Episode 6

Cuaca agak mendung, Tetapi Hana terus melangkah pasti menyusuri jalan kompleks.

Suara anak-anak sudah mulai terdengar dari Taman bacaan. melihat kedatangan Hana anak-anak itu berteriak kegirangan.

Alfi sipemilik lesung pipit itu berlari menyambut Hana . "kak Hanaaa..." teriaknya disusul anak-anak yang lain , terus berteriak memanggil nama Hana. Sang pemilik nama hanya tersenyum. lalu merentangkan tangannya.

Menyambut hangat, "Anak-anak itu,,,".

Lalu seperti biasa anak-anak itu berebut salim.

"Assalamualaikum...," Sapa Hana.

"Walaikumsalam...," jawab mereka bersamaan.

"Kakak... Hayoooo... lanjutkan baca ceritanya..!

Rizky meminta Hana untuk membacakan cerita.

"InsyaAllah nanti kak Hana bacakan.!

"Kok harus InsyaAllah..? Ani yang biasa diam, kini bertanya pada Hana.

"Yaaa... kita yang berencana tetapi Allah lah Yang menentukan , jawab Hana.

Nampak Ani hanya menggangguk.

Hari ini kak Hana akan mengenalkan cara hitung

yang mudah, Yaitu dengan menggunakan jari Matika. "Ichhh... aku nggak suka berhitung.!

Fizky mulai protes pada Hana."Aku sukanya mendengarkan cerita sajaaa...," jawab Rizky jujur.

"Okeee... Okeee...!!

Lima menit saja yaaa ... Tolong Rizky perhatikan,

Lalu Hana dengan teliti membimbing anak-anak itu, cara mudah berhitung dengan jari matika.

"Kakak ... Hayooolah ceritaa..."

Rizky sudah mulai merajuk.

Hana tersenyum, "Si Alfi pemilik lesung pipit menatap Hana . Lagi-lagi Alfi memuji senyum kak Hana.

"Kakak Cantik dech..., kalau tersenyum..!

anak berkulit putih itu, terus memandang kearah Hana. "MasyaAllah...," Terimakasih Alfi.. ,"

Hana mencubit pelan pipi anak itu.

"Bukannya Hana suka dipuji cantik , Oleh anak-anak . Tetapi Hana senang dengan kepolosan dan kejujuran mereka.

Okeeee... Sekarang kakak sudah siap bacakan Ceritanya. "You Ready..???

I'm Ready...!!! Teriak mereka kegirangan.

Anak-anak itu sudah duduk rapi.

Mereka siap mendengarkan cerita Hana.

Hari ini Hana bercerita tentang Keagungan Nabi Sulaimain. "Nabi Sulaiman bin Dawud adalah satu-satunya Nabi sekaligus raja yang memperoleh keistimewaan dari Allah SWT.

Sehingga bisa memahami bahasa binatang.

Dia bisa bicara dengan burung Hud-hud dan juga mampu memahami bahasa semut.

Dalam Al-Quran surah An-Naml ayat 18-26 adalah contoh dari sebagian ayat yang menceritakan akan keistimewaan Nabi yang sangat kaya-raya ini.

Nabi Sulaiman adalah Nabi yang dipilih Allah untuk menjadi kekasihnya. Diantara karunia

Besarnya adalah...

Nabi Sulaiman mengetahui bahasa binatang.

Nabi juga paling kaya diantara manusia sepanjang peradaban.

Mempunyai pasukan yang paling kuat dalam sejarah manusia, yaitu pasukan manusia dan para jin yang bekerja menuruti perintahnya.

Ia juga dapat mengendarai angin sesuai perintahnya. Kemampuan mengendarai angin ini

merupakan kendaraan yang paling cepat diantara kendaraan manapun.

Tetapi walaupun Nabi Sulaiman memiliki semua, Nabi Sulaiman masih senang bekerja sebagai wujud syukur.

"Wahhhhh... Nabi Sulaiman hebat yaaa kak..?

Rizky berdecak kagum, Sepertinya Rizky hanyut dalam cerita Hana.

"Aku ingin seperti Nabi Sulaimain, suara Alfi mengkhayal. "kakak... semutkan kecil.. mang semut punya mulut..,?? Suara Ani bertanya pada Hana.

"semut punya mulut Ani.." jawab Kak Hana bijak.

Oooo.... Ani seakan baru menyadari binatang kecil itu punya mulut.

"Okee dari kisah Nabi Sulaiman as.

Keteladanan apa yang dapat kita contoh..?

Siapa yang bisa bantu jawab..??

Semua diam, Raehan yang sedari tadi tidak sengaja ikut mendengarkan kisah Nabi Sulaiman

pun ikut terdiam. " kalian tidak ada yang tahu..?

Tanya Hana.

Walaupun Nabi Sulaiman kaya-raya, tidak membuat Nabi sombong. Beliau masih rajin bekerja, bentuk syukurnya Pada Allah.

kata-kata Hana, seakan menghujam didalam dada pemuda tampan itu.

Raehan seakan duduk didepan kaca besar.

Selama ini Ia butuh apapun Dia tinggal teriak minta tolong bibi. "Duchhh cerita Nabi Sulaiman

mengusik hati Raehan.".

Terdengar doa anak-anak menutup pembelajaran di taman bacaan.

Raehan melangkah meningalkan Masjid yang letaknya bersebelahan dengan taman bacaan itu.

Raehan sengaja memperlambat langkahnya.

seakan sengaja menunggu cewek mungil itu keluar dari taman bacaan.

Nampak Hana melangkah pasti.

Ingin sebenarnya Raehan menyapanya, tapi entah kenapa pemuda tampan itu seakan kehabisan kata-katanya. Dan Ia harus merelakan Hana secepat kilat masuk ke pagar hitam itu.

Raehan seperti biasanya.. Dia hanya mampu menelan kecewanya. "setidaknya aku sudah tahu namanya... "Hana..." bisik Raehan tersenyum berusaha menutupi kecewanya.

Okeee Sampai Jumpa Di Episode Selanjutnya Yaa!! 😉

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***