Episode 19

Hubungan papa dan kakak Raehan akhir-akhir ini

Lagi ada sedikit konflik.

Ya gara-gara papa kurang setuju dengan niat kakak yang mo nikah muda.

Lho nggak ada salahnya kan menikah muda?

Lebih baik segera menikah dari pada berbuat dosa. itu alasan sang kakak.

"Tapi tidak Sesederhana itu, Kata papa!

"Menikah itu tidak harus sukses dulu" ma.

Yakinlah Allah itu maha kaya, kata kakak meminta restu mama.

"Aduh si kakak giliran urusan nikah ajaaa, pinter

banget berdalil.

Mama bukanlah papa, mama hatinya cepat luluh.

mama yang awalnya ngotot menjodohkan, Raehan dengan Sinta cewek cantik yang berkelas

Selain itu Dia adalah putri Semata wayang kolega papa.

Namun hati mama menjadi luluh melihat kesungguhan si kakak yang sepertinya cinta mati dengan Hana.

Mama berusaha memberi pegertian pada papa.

Agar papa memberi restu pada kakak.

Tapi papa itu bukan tipe orang yang mudah terpengaruh, "Si papa masih kekek dengan pendiriannya.'

"Ma.., Mama, bisa menjamin si kakak akan bahagia??

Dengan pernikahannya?

Papa masih meragukan dengan keputusan yang Raehan ambil.

Coba mama pikir dengan pikiran yang jernih, jangan terlalu terbawa perasaan, "Oke mereka saling cinta.!

Hari gini bermodal Ijazah cuma S1, menduduki

posisi apa?

Pokoknya kalau kakak Nekat mo menikah muda,

Papa tidak akan ikut campur kedepannya..

Maksud papa? Tanya mama.

Yaaa kakak kan sudah berani mengambil keputusan dalam hidupnya.

Berarti kakak sudah tahu konsekuensinya untuk

Melangkah untuk menghidupi Istri dan anaknya

Nanti, untuk memberi kehidupan yang layak

buat kehidupan rumah tangganya.

Maksud papa apa?

mama semakin belum paham dengan pemikiran

papa. " bukan berniat sombong, Aset papa itu

Seabrek, jangankan untuk menghidupi rumah

Tangganya kakak Raehan.

Untuk menghidupi Tujuh turunan InsyaAllah,

Di jamin akan lebih dari cukup.

Sejak kapan jadi pelit sama anak sendiri?

"Sejak anak itu tidak bisa diatur!!

Kata papa mulai terlihat marah.

"Lhoo tidak bisa diatur bagaimana??

Anak kita selama ini baik-baik saja, kuliah tidak

pernah yang aneh-aneh. Lhoo!

kakak selama ini lurus-lurus saja.

Kok tidak bisa diatur sich pa.?

Mama masih ngga tau cara pikir papa.!

Anak suruh sukses aja susah.!!

Apa anak semacam itu , masih bisa diatur!?

Nada suara papa meninggi.

"Udahlah pa..!

Jangan marah-marah nanti bisa memicu "Hipertensi" Lhooo..

Mama terus meredakan amarah papa.

***

"Banyak orang yang menganggap kebahagian itu

adalah tentang materi, Bahwa kebahagiaan itu adalah kedudukan yang ini nich "DEFINISI"

Kebahagiaan menurut papa.

"Uuchhhh.."

Raehan menghela nafas panjang...

Kakak tampan itu lalu menatap langit malam

langit itu masih terlihat indah dengan bintang yang berkelap kelip diatas sana.

Raehan sangat berharap semoga prinsip papa

bisa di ubah , dengan begitu papa akan merestui niat ku untuk menghalalkan Hana.

***

Pagi ini papa tak nampak di meja makan.

Rumah megah itu masih sepi.

kakak selalu berangkat lebih awal.

Alhasil Untuk ke kampus Filza harus selalu

Diantar pak supri.

Mobil sang kakak menepi di depan pagar hitam itu, Angel dan Hana sudah menunggu di sana.

Gadis kecil itu langsung masuk mobil.

Di susul Hana.

Raehan merasa bahagia setiap bertemu dengan

Hana. matanya selalu terbagi fokusnya.

Dan stop kakak, Tak terasa sudah sampai disekolah Angel.

Gadis kecil itu turun dan melambaikan tangan

mungilnya seperti biasa. "Daaa... kakak".

Mobil terus melanjutkan perjalanannya

Mata Raehan sesekali menatap Hana.

Kali ini Hana tersenyum sangat manis.

Raehan membalas senyumnya.

I MISS U...

kata kakak tampan mulai berani mengoda Hana.

Hana hanya terus tersenyum.

"Senyummu melambungkan Anganku ..."

kata Raehan mulai pandai merayu.

***

Sampai jumpa di Episode berikutnya.

Dan terimakasih bagi yang sudah mampir di

karyaku☺

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***