Kejujuran Papa

Sore itu, terlihat mobil Papa Arya tiba di rumah.

Kemudian Papa Arya turun dari mobil dengan Nenek

"hah Nenek kesini?" tanya Gania sambil mencium tangan Neneknya

"iya sayang, malam ini Nenek tidur sini boleh?"

"boleh dong nek" jawab Gania

"ya sudah kita masuk" ajak Papa Arya

Setibanya di dalam rumah, Papa Arya pamit untuk membersihkan diri terlebih dahulu

"Papa mandi dulu ya Ga"

"iya Pa"

"Gania sini kita nonton TV aja" ajak Nenek

Lalu Gania menghampiri

"Ga, udah selesai ya Ujian Nasionalnya?"

"udah Nek"

"oh iya kata Papamu kamu mau keluar sama temenmu? udah pulang apa ngga jadi?"

"ngga jadi hari ini Nek, Gania undur. Gania ngerasa capek" jawab Gania

"hmm kamu mau makan apa malam ini? biar Nenek masakin"

"terserah Nenek aja, Gania ngikut. Apapun masakan Nenek Gania selalu suka"

"hmm kamu ini, ya sudah sebentar lagi Nenek mau bantu Bi Asih"

"em ngomong-ngomong Nenek kok tumben kesini?"

Nenek hanya tersenyum, sebenarnya ia ingin jujur kepada Gania tentang kondisi Papanya namun sepertinya waktunya belum tepat

"Nek, Gania tuh kangen banget keluar sama Papa. Udah lama banget semenjak Gania fokus Ujian Nasional kita ngga pernah keluar bareng lagi"

"Ya Allah bagaimana bisa aku memberitahu cucuku tentang hal ini, memandang wajahnya saja aku tak tega" ucap Nenek dalam hati

Kemudian Papa Arya mengagetkan Gania dan Nenek yang sedang duduk di sofa

"Hayooooo"

"aah Papa!" kemudian Gania mencubit Papa Arya

"hahaha Ibu sama Gania kenapa diem?" tanya Papa

"Ibu mau bantu Bi Asih dulu ya" kemudian Nenek pergi menuju dapur

"Ga, tadi ngga jadi keluar ya?" Papa Arya mendekati Gania

"engga Pa, capek. Besok aja kayanya"

"kemanapun Gania pergi, yang penting Gania harus bisa jaga diri. Gania kan anak Papa satu-satunya" ucap Papa sambil mengusap rambut putrinya

"iya Pa iya, Gania tuh bisa banget jaga diri hahaha"

"Pa, sehat terus ya biar Papa bisa lihat Gania sukses kelak" imbuhnya

Kemudian Papa Arya memeluk Gania dengan sangat erat

"Gania sayang sama Papa?" tanya Papa

"sayang banget Pa"

"misalkan Papa ada sesuatu yang Gania ngga tahu, Gania marah ngga?"

"maksud Papa? jangan jangan Papa mau nikah lagi? Engga pokoknya Gania ngga akan ngizinin Papa nikah"

"hahaha Papa ngga mungkin nikah lagi Ga, sekarang Papa hanya fokus membesarkan Gania dan merawat Nenek"

Beberapa jam kemudian

"Gania ayo makan malam" ajak Nenek

Kemudian mereka makan malam bersama sampai sangat kenyang, karena masakan Nenek Gania dan Bi Asih memang tiada duanya hahaha.

"Gania balik ke kamar dulu ya Pa, Nek"

"ehh jangan dulu Ga. Papamu mau ngomong sesuatu sama Gania" ucap Nenek

Gania berbalik dengan menampakkan wajah kagetnya

"ngomong apa Pa?" tanya Gania

"kita ke ruang keluarga lantai atas aja" ajak Nenek

Kemudian Papa dan Gania menuruti ajakan Nenek untuk membicarakan hal itu di ruang keluarga, setibanya disana

"Gania, maafin Papa ya" ucap Papa dengan suara bergetar, kemudian Papa memeluk Gania

Gania melihat Papa dan Nenek meneteskan air matanya

"ada apa Pa, Nek? kok nangis?"

"Papa bingung harus mulai darimana, kalau nanti Gania mau marah sama Papa marah aja, Papa akan menerimanya" ucap Papa kemudian melepas pelukannya

"Papa kenapa ngomong gitu?" Gania mulai cemas

"Nak, maafin Papa ya selama ini Papa belum jujur sama Gania"

"Papamu sebenarnya sakit. Sudah beberapa minggu Papamu menyembunyikan hal ini karena ia takut akan menganggu konsentrasi belajarmu. Papamu sengaja berbohong karena ia tidak mau nilai ujianmu buruk. Tolong jangan marah ya Nak" Nenek menjelaskan semua

Gania kemudian berlinang air mata, ia bingung harus berkata apa

"Papa minta maaf ya Ga" ucap Papa Arya yang sedari tadi matanya sudah basah

Gania hanya mengangguk kemudian memeluk Papa

"mulai besok Papa ngga usah pergi ke kantor, Gania ngga mau Papa lebih sakit. Gania udah ngga punya Mama, Gania ngga bisa kalau nanti kehilang....."

Dengan cepat Papa memotong pembicaraan Gania

"ssstt Papa akan berjuang untuk membaik. Gania tetap akan bersama Papa, bersama Nenek juga"

"mulai dari sekarang, Gania akan melakukan yang Papa inginkan. Gania ingin membahagiakan Papa"

Papa kemudian menyeka air mata Gania

"Papa sudah lega karena Papa bisa jujur dengan Gania. Papa sayang sama Gania. Jaga diri baik baik ya Nak. Kalau begitu, sekarang kita kembali ke kamar"

Kemudian semua kembali ke kamar masing-masing.

***

Dear pembaca setia

Maaf ya Author telat up karena Author banyak tugas yang harus segera dikumpulkan :)

Terimakasih

Terpopuler

Comments

della asiyah

della asiyah

ahhhhhhh 😭😭😭😭😭 jadi ikut nangis baca nya 😭😭😭😭😭😭😭

2021-08-29

0

Sarwo Won

Sarwo Won

😭😭😭😭😭😭❤️

2021-08-26

0

hetty sandaka

hetty sandaka

kasian gania....

2021-08-22

0

lihat semua
Episodes
1 Bangun siang
2 Gania memikirkan Papa
3 Papa sakit
4 Papa sakit II
5 5 hari kemudian
6 Papa bertemu sahabat lama
7 Makan malam
8 06.30
9 Berangkat ke pesta
10 Pulang dari pesta
11 Berangkat ke sekolah
12 Pulang sekolah
13 Makan siang diluar
14 Hari terakhir UN
15 Menjaga Gania
16 Kejujuran Papa
17 Sebenarnya Gania tahu
18 Papa mempercayakan Gibran
19 Gania Lulus, tapi ...
20 SAH!
21 Gania merasa stress
22 Gania boleh kuliah
23 First Kiss Gania
24 1 Hari Kemudian
25 Kemunculan Pricilla
26 Apa Rencana Pricilla?
27 Hari selanjutnya
28 Perkenalan Gania dan Pricilla
29 Menerima Gibran
30 "Mas"
31 Tukeran Bakso
32 1 Minggu Kemudian
33 Gibran ke luar kota
34 Hilang keseimbangan
35 Kepulangan Gibran
36 Serangan Pertama
37 "Papa hebat"
38 Gania optimis
39 "Papa, ayo sembuh Pa"
40 Istirahat disamping Mama
41 Wasiat?
42 Cubitan meleset
43 "pengen jalan ngga?"
44 Bangkok
45 Pattaya
46 Tak pernah bosan
47 Tiba di Indonesia
48 Masalalu Gibran
49 Visual
50 Mood ambyar
51 Tanggung jawab
52 Tumbuh
53 Dua garis
54 Pantai
55 4 jam tidak bertemu
56 2 bulan kemudian
57 USG
58 Hampir celaka
59 Permintaan aneh
60 Tak pandai berbohong
61 Baby Girl
62 Hbd Mommy muda!
63 Makan banyak
64 Janji
65 Lebih berisi
66 Syukuran
67 Syukuran (2)
68 Mall
69 Kebutuhan Mommy
70 Kangen
71 Mendadak
72 Ada yang mengikuti
73 Jebakan
74 Permainan Pricilla
75 Menjelaskan
76 Clear
77 Pemeriksaan
78 Mirip dengan...
79 Musuh dalam selimut
80 Foto kapan mas?
81 Testpack
82 Tes DNA
83 Hasil
84 Palsu
85 Diamankan
86 Morning kiss
87 Bercerita
88 Surprise?
89 Latihan
90 Dunia sempit
91 Welcome To The World Baby Girl
92 Baby Gift
93 Maaf
94 Memaafkan
95 Pengumuman
96 Tidak akan terjadi apaapa
97 Sudah Pulang
98 Berjemur
99 Ingin cepat pulang
100 Aunty Rere
101 Dibangunkan
102 5kg
103 Thai Tea
104 Menjenguk
105 Rattle
106 Renovasi
107 Renovasi (2)
108 Kangen
109 Renovasi (3)
110 Renovasi selesai
111 MPASI
112 MPASI (2)
113 Bersyukur
114 High Chair baru
115 Menangis
116 Demam
117 Masih demam
118 Gigit
119 Jalan-jalan
120 Pulang lambat
121 Momom
122 Pantai
123 Tiada dua
124 Baby Einstein Around
125 Menjamin
126 Gosok gigi
127 H-2 Birthday
128 H-1 Birthday
129 Happy Birthday Baby!
130 Pengumuman
131 Bonus 1
132 Bonus 2
133 Bonus 3
134 Bonus 4
135 Bonus 5
136 Bonus 6
137 Bonus 7
138 Bonus 8
139 Bonus 9
140 Bonus 10
141 Bonus 11
142 Bonus 12
143 Bonus 13
144 Bonus 14
145 Bonus 15 - End
146 Pengumuman Karya Baru
147 Pengumuman
Episodes

Updated 147 Episodes

1
Bangun siang
2
Gania memikirkan Papa
3
Papa sakit
4
Papa sakit II
5
5 hari kemudian
6
Papa bertemu sahabat lama
7
Makan malam
8
06.30
9
Berangkat ke pesta
10
Pulang dari pesta
11
Berangkat ke sekolah
12
Pulang sekolah
13
Makan siang diluar
14
Hari terakhir UN
15
Menjaga Gania
16
Kejujuran Papa
17
Sebenarnya Gania tahu
18
Papa mempercayakan Gibran
19
Gania Lulus, tapi ...
20
SAH!
21
Gania merasa stress
22
Gania boleh kuliah
23
First Kiss Gania
24
1 Hari Kemudian
25
Kemunculan Pricilla
26
Apa Rencana Pricilla?
27
Hari selanjutnya
28
Perkenalan Gania dan Pricilla
29
Menerima Gibran
30
"Mas"
31
Tukeran Bakso
32
1 Minggu Kemudian
33
Gibran ke luar kota
34
Hilang keseimbangan
35
Kepulangan Gibran
36
Serangan Pertama
37
"Papa hebat"
38
Gania optimis
39
"Papa, ayo sembuh Pa"
40
Istirahat disamping Mama
41
Wasiat?
42
Cubitan meleset
43
"pengen jalan ngga?"
44
Bangkok
45
Pattaya
46
Tak pernah bosan
47
Tiba di Indonesia
48
Masalalu Gibran
49
Visual
50
Mood ambyar
51
Tanggung jawab
52
Tumbuh
53
Dua garis
54
Pantai
55
4 jam tidak bertemu
56
2 bulan kemudian
57
USG
58
Hampir celaka
59
Permintaan aneh
60
Tak pandai berbohong
61
Baby Girl
62
Hbd Mommy muda!
63
Makan banyak
64
Janji
65
Lebih berisi
66
Syukuran
67
Syukuran (2)
68
Mall
69
Kebutuhan Mommy
70
Kangen
71
Mendadak
72
Ada yang mengikuti
73
Jebakan
74
Permainan Pricilla
75
Menjelaskan
76
Clear
77
Pemeriksaan
78
Mirip dengan...
79
Musuh dalam selimut
80
Foto kapan mas?
81
Testpack
82
Tes DNA
83
Hasil
84
Palsu
85
Diamankan
86
Morning kiss
87
Bercerita
88
Surprise?
89
Latihan
90
Dunia sempit
91
Welcome To The World Baby Girl
92
Baby Gift
93
Maaf
94
Memaafkan
95
Pengumuman
96
Tidak akan terjadi apaapa
97
Sudah Pulang
98
Berjemur
99
Ingin cepat pulang
100
Aunty Rere
101
Dibangunkan
102
5kg
103
Thai Tea
104
Menjenguk
105
Rattle
106
Renovasi
107
Renovasi (2)
108
Kangen
109
Renovasi (3)
110
Renovasi selesai
111
MPASI
112
MPASI (2)
113
Bersyukur
114
High Chair baru
115
Menangis
116
Demam
117
Masih demam
118
Gigit
119
Jalan-jalan
120
Pulang lambat
121
Momom
122
Pantai
123
Tiada dua
124
Baby Einstein Around
125
Menjamin
126
Gosok gigi
127
H-2 Birthday
128
H-1 Birthday
129
Happy Birthday Baby!
130
Pengumuman
131
Bonus 1
132
Bonus 2
133
Bonus 3
134
Bonus 4
135
Bonus 5
136
Bonus 6
137
Bonus 7
138
Bonus 8
139
Bonus 9
140
Bonus 10
141
Bonus 11
142
Bonus 12
143
Bonus 13
144
Bonus 14
145
Bonus 15 - End
146
Pengumuman Karya Baru
147
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!