eps 12 ( Kecolongan )

Kabar Indira putus dengan Thoriq memberi angin segar pada Aris. Apalagi teman segenk Indira juga mendukung keputusannya. Mereka lebih setuju jika Indira bersama Aris.

" Wahhh ... lega deh denger Lo putus dari Thoriq," kata Sofia.

" Iya Sof, Gue setuju sama Lo," sahut Maya sambil mengikat tali sepatunya.

" Jangan mau kalo diajak balikan lagi sama Thoriq ya Dir. Orang ga jelas kaya gitu. Masa dia ngelarang Dira temenan sama Kita. Padahal kan sebelum kenal sama dia Dira udah main sama Kita. Iya kan guys," kata Asti ketus.

" Iya ...," sahut Sofia, Dewi dan Maya bersamaan.

Indira pun tersenyum sambil menganggukkan kepala.

" Gue emang ga bakal balikan kok sama dia, udah ilfeel Gue sama sikapnya," kata Indira sesaat kemudian.

Ucapan Indira membuat empat temannya tersenyum senang.

" Terus gimana sama si Aris, keliatannya dia masih setia nunggu Lo tuh," kata Maya.

" Iya Dir. Gue juga pernah mergokin dia lagi natap Lo, lamaaa ... banget. Kayanya kangen banget gitu sama Lo," sela Asti.

" Duhh ... kenapa dia lagi sih. Sekarang Gue mau sendiri dulu Ti, males mikirin cowok. Belom jadian baiknya minta ampun, pas udah jadi baru tau banyak peraturan yang harus Gue patuhin. Peraturan Polisi aja sampe kalah tegas," gerutu Indira disambut tawa keempat temannya.

" Iya deh. Lo istirahat aja dulu ya Dir. Ntar kalo udah relaks, baru Lo pikirin tuh perasaannya Aris," kata Asti yang diangguki Dewi, Maya dan Sofia.

Indira pun tersenyum lega melihat reaksi teman-temannya itu. Dia senang karena mereka tak memaksanya menerima Aris meski pun mereka ingin.

Dan kalimat Asti berikutnya membuat suasana hati Indira yang semula membaik kembali memburuk.

" Eh iya, minggu depan kan kontrak kerja Gue udah abis. Gue yakin ga bakal diperpanjang juga," kata Asti tiba-tiba.

" Haahh ..., yang bener Lo ?!" tanya Dewi dan Sofia bersamaan.

" Iya bener, ngapain Gue bo'ong," sahut Asti.

" Kalo Gue sama Maya sih abis kontrak masih bulan depan," kata Dewi santai.

" Kalo Lo abis bulan ini ya Sof ?" tanya Maya memastikan.

" Iya," sahut Sofia sambil mengangguk.

" Jadi diantara Kita berlima tinggal Gue dong yang bertahan disini. Kalo Kalian yang rajin dan ga pernah telat aja ga diperpanjang, apalagi Gue. Tiap hari kan Gue kan telat mulu," kata Indira.

Lagi-lagi keempat temannya tertawa mendengar ucapan Indira.

" Nyantai aja Dir, jalanin aja kontrak kerja Lo sampe selesai. Kita masih bisa ketemuan diluar nanti," kata Asti mencoba menghibur.

Obrolan mereka pun berakhir begitu saja. Mereka tenggelam dengan pikiran mereka masing-masing. Ada rasa takut yang sulit dilukiskan saat mengingat mereka tak akan bersama lagi nanti.

Saat sedang asik dengan pikiran mereka masing-masing, tiba-tiba Thoriq melintas didepan mereka dan berhenti tepat dihadapan Indira.

Indira pun berdiri menyambut kedatangan Thoriq.

" Ada apa lagi Riq, Kita kan udah selesai," sapa Indira.

" Sabar Ra. Gue kesini cuma mau pamit sama Lo. Gue dapet kerjaan di luar kota, deket rumah tante Gue. Barusan Gue minta surat pengalaman kerja dari pabrik ini," kata Thoriq dengan suara berat.

" Ooo ..., jadi Lo mau pindah. Ok deh, semoga sukses ditempat yang baru ya Riq," kata Indira sambil tersenyum.

" Maafin Gue ya Ra. Saking sayangnya Gue sama Lo, Gue ga sadar kalo udah nyakitin Lo selama ini," kata Thoriq dengan penuh penyesalan.

" Lupain aja Riq. Gue gapapa kok sekarang," sahut Indira.

Thoriq pun mengangguk sambil tersenyum. Untuk sejenak Thoriq terdiam sambil terus menatap Indira dengan intens.

" Gue mau peluk Lo buat terakhir kali boleh ga Ra ...?" tanya Thoriq penuh harap.

" Sorry Gue ga mau !" tolak Indira dengan tegas.

Meski kecewa dengan jawaban Indira, Thoriq mencoba tersenyum. Dan setelah bersalaman dengan Indira juga keempat temannya, Thoriq pun melangkah meninggalkan mereka.

" Udah putus masih aja cari kesempatan," celetuk Sofia.

" Saking cintanya sama Indira tuh," sela Maya ketus.

" Untung ga Lo iyain Dir. Kalo iya, makin ge-er aja dia," kata Asti sambil mencibir.

Indira enggan menanggapi ucapan ketiga temannya. Dia hanya membisu sambil terus menatap Thoriq yang kian menjauh.

\=\=\=\=\=\=

Hari itu adalah hari terakhir kebersamaan Indira bersama teman segenk dengan formasi lengkap yaitu Indira, Sofia, Dewi, Asti dan Maya. Mereka berkumpul di rumah Asti dan menikmati kerang ijo yang dimasak ibu Asti. Dalam kesempatan itu Asti juga mengundang teman-teman di pabrik dan pacarnya.

Acara berlangsung mulai jam 4 sore hingga malam hari sepulang kerja. Indira pulang setelah sholat Maghrib.

" Mau kemana Dir ?" tanya pacar Asti bernama Rian.

" Balik Ri, udah malem. Ntar Gue susah dapet mobilnya, macet juga," sahut Indira.

" Ntar aja sih Dir, baru jam segini. Kalo takut macet ntar Gue anter deh," kata Jono teman Asti.

" Makasih, ga usah Jon. Gue ga mau ngerepotin. Lo disini aja dulu, lagian kasian Asti kalo pada balik semua sekarang," sahut Indira sambil tersenyum.

" Tapi sekarang masih sore Dirr ...," kata Sofia.

" Iya tau. Tapi besok pagi kan Kita masih gawe Sof. Capek Gue kalo kemaleman nyampe rumah. Kalo besok libur sih lain cerita. Disuruh nginep juga Gue mau," sahut Indira.

Setelah berpamitan Indira pun bergegas pergi Dia tak memberi kesempatan pada Asti atau siapa pun untuk menahannya lebih lama.

\=\=\=\=\=\=

Pagi itu Indira menyapa teman segenknya yang duduk di teras pabrik. Suasana terasa berbeda karena ketiadaan Asti.

" Jam berapa Lo pada balik dari rumah Asti semalem ?" tanya Indira membuka obrolan.

" Jam sembilanan Kita baru balik," sahut Dewi sambil menguap.

" Nyokapnya Asti sampe beli sate buat nyuguhin Kita yang masih pada betah dirumahnya lho ...," kata Sofia sambil tertawa.

" Iya, abis makanannya kurang, apalagi pas temen-temennya Rian ikutan gabung. Wuihh, tambah rame Dir !" kata Maya antusias.

" Kasian dong Nyokapnya Asti, jadi nambah pengeluarannya. Harusnya Lo pada balik, biar tuh suguhan cukup buat yang laen," canda Indira.

" Eeh jangan nyalahin Kita lah. Kita mah udah ga makan lagi setelah Lo balik, paling ngobrol doang sambil minum air mineral," kata Sofia membela diri.

" Oh gitu. Ngomong-ngomong suasana jadi beda ya sekarang, ga lengkap karena ga ada Asti," kata Indira mengalihkan pembicaraan.

" Iya ga enak, tapi Kita kan masih bisa janjian sama Asti di luar," sahut Dewi coba menghibur.

" Iya juga. Gimana kalo Sabtu besok Kita kerumah Asti," ajak Maya.

" Ayolah ...," sahut Indira, Sofia dan Dewi serempak.

Kemudian keempatnya tertawa bersama sambil melangkah masuk ke dalam pabrik.

\=\=\=\=\=\=

Setelah kepergian Thoriq dari pabrik membuat kumbang-kumbang kembali mengejar Indira. Termasuk Aris. Bahkan teman Aris, Abeng juga mulai ikut mendekati Maya.

Maya yang sudah lama naksir Abeng tentu saja menyambut pernyataan cintanya. Tak lama kemudian Maya dan Abeng resmi 'jadian'. Semula hal itu disimpan rapat oleh keduanya, mereka malu mengumbar kebersamaan mereka. Hingga suatu hari mereka berdua terlihat sedang cekcok di samping pabrik.

" Dira ..., Diraaa...!" panggil Sofia sambil berlari menghampiri Indira dengan nafas terengah-engah.

" Eh kaget Gue. Kenapa Lo Sof ...?" tanya Indira cemas.

Dewi yang sedang bersama Indira pun ikut cemas melihat kepanikan Sofia.

" Si Maya lagi ribut sama Abeng disamping pabrik !" sahut Sofia hingga mengejutkan Indira dan Dewi.

Dewi pun bergegas menuju tempat yang dimaksud. Dia menoleh karena heran melihat Indira dan Sofia yang masih belum beranjak.

"Buruan sih, lama amat Lo pada. Ntar keburu rame ditonton orang kan jadi ga enak ...," kata Dewi menyela cepat.

Kemudian Indira, Dewi dan Sofia pun bergegas menghampiri Maya dan Abeng. Di sana terlihat Aris yang berdiri sambil mengamati tanpa berbuat apapun.

" Maya ...!" panggil Dewi dan Sofia bersamaan.

Maya pun menoleh dan terkejut melihat kehadiran ketiga temannya.

Di saat Indira melintas di samping Aris bersama Dewi dan Sofia, tiba-tiba Aris mencekal tangannya.

" Ga usah ikut campur urusan pribadi mereka, kita jadi penonton aja," kata Aris mengingatkan.

Ucapan Aris membuat Indira, Dewi dan Sofia saling menatap bingung.

" Maksud Lo apaan Ris ?" tanya Indira.

" Ga ada maksud apa-apa. Kita liatin aja dari sini. Percaya deh sama Gue, Kalian bakal malu kalo ikut campur urusan mereka," sahut Aris dengan santai.

" Kalo ga mau jelasin ya gapapa. Tapi ga usah ribet bisa kan. Kita tanya langsung sama Maya aja Dir," kata Sofia kesal.

Ucapan Sofia terdengar oleh Maya dan membuatnya salah tingkah. Apalagi saat itu Aris, Indira dan Dewi juga sedang menatapnya dengan lekat.

" Iya iya Gue jelasin. Tapi sebentar ya ...," kata Maya sesaat kemudian m

" Kenapa ga sekarang aja sih Yang, biar Kita ga ribut mulu. Capek lho ga dipercaya sama Kamu," sela Abeng.

Ucapan Abeng membuat kedua mata Indira dan teman-temannya membulat sempurna. Mereka merasa 'kecolongan' karena tak tahu Abeng dan Maya sedang menjalin asmara alias pacaran.

Sesaat kemudian tatapan Indira beralih ke Aris.

" Jadi selama ini Lo tau mereka pacaran. Kenapa ga bilang Gue Ris?" tanya Indira.

Bukannya menjawab, Aris hanya menggedikkan kedua bahunya lalu beranjak pergi dari tempat itu.

\=\=\=\=\=

Episodes
1 eps 1 (Indira)
2 eps 2 ( Kerusuhan Massal )
3 eps 3 ( Tentang Reformasi )
4 eps 4 ( Dijodohin )
5 eps 5 ( Pupus )
6 eps 6 ( Mencoba Bangkit )
7 eps 7 ( Ngeliat Kuntilanak )
8 eps 8 ( Harus Lembur )
9 eps 9 ( Aris Makin Dekat )
10 eps 10 ( Pengakuan Aris )
11 eps 11 ( Hubungan Toxic )
12 eps 12 ( Kecolongan )
13 eps 13 ( Traktiran )
14 eps 14 ( Diganggu Juga )
15 eps 15 ( Kenangan Buruk )
16 eps 16 ( Ketemu Lagi )
17 eps 17 ( Tambah ? )
18 eps 18 ( Sedih Atau Bahagia )
19 eps 19 ( Jerri )
20 eps 20 ( Hati-hati )
21 eps 21 ( Membuka Hati )
22 eps 22 ( Triple Date ? )
23 eps 23 ( Refreshing )
24 eps 24 ( Minta Ijin )
25 eps 25 ( Pernikahan Dewi )
26 eps 26 ( Berangkat )
27 eps 27 ( Nenek Asti )
28 eps 28 ( Kesempatan Baru )
29 eps 29 ( Tempat Baru )
30 eps 30 ( Mulai Dari Awal Lagi )
31 eps 31 ( Penghuni Senior )
32 eps 32 ( Shift Malam )
33 eps 33 ( Diangkat )
34 eps 34 ( Ga Tahan )
35 eps 35 ( Pulang... )
36 eps 36 ( Dimusuhi )
37 eps 37 ( Menunggu )
38 eps 38 ( Ada Yang Aneh )
39 eps 39 ( Malunya...)
40 eps 40 ( Kamar Terlarang )
41 eps 41 ( Berubah )
42 eps 42 ( Sakit )
43 eps 43 ( Sofia..., Oh Sofia )
44 eps 44 ( Lelah )
45 eps 45 ( Ikhtiar )
46 eps 46 ( Siapkan Amunisi )
47 eps 47 ( Mencekam )
48 eps 48 ( Maaf )
49 eps 49 ( Lari Jauh )
50 eps 50 ( Kangen )
51 eps 51 ( Syukuran )
52 eps 52 ( Kembali )
53 eps 53 ( Berita Duka )
54 eps 54 ( Ada Rival )
55 eps 55 ( Berjuang )
56 eps 56 ( Menikahimu )
57 eps 57 ( Ini Tentang Kita )
Episodes

Updated 57 Episodes

1
eps 1 (Indira)
2
eps 2 ( Kerusuhan Massal )
3
eps 3 ( Tentang Reformasi )
4
eps 4 ( Dijodohin )
5
eps 5 ( Pupus )
6
eps 6 ( Mencoba Bangkit )
7
eps 7 ( Ngeliat Kuntilanak )
8
eps 8 ( Harus Lembur )
9
eps 9 ( Aris Makin Dekat )
10
eps 10 ( Pengakuan Aris )
11
eps 11 ( Hubungan Toxic )
12
eps 12 ( Kecolongan )
13
eps 13 ( Traktiran )
14
eps 14 ( Diganggu Juga )
15
eps 15 ( Kenangan Buruk )
16
eps 16 ( Ketemu Lagi )
17
eps 17 ( Tambah ? )
18
eps 18 ( Sedih Atau Bahagia )
19
eps 19 ( Jerri )
20
eps 20 ( Hati-hati )
21
eps 21 ( Membuka Hati )
22
eps 22 ( Triple Date ? )
23
eps 23 ( Refreshing )
24
eps 24 ( Minta Ijin )
25
eps 25 ( Pernikahan Dewi )
26
eps 26 ( Berangkat )
27
eps 27 ( Nenek Asti )
28
eps 28 ( Kesempatan Baru )
29
eps 29 ( Tempat Baru )
30
eps 30 ( Mulai Dari Awal Lagi )
31
eps 31 ( Penghuni Senior )
32
eps 32 ( Shift Malam )
33
eps 33 ( Diangkat )
34
eps 34 ( Ga Tahan )
35
eps 35 ( Pulang... )
36
eps 36 ( Dimusuhi )
37
eps 37 ( Menunggu )
38
eps 38 ( Ada Yang Aneh )
39
eps 39 ( Malunya...)
40
eps 40 ( Kamar Terlarang )
41
eps 41 ( Berubah )
42
eps 42 ( Sakit )
43
eps 43 ( Sofia..., Oh Sofia )
44
eps 44 ( Lelah )
45
eps 45 ( Ikhtiar )
46
eps 46 ( Siapkan Amunisi )
47
eps 47 ( Mencekam )
48
eps 48 ( Maaf )
49
eps 49 ( Lari Jauh )
50
eps 50 ( Kangen )
51
eps 51 ( Syukuran )
52
eps 52 ( Kembali )
53
eps 53 ( Berita Duka )
54
eps 54 ( Ada Rival )
55
eps 55 ( Berjuang )
56
eps 56 ( Menikahimu )
57
eps 57 ( Ini Tentang Kita )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!