" Aris...!" panggil Indira lagi.
Aris menghentikan langkahnya sambil menatap Indira.
" Jadi Gue juga nih yang harus cerita Beng, May...," sindir Aris.
Abeng menatap Maya sekilas.
" Iyaaa..., Mereka udah jadian, udah lama...," kata Aris malas.
Semua orang yang hadir disitu kecuali Abeng, menatap Maya dengan tatapan mengintimidasi.
Akhirnya Indira, Sofia dan Dewi meninggalkan tempat itu. Mereka merasa kesal karena Maya menyembunyikan hal sepenting itu dari mereka.
" Diraa..., Sofia..., Dewi..., tunggu dong..., kok malah ninggalin Gue sih...!" seru Maya merajuk.
" Kan udah ada Yayang Abeng disana, jadi Lo ga perlu Kita lagi kan...," sindir Sofia.
" Bukan gitu...," kata Maya pelan.
" Kalo ga ada kejadian ini Kita ga tau lho May kalo Lo udah jadian sama Abeng...!" protes Dewi.
" Berapa lama...?" tanya Indira tegas.
Mereka berhenti dekat pagar pabrik.
" Udah jalan tiga bulan...," sahut Maya sambil menundukkan kepala seolah ia adalah terdakwa kejahatan.
" Terusss...?" tanya Dewi dan Sofia penasaran.
" Awalnya Gue mau cerita sama Lo pada, tapi Gue malu. Gue selalu cerita soal cowok idaman Gue yang kaya apa sama Lo semua. Tapi Lo liat Abeng, dia sama sekali beda sama apa yang Gue cari selama ini...," kata Maya mulai menjelaskan.
" Kok Lo mikirnya gitu sih May...," kata Dewi sambil mengelus tangan Maya.
" Abeng tuh bukan type Gue banget. Lo tau kan kaya apa type Gue, ganteng, tinggi, putih, body yahud, ramah, lucu, ga pelit, sayang sama Gue dan orangtua Gue...," kata Maya menjabarkan cowok idamannya.
" Ga ada mahluk sempurna di dunia ini May, khayalan Lo aja tuh yang ketinggian...," ketus Indira memotong ucapan Maya.
" Iyaaa..., makanya Gue malu Dirrr...," kata Maya hampir menangis.
" Ga usah nangis May...," kata Indira lagi.
" Sssttt..., udah jangan galak-galak dong Dirr..., kasian kan Maya...," ucap Dewi menengahi.
Dewi memang punya sifat keibuan, lembut, suka mengalah, walau kadang sedikit o'on . Tapi Dewi juga yang sering jadi penengah kala ketegangan terjadi dalam genk mereka, seperti saat itu.
" Kok bisa selama ini Lo umpetin dari kita, Gue aja yang pulang pergi bareng sama Lo ga tau apa-apa. Kapan jadiannya, ketemu dimana, gimana cara jadiannya...," berondong Sofia.
" Kita cari tempat yang enak yuk..., ntar Gue ceritain. Sambil ngebakso gimana? tenang aja Gue yang traktir...," ajak Maya.
Merekapun sepakat mencari tempat yang nyaman untuk mendengar penjelasan Maya.
Tibalah mereka di warung baso langganan Maya, yang letaknya tak jauh dari rumah Maya.
Sambil menunggu pesanan datang, Maya mulai bercerita.
" Gue emang suka sama Abeng, sejak kejadian Nurbaiti kesurupan itu, inget kan Lo pada...?" tanya Maya.
" Ga usah tanya jawab sama Kita, Lo cerita Kita dengerin, udah beres. Kan emang gitu perjanjiannya tadi...," ucap Sofia sebal.
" Ya dehh..., Gue salah, Gue lanjutin yaa...," kata Maya sambil menahan tawa karena melihat wajah-wajah penasaran di depannya. Tanpa menunggu jawaban Maya melanjutkan ceritanya.
" Waktu itu Gue nabrak si Abeng pas Gue lari ngikutin lo Sof. Gue takut juga kalo sendirian di area pabrik abis denger Nurbaiti kesurupan. Nah Abeng bantuin Gue berdiri, sambil nanya kenapa Gue lari ketakutan gitu. Gue bilang aja Gue takut ketemu hantu, eh dia malah ketawa. Tapi abis itu dia nganterin Gue kedepan sampe ketemu Lo diluar. Nah perjalanan dari dalem keluar itu Kita kenalan, ngobrol banyak, dan Gue mulai kagum sama dia...," kata Maya.
Pesanan merekapun datang, baso yang terlihat menggugah selera sudah ada dihadapan mereka. Tanpa menunggu lama mereka meraih saos, sambal, kecap & krupuk untuk melengkapi makan mereka.
" Sejak saat itu Abeng sering ngajakin Gue ngobrol, sering nemenin Gue juga sambil nungguin Lo pada dateng. Kita jadi deket. Dia tuh dewasa banget, kocak juga. Saat tertentu suka ngasih perhatian kecil yang bikin Gue klepek-klepek. Gue kan cewek normal, wajarlah kalo Gue tersentuh sama yang dia lakuin ke Gue. Pas dia nembak Gue, langsung Gue terima...," Maya melanjutkan ceritanya.
" Kapan dia nembak Lo...?" tanya Dewi.
" Waktu abis gajian pertama Indira...," jawab Maya santai.
" Itukan udah lama setaann...," kata Sofia emosi.
" Ya sorry, Gue mau cerita, tapi Gue pikir ga penting. Kan waktu itu barengan sama cerita Asti yang jadian sama si Rian. Terus ga lama heboh kejadian coklat yang Aris titip buat Dira, sama pas Dira jadian sama Thoriq.Yaa..., Gue pikir cerita Gue ga semenarik kisah mereka lahh...," kata Maya membela diri.
" Terus kenapa Lo berantem tadi sama Abeng...?" tanya Sofia.
" Gue ngerasa Abeng tuh masih suka gombalin cewek laen, mentang-mentang ga banyak yang tau hubungan Kita, dia jadi seenaknya aja...," kata Maya sambil menuang sambal di mangkoknya.
" Resiko Lo itu mah, makanya jangan ngumpet-ngumpet. Kan cewek laen mah taunya dia ga punya cewek...," sindir Indira pedas.
" Iyyaa sorry..., masih ga dimaafin nih Gue, padahal udah keluar uang banyak buat nraktir Lo pada, nyesel Gue, kalo tau Lo pada susah maafin Gue...," rajuk Maya.
" Siapa bilang Kita ga maafin Lo?. Kita mah ga masalah Lo jadian sama siapa, lagian Kita juga udah tau kok, cuma nunggu Lo jujur aja...," kata Sofia santai.
" Haahh..., jadi Lo pada ngerjain Gue ya..., Lo tau dari siapa kalo Gue jadian sama Abeng? pasti si...." Maya menggantung ucapannya.
" Asti...," jawab Dewi cepat.
" Lo lupa kalo temeno yang satu itu bigos, selalu dapet update berita terbaru di seantero pabrik...," ujar Sofia dengan mimik lucu.
" Aahh..., Gue ga kepikiran kalo soal itu. Gue sempet mikir juga, kok Lo ga pada tau ya..., Jadi traktiran Gue hari ini sia-sia doonngg...," kata Maya sebal.
" Ya ga sia-sia dong May, kan Lo dapet pahala ngasih makan Kita...," jawab Dewi polos.
" Anggap aja ini hukuman karna Lo ga jujur sama Kita, makasih ya traktirannya...," kata Indira sambil tertawa.
Merekapun tertawa bersama. Hilang sudah kesalah pahaman diantara mereka dengan semangkok baso. Salut pada mereka, persahabatan yang indah, dengan hal sederhana bisa tetap mengikat mereka.
\=\=\=\=\=\=
Setelah kesalah pahaman mereda, Abeng bisa leluasa unjuk diri didepan teman segenk Maya. Mayapun tak malu lagi memperlihatkan hubungan mereka. Maya memang dikenal sosok yang perfectionis. Segala sesuatu harus sesuai standartnya yang tinggi itu dan tak jarang menyebabkan pertengkaran kecil dalam genk mereka.
Maya terlahir sebagai anak tunggal. Ayahnya seorang PNS, ibunya membuka warung kecil-kecilan dirumah. Maya terbiasa mendapat apa yang diinginkannya. Diluar pekerjaan Maya adalah orang yang agak egois dan manja, mungkin karena statusnya dirumah. Maya bisa lulus dari sekolah dengan kemampuan otaknya yang bisa dikatakan pas-pasan. Pergaulan Maya yang agak 'tinggi' menyebabkan ia juga punya selera yang tinggi, apalagi soal pasangan.
bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Shyfa Andira Rahmi
ini cerita horor ato romance siihh...🤔🤔
2023-09-19
1