eps 4 ( Dijodohin )

Sebelum benar-benar berpaling dari Elmo, Indira masih memberi sedikit waktu untuk Elmo agar mau mengungkapkan perasaannya lebih dulu.

Tapi sayang seseorang yang tak menyukai kedekatannya dengan Elmo mulai datang mengganggu. Rupanya seorang mahasiswi cantik bernama Tika dari fakultas teknik sipil juga naksir Elmo dan mencoba mengorek informasi dari Indira.

"Dir, Gue liat Lo sering jalan bareng sama cowok yang sering pake topi ungu itu. Kalo boleh tau siapa namanya Dir ?" tanya Tika.

"Ooo ..., itu namanya Elmo. Kakak kelas Kita juga. Dia Anak semester tiga," sahut Indira.

Saat sedang membicarakan Elmo, pria itu tiba-tiba datang. Dia menyentuh pundak Indira bermaksud pamit pulang. Setelahnya Elmo meninggalkan kelas tanpa menoleh kearah Tika. Sikap Elmo tentu saja membuat Tika kesal.

" Kok Gue ga disapa sih Dir. Emangnya dia ga tau ya siapa Gue," kata Tika disambut gelengan kepala Indira.

" Ga ngeh kalo ada Lo di sini kali Tik ...," sahut Indira asal.

" Mungkin juga. Kalo gitu tolong sampein salam kenal Gue ya buat Elmo," kata Tika sambil berlalu.

" Ok," sahut Indira cepat.

Setelah kepergian Tika, Indira mulai berpikir untuk sedikit agresif.

" Gapapa kali ya nembak duluan, kan sekarang jaman emansipasi," gumam Indira.

Tapi sayang Indira urung mengungkapkan perasaannya kepada Elmo karena rasa malu yang menghinggapinya.

\=\=\=\=\=\=

Indira yang sedang mengamati pengumuman didepan ruang senat didekati Elmo. Indira tak menyadari kehadiran Elmo disampingnya hingga pria itu manyapanya.

"Serius amat sih Dirr. Dari tadi Gue disini ga ditengok sedikit pun," sapa Elmo.

"Eh sorry El, ga ngeh Gue. Lo ngapain disini. Bukannya ditungguin si Giant di depan," kata Indira.

" Males Gue, paling pinjem duit lagi tuh Anak. Mending kalo gampang balikinnya. Udah kabur mulu, susah juga nagihnya kaya Gue yang punya utang sama dia. Daripada sama Giant mendingan Gue disini sama Lo," sahut Elmo sambil nyengir.

Indira pun tersenyum mendengar ucapan Elmo.

" Eh ngomong-ngomong Lo dapet salam dari Tika. Salam kenal katanya," kata Indira sesaat kemudian.

" Tika yang mana nih ?. Lagian ngapain pake salam segala sih," kata Elmo dengan mimik wajah tak suka.

"Tika yang kemaren ngobrol sama Gue di kelas, yang tinggi, putih, cantik, pake kaca mata, rambut nya lurus. Masa Lo ga tau sih, padahal dia terkenal lho di angkatan Gue. Kayanya semua senior cowok juga kenal sama dia," kata Indira.

"Masa sih. Tapi kenapa Gue ga ngerasa ada untungnya ya kenal sama dia ...," kata Elmo sinis.

" Ck, terserah Lo deh. Yang penting amanah orang udah Gue sampein ya. Sekarang Gue mau ke kelas, duluan ya El," pamit Indira.

" Tapi Gue ga suka sama cewek model gitu Dir !" kata Elmo lantang.

" Iya iya. Ga usah teriak juga kali El, Gue denger kok !" sahut Indira tak kalah lantang.

Di dalam kelas, Indira memikirkan maksud ucapan Elmo tadi. Namun hanya sejenak. Karena detik berikutnya Indira sudah sibuk mengikuti mengikuti mata kuliah yang disampaikan dosen.

\=\=\=\=\=\=

Indira tetap berusaha menutupi perasaannya serapat mungkin. Ia kawatir Elmo malah akan menjauhinya jika ia mengungkapkan perasaannya. Tapi untuk kesekian kalinya Elmo memberi isyarat yang sulit untuk disangkal.

Sore itu Elmo dan Indira sedang berbincang santai. Tiba-tiba seorang pria memanggil nama Indira berulang kali. Indira pun menoleh mencari asal suara dan tersenyum saat mengetahui siapa yang memanggil namanya.

Pria itu melambaikan tangannya mengajak Indira untuk ikut bergabung dengannya, tapi Indira menolak dengan halus karena masih ada mata kuliah yang harus ia selesaikan.

" Siapa Dir, Lo kenal sama dia ?" tanya Elmo.

" Iya. Itu senior di Fakultas Seni. Katanya sih rumah sodaranya deket rumah Gue," sahut Indira.

" Terus Lo percaya dia ngomong gitu ?. Ati-ati Dir, penampilannya aja ga meyakinkan gitu," kata Elmo kesal.

Indira terkesiap mendengar ucapan Elmo lalu tersenyum tipis. Bolehkah Indira berharap jika Elmo sedang cemburu?.

Tapi lagi-lagi Indira menepisnya. Merasa bodoh dengan perasaannya yang bertepuk sebelah tangan. Indira menikmati saja kedekatannya dengan Elmo tanpa berharap lebih. Nampaknya Indira sadar, mendapatkan cinta Elmo adalah hal yang mustahil.

Untuk menghibur diri dari 'cinta bertepuk sebelah tangan' nya kepada Elmo, Indira mulai meluaskan jangkauan pandangannya agar bisa menemukan sosok lain pengganti Elmo.

Dan Indira pun menemukannya. Sosoknya tak asing buat Indira, meski tak kenal dekat, tapi Indira mulai mengamati pria itu lebih intens dari biasanya.

Pria itu adalah pak Arman, Asisten Dosen dari mata kuliah Arsitektur.

Indira yang memang menyukai mata kuliah itu, mencoba lebih fokus jika pak Arman sedang mengajar. Ternyata pak Arman merespon perubahan Indira dengan baik. Sekedar info, pak Arman mengajar sejak Indira semester satu. Dengan jumlah mahasiswi yang hanya tiga orang di angkatannya, membuat Indira dan dua rekannya sangat mudah diingat.

Yang mengejutkan lagi, pak Arman mulai merespon sikap Indira dengan 'agak' berbeda. Dan hal itu tertangkap mata oleh teman- teman sekelas Indira yang terkenal julit. Jangan tanya apa saja yang mereka katakan untuk membuat Indira malu. Bahkan Adang yang jarang bicara ikut memberi komentar.

" Diraaa ..., Lo masih single kan ya. Mau ga kalo Gue jodohin sama seseorang. Cakep Dirr, mapan, sholeh, ga genit sama cewek. Cocoklah sama Lo," kata Khaerul tiba-tiba.

" Ga usah Rul, thanks atas perhatiannya. Bukan sombong, tapi Gue masih bisa cari sendiri kok. Lagian Gue juga ga jelek-jelek amat kan ...," sahut Indira seadanya.

"Bukan gitu Dir. Emang Lo ga nyadar ya kalo ada yang merhatiin Lo belakangan ini ?" tanya Khaerul.

"Siapa ya, kayanya ga ada. Paling Orangtua Gue sama Sodara Gue," sahut Indira sambil nyengir.

" Nih Anak, diajak ngomong serius malah kaya gini !" kata Khaerul sambil menjitak kepala Indira.

" Aduhh ..., sakit tau. Galak banget sih. Kalo mau nyomblangin orang tuh kudu sopan Rul, bisa bubar jalan kalo mak comblangnya model Lo !" kata Indira sambil mendengus kesal.

Semua orang tertawa melihat interaksi Indira dan Khaerul. Apalagi tak satu pun dari keduanya yang mau mengalah sedangkan yang lain juga tak ada niat melerai.

Namun tawa semua orang akhirnya mereda setelah Adang mengatakan sesuatu.

" Maksud Khaerul tuh baik Dir. Sebenernya dia mewakili Kita yang pengen Lo jadian sama cowok ini. Lo tenang aja, Kita juga ga asal-asalan rekomendasiin cowok kok," kata Adang.

" Duh kenapa perasaan Gue jadi ga enak ya. Gue kenal ga sama kandidat yang Kalian anggep unggul ini ?" gurau Indira.

" Pasti kenal lah. Gimana, Lo mau kan ...?" tanya Adang.

Pertanyaan Adang membuat Indira salah tingkah. Jujur dia bahagia mendengar niat baik teman-temannya. Tapi Indira tak bisa gegabah memutuskan karena tak ingin kecewa lagi.

\=\=\=\=\=

Terpopuler

Comments

senja

senja

ini pas belum masuk Pak Yu? flashback?

2022-03-31

0

lihat semua
Episodes
1 eps 1 (Indira)
2 eps 2 ( Kerusuhan Massal )
3 eps 3 ( Tentang Reformasi )
4 eps 4 ( Dijodohin )
5 eps 5 ( Pupus )
6 eps 6 ( Mencoba Bangkit )
7 eps 7 ( Ngeliat Kuntilanak )
8 eps 8 ( Harus Lembur )
9 eps 9 ( Aris Makin Dekat )
10 eps 10 ( Jujur )
11 eps 11 ( Beralih )
12 eps 12 ( Kecolongan )
13 eps 13 ( Yahh Ketauan )
14 eps 14 ( Diganggu Juga )
15 eps 15 ( Kenangan Buruk )
16 eps 16 ( Ketemu Lagi )
17 eps 17 ( Tambah ? )
18 eps 18 ( Sedih Atau Bahagia )
19 eps 19 ( Jerri )
20 eps 20 ( Hati-hati )
21 eps 21 ( Membuka Hati )
22 eps 22 ( Triple Date ? )
23 eps 23 ( Refreshing )
24 eps 24 ( Minta Ijin )
25 eps 25 ( Pernikahan Dewi )
26 eps 26 ( Berangkat )
27 eps 27 ( Nenek Asti )
28 eps 28 ( Kesempatan Baru )
29 eps 29 ( Tempat Baru )
30 eps 30 ( Mulai Dari Awal Lagi )
31 eps 31 ( Penghuni Senior )
32 eps 32 ( Shift Malam )
33 eps 33 ( Diangkat )
34 eps 34 ( Ga Tahan )
35 eps 35 ( Pulang... )
36 eps 36 ( Dimusuhi )
37 eps 37 ( Menunggu )
38 eps 38 ( Ada Yang Aneh )
39 eps 39 ( Malunya...)
40 eps 40 ( Kamar Terlarang )
41 eps 41 ( Berubah )
42 eps 42 ( Sakit )
43 eps 43 ( Sofia..., Oh Sofia )
44 eps 44 ( Lelah )
45 eps 45 ( Ikhtiar )
46 eps 46 ( Siapkan Amunisi )
47 eps 47 ( Mencekam )
48 eps 48 ( Maaf )
49 eps 49 ( Lari Jauh )
50 eps 50 ( Kangen )
51 eps 51 ( Syukuran )
52 eps 52 ( Kembali )
53 eps 53 ( Berita Duka )
54 eps 54 ( Ada Rival )
55 eps 55 ( Berjuang )
56 eps 56 ( Menikahimu )
57 eps 57 ( Ini Tentang Kita )
Episodes

Updated 57 Episodes

1
eps 1 (Indira)
2
eps 2 ( Kerusuhan Massal )
3
eps 3 ( Tentang Reformasi )
4
eps 4 ( Dijodohin )
5
eps 5 ( Pupus )
6
eps 6 ( Mencoba Bangkit )
7
eps 7 ( Ngeliat Kuntilanak )
8
eps 8 ( Harus Lembur )
9
eps 9 ( Aris Makin Dekat )
10
eps 10 ( Jujur )
11
eps 11 ( Beralih )
12
eps 12 ( Kecolongan )
13
eps 13 ( Yahh Ketauan )
14
eps 14 ( Diganggu Juga )
15
eps 15 ( Kenangan Buruk )
16
eps 16 ( Ketemu Lagi )
17
eps 17 ( Tambah ? )
18
eps 18 ( Sedih Atau Bahagia )
19
eps 19 ( Jerri )
20
eps 20 ( Hati-hati )
21
eps 21 ( Membuka Hati )
22
eps 22 ( Triple Date ? )
23
eps 23 ( Refreshing )
24
eps 24 ( Minta Ijin )
25
eps 25 ( Pernikahan Dewi )
26
eps 26 ( Berangkat )
27
eps 27 ( Nenek Asti )
28
eps 28 ( Kesempatan Baru )
29
eps 29 ( Tempat Baru )
30
eps 30 ( Mulai Dari Awal Lagi )
31
eps 31 ( Penghuni Senior )
32
eps 32 ( Shift Malam )
33
eps 33 ( Diangkat )
34
eps 34 ( Ga Tahan )
35
eps 35 ( Pulang... )
36
eps 36 ( Dimusuhi )
37
eps 37 ( Menunggu )
38
eps 38 ( Ada Yang Aneh )
39
eps 39 ( Malunya...)
40
eps 40 ( Kamar Terlarang )
41
eps 41 ( Berubah )
42
eps 42 ( Sakit )
43
eps 43 ( Sofia..., Oh Sofia )
44
eps 44 ( Lelah )
45
eps 45 ( Ikhtiar )
46
eps 46 ( Siapkan Amunisi )
47
eps 47 ( Mencekam )
48
eps 48 ( Maaf )
49
eps 49 ( Lari Jauh )
50
eps 50 ( Kangen )
51
eps 51 ( Syukuran )
52
eps 52 ( Kembali )
53
eps 53 ( Berita Duka )
54
eps 54 ( Ada Rival )
55
eps 55 ( Berjuang )
56
eps 56 ( Menikahimu )
57
eps 57 ( Ini Tentang Kita )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!