eps 14 ( Diganggu Juga )

Makanya begitu punya pacar yang tak sesuai seleranya, membuat Maya malu mengakuinya. Rupanya Maya kena tulah dari omongannya sendiri, begitu teman-temannya beranggapan. Ada hikmah yang bisa dipetik dari kisah Maya. Allah Swt menjadikan cinta memang begitu ajaib, bisa menghancurkan dinding keangkuhan yang dibangun Maya. Jadi siapa yang masih coba bermain-main dengan cinta??.

\=\=\=\=\=\=

Cinta Abeng dan Maya semakin mekar bersemi. Rona bahagia selalu mewarnai wajah keduanya.

Hingga saat masa kontrak kerja Mayapun berakhir. Kemudian disusul Dewi.

" Tinggal Kita berdua nih Dirr...," keluh Sofia.

" Gapapa Sof, Kita harus tetep semangat, biarpun udah ga satu kerjaan tapi Kita masih bisa atur buat ketemuan...," hibur Indira.

" Tapi kan...," Sofia memotong ucapannya saat Aris melintas didepan mereka.

" Yang penting jangan bengong ntar kesambet Lo, liat apaan sihh...?" tanya Indira.

" Lo musuhan ya sama si Aris? Kok ga negor Lo waktu lewat barusan...?" tanya Sofia lagi.

" Haahh..., sakit Lo? Ga ada siapapun kok yang lewat sini, kan Kita nyempil berdua disini aja udah sempit, gimana kalo ada satu orang lagi, aneh Lo...," sahut Indira.

" Ehh suerr Dirrr..., Gue barusan liat Aris lewat, makanya Gue berhenti ngomong tadi, kirain Gue dia mau nyapa Lo...," kata Sofia mulai pucat.

Mereka berdua terdiam dan saling pandang. Tak lama Aris benar-benar lewat didepan mereka sambil berlari kecil. Rupanya Aris terlambat dan baru saja tiba, terlihat Aris belum ganti seragam ( karena karyawan tetap memang memakai seragam yang berbeda dengan karyawan kontrak). Hingga suara sang mandor mengagetkan mereka.

" Wooiii..., bengong aja Lo berdua, sini briefing dulu. Mana nyempil disitu lagi, ntar kesambet repot dah...," kata sang mandor memanggil Sofia dan Indira.

Indira dan Sofia segera mendekati mandor dengan tubuh yang terasa lemah tak bertulang. Mereka tampak tak fokus mendengar arahan mandor tentang tugas mereka hari itu. Sofia ingat betul saat Aris melintas cepat tadi, jika dipikir secara jeli memang agak beda.

" Ya emang persis sih sama si Aris, tapi tadi mukanya pucet banget dan lingkar matanya juga hitam...," batin Sofia dalam hati.

" Masa sih Sofia ngerjain Gue, dia kan paling takut sama yang gituan, kalo lagi ngomongin horror dikit aja dia udah marah-marah. Apa jangan-jangan...," Indira bermonolog dalam hati sambil melirik kearah Sofia.

" Sofia..., Indira..., denger ga Saya ngomong barusan ?. Kok Saya perhatiin Kalian bengong berjamaah ya...," kata sang mandor.

" He he, denger kok bos...," gurau Sofia.

Indira hanya mengangguk sambil tersenyum masam.

Setelah kejadian aneh pagi itu, Indira dan Sofia lebih berhati-hati. Tiba-tiba suasana gaduh terjadi di tengah jam kerja,membuat mereka melihat ke arah kegaduhan. Ternyata beberapa orang karyawan sedang menggoda Ismi yang baru saja masuk kerja usai cuti menikah.

Tampak wajah Ismi bersemu merah menahan malu karena mendengar ocehan teman-temannya tentang malam pertama dan bulan madu.

Indira dan Sofia diundang saat resepsi pernikahan Ismi minggu lalu. Dan mereka datang bersama genknya. Ismi memang tidak mengundang banyak teman dari pabrik tempatnya bekerja. Selain Ismi yang agak tertutup, Ismi juga merasa ia bukan karyawati yang ngetop, jadi hanya sekitar 50 orang yang diundang.

Ismi menikah menggunakan adat Betawi asli, karena kedua pihak keluarga sama-sama berasal dari Jakarta. Pesta pernikahannya sangat meriah. Tapi memang ada sedikit cerita dibalik proses pernikahan Ismi. Itupun diketahui Indira dari sahabat Ismi, Hamidah, yang juga bekerja dipabrik yang sama.

Sebelum hari H akad nikah, Ismi dipingit seperti calon pengantin pada umumnya. Calon suami Ismi juga menjalani masa pingitan. Karena terlalu gembira atau gugup, Ismi jadi sering melamun membayangkan suasana pernikahannya nanti. Dan ini menyebabkan emosinya tak stabil, sehingga memancing mahluk halus untuk mendekatinya.

Di hari pernikahannya, Ismi berusaha tampil cantik. Apalagi sang calon suami yang merupakan pilihan hatinya sudah tiba dirumah bersama rombongan. Semua terlihat ceria, bersenda gurau & tertawa. Sementara di kamar, calon pengantin perempuan sedang dirias. Sang perias mengajak bicara Ismi dengan santai dengan tujuan supaya Ismi tidak gugup. tapi menjelang selesai Ismi malah menangis.

" Jangan nangis dong..., masa penganten nangis, ntar make upnya luntur kan jadi jelek...," canda sang perias.

" Tapi saya ga suka sama dia..., hiks..., hiks...," kata Ismi.

" Lho bukannya ini pernikahan impian neng Ismi...?" tanya sang perias.

" Bukaaannn..., Saya dipaksa nikah sama dia, hiks..., hiks..., calon Suami Saya udah mati dibunuh..., Saya ga mau nikah sama dia, dia bandot tua yang doyan perawan, dia jahat ,dia nyuruh orang bunuh Pacar Saya... huaaa...!" tangis Ismi tiba-tiba meledak.

Sang perias pun kaget, saat wajah Ismi terlihat sangat aneh, apalagi kedua mata Ismi melotot seperti hendak keluar. Sang perias sadar kalo Ismi ternyata ketempelan mahlus halus. Sang perias menyuruh asistennya untuk memanggil orangtua Ismi.

Saat orangtua Ismi datang, Ismi sudah mulai berontak dan berteriak kacau. Suara teriakan Ismi tak terdengar keluar karena kebetulan panitya juga menyetel musik gambang kromong menggunakan sound system, sehingga suara Ismi teredam dengan baik. Sang perias menyarankan memanggil seorang pemuka agama untuk menetralisir keadaan Ismi.

Kekacauan didalam kamar menarik perhatian calon pengantin pria. Ia mulai merangsek maju, tapi segera dicegah oleh pihak keluarga karena memang ada pantangan calon pengantin tidak boleh bertemu sebelum ijab kabul dan kata sah berkumandang.

Kedua orang tua calon pengantin pria masuk ke dalam kamar untuk mengetahui apa yang terjadi. Terlihat seorang ustad sedang 'mengobati' Ismi. Tak lama Ismipun tersadar, ia melihat sekeliling dan tampak bingung. Tapi sang perias segera merapikan riasan Ismi karena penghulu sudah siap ditempat ijab kabul akan dilaksanakan.

Semua tamu yang hadir mulai hanyut dalam prosesi akad nikah Ismi dan Wandi. Banyak air mata keharuan dan kebahagiaan mengalir saat itu. Semua doa tak putus dipanjatkan untuk kebahagiaan kedua pengantin. Setelah prosesi akad nikah selesai dilanjutkan dengan resepsi sederhana dirumah mempelai wanita. Acara terus berlangsung hingga jauh malam.

Setelah cuti seminggu, Ismi mulai kembali bekerja. Wandi suami Ismi bekerja di perusahaan yang berbeda, jadi hanya mengantar Ismi di gerbang pabrik.

Saat Ismi melangkah melewati Indira dan Sofia, ia tersenyum manis . Dari bibir Ismi keluar sapaan kepada mereka berdua. Tapi Indira merasa agak 'asing' melihat senyum Ismi. Merasa agak bergidik Indira kembali ke tempatnya tanpa membalas senyum Ismi.

Jam baru menunjukkan pukul 10 pagi, ketika terdengar suara teriakan dari divisi tempat Ismi bekerja. Ada suara teriakan yang memerintah untuk ke klinik, keadaan sangat kacau saat itu. Tampak tiga orang pria mengangkat tubuh perempuan menuju klinik perusahaan. Setelah diperhatikan ternyata itu adalah tubuh Ismi yang bergerak sambil berteriak tak jelas.

Lagi-lagi Sofia terlihat pucat. Sambil meremas ujung bajunya Sofia mendekati Indira.

" Kita kok diganggu juga ya Dirr...," kata Sofia pelan.

" Sssttt.. jangan ngomong gitu, kebetulan aja kok. Udah jangan mikir macem-macem...," kata Indira.

" Tapi tadi pagi Kita juga...," ucapan Sofia terpotong.

bersambung

Terpopuler

Comments

Fahny Zahra Maharani

Fahny Zahra Maharani

serunihhh😅

2020-12-26

1

Guntar Nugraha

Guntar Nugraha

Semaaanggaaat.... UmmiQu....

2020-11-15

2

lihat semua
Episodes
1 eps 1 (Indira)
2 eps 2 ( Kerusuhan Massal )
3 eps 3 ( Tentang Reformasi )
4 eps 4 ( Dijodohin )
5 eps 5 ( Pupus )
6 eps 6 ( Mencoba Bangkit )
7 eps 7 ( Ngeliat Kuntilanak )
8 eps 8 ( Harus Lembur )
9 eps 9 ( Aris Makin Dekat )
10 eps 10 ( Pengakuan Aris )
11 eps 11 ( Hubungan Toxic )
12 eps 12 ( Kecolongan )
13 eps 13 ( Traktiran )
14 eps 14 ( Diganggu Juga )
15 eps 15 ( Kenangan Buruk )
16 eps 16 ( Ketemu Lagi )
17 eps 17 ( Tambah ? )
18 eps 18 ( Sedih Atau Bahagia )
19 eps 19 ( Jerri )
20 eps 20 ( Hati-hati )
21 eps 21 ( Membuka Hati )
22 eps 22 ( Triple Date ? )
23 eps 23 ( Refreshing )
24 eps 24 ( Minta Ijin )
25 eps 25 ( Pernikahan Dewi )
26 eps 26 ( Berangkat )
27 eps 27 ( Nenek Asti )
28 eps 28 ( Kesempatan Baru )
29 eps 29 ( Tempat Baru )
30 eps 30 ( Mulai Dari Awal Lagi )
31 eps 31 ( Penghuni Senior )
32 eps 32 ( Shift Malam )
33 eps 33 ( Diangkat )
34 eps 34 ( Ga Tahan )
35 eps 35 ( Pulang... )
36 eps 36 ( Dimusuhi )
37 eps 37 ( Menunggu )
38 eps 38 ( Ada Yang Aneh )
39 eps 39 ( Malunya...)
40 eps 40 ( Kamar Terlarang )
41 eps 41 ( Berubah )
42 eps 42 ( Sakit )
43 eps 43 ( Sofia..., Oh Sofia )
44 eps 44 ( Lelah )
45 eps 45 ( Ikhtiar )
46 eps 46 ( Siapkan Amunisi )
47 eps 47 ( Mencekam )
48 eps 48 ( Maaf )
49 eps 49 ( Lari Jauh )
50 eps 50 ( Kangen )
51 eps 51 ( Syukuran )
52 eps 52 ( Kembali )
53 eps 53 ( Berita Duka )
54 eps 54 ( Ada Rival )
55 eps 55 ( Berjuang )
56 eps 56 ( Menikahimu )
57 eps 57 ( Ini Tentang Kita )
Episodes

Updated 57 Episodes

1
eps 1 (Indira)
2
eps 2 ( Kerusuhan Massal )
3
eps 3 ( Tentang Reformasi )
4
eps 4 ( Dijodohin )
5
eps 5 ( Pupus )
6
eps 6 ( Mencoba Bangkit )
7
eps 7 ( Ngeliat Kuntilanak )
8
eps 8 ( Harus Lembur )
9
eps 9 ( Aris Makin Dekat )
10
eps 10 ( Pengakuan Aris )
11
eps 11 ( Hubungan Toxic )
12
eps 12 ( Kecolongan )
13
eps 13 ( Traktiran )
14
eps 14 ( Diganggu Juga )
15
eps 15 ( Kenangan Buruk )
16
eps 16 ( Ketemu Lagi )
17
eps 17 ( Tambah ? )
18
eps 18 ( Sedih Atau Bahagia )
19
eps 19 ( Jerri )
20
eps 20 ( Hati-hati )
21
eps 21 ( Membuka Hati )
22
eps 22 ( Triple Date ? )
23
eps 23 ( Refreshing )
24
eps 24 ( Minta Ijin )
25
eps 25 ( Pernikahan Dewi )
26
eps 26 ( Berangkat )
27
eps 27 ( Nenek Asti )
28
eps 28 ( Kesempatan Baru )
29
eps 29 ( Tempat Baru )
30
eps 30 ( Mulai Dari Awal Lagi )
31
eps 31 ( Penghuni Senior )
32
eps 32 ( Shift Malam )
33
eps 33 ( Diangkat )
34
eps 34 ( Ga Tahan )
35
eps 35 ( Pulang... )
36
eps 36 ( Dimusuhi )
37
eps 37 ( Menunggu )
38
eps 38 ( Ada Yang Aneh )
39
eps 39 ( Malunya...)
40
eps 40 ( Kamar Terlarang )
41
eps 41 ( Berubah )
42
eps 42 ( Sakit )
43
eps 43 ( Sofia..., Oh Sofia )
44
eps 44 ( Lelah )
45
eps 45 ( Ikhtiar )
46
eps 46 ( Siapkan Amunisi )
47
eps 47 ( Mencekam )
48
eps 48 ( Maaf )
49
eps 49 ( Lari Jauh )
50
eps 50 ( Kangen )
51
eps 51 ( Syukuran )
52
eps 52 ( Kembali )
53
eps 53 ( Berita Duka )
54
eps 54 ( Ada Rival )
55
eps 55 ( Berjuang )
56
eps 56 ( Menikahimu )
57
eps 57 ( Ini Tentang Kita )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!