eps 15 ( Kenangan Buruk )

Sambil berjalan cepat Indira menarik tangan Sofia keluar pabrik. Setelah agak jauh Indira melepaskan tangan Sofia.

" Kenapa Lo narik tangan Gue sih Dirr...?" tanya Sofia sambil meringis.

" Gue cuma mau bilang ga usah ceritain ke siapapun yang Kita alamin tadi pagi...," kata Indira sambil memandang berkeliling.

" Emang kenapa...?" tanya Sofia tak mengerti.

" Lo ga inget kejadian Nurbaiti, ntar malah jadi ada apa-apa kalo Kita cerita. Udah dehh..., diem aja, sabar, kan tinggal sebentar lagi, ga sampe sebulan kontrak Kita kan selesai...," kata Indira lagi.

" Iya Lo sih enak ada si Aris yang ngelindungin Lo, lah kalo Gue gimana...?" tanya Sofia bingung.

" Ngelindungin apa sih Sof, Gue sama Aris kan ga ada apa-apa, sama aja kaya Lo...," Indira mencoba mengelak.

" Diihh, semua orang juga tau kalo si Aris tuh kepincut abis sama Lo, sampe dia nungguin Lo putus dari si Thoriq, terus liat sekarang, dia masih aja usaha deketin Lo lagi...," cibir Sofia.

" Lo ga nyambung deh Sof..., Gue ngomong kemana, Lo jawab kemana. Tau ah, terserah Lo deh...," kata Indira sambil membuka kotak makanannya.

Sofia menggaruk kepalanya yang tak gatal sambil duduk disamping Indira dan mulai ikut makan.

\=\=\=\=\=\=

Peristiwa kerasukan yang dialami Ismi lagi-lagi menghebohkan seantero pabrik. Semua wanita mulai kasak kusuk menggosipi Ismi. Tapi tidak termasuk Indira dan Sofia.

" Kasian si Ismi diomongin mulu...," kata Sofia sambil merapikan rambutnya.

" Ya, Kita ga usah ikutan, biarin aja...," kata Indira datar.

" Besok dia pasti masuk kan, udah ambil cuti seminggu mana bisa libur lagi...?" tanya Sofia.

" Kayanya sih gitu. Udah yuk balik, sumpek kelamaan disini...," ajak Indira.

" Tapi Gue yakin bentar lagi sumpek lo ilang...," sindir Sofia sambil memandang Aris yang mulai mendekati Indira.

" Sama aja pirang, ga ngaruh buat Gue...," kata Indira lagi.

Indira dan teman segenk suka menyebut Sofia 'si pirang' karena rambutnya yang selalu berganti warna sesuai moodnya.

" Masa sihhh..., gue itung yaa, satu dua ti...,"

ucapan Sofia terputus.

" Hai Indira, pulang bareng yuk...," ajak Aris tiba-tiba.

Indira menoleh keasal suara. Tampak Aris berdiri sambil tersenyum dibelakangnya.

" Tumben ngajak bareng Gue Ris...," kata Indira.

" Yaaa gimana dong, kalo kemaren-kemaren ngajak Lo bareng bisa ribut Gue sama Thoriq. Kalo sekarang kan Lo udah free, jadi Gue bisa ngajak Lo, ga ada yang marah kan ya...?" tanya Aris ragu.

" Ada lah yang marah...," sela Sofia.

" Siapa...?" tanya Aris celingukan.

" Gue..., emangk ga liat Gue yang segede gaban gini...!" celetuk Sofia.

" He he he..., sorry Sof, kan Lo beda arah sama Indira, makanya Gue ga ngajak Lo, tapi Kita bisa bareng kok kedepan...," kata Aris lagi.

" Kok dari omongan Lo, yakin banget kalo Dira mau pulang bareng Lo...," kata Sofia ketus.

" Namanya orang usaha...," kata Aris salah tingkah.

" Ayolah kenapa pada ribut sihh...," kata Indira menengahi.

Mereka bertiga mulai melangkah meninggalkan area pabrik. Tanpa mereka sadari, tatapan mata yang tak suka melihat 'pemandangan itu' mengiringi langkah mereka. Sofia naik angkot lebih dulu, kejadian hari itu membuatnya sangat lelah.

" Wuiihh..., udah dapet gandengan baru nih Dirr..." sapa Remon sengit.

Mendengar itu Aris mulai terpancing. Tapi Indira mencegah Aris agar tak beradu fisik dengan Remon.

" Emang Lo ga tau ini siapa Mon...," kata Indira sambil tersenyum.

" Eehh lo Ris..., kirain siapa...," kata Remon mulai ciut.

" Kenapa kalo Gue, ada masalah...?" tanya Aris dengan tatapan tajam.

" Ah gapapa, Gue cuma negor Dira doang kok, ya udah Gue cabut...," kata Remon sambil bergegas naik angkot yang kebetulan lewat.

" Udah Ris jangan kepancing sama orang model gitu, rugi tau...," kata Indira.

" Ga lah, Gue kesel denger mulut rombengnya, ga kapok kali tuh orang...," kata Aris sambil mengepalkan tangannya.

" Kapok kenapa...?" tanya Indira sambil mulai melangkah menghampiri angkot yang baru saja tiba.

" Gapapa, udah naek aja yuk...," kata Aris menutup pembicaraan.

Didalam angkot Aris sedikit mengingat peristiwa yang melibatkan dirinya & Remon.

Dulu Aris pernah difitnah oleh Remon melakukan pecurian alat kerja, padahal bukan Aris pencurinya. Semula Aris tak tahu dirinya difitnah, hingga supervisor menegurnya dengan kasar. Aris yang tak tahu apa kesalahannya mencoba melawan si supervisor, akibatnya Aris mendapat Surat Peringatan dari perusahaan. Aris mencoba mencari informasi tentang hilangnya alat kerja yang dimaksud juga si penyebar fitnah.

Singkat cerita, Aris mengajak Remon berduel dengannya. Remon yang mendengar tantangan Aris pun menyetujuinya. Disaksikan puluhan pasang mata, mereka bertemu di lahan kosong dekat pabrik. Dengan congkaknya Remon memandang remeh Aris. Sorak sorai para karyawan yang menontonpun seolah menjadi suplemen khusus buat Remon.

" Udah siap Lo...?" tanya Remon dengan angkuh.

" Sebentar..., sebelumnya Gue mau tanya dulu...," kata Aris.

" Banyak bacot Lo, bilang aja Lo takut, Lo pikir Gue ga berani sama Lo, atau Lo lagi mikir cara lari dari sini, Gue ga bakal lepasin Lo, tau ga...?!" gertak Remon.

" Gimana Lo bisa nuduh Gue yang ngambil tu barang, Lo punya bukti ga, atau saksi...?" tanya Aris lagi.

" Gue ga perlu saksi, karna Gue liat Lo sendiri kan yang balik terakhir, besoknya tu barang ga ada...," sahut Remon cepat.

" Lo ada masalah apa sebenernya sama Gue, seinget Gue, Gue ga pernah ganggu Lo, ketemu juga jarang, apalagi ngobrol...," kata Aris mulai emosi.

" Apa perlu alasan buat mukul Lo kaya gini...," acap Remon sambil merangsek maju mencoba memukul Aris.

Aris yang waspada berhasil menghindari pukulan Remon. Duel sengit pun terjadi, sorak sorai penonton kian ramai. Bahkan ada yang mulai taruhan siapa yang akan menang sore itu.Rupanya meski Remon lebih tinggi dari Aris tapi kekuatan pukulannya tak sebanding dengan Aris. Hingga beberapa kali Aris berhasil melayangkan tinjunya yang mengenai bagian kepala dan perut Remon.

Remon terjatuh dengan luka lebam di wajah dan perut yang terasa seperti terbakar, panas.

Sebelum menyelesaikan duel itu, Aris menarik kerah Remon sambil memintanya meralat semua fitnahnya.

" Sekarang Lo bilang sama semua yang ada disini,bukan Gue malingnya...!" teriak Aris.

" Ya ya..., Gue salah, Gue minta maaf, bukan Aris yang nyolong barang itu...!" ucap Remon lemah.

" Ngomong yang keras b***s** , Lo bukan banci kan...!" teriak Aris gusar.

" Bukan Aris yang nyolong. Barang itu dibawa sama orang gudang buat dibenerin...!" teriak Remon sambil memegangi bibirnya yang membiru dan berdarah.

" Huuu...huu..., dasar Lo mulut ember, kalah cewek , udah ganti tuh celana lo pake rok...!" sorak penonton sambil melempar botol minuman mineral ke arah Remon.

Tiba-tiba sang mandor dan supervisor bersama beberapa security mendatangi kerumunan mereka.

" Stop..., stop..., apa-apaan ini. Aris, Remon, ikut Saya, sekarang...!" kata Supervisor tegas.

" Yang laen bubar, bubar...!" seru mandor menambahkan.

" Wahh ..., Bapak telat datengnya pak, udah kelar duel nya..., nih Kita udah pada mau balik...," seru salah seorang karyawan.

bersambung

Episodes
1 eps 1 (Indira)
2 eps 2 ( Kerusuhan Massal )
3 eps 3 ( Tentang Reformasi )
4 eps 4 ( Dijodohin )
5 eps 5 ( Pupus )
6 eps 6 ( Mencoba Bangkit )
7 eps 7 ( Ngeliat Kuntilanak )
8 eps 8 ( Harus Lembur )
9 eps 9 ( Aris Makin Dekat )
10 eps 10 ( Pengakuan Aris )
11 eps 11 ( Hubungan Toxic )
12 eps 12 ( Kecolongan )
13 eps 13 ( Traktiran )
14 eps 14 ( Diganggu Juga )
15 eps 15 ( Kenangan Buruk )
16 eps 16 ( Ketemu Lagi )
17 eps 17 ( Tambah ? )
18 eps 18 ( Sedih Atau Bahagia )
19 eps 19 ( Jerri )
20 eps 20 ( Hati-hati )
21 eps 21 ( Membuka Hati )
22 eps 22 ( Triple Date ? )
23 eps 23 ( Refreshing )
24 eps 24 ( Minta Ijin )
25 eps 25 ( Pernikahan Dewi )
26 eps 26 ( Berangkat )
27 eps 27 ( Nenek Asti )
28 eps 28 ( Kesempatan Baru )
29 eps 29 ( Tempat Baru )
30 eps 30 ( Mulai Dari Awal Lagi )
31 eps 31 ( Penghuni Senior )
32 eps 32 ( Shift Malam )
33 eps 33 ( Diangkat )
34 eps 34 ( Ga Tahan )
35 eps 35 ( Pulang... )
36 eps 36 ( Dimusuhi )
37 eps 37 ( Menunggu )
38 eps 38 ( Ada Yang Aneh )
39 eps 39 ( Malunya...)
40 eps 40 ( Kamar Terlarang )
41 eps 41 ( Berubah )
42 eps 42 ( Sakit )
43 eps 43 ( Sofia..., Oh Sofia )
44 eps 44 ( Lelah )
45 eps 45 ( Ikhtiar )
46 eps 46 ( Siapkan Amunisi )
47 eps 47 ( Mencekam )
48 eps 48 ( Maaf )
49 eps 49 ( Lari Jauh )
50 eps 50 ( Kangen )
51 eps 51 ( Syukuran )
52 eps 52 ( Kembali )
53 eps 53 ( Berita Duka )
54 eps 54 ( Ada Rival )
55 eps 55 ( Berjuang )
56 eps 56 ( Menikahimu )
57 eps 57 ( Ini Tentang Kita )
Episodes

Updated 57 Episodes

1
eps 1 (Indira)
2
eps 2 ( Kerusuhan Massal )
3
eps 3 ( Tentang Reformasi )
4
eps 4 ( Dijodohin )
5
eps 5 ( Pupus )
6
eps 6 ( Mencoba Bangkit )
7
eps 7 ( Ngeliat Kuntilanak )
8
eps 8 ( Harus Lembur )
9
eps 9 ( Aris Makin Dekat )
10
eps 10 ( Pengakuan Aris )
11
eps 11 ( Hubungan Toxic )
12
eps 12 ( Kecolongan )
13
eps 13 ( Traktiran )
14
eps 14 ( Diganggu Juga )
15
eps 15 ( Kenangan Buruk )
16
eps 16 ( Ketemu Lagi )
17
eps 17 ( Tambah ? )
18
eps 18 ( Sedih Atau Bahagia )
19
eps 19 ( Jerri )
20
eps 20 ( Hati-hati )
21
eps 21 ( Membuka Hati )
22
eps 22 ( Triple Date ? )
23
eps 23 ( Refreshing )
24
eps 24 ( Minta Ijin )
25
eps 25 ( Pernikahan Dewi )
26
eps 26 ( Berangkat )
27
eps 27 ( Nenek Asti )
28
eps 28 ( Kesempatan Baru )
29
eps 29 ( Tempat Baru )
30
eps 30 ( Mulai Dari Awal Lagi )
31
eps 31 ( Penghuni Senior )
32
eps 32 ( Shift Malam )
33
eps 33 ( Diangkat )
34
eps 34 ( Ga Tahan )
35
eps 35 ( Pulang... )
36
eps 36 ( Dimusuhi )
37
eps 37 ( Menunggu )
38
eps 38 ( Ada Yang Aneh )
39
eps 39 ( Malunya...)
40
eps 40 ( Kamar Terlarang )
41
eps 41 ( Berubah )
42
eps 42 ( Sakit )
43
eps 43 ( Sofia..., Oh Sofia )
44
eps 44 ( Lelah )
45
eps 45 ( Ikhtiar )
46
eps 46 ( Siapkan Amunisi )
47
eps 47 ( Mencekam )
48
eps 48 ( Maaf )
49
eps 49 ( Lari Jauh )
50
eps 50 ( Kangen )
51
eps 51 ( Syukuran )
52
eps 52 ( Kembali )
53
eps 53 ( Berita Duka )
54
eps 54 ( Ada Rival )
55
eps 55 ( Berjuang )
56
eps 56 ( Menikahimu )
57
eps 57 ( Ini Tentang Kita )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!