Episode 4

Rara sampai di mansion Kenan, pengawal membukakan pintu untuk nona mudanya itu.

“silahkan nona” kata pengawal yang membukakan pintu mobil.

“terima kasih” ucap Rara sambil tersenyum.

Rara  menuju pintu utama rumah itu, dia mengetuk pintunya.

PADAHAL ADA BELL, ADUH RARA BAGAIMANA SIH KAMU. HAHA...

Bik Surti membukakan pintu.

“nanti nona, tidak perlu mengetuk pintu. Disitu ada belnya nona” tunjuk bik Surti ke arah bell.

“eh iya bik, maaf saya tidak tahu”

“tidak apa-apa nona, silahkan masuk” bik Surti mempersilahkan nona mudanya masuk.

Rara masuk, ia menunggu tuan pemarahnya itu di ruang tamu. Tiba-tiba asisten Hen menghampiri Rara.

“maaf nona, sudah di tunggu tuan di balkon” kata Hen.

“iya Hen, dimana balkonnya?” tanya rara pasalnya rumah ini sangat besar tidak mungkin ia mengecek satu persatu ruangannya.

“mari ikuti saya nona, saya akan mengantarkan nona kepada tuan muda kenan” jelas Hen.

“baiklah Hen”

Rara mengikuti langkah asisten Hen menemui Kenan, hingga sampailah ia di suatu ruangan yang telah di dekor seromantis mungkin. Dan disana terlihat sangat jelas Kenan duduk menunggu Rara, rara mendekati kenan.

“maaf Kenan, aku lama” kata Rara menundukan kepalanya.

“hem, silahkan duduk”

“cantik sekali wanita ini, lebih cantik daripada foto yang aku lihat di handphone tadi” ucap Kenan dalam hati sambil tersenyum tipis.

“eh apa-apaan aku ini, tidak.. tidak dia tetap jelek.” Sarkas Kenan dalam hatinya lagi.

“kenapa lama sekali, aku bisa lumutan menunggumu?" tanya Kenan.

“emm..itu, tadi aku melakukan perawatan yang sangat panjang dan membosankan. Bukannya kamu sendiri yang menyuruhku melakukannya” ucap Rara sambil menatap mata Kenan untuk pertama kalinya.

“berani sekali kau menyalahkan” tatap Kenan tajam.

“maaf, maksudku tadi disana aku terlalu menikmati perawatannya” kata Rara sambil tersenyum manis.

“dasar monster, lihat wajahnya sangat menyeramkan seperti valak saja” ucap Rara dalam hati.

“jangan tersenyum seperti itu, kau sangat jelek” kata Kenan memaki Rara.

ADUH.. BABANG KENAN KENAPA SIH SELALU BERTENGKAR DENGAN NENG RARA, KAN MAU MAKAN MALAM ROMANTIS BUKAN DEBAT BANG...

“haha.. benarkah?” kata Rara.

“cih.. jangan-jangan kau takut jatuh cinta padaku ya, secara aku cantik dan imut lagi” ucap Rara dengan muka imutnya.

“menjijikan” gumam Kenan yang masih di dengar rara.

“dasar monster, awas saja jika jatuh cinta padaku” dalam hati Rara.

“kenapa melihatku seperti itu, mau apa?” tegas Kenan.

“tidak, kau sangat tampan malam ini” ucap Rara dengan menahan mual di perutnya mengucapkan itu pada Kenan.

“aku tahu, kau wanita ke 100201 kali yang bilang aku tampan” narsis Kenan sambil tertawa.

“silahkan duduk, kenapa berdiri terus?"

"minta aku menarikan kursi untukmu, supaya terlihat romantis? haha buang pikiran menjijikan itu dari otak kecilmu itu” ejek Kenan lagi.

“siapa juga yang mau diperlakukan romantis oleh monster seperti dirimu” kata Rara yang tentu hanya dalam hati saja”.

Rara menarik kursi yang tepat dihadapan kenan, ia sejenak memperhatikan makanan yang dihidangkan di meja itu, terlihat sangat enak dan yang pasti mahal.

“makanlah, aku tidak akan merayumu seperti romeo dan juliet, itu sangat menggelikan untukku” kata Kenan.

“baiklah Kenan ku sayang, begini saja aku sudah bahagia” kata Rara sambil tersenyum.

“cih.. telingaku sakit mendengarnya dan perutku mual” gumam Kenan.

Acara makan malam romantis pun dimulai, Rara tampak kebingungan pasalnya, ia tidak pernah makan menggunakan garpu dan pisau.

“bagaimana ini” pikir Rara.

“kenapa tidak dimakan, apakah kau tak biasa memakan makanan mewah?” tanya Kenan.

“iya, dan aku tak bisa menggunakan alat ini” ucap Rara.

“dasar, apa yang kau bisa?” tanya Kenan lagi.

“merayumu” jawab asal Rara.

“cih..“

Kenan berdiri dan menuju ke kursi Rara memegang tangan Rara dari belakang dan mengajarkan Rara cara menggunakan garpu dan pisau. Jantung Rara berdetak kencang..

deg..deg...deg..

“aduh.. perasaan apa ini, apakah aku sakit jantung” pikir Rara.

Kenan sangat telaten mengajari Rara, sampai steak dagingnya telah terpotong kecil-kecil.

“ingat besok malam jangan memalukanku di depan mimom, pelajari kembali.” Kata Kenan.

“baiklah”

Acara makan-makan pun selesai, kenan bangkit dan mengulurkan tangannya kepada Rara.

“apa?” tanya Rara.

“berdansalah denganku, bu..bukan maksudku aku akan mengajarkan kamu berdansa” uacp Kenan gugup.

“tapi aku tidak bisa”

“makanya aku ajari dasar telmi” sindir Kenan.

“iya iya” ucap Rara terpaksa.

Rara menyambut uluran tangan Kenan, Kenan membimbingnya menuju tempat yang sudah dipersiapkan. Dengan satu tepukan tangan Kenan, alunan musik romantis langsung terdengar.

“ikuti gerakanku, kau mengerti” tegas Kenan.

Rara hanya menganggukan kepalanya,Kenan mengarahkan tangan Rara di pundaknya dan tangannya di pinggang Rara, dansa romantis pun terjadi, Selang 10 menit.

Aww.. jerit Kenan

“apa yang kau lakukan, kenapa kau menginjak kakiku, sampai jari kakiku patah atau retak akan ku remukkan badanmu yang kecil ini” ucap Kenan dengan raut wajah marah sambil memegang kakinya yang diinjak Rara.

“maaf maaf aku tidak sengaja” ucap Rara dengan wajah bersalah.

“jangan pasang wajah seperti itu, aku muak melihatnya”

“maaf kenan sungguh aku tidak sengaja” tambah Rara dengan wajah yang mulai ketakutan. Rara membantu memapah kenan ke kursi.

“apa yang kau lakukan, kau mau menambah sakit kakiku lagi?” tanya Kenan.

“tidak bukan begitu, aku mau membantumu duduk”

“cih..”

Rara membantu melepas sepatu Kenan, dan melihat jari-jari kaki Kenan yang dia injak, Sedikit memerah.

“maaf, aku akan membantumu mengompresnya” Rara ingin beranjak meninggalkan Kenan mengambil es batu di lantai bawah, walaupun ia tidak tahu dimana letak dapurnya.

“tidak perlu, aku akan memanggil dokter, dan kau papah aku ke kamarku” cegah Kenan.

“cih.. cuman segitu aja panggil dokter, dasar horang kaya” dalam hati rara mengumpat Kenan.

“baiklah“

Rara membantu Kenan menuju ke kamarnya, dengan langkah-langkah yang dibuat seperti sangat kesakitan padahal Kenan hanya ingin mengerjai Rara. sampai di kamar, Rara menundukkan kenan di bibir ranjang,

“tunggu kau mau kemana?” tanya Kenan lagi.

“aku.. emm .. eh iya aku akan mengambil es batu untuk membantumu mengompres jari kakimu” ucap Rara.

“tidak usah, kau juga tidak tahu letak dapurnya dimana. Cukup temani aku disini, aku akan menelpon dokter”

“baiklah”

“bilang saja kau tak bisa jauh dariku, dasar monster” ucap Rara dalam hatinya.

Rara kembali duduk menemani Kenan, sambil menunggu kedatangan dokter pribadi Kenan. Rara melihat ke sekeliling kamar Kenan yang didominasi warna abu-abu, hitam dan putih, perpaduan yang sangat pas dan terlihat sangat elegan sesuai dengan sifatnya Kenan yang sombong.

"keren sekali kamar tuan pemarah ini, tetapi sayang sekali yang tinggal di kamar ini orang sepertinya" dalam hati rara sambil mengumpat Kenan.

"kenapa kau melihat kamarku seperti itu?"

"kau mau mencuri ya, ngaku saja?"

"sembarangan, aku hanya kagum melihat kamarmu, sangat sayang yang tinggal disini seperti dirimu!"

"memangnya aku kenapa?"

"tidak ada" jawab Rara singkat.

"kau..!!!" Kenan menunjuk Rara, ia sangat kesal.

bersambung...

BAGAIMANA SELANJUTNYA APA YANG RARA DAN KENAN LAKUKAN DI KAMAR.. HAHAH..

JANGAN LUPA LIKE AND COMMENT GUYS

//TBC//

Terpopuler

Comments

Lism@

Lism@

suka ceritanya

2021-10-13

0

Wia

Wia

🤣🤣🤣

2020-12-14

0

Nova

Nova

bagus

2020-11-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!