!
130 Pengumuman
131 Bonus 1
132 Bonus 2
133 Bonus 3
134 Bonus 4
135 Bonus 5
136 Bonus 6
137 Bonus 7
138 Bonus 8
139 Bonus 9
140 Bonus 10
141 Bonus 11
142 Bonus 12
143 Bonus 13
144 Bonus 14
145 Bonus 15 - End
146 Pengumuman Karya Baru
147 Pengumuman
Episodes

Updated 147 Episodes

1
Bangun siang
2
Gania memikirkan Papa
3
Papa sakit
4
Papa sakit II
5
5 hari kemudian
6
Papa bertemu sahabat lama
7
Makan malam
8
06.30
9
Berangkat ke pesta
10
Pulang dari pesta
11
Berangkat ke sekolah
12
Pulang sekolah
13
Makan siang diluar
14
Hari terakhir UN
15
Menjaga Gania
16
Kejujuran Papa
17
Sebenarnya Gania tahu
18
Papa mempercayakan Gibran
19
Gania Lulus, tapi ...
20
SAH!
21
Gania merasa stress
22
Gania boleh kuliah
23
First Kiss Gania
24
1 Hari Kemudian
25
Kemunculan Pricilla
26
Apa Rencana Pricilla?
27
Hari selanjutnya
28
Perkenalan Gania dan Pricilla
29
Menerima Gibran
30
"Mas"
31
Tukeran Bakso
32
1 Minggu Kemudian
33
Gibran ke luar kota
34
Hilang keseimbangan
35
Kepulangan Gibran
36
Serangan Pertama
37
"Papa hebat"
38
Gania optimis
39
"Papa, ayo sembuh Pa"
40
Istirahat disamping Mama
41
Wasiat?
42
Cubitan meleset
43
"pengen jalan ngga?"
44
Bangkok
45
Pattaya
46
Tak pernah bosan
47
Tiba di Indonesia
48
Masalalu Gibran
49
Visual
50
Mood ambyar
51
Tanggung jawab
52
Tumbuh
53
Dua garis
54
Pantai
55
4 jam tidak bertemu
56
2 bulan kemudian
57
USG
58
Hampir celaka
59
Permintaan aneh
60
Tak pandai berbohong
61
Baby Girl
62
Hbd Mommy muda!
63
Makan banyak
64
Janji
65
Lebih berisi
66
Syukuran
67
Syukuran (2)
68
Mall
69
Kebutuhan Mommy
70
Kangen
71
Mendadak
72
Ada yang mengikuti
73
Jebakan
74
Permainan Pricilla
75
Menjelaskan
76
Clear
77
Pemeriksaan
78
Mirip dengan...
79
Musuh dalam selimut
80
Foto kapan mas?
81
Testpack
82
Tes DNA
83
Hasil
84
Palsu
85
Diamankan
86
Morning kiss
87
Bercerita
88
Surprise?
89
Latihan
90
Dunia sempit
91
Welcome To The World Baby Girl
92
Baby Gift
93
Maaf
94
Memaafkan
95
Pengumuman
96
Tidak akan terjadi apaapa
97
Sudah Pulang
98
Berjemur
99
Ingin cepat pulang
100
Aunty Rere
101
Dibangunkan
102
5kg
103
Thai Tea
104
Menjenguk
105
Rattle
106
Renovasi
107
Renovasi (2)
108
Kangen
109
Renovasi (3)
110
Renovasi selesai
111
MPASI
112
MPASI (2)
113
Bersyukur
114
High Chair baru
115
Menangis
116
Demam
117
Masih demam
118
Gigit
119
Jalan-jalan
120
Pulang lambat
121
Momom
122
Pantai
123
Tiada dua
124
Baby Einstein Around
125
Menjamin
126
Gosok gigi
127
H-2 Birthday
128
H-1 Birthday
129
Happy Birthday Baby!
130
Pengumuman
131
Bonus 1
132
Bonus 2
133
Bonus 3
134
Bonus 4
135
Bonus 5
136
Bonus 6
137
Bonus 7
138
Bonus 8
139
Bonus 9
140
Bonus 10
141
Bonus 11
142
Bonus 12
143
Bonus 13
144
Bonus 14
145
Bonus 15 - End
146
Pengumuman Karya Baru
147
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!