wajahnya cantik tanpa cela.
Di lihat dari penampilannya saja terpampang
Nyata dia dari keluarga yang kaya raya.
"Yupssss... siapa lagi ?? "Dia..."
"Namanya Sinta, putri semata wayang dari Pengusaha sukses kolega papa."
"Mobil siapa terparkir di halaman rumah?"
"Ochh.. mungkin tamu papa."
Raehan memarkir mobilnya, dan hatinya penuh
Dengan tanya.
Ia turun dari mobilnya.
"Tuchhh... Si kakak sudah pulang"!
suara mama, menyambut Raehan di pintu depan.
"Eeeehh... yang di ruang tamu bukan tamu papa.
Tapi tamu siapa??
Filza..??
Teman Filza Raehan hampir tahu semua.
Jam segini Filza masih di kampusnya.
"Mungkinkah tamu mama.?
Sejak kapan mama gaul dengan anak muda.
Hati Raehan terus bertanya, ketika kakinya
Melangkah masuk. Baru Raehan temukan
Jawabnya.
"Tamu mama ternyata Sinta".
Anak om Hendra yang kemarin bertamu dengan
Orang tuanya.
"Secepat itu kah mama sudah merasa akrab dengannya? "Mo ngapain dia..?"
"Sini kak... temani Sinta dulu yaa..!
Suara mama membuyarkan percakapan hatinya.
"Lhooo... Kok kakak..??
Raehan berusaha protes pada mamanya.
mama tidak mempedulikan protes sang kakak.
Mama terus berlalu meninggalkan mereka berdua.
Sinta tersenyum padanya.
"Baru pulang kuliah kak..?" sapanya.
"Yaaa.., Kata Raehan lalu duduk di sofa".
"Assalamualaikum..."
Suara itu begitu kompak, seperti paduan suara Anak-anak TK. Mengucapkan salamnya.
ASTAGA.
Filza membawa pasukannya?
Tidak masalah sebenarnya adiknya dengan pasukannya. "Cuma untuk saat ini sepertinya Bermasalah, karena posisi Ku di suruh mama
menemani Sinta.
"walaikumsalam.." Raehan menjawab salamnya.
Ketika pasukan itu melewati mereka yang sedang duduk berdua.
"Duchhhh... ada Hana diantara mereka".
Raehan melihat wajah itu nampak kaget melihat
Dirinya duduk berduaan di ruang tamu bersama dengan Sinta.
"Andini dan Siska pun tak kalah kagetnya dengan
Hana.
"Pemandangan yang tak indahhh....". Untuk dipandang. Menyesal aku melihatnya.
Andini terus berkata-kata.
Filza tertawa ngakak mendengar curhatan hati
Andini. "Hati ini Atitt... ku tak relaaa".
Suara Andini membuat tertawa yang mendengarnya.
Terkecuali Hana , hanya tersenyum menutupi
gejolak hatinya.
"Raehan hanya terus memandangi langkah Hana
Yang terus melangkah menaiki anak tangga.
Menuju kamar Filza. Tatapannya tetap fokus.
Andini dan Siska melangkah dengan menghentakkan kakinya ke setiap anak tangga
Yang ia pijak.
"Ha.. ha .. ha.." Ternyata "CEMBURUUUU" dia.!
"Akhirnya mama datang juga..,"
Raehan buru-buru berdiri dan beranjak pergi.
"Heyyyy kakak mau kemana..??
Kata mama berusaha mencegah langkah sang kakak. "Maaf ma.."
"kakak banyak tugas "!.
Raehan berusaha ngeles pada mama.
"UCHH.."
Akhirnya bebas juga.
Lagian mama ada-ada saja.
Raehan secepat kilat berlalu ke kamarnya.
Kamar Filza terdengar ramai.
Filza bersama pasukannya cikikikan.
Entah apa yang sedang mereka bahas bersama.
Tugas kelompok pastinya.
Tetapi yang selalu terdengar jelas, Suara ketawa Tiwi mereka.
"Dah bawa'an dari sononya kali yaaa.."
Cewek-cewek itu selalu begitu.
Nggak di kampus , nggak sedang belajar kelompok. Pasti ada saja obrolan dan tawa mereka.
Dan hal yang biasa, kalau Hana selalu pulang duluan dari teman-temannya.
Karena Ia memiliki tanggung jawab pada taman bacaan.
"Afwan yaa man teman..,"
Bukan maksud hati lari tugas kelompok ini
Katanya santun meminta ijin pada teman-temannya.
"Okeeee .. lah Hana kau tak perlu basa basi
segala.. canda Riska.
Dan mereka tertawa bersama.
"Sampai jumpa besok.."
Kata Filza lalu diiringgi lambaian tangan yang lainnya.
"Hana melihat cewek cantik yang berkelas itu."
Masih ngobrol begitu akrabnya dengan mama Filza. "Ma'af Tante, Hana pulang dulu..,"
Pamitnya ketika melintas di ruang tamu.
"Yaaa silahkan , jawab mama Filza ramah.'
"Assalamualaikum.." Hana menggucap salam.
"Walaikumsalam," Jawabnya.
***
Hana mempercepat langkah kakinya.
Semoga anak-anak itu tidak pada berantem.
Baru juga Ia memasuki gerbang taman bacaan.
Lihat mereka berlarian menyambutnya.
"Hallo... apa kabar semua..?
Hana menyapa mereka.
"Alhamdulillah Luar biasa AllahhuAkbar.!!
Jawab mereka penuh semangat.
Hari ini kakak akan membacakan cerita.
Tentang Nabi Muhammad SAW.
'Adik-adik..,"
Sebagaimana engkau diwajibkan mengagungkan
Tuhanmu, Maka engkau diwajibkan pula mengagungkan Nabimu SAW.
Dan memenuhi hatimu dengan kecintaan kepadanya.
Sehingga kalian lebih mencintainya daripada mencintai kedua orang tua dan dirimu sendiri.
"Memangnya kenapa kak..?
Tanya Alfi.
Karena Beliaulah yang mengajari kita agama
Islam dan dengan sebannya kita mengenal Tuhan
kita. Dan bisa membedakan antara yang halal
dan yang haram.
Dan karena Allah Ta'ala mencintainya sehingga
menjadikannya manusia yang terbaik serta sebagai contoh panutan bagi kita.
Dalam budi pekerti atau sopan santun.
Nah sekarang kalian sudah tahu.
Siapa panutan kita dalam bersikap.??
"Kita harus mencontoh Nabi Muhamad SAW.
Jawab mereka kompak.
"MasyaAllah kalian semua anak yang hebat."
Hanapun membubarkan anak-anak karena
hari sudab sore.
***
Okee... Bagi yang masih ingin tahu kelanjutannya
sampai jumpa yaaa... di Epidode berikutnya😇
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Sis Fauzi
oke 👍 lanjuut Thor ❤️
2021-04-14
2
Orange Cat
Aku mampir bawa 10 like, kalau ada waktu mampir ya... semangat terus..
2021-03-21
1
Ende Setiani
selalu hadit
2021-03-16
1